Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas
Abstrak :
Latar belakang/ Tujuan Alat-alat kesehatan adalah salah satu instrumen penting dalam pelayanan klinis sehingga merupakan suatu hal yang esensial bagi para pekerja di bidang kesehatan untuk memahami penggunaan alat-alat tersebut yang dirasa cukup rumit. Panduan penggunaan alat-alat medis yang komprehensif berguna untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pemakaian alat-alat tersebut sehingga dapat berimplementasi dalam menyediakan perawatan yang optimal bagi pasien. Metoda Wawancara dengan tenaga kesehatan yang memahami secara detil penggunaan alat-alat medis serta penelusuran literatur berbagai jurnal, situs internet resmi, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil Manual penggunaan alat-alat medis yang umum digunakan di depo Intensive Care Unit (ICU) dirasa dapat membantu untuk proses perawatan pasien. Kesimpulan Alat-alat medis pada depo ICU bersifat menunjang penyembuhan secara pasien sehingga perlu dipahami penggunaannya. ......Background/ Aims Healthcare devices is one of the crucial instruments in clinical services, making it an essential aspect for healthcare workers to understand their complex usage. Comprehensive guidelines for using medical devices are beneficial in improving efficiency and safety in their application, thus enabling optimal patient care. Methods The method used in this study includes interviews with healthcare professionals who have a detailed understanding of medical equipment usage, as well as literature review from various journals, official websites, and relevant regulations. Results The findings indicate that a comprehensive manual for commonly used medical devices in the Intensive Care Unit (ICU) ward can aid in the patient care process. Conclusion Medical devices in the ICU plays a supportive role in patient recovery, making it essential to comprehend its usage.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Kinasih
Abstrak :
Penyakit lambung merupakan penyakit yang terjadi di lambung atau bersumber dari lambung. Terdapat beberapa macam penyakit lambung, seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), tukak lambung, dan dispepsia. Golongan obat Antagonis Reseptor Histamin H2 atau Antagonis H2, adalah golongan obat penekan asam lambung yang sering digunakan dalam berbagai kondisi penyakit lambung. Clinical pathway atau alur klinis merupakan suatu alat yang digunakan untuk memandu perawatan kesehatan untuk pasien. Pembuatan clinical pathway harus dikembangkan berdasarkan bukti yang tersedia, seperti pedoman praktik klinis yang memuat tatalaksana penyakit, tindakan, dan terapi yang akan diberikan kepada pasien. Peran farmasis dalam clinical pathway adalah dalam manajemen terapi obat, kebutuhan obat pasien, edukasi obat kepada pasien berserta keluarga pasien dan juga tenaga kesehatan, merevisi dan menetapkan protokol pengobatan, dan evaluasi hasil pengobatan. Oleh karena itu, clinical pathway terapi penyakit lambung perlu diketahui untuk memberikan informasi serta rekomendasi terkait pengobatan dan penanganan pasien kepada tenaga kesehatan demi tercapainya hasil pengobatan yang diharapkan dan sebagai manajemen terkait kualitas, biaya, kepuasan pasien dan efisiensi. Metode pelaksanaan tugas khusus ini adalah dengan cara studi literatur untuk pencarian clinical pathway penyakit lambung dengan obat golongan Antagonis H2 dengan mencari sumber atau referensi dan melakukan penelusuran pustaka terkait penatalaksaan atau algoritma penyakit lambung. Berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan, golongan obat Antagonis H2 dapat dijadikan sebagai pilihan terapi untuk GERD ringan, dapat menjadi pilihan untuk mengobati dispepsia tanpa alarm symptoms, baik untuk pasien yang sebelumnya mengonsumsi obat-obatan NSAID ataupun tidak, dan dapat menjadi terapi pilihan untuk penyakit lambung dengan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan penyakitnya. ......Gastric disease is a disease that occurs in the stomach or originates from the stomach. There are several kinds of gastric diseases, such as Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), peptic ulcers, and dyspepsia. The H2 Histamine Receptor Antagonist drug class or H2 antagonists, is a class of drugs that suppress stomach acid which is often used in various conditions of gastric disease. Clinical pathway is a tool used to guide health care for patients. Making a clinical pathway must be developed based on available evidence, such as clinical practice guidelines that contain disease management, actions, and therapies to be given to patients. The role of pharmacists in clinical pathways is in drug therapy management, patient drug needs, drug education for patients and their families as well as health workers, revising and establishing treatment protocols, and evaluating treatment results. Therefore, it is necessary to know the clinical pathway for gastric disease therapy to provide information and recommendations related to treatment and patient care to health workers in order to achieve the expected treatment results and as management related to quality, cost, patient satisfaction and efficiency. The method of carrying out this special assignment is by means of a literature study to search for clinical pathways for gastric disease with H2 antagonist class drugs by finding sources or references and conducting literature searches related to gastric disease management or algorithms. Based on the results of a literature study conducted, the H2 antagonist drug class can be used as a therapeutic option for mild GERD, can be an option for treating dyspepsia without alarm symptoms, both for patients who have previously taken NSAID drugs or not, and can be the therapy of choice for chronic kidney disease. stomach with different doses according to the disease.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisani Syukriani
Abstrak :
Manajemen logistik berperan penting dalam pengelolaan persediaan logistik di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jumlah persediaan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) berdasarkan metode MMSL (Minimum-Maximum Stock Level) untuk perencanaan dan pengendalian persediaan di Unit Farmasi RSUI. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan data transaksi BMHP, data harga item, dan data persediaan BMHP periode Januari-Maret 2021 yang diperoleh melalui sistem SIMRS. Data yang diperoleh sebanyak 30.803 sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah stok minimum (Smin) dan stok maksimum (Smaks) BMHP yang diperoleh dapat dijadikan acuan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan BMHP di RSUI dengan cara menyesuaikan pada jumlah stok yang tersedia saat ini. Jika jumlah persediaan berada pada Smaks maka tidak perlu dilakukan pemesanan. Namun, jika stok saat ini berada pada Smin atau di bawahnya, maka jumlah pemesanan atau order quantity (Qo) dapat dihitung dengan cara Smaks ditambah dengan stok yang dipesan ulang, dikurangi dengan stok saat ini dan stok dalam proses pemesanan. Selain itu, harga pembelian minimal dan maksimal masing-masing item BMHP yang diperoleh dapat digunakan dalam estimasi rencana anggaran. Oleh karena itu, perencanaan dan pengendalian perbekalan farmasi sebaiknya dilakukan secara cermat untuk menghindari kejadian stok kosong dan stok berlebih. ......Logistics management plays an important role in the management of logistics supplies in hospitals. This study aims to identify the amount of inventory of BMHP (Medical Consumables) based on the MMSL (Minimum-Maximum Stock Level) method for planning and controlling inventory in the Pharmacy Unit of RSUI. This study is a descriptive observational study with a cross-sectional research design. Data collection was carried out retrospectively based on BMHP transaction data, item price data, and BMHP inventory data for the January-March 2021 period obtained through the SIMRS system. The data obtained were 30,803 research samples. The results showed that the minimum stock (Smin) and maximum stock (Smax) of BMHP obtained could be used as a reference in planning and controlling BMHP inventory at RSUI by adjusting the amount of stock currently available. If the amount of inventory is at Smax then there is no need to place an order. However, if the current stock is at Smin or below, then the order quantity (Qo) can be calculated by means of Smax plus the reordered stock, minus the current stock and stock in the process of ordering. In addition, the minimum and maximum purchase prices of each BMHP item obtained can be used in the estimation of the budget plan. Therefore, the planning and control of pharmaceutical supplies should be carried out carefully to avoid the occurrence of empty stock and excess stock.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hibban Arasy
Abstrak :
RSUI (Rumah Sakit Universitas Indonesia) adalah rumah sakit pendidikan kelas B yang terletak di kampus Universitas Indonesia. Dibangun pada tahun 2009 dan beroperasi sejak 2018, RS UI memiliki visi untuk menjadi rumah sakit pendidikan kelas dunia pada tahun 2030. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan penaggung jawab Depo Farmasi Rawat Jalan RSUI, masih ditemukannya obat maupun BMPH yang mengalami dead stock atau tidak ada transaksi selama 3 bulan berturut-turut Depo Farmasi Rawat jalan. Masalah ini berpotensi menurunkan efisien kerja antar depo farmasi yang ada di RSUI karena akan ada beban kerja tambahan dan waktu tunggu apabila harus melakukan order tranfer barang antar depo farmasi. Dead stock obat dan BMHP yang ada di Depo Rawat Jalan seharusnya dapat di distribusikan lebih efisien ke depo farmasi lain yang membutuhkannya melalui gudang farmasi RSUI. Laporan ini akan berfokus terhadap tahapan analisis dan pembaharuan kategori Dead Stock terhadap obat dan BMHP yang digunakan di Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan januari sampai dengan maret 2023. ......RSUI (Rumah Sakit Universitas Indonesia) is a class B educational hospital located on the campus of Universitas Indonesia. Established in 2009 and operational since 2018, RSUI has a vision to become a world-class educational hospital by 2030. Based on observations and interviews with the the person on charge of the Outpatient Pharmacy Depot at RSUI, it has been found that there are still drugs and BMPH (Disposable Medical Supplies) experience dead stock, meaning no transactions have occurred for three consecutive months at the Outpatient Pharmacy Depot. This issue has the potential to decrease the efficiency of inter-pharmacy depot operations at RSUI, as it would lead to additional workload and waiting time if orders for inter-pharmacy tranfers are required. The dead stock of medicines and BMPH at the Outpatient Pharmacy Depot should ideally be distributed more efficiently to other pharmacy depots in need through the RSUI pharmacy warehouse. This report will focus on the analysis and updating of the Dead Stock category for drugs and BMPH used in the Outpatient Department of Rumah Sakit Universitas Indonesia from January to March 2023.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Wijayanti
Abstrak :
Coronavirus Disease 2019 masih menjadi permasalahan kesehatan global sampai saat ini. Pengobatan COVID-19 belum definitif sehingga penggunaan terapi yang sudah ada dengan profil keamanan yang terbukti menjadi strategi yang menjanjikan. Informasi mengenai keamanan obat sudah diketahui, tetapi data terkait interaksi obat masih terbatas. Polifarmasi, usia, dan jumlah komorbiditas juga menjadi prediktor penting dari interaksi obat yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat dan faktor-faktor yang memengaruhi potensi interaksi obat pada pasien COVID-19 rawat inap di Rumah Sakit Universitas Indonesia periode Januari sampai Desember 2021. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional retrospektif. Pengambilan sampel penelitian dari rekam medis dilakukan dengan metode konsekutif. Potensi interaksi obat diperiksa dengan referensi online Lexi-interact®. Potensi interaksi obat yang terdeteksi pada 206 pasien berjumlah 272 kasus dengan 23,9% kategori B, 61,4% kategori C, 10,7% kategori D, dan 4% kategori X. Potensi interaksi obat dengan kejadian paling tinggi pada kategori B terjadi pada parasetamol dan favipiravir (25 kasus), kategori C pada levofloksasin dan deksametason (27 kasus), kategori D pada ondansetron dan domperidon (13 kasus) dan kategori X pada kalium klorida dan loratadin dan pseudoefedrin (2 kasus). Hasil uji korelasi Spearman’s rho menunjukkan adanya korelasi positif dengan nilai p<0,05 antara usia, jumlah obat, dan komorbiditas dengan potensi interaksi obat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat potensi interaksi obat yang beragam serta adanya hubungan antara usia, jumlah obat, komorbiditas terhadap potensi interaksi obat pada pasien COVID-19 rawat inap di Rumah Sakit Universitas Indonesia periode Januari sampai Desember 2021. ......Coronavirus Disease 2019 is still a global health issue to date. The treatment of COVID-19 is not yet definitive so the use of existing therapies with a proven safety profile is a promising strategy. Information regarding drug safety is well known, but data related to drug interactions are still limited. Polypharmacy, age, and the number of comorbidities are also important predictors of adverse drug interactions. This study aims to analyze the potential drug interactions and the factors that influence drug interactions in COVID-19 inpatients at the University of Indonesia Hospital from January to December 2021. This study is a retrospective cross-sectional study. Research sampling from medical records was performed by consecutive methods. Potential drug interactions are examined with Lexi-interact® online reference. Potential drug interactions detected in 206 patients accounted for 272 cases with 23.9% category B, 61.4% category C, 10.7% category D, and 4% category X. Potential drug interactions with the highest incidence in category B occured in paracetamol and favipiravir (25 cases), category C in levofloxasin and dexamethasone (27 cases), category D in ondansetron and domperidone (13 cases) and category X in potassium chloride and loratadine and pseudoephedrin (2 cases). The results of Spearman's rho correlation test showed a positive correlation with a p value <0.05 between age, the number of drugs, and comorbidity with the potential drug interaction. The conclusion of this study is that there are various potential drug interactions and there are relation between age, number of drugs, comorbidities to the potential drug interactions in COVID-19 inpatients at the University of Indonesia Hospital from January to December 2021.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellynia Tri Sugiarti
Abstrak :
Sediaan kemoterapi yang beragam dapat ditemui dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien kemoterapi di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Beragamnya jenis sediaan kemoterapi mengakibatkan butuhnya suatu pedoman khusus berupa monografi sediaan kemoterapi yang berisi tentang informasi yang dibutuhkan terkait obat kemoterapi yang digunakan di rumah sakit tersebut. Tujuan dirumuskannya suatu monografi sediaan obat, diantaranya untuk membantu memastikan keselamatan pasien, mengonfirmasi bahwa obat yang diberikan kepada pasien memenuhi harapan kualitas untuk keamanan dan efektivitas, serta dapat digunakan oleh bagian rekonstitusi sediaan kemoterapi di rumah sakit tersebut untuk memberi tahu dokter, apoteker, dokter gigi, perawat, dan profesional kesehatan lainnya terkait penggunaan obat yang tepat. Obat-obatan kemoterapi yang tersedia di Rumah Sakit Universitas Indonesia terdiri atas beberapa kandungan zat aktif, seperti vinkristin sulfat, metotreksat, rituximab, etoposid, doksorubisin, 5-Fluorourasil, cisplatin, carboplatin, kalsium folinat, bortezomib, serta bleomisin hidroklorida. Monografi sediaan kemoterapi yang digunakan pasien kanker di Rumah Sakit Universitas Indonesia perlu dirumuskan dengan baik dengan mencangkup beberapa aspek, seperti nama sediaan, indikasi, dosis, regimen obat, efek samping, indikator klinis yang perlu dimonitor, dan interaksi obat yang perlu diwaspadai. Perumusan monografi sediaan kemoterapi tersebut dilakukan agar mempermudah dalam melakukan penelusuran literatur, baik dari segi rekonstitusi hingga pemantauan klinis. ......Various chemotherapy drugs can be found in providing health services to chemotherapy patients at the University of Indonesia Hospital. The various types of chemotherapy preparations result in the need for a special guideline in the form of a monograph of chemotherapy preparations which contains the information needed regarding the chemotherapy drugs used in the hospital. The purpose of formulating a drug monograph is to help ensure patient safety, confirm that the drugs given to patients meet quality expectations for safety and effectiveness, and can be used by the chemotherapy preparations reconstitution department in the hospital to notify doctors, pharmacists, dentists, nurses, and other health professionals regarding the appropriate use of medications. Chemotherapy drugs available at the University of Indonesia Hospital consist of several active ingredients, such as vincristine sulfate, methotrexate, rituximab, etoposide, doxorubicin, 5-Fluorouracil, cisplatin, carboplatin, calcium folinate, bortezomib, and bleomycin hydrochloride. The monograph of chemotherapy drugs used by cancer patients at the University of Indonesia Hospital needs to be well formulated by covering several aspects, such as preparation name, indication, dosage, drug regimen, side effects, clinical indicators that need to be monitored, and drug interactions that need to be watched out for. The formulation of the monograph of chemotherapy preparations was carried out in order to make it easier to conduct a literature search, both in terms of reconstitution and clinical monitoring.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Nurhayati
Abstrak :
Pelayanan kefarmasian di instalasi rumah sakit dilakukan sesuai standar pelayanan kefarmasian yang telah ditetapkan sebagai pedoman apoteker dalam menjalankan profesinya. Salah satunya terkait pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dengan tujuan menganalisis kesesuaian tempat penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil observasi terhadap standar penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai dan ditemukan hasil bahwa penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sistem penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang telah tepat diharapkan membantu pelayanan obat dapat dilaksanakan secara tepat guna dan hasil guna. ...... Pharmaceutical services in hospital installations are carried out in accordance with pharmaceutical service standards that have been set as guidelines for pharmacists in carrying out their profession. One of them is related to the management of pharmaceutical preparations and consumable medical materials with the aim of analyzing the suitability of storage places for pharmaceutical preparations and consumable medical materials. The analysis was carried out by comparing the observation results against the storage standards of medicine and consumable medical materials and found that the storage of medicine and consumable medical materials was in accordance with the standards that had been set. The right storage system for pharmaceutical preparations and consumable medical materials is expected to help medicine services be carried out appropriately and effectively.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shellinna Kurniawati
Abstrak :
Rumah Sakit (RS) merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat dimana di dalamnya terdapat Instalasi Farmasi (IF) sebagai sebuah unit yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang organ tubuh, terutama paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti tulang, kelenjar getah bening, ginjal, dan otak. Indonesia adalah salah satu negara dengan beban TB tertinggi di dunia dengan prevalensi sekitar 214 kasus per 100.000 penduduk. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesadaran, pencegahan, diagnosis dini, pengobatan, dan pemantauan TB melalui program-program yang lebih efektif. Oleh sebab itu, dilakukan analisis terhadap pola peresepan obat pasien tuberkulosis sensitif obat (TB SO) di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) periode Januari – Maret 2023. Dari 107 pasien TB SO, terdapat 57 pasien laki-laki dan 52 pasien perempuan. Berdasarkan kategori usia, terdapat 18 pasien anak dan 91 pasien dewasa. Jumlah minimum obat sebagai titik pemesanan kembali untuk paket OAT kategori I pasien dewasa 4 KDT adalah 404 tablet dan 2 KDT saat stok tersisa 705 tablet. Sedangkan stok minimum untuk paket OAT anak 3 KDT adalah 38 tablet dan 2 KDT sebanyak 127 tablet. Jumlah maksimum obat untuk paket OAT kategori I pasien dewasa 4 KDT adalah saat stok mencapai 6.455 tablet dan 2 KDT saat stok mencapai 11.277 tablet. Sedangkan stok maksimum untuk paket OAT anak 3 KDT adalah 606 tablet dan 2 KDT sebanyak 2.027 tablet. ......Hospital is a health service institution that provides complete individual health services including inpatient, outpatient, and emergency services with a pharmacy installation as a unit that organizes all pharmaceutical service at the hospital. Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis which attacks organs, especially the lungs, and also other organs such as bones, lymph nodes, kidneys, and brain. Indonesia is one of the countries with the highest TB patients in the world with a prevalence of around 214 cases per 100,000 population. The government continues to increase awareness, prevention, early diagnosis, treatment, and monitoring of TB through more effective programs. Thus, an analysis was carried out on the pattern of drug prescribing in patients with sensitive drug-susceptible tuberculosis (TB SO) at the University of Indonesia Hospital during January - March 2023. Of the 107 TB SO patients, there were 57 male patients and 52 female patients. Based on age, there were 18 pediatric patients and 91 adult patients. The minimum number of drugs as the reorder point for category I OAT for adult patients with 4 KDT is 404 tablets and 2 KDT is 705 tablets. Meanwhile, the minimum stock for OAT packages for children with 3 KDT is 38 tablets and 2 KDT is 127 tablets. The maximum number of drugs for category I OAT packages for adult patients 4 KDT is 6,455 tablets and 2 KDT is 11,277 tablets. Meanwhile, OAT packages for 3 KDT children is 606 tablets and 2 KDT is 2,027 tablets.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library