Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nauri Anggita Temesvari
Abstrak :
Konseling dan Tes HIV Sukarela (KTS) merupakan pintu masuk dalam pencegahan HIV/AIDS. Jakarta Timur menargetkan seluruh populasi kunci yang memanfaatkan KTS sebesar 20.308 orang. Namun, yang baru tercapai pada tahun 2013 sebesar 67%. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan evaluasi dengan Kerangka Kerja Logis untuk melihat pelaksanaan KTS yang telah berjalan. Dari hasil penelitian didapat bahwa keseluruhan pelaksanaan KTS telah berjalan dengan baik, kurangnya kesadaran dari populasi kunci untuk memeriksakan diri sedini mungkin, kurang akuratnya pengumpulan data, dan kurangnya sosialisasi ke populasi umum dibandingkan dengan populasi kunci menjadi permasalahan utama dalam pelaksanaan KTS. Rekomendasi dari penelitian ini adalah meningkatkan penjangkauan ke lokasi yang memungkinkan populasi kunci tersebar, termasuk di lingkungan masyarakat, pengawasan dalam pencatatan dan pelaporan, dan meningkatkan fungsi Puskesmas dalam Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB). ......HIV Voluntary Counseling and Testing (VCT) is the entry point of preventing HIV/AIDS. East Jakarta targeted 20.308 of key population could visit VCT in 2013, but it’s just reached 67%. Thus, as researcher i would like to evaluate the implementation of VCT. Tool which is used in this research is Logical Framework Analysis (LFA). The result is that the overall implementation of VCT has gone well. However, the lack of awareness of key populations to visit healthcare centre as early as possible, the lack of accurate data collection, and the lack of socialization to the general population compared to key populations are the barriers of the implementation. Recommendations from this research are to improve outreach of key population; include in the community, to monitor all of data recording and reporting, and to improve the function of primary healthcare as Sustainable Comprehensive Services (LKB).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindy Agustina
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu infeksi yang harus dideteksi selama kehamilan adalah infeksi HIV pada ibu karena berpotensi tertular pada bayi yang akan dilahirkannya yaitu sekitar 30 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap ibu hamil terhadap Provider Initiated Test and Counseling PITC di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2017. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah metode simple random sampling sehingga didapat sampel sebanyak 70 orang. Dari hasil analisis multivariat pada penelitian ini didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ibu hamil terhadap PITC adalah keterpaparan informasi melalui media cetak p=0,002 , keterpaparan informasi melalui media elektronik p=0,008, keaktifan dalam kegiatan keagamaan p=0,021 dan dukungan keluarga p=0,038.
ABSTRACT
One of the infections that should be detected during pregnancy is HIV infection in pregnant women, because of the potential for infected at birth to the baby about 30 . This study aimed to determine the attitude of pregnant women to Provider Initiated Test and Counseling PITC at Pasar Rebo Distric Health Center in 2017. This research type is quantitative with cross sectional design. In this research the sampling technique used is simple random sampling method so that get the sample counted 70 people. From the result of multivariate analysis in this research, the factors that influence the attitude of pregnant mother to PITC are the exposure of information through print media p 0,002 , the exposure of information through electronic media p 0,008, the activity in religious activity p 0,021 and family support p 0,038.
2017
S67507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Rachmawati Waznah
Abstrak :
Kelompok Wanita Pekerja Seksual WPS merupakan kelompok paling rentan terkena HIV disebabkan perilaku seksual mereka yang berisiko tinggi. Cakupan program pencegahan HIV melalui hubungan seksual memang menunjukan peningkatan, untuk melihat dampak upaya intervensi tersebut, maka diperlukan evidence based, dapat dilihat dari perilaku tes HIV pada WPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan keterpaparan program pencegahan HIV dengan perilaku tes HIV pada kelompok WPSL di 16 Kabupaten/Kota di Indonesia tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan data STBP Tahun 2015 kelompok WPSL. Sampel penelitian ini adalah keseluruhan data STBP WPSL 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian n = 1918. Hasil penelitian menunjukan keterpaparan program pencegahan HIV terbukti secara statistik memiliki hubungan dengan perilaku tes HIV p value = 0,000 pada kelompok WPSL di 16 Kabupaten/Kota di Indonesia pada tahun 2015. WPSL yang terpapar program pencegahan HIV dengan kategori baik memiliki kecenderungan 2,46 kali AOR=2,46, 95 CI:1,70 ndash;3,56 untuk melakukan tes HIV dibandingkan dengan WPSL yang terpapar program pencegahan HIV dengan kategori kurang setelah dikontrol dengan variabel konfonding status pernikahan, pengetahuan tentang HIV, lama bekerja, dan variabel interaksi akses tes HIV gratis. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan cakupan program pencegahan HIV pada kelompok WPS agar terjadi peningkatan cakupan tes HIV dengan memperbanyak pelayanan tes HIV berupa mobile KTS. ......Female sex workers FSWs are the most vulnerable groups affected by HIV due to their high risk sexual behavior. The coverage of HIV prevention programs through sexual transmission indeed shows improvement, but to see the impact of intervention efforts, evidence based is needed, and it can be seen from the behavior of HIV testing among FSWs. This study aimed to identify the association of HIV prevention program exposure with HIV testing behavior among FSWs in 16 Districts Cities in Indonesia 2015. This study used a cross sectional survey, using data of The 2015 IBBS. The sample of this study is the overall data of the 2015 FSWs IBBS that meet the inclusion and exclusion criteria of the study n 1918 . The result showed that HIV prevention program exposure has been shown to be statistically related to the HIV testing behavior p value 0,000 among FSWs in 16 Districts Cities in Indonesia by 2015. FSWs with good exposed of HIV prevention programs has a tendency of 2.46 AOR 2.46, 95 CI 1.70 3.56 for HIV testing compared with WPSL who were less exposed to HIV prevention programs after being controlled with confounding variables such as marital status, knowledge of HIV, duration of work, and access to HIV test variable. Therefore, it is necessary to increase the coverage of HIV prevention programs for FSWs in order to increase the scope of HIV testing by increasing the HIV testing service in the form of mobile VCT.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Setiyawati
Abstrak :
Human immunodeficiency virus (HIV) dan Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) merupakan salah satu sorotan dalam pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). Ibu hamil dengan HIV akan berisiko menularkan kepada bayinya. Tes HIV merupakan gerbang pembuka status HIV yang sangat penting dilakukan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan determinan perilaku tes HIV pada ibu hamil yaitu tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi kerentanan diri tertular HIV, sikap, Provider-Initiated Testing and Counselling (PITC) dan ketersediaan sumber informasi (keluarga dan kader kesehatan). Jenis penelitian adalah potong lintang dengan metode survei. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mantrijeron dan Puskesmas Sleman yang telah memiliki sarana pemeriksaan tes HIV dan telah menjalankan program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA). Subjek penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas tersebut pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2014 yang berjumlah 54 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan tentang HIV dan AIDS, persepsi kerentanan diri dan sikap ibu. Ada hubungan antara PITC, ketersediaan sumber informasi tentang HIV dan AIDS dari keluarga dan kader kesehatan dengan perilaku tes HIV pada ibu hamil. PITC merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku tes HIV pada ibu hamil.

Human immunodeficiency virus (HIV) and Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) is one of highlighted issues in accomplishing Millenium Development Goals (MDGs) target. Pregnant women with HIV will transmit the virus to their babies. HIV testing is such an opening gate of HIV status that is very important to be conducted on pregnant women. This study Determinan Perilaku Tes HIV pada Ibu Hamil Determinant of HIV Testing Behavior among Pregnant Women Nanik Setiyawati, Niken Meilani aimed to determine the determinant of HIV testing behaviour among pregnant women including education level, knowledge level, perception of selfvulnerability to be HIV-infected, attitudes, Provider-Initiated Testing and Counseling (PITC) and availability of information (family and health workers). This study was cross sectional using a survey method. This study was conducted in Mantrijeron and Sleman Primary Health Care that had HIV testing facilities and executed prevention of mother to child transmission program. The subjects of this study were pregnant women visiting such primary health care on August up to October 2014, as much as 54 people. Data collecting used questionnaire. Analysed used were univariate, biviariate, and multivariate. The results showed no relation between educational level, knowledge level about HIV and AIDS, perception of self-vulnerability and attitudes of women.There was a relation between PITC, information source availability about HIV and AIDS from the family and health workers with HIV testing behaviour among pregnant women. PITC is the most influencing variable toward HIV testing behaviour among pregnant women.
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan YogyakartaJurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Yuniati Demang
Abstrak :
Tes HIV merupakan gerbang utama dalam rangkaian penanganan kasus HIV. Diketahuinya status HIV seseorang akan meningkatkan upaya pencegahan pada orang yang belum terinfeksi HIV dan membantu orang yang terinfeksi untuk segera mengakses layanan pengobatan. Berdasarkan laporan STBP tahun 2015 Lelaki potensial berisiko tinggi merupakan kelompok kunci yang memiliki prevalensi tes HIV paling rendah. Orang yang memiliki persepsi berisiko tertular penyakit akan cenderung untuk mengakses layanan kesehatan untuk mengetahui status kesehatannya, dan persepsi berisiko tertular HIV diduga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh persepsi berisiko tertular HIV terhadap perilaku tes HIV pada lelaki potensial berisiko tinggi. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder STBP tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 4.898 orang yang diambil dari 12 kab/kota di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang berpersepsi berisiko tertular HIV memiliki faktor protektif 0,9 kali untuk melakukan tes HIV dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki persepsi berisiko tertular HIV, dengan adjusted RO sebesar 0,9 dan 95 CI 0,5-1,5. Hasil ini belum bisa mengungkapkan adanya pengaruh persepsi berisiko tertular HIV terhadap perilaku tes HIV pada responden lelaki potensial berisiko tinggi. ......An HIV testing is the main gate in the circuit handling cases of HIV. Knowing one 39 s HIV status will increase prevention efforts on those who have not been infected with HIV and, furthermore, will help an infected person for immediately accessing treatment services. Based on the 2015 STBP rsquo s report, potential high risk men is a key group who has the lowest prevalence of HIV testing. People who have the perception of the risk of contracting the disease will tend to access health care services to find out the status of his health, and moreover, the perception of risk of contracting HIV is allegedly is one of the factors that affect a person do HIV testing. This research aims to study the influence of perception are at risk of contracting HIV testing behavior against HIV potential high risk men. This research is the analysis of secondary data of STBP in 2015. The research method used is cross sectional with number of samples as much as 4,898 people drawn from 12 counties cities in Indonesia. The research results showed that respondents who have the perception of risk of contracting HIV has a protective factor of 0.9 times to perform HIV testing compared to respondents who do not have the perception of the risk of contracting HIV, with adjusted RO of 0.9 and 95 CI 0.5 1.5. These results have not been able to reveal the influence of perceptions of the risk of contracting HIV on the behavior of HIV testing in potential high risk male respondents.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Nurul Habibah
Abstrak :
Proporsi ibu hamil yang datang ke pelayanan dan mendapat tes HIV tahun 2021 di Kabupaten Sumedang masih dibawah target, yaitu sebesar 79%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku tes HIV pada ibu hamil di Kabupaten Sumedang tahun 2022. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pada 220 ibu hamil yang berkunjung ke 8 Puskesmas yang terpilih secara acak di Kabupaten Sumedang. Data dikumpulkan dengan cara responden mengisi secara mandiri kuesioner yang sudah diujicoba validitas dan reliabilitasnya dan selanjutnya dianalisis dengan uji logistik regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ibu hamil yang tidak melakukan tes HIV di Kabupaten Sumedang sebesar 30,9%. Pengetahuan tentang HIV/AIDS, persepsi manfaat dan persepsi hambatan melakukan pemeriksaan HIV berhubungan dengan perilaku tes HIV dan faktor yang paling dominan adalah persepsi manfaat pemeriksaan HIV. Ibu hamil yang mempersepsikan pemeriksaan HIV tidak bermanfaat berpeluang hampir 3,4 kali untuk tidak melakukan tes HIV dibanding yang mempersepsikan bermanfaat setelah dikontrol oleh pengetahuan tentang HIV/AIDS dan persepsi hambatan melakukan pemeriksaan HIV di Kabupaten Sumedang (p value = 0,003, POR = 3,427, 95% CI: 1,542-7,615). Untuk itu, perlu mengoptimalkan pemberian KIE dan konseling tentang manfaat melakukan tes HIV/AIDS, meningkatkan upaya promosi kesehatan melalui media massa serta mengoptimalkan pelayanan mobile VCT. ......The proportion of pregnant women who come to the service and receive an HIV test in 2021 in Sumedang is still below the target, which is 79%. This study aims to determine the determinants of HIV testing behavior in pregnant women in Sumedang in 2022. The study used a cross sectional design, on 220 pregnant women who visited 8 health centers randomly selected in Sumedang. Data were collected by means of respondents filling out a questionnaire that had been tested for validity and reliability and then analyzed by using multiple regression logistic test. The results showed that the proportion of pregnant women who did not do an HIV test in Sumedang was 30.9%. Knowledge of HIV/AIDS, perceived benefits and perceived barriers to HIV testing are related to HIV testing behavior and the most dominant factor is perceived benefits of HIV testing. Pregnant women who perceive that HIV testing is not beneficial are almost 3.4 times more likely not to take an HIV test than those who perceive it is beneficial after being controlled by knowledge about HIV/AIDS and perceived barriers to HIV testing in Sumedang (p value = 0.003, POR = 3.427, 95% CI: 1.542-7.615). For this reason, it is necessary to optimize the provision of KIE and counseling about the benefits of testing for HIV/AIDS, increase efforts to promote health through mass media and optimize mobile VCT services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library