Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartikaweni Juliansari
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang perlu ditangani secara komperhensif. Salah satu pilar penatalaksanaannya adalah pemberian terapi insulin. Pemberian insulin juga berdampak pada komplikasi yang apabila terapi insulin tidak optimal diberikan. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah liopohipertropi. Lipohipertropi merupakan lesi berupa pengerasan atau penonjolan pada jaringan lemak, akibatnya manajemen diabetes tidak dapat berjalan dengan optimal. Lipohipertropi dapat hilang dengan sendirinya dengan identifikasi yang tepat. Penerapan teknik inspeksi dan palpasi yang tepat dalam 6 hari dapat mengurangi lesi lipohipertropi hingga 0,5 cm serta target gula darah tercapai (<180mg/dl). Oleh karena itu, penerapan teknik inspeksi dan palpasi pada pasien dengan terapi insulin dinilai efektif dalam mendukung penatalaksanaan diabetes yang komperhensif.

Diabetes mellitus is a chronic disease that has a comprehensive management. One of them is the administration of insulin therapy, which has various benefits such as antiinflammatory agents, as well as cardio protective. Insulin administration also resulted in complications when insulin therapy is not optimal given. One of the complications that can occur is lipohyperthropy. Lipohyperthropy is lesion that makes adipose tissue become lumpy and tight, so that diabetes management can’t run optimally. The lesion can disappear by itself if use a suitable technique. This paper shows that by using a suitable techniqe such as inspection and palpation can reduce lipohyperthropy 0,5 cm during 6 days and blood glucose target achieved (< 180 mg/dl). Therefore, application of inspection and palpation technique in patients with insulin therapy is effective in supporting diabetes management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Ayu Kurnia
"Hipoglikemia merupakan salah satu efek samping pemberian terapi insulin pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji keefektifan lembar pemantauan insulin terintegrasi dalam memantau kejadian hipoglikemia pada pasien DM tipe 2 yang mendapatkan terapi insulin analog. Hasil menunjukkan rerata kejadian hipoglikemia lebih tinggi saat makan pagi (t (18)= 2,9732; p= 0,0059) dan sore (t (18)= 3.0956; p= 0,0043) setelah pemberian rapid-acting insulinmelalui pemantauan lembar insulin terintegrasi Namun, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pemantauan asupan kalori, dosis insulin, dan perubahan pola tidur dengan kejadian hipoglikemia. Sehingga lembar pemantauan insulin terintegrasi tidak efektif dalam mencegah kejadian hipoglikemia. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk lebih memahami pengkajian hipoglikemia dalam lembar pemantauan insulin terintegrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pranandi
"Latar Belakang. Hiperglikemia sering terjadi pada pasien pascabedah pintas arteri koroner (BPAK). Kondisi ini mempengaruhi prognosis pada pasien, sehingga dibutuhkan protokol insulin intensif yang efektif dan aman digunakan. Di Indonesia belum ada protokol standar yang terbukti efektif dan aman pada pasien pascabedah pintas arteri koroner (BPAK). Tujuan. Mengetahui persentase pasien pascabedah pintas arteri koroner (BPAK) jantung yang mencapai target glukosa darah dalam 6 jam dan insiden kejadian hipoglikemia dengan menggunakan protokol insulin PERKENI 2011.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dari rekam medis pasien dewasa 318 tahun yang mengalami hiperglikemia (>200 mg/dL) pascabedah pintas arteri koroner (BPAK). Parameter yang dilihat karakteristik dari subjek, proporsi glukosa darah terkendali (150-200 mg/dL) dalam enam jam dan proporsi hipoglikemia. Proporsi pencapaian glukosa darah ditargetkan >50% dan kejadian hipoglikemia <12%.
Hasil. Penelitian ini dilakukan di Pelayanan Jantung Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo periode Januari 2018 sampai September 2023. Sebanyak 98 subjek diikutsertakan dan didapatkan persentase pasien yang mencapai target glukosa darah dalam 6 jam sebesar 54,1% dan proporsi hipoglikemia sebesar 5,1%.
Kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini persentase pasien yang mencapai target glukosa darah dalam 6 jam sebesar 54,1% dan proporsi hipoglikemia sebesar 5,1% dengan menggunakan protokol insulin PERKENI 2011.

Background. Hyperglycemia often occurs in patients after coronary bypass surgery. This condition affects the patient’s prognosis, so an intensive insulin protocol is needed that is effective and safe to use. In Indonesia, there is no standard protocol that has been proven to be effective and safe in patients after coronary bypass surgery.
Aim. To determine the percentage of post-coronary artery bypass surgery (CABG) patients who achieve blood glucose targets within 6 hours and the incidence of hypoglycemia using the PERKENI 2011 insulin protocol.
Methods. This study used a retrospective design from medical records of adult patients (318 years old) who experienced hyperglycemia (>200 mg/dL) after coronary bypass surgery. The parameters seen were the characteristics of the subjects, proportion of controlled blood glucose (150-200 mg/dL) within six hours and proportion of hypoglycemia. The proportion of blood glucose achieved is targeted at >50% dan the incidence of hypoglycemia <12%.
Results. This research was conducted at the Integrated Heart Service of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo for the period January 2018 to September 2023. A total of 98 subjects were included and it was found that the percentage of patients who reach the blood glucose target within 6 hours was 54.1% and the proportion of hypoglycemia was 5.1%.
Conclusion. Based on this study, the percentage of patients who achieved the blood glucose target within 6 hours was 54.1% and the proportion of hypoglycemia was 5.1% using the PERKENI 2011 insulin protocol.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library