Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nandang Jamiat Nugraha
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang arti dan makna pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menjalani terapi hemodialisa di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan dalam penelitian ini adalah caregiver pada anggota keluarga yang menjalani terapi hemodialisa yang didapatkan dengan tehnik criterion sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan yang dianalsis dengan menerapkan tehnik Collaizzi. Penelitian ini mengidentifikasi 6 tema yaitu respon psikologis caregiver, perubahan pada caregiver, melaksanakan tugas kesehatan keluarga terhadap anggota keluarga gagal ginjal, dukungan bagi caregiver, dukungan kesehatan yang optimal, dan meningkatkan rasa syukur.
......This study aims to gain a deep understanding of the importance and significance of the experience of the family in the care of family members to undergoing hemodialysis therapy in Bandung. This study used qualitative phenomenological descriptive method with in depth of interview. The participants in this study were caregivers families undergoing hemodialysis therapy are obtained with the sampling criterion technique. The data collected in the form of recorded interviews and field notes by applying techniques that analysed Collaizzi. This study identified six themes are the psychological response of the caregiver, changes in the caregiver, the duty of the health of the family to kidney failure, support family caregivers, health support optimalization and enhance a sense of gratitude.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Lubis, Arliza Juairiani
Abstrak :
ABSTRAK
Gagal ginjal terminal merupakan tahap akhir dari gangguan fungsi ginjal
dimana pasien harus menjalani terapi dialisa selama sisa hidupnya. Bentuk terapi
dialisa yang paling sering dilakukan di Indonesia adalah hemodialisa.
Pennasalahan yang muncul kemudian menyebabkan pasien hemodialisa rentan
terhadap stres. Keadaan stres seringkali menimbulkan perasaan tidak nyaman
sehingga individu termotivasi untuk menguranginya. Salah satu cara untuk
mengurangi stres adalah dengan memanfaatkan dukungan sosial. Akan tetapi,
bentuk dukungan yang berlebihan dan tidak tepat ternyata malah menambah stres
pada individu sehingga akan memperburuk keadaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel
dilakukan dengan tehnik incidental sampling. Jumlah subyek secara keseluruhan
adalah 100 orang yang terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok pasien
hemodialisa dan kelompok sumber dukungan sosial. Alat ukur yang digunakan
adalah skala sikap dukungan sosial yang dapat dikelompokkan ke dalam 5 jenis,
yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional,
dukungan harga diri dan dukungan dari kelompok sosial.
Pengujian validitas terhadap alat ukur dilakukan dengan Pearson Product-
Momeni Correlation sementara uji reliabilitas dilakukan dengan Coefficient
Alpha. Alat ukur skala sikap terdiri dari 3 bagian dan Coefficient Alpha yang
didapat dari alat ukur kebutuhan akan dukungan sosial = 0,8657; alat ukur
dukungan sosial yang diterima pasien = 0,9179; dan alat ukur dukungan sosial
yang diberikan sumber dukungan sosial = 0,9256..
Hasil penelitian secara umum menunjukkan perbedaan persepsi antara
pasien hemodialisa dan sumber dukungan sosialnya dalam menghadapi keadaan
sakit pasien. Hampir di semua jenis dukungan sosial ditemukan perbedaan. Hal ini
dapat dilihat dari perbandingan antara kebutuhan yang dirasa pasien, kebutuhan
yang menurut sumber dukungan sosial dirasakan pasien, dukungan sosial yang
didapat pasien serta dukungan sosial yang diberikan sumber dukungan sosial.
Dari analisa tambahan didapatkan secara umum tidak ada perbedaan antara
pasien pria dan wanita, pasien yang dibiayai dan membiayai sendiri perawatannya
serta antara tenaga medis dan keluarga & kerabat. Perbedaan terjadi dalam hal
dukungan sosial yang diberikan tenaga medis dan keluarga & kerabat.
Saran yang diajukan adalah perlunya komunikasi yang lebih mendalam
antara pasien dengan sumber dukungan sosialnya serta antara tenaga medis dan
keluarga & kerabat untuk meningkatkan kualitas dukungan sosial.
2002
S3138
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library