Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dandy Tanuwidjaja
"LATAR BELAKANG Torsio testis unilateral dapat menurunkan fertilitas Penelitian terbaru menemukan kerusakan sel sertoli mendasari perubahan pada spermatogenesis pada torsio testis unilateral Timbulnya Antibodi Antisperma AbAs diduga mendasari terjadinya kerusakan tersebut Prednison sebagai imunospressan mungkin dapat menghambat kerja AbAs sehingga memperbaiki fertilitas
TUJUAN Mengevaluasi pengaruh pemberian Prednison dan lama iskemik pada torsio testis unilateral terhadap kualitas sel sertoli testis kontralateral
METODE Tiga puluh tikus Wistar dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok A prosedur Sham Kelompok B torsio unilateral orkiopeksi orkiektomi setelah 6 jam dan kelompok C torsio unilateral orkiopeksi orkiektomi setelah 24 jam Grup B dan C dikelompokkan lagi menjadi kelompok dengan dan tanpa Prednison Prednison diberikan per oral sekali sehari satu jam setelah torsio sampai 30 hari selanjutnya Orkiektomi kontralateral dilakukan 30 hari kemudian Testis tersebut diperiksa oleh satu orang patolog berpengalaman
HASIL Pada kelompok A tidak ditemukan kelainan kualitas sel sertoli Terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok dalam hal kualitas sel sertoli p 0 01 Lama iskemik berhubungan dengan kualitas sel sertoli 3 tikus dengan kerusakan berat pada kelompok C vs tidak ada di kelompok B Pada kelompok B dan C Pemberian Prednison terlihat menghambat kerusakan sel sertoli Pemberian Prednison pada kelompok 6 jam memberikan hasil yang lebih baik daripada kelompok 24 jam 3 tikus vs 1 tikus dengan kualitas sel sertoli yang baik
SIMPULAN Kualitas sel sertoli kontralateral terpengaruh secara signifikan oleh torsio testis unilateral Lama iskemik mempengaruhi kualitas sel sertoli kontralateral Kata kunci torsio testis unilateral Prednison kualitas sel sertoli "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rachmat Budi Santoso
"Torsio testis merupakan kedaruratan dalam urologi yang dapat terjadi pada 1 dari 4000 laki-Laki berusia dibawah 25 tahun, dan apabila keadaan ini tidak segera ditangani dengan benar dalam 4 sampai 6 jam dapat terjadi nekrosis testis. Dari penelitian sebelumnya didapatkan torsio testis dengan puntiran sebesar 720° dan lama puntiran lebih dari 4 jam dapat menyebabkan kerusakkan testis secara menetap. Oleh karena itu tindakan bedah sedini mungkin harus dilakukan untuk menyelamatkan testis dari kerusakan menetap. Saat ini tindakan bedah yang dianjurkan adalah melakukan detorsi testis, pendinginan testis dan orkidopeksi bilateral. Tindakan ini dilaporkan dapat menyelamatkan testis sampai dengan 90%, namun dalam pengamatan yang lebih lanjut menunjukkan lebih dari 67% testis tersebut akan mengalami atropi dan menjadi subfertil. Menurut Hagan dkk dari 55 pasien yang diamati hanya 7 pasien yang menunjukkan spermiogramnya normal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu terobosan lain dalam penatalaksanaan torsio testis guna menekan angka terjadinya kerusakan testis permanen secara signifikan.
Pendapat terkini mengenai adanya seguelae dari torsio testis yang telah dilakukan detorsi dapat diterangkan dengan dasar ischaemia/reperfusion (I/R) injury, kerusakan jaringan testis akibat torsio testis disehakan adanya ischemia yang diperberat dengan terjadinya reprefusion injury setelah dilakukan detorsi.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21260
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library