Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I. Indiarto
Abstrak :
Disertasi ini merupakan hasil penelitian mengenai pengorganisasian kegiatan reserse kriminal khusus Polri di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (Ditreskrimsus PMJ). Teori Giddens (1984) tentang STrukturasi dipakai sebagai pijakan awal (point of departure) untuk mengembangkan tema-tema pokok yang relevan dengan data. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami kompleksitas dialektika di antara struktur dan keagenan yang menempatkan agen sebagai individu yang kreatif dan memiliki kapasitas transformatif untuk memproduksi dan mereproduksi struktur yang di satu pihak berkecenderungan membatasi (limiting-disabling) dan di pihak lain memungkinkan (enabling tindakan. Secara metodologis, disertasi ini mengaplikasikan dan sekaligus mengintegrasikan perspektif makro yang menekankan pentingnya peran struktur dan perspektif mikro yang memandang individu sebagai titik tolak untuk memahami sebuah tindakan sosial. Perspektif kualitatif yang dipakai dalam penelitian ini mengutamakan pada prinsip-prinsip berikut: pertama, informan diperlakukan sebagai individu yang berpartisipasi secara aktif dalam mengkontruksikan realitas. Kedua, data dipahami sebagai hasil sebuah realitas yang saling berhubungan, dan yang ditemukan dalam dan melalui tindakan sosial para agen. Ketiga, mengutamakan proses penelitian yang memberi tempat penting bagi dialektika di antara perspektif makro-mikro, objektif-subjektif, dan individual-kolektif. Keempat, perspektif informan adalah hal yang essensial dalam pengumpulan dan analisis data. Sebanyak 31 personel polisi, mulai dari yang berpangkat bintara hingga perwira tinggi, dipilih secara purposif sebagai informan utama dalam penelitian ini. Selain melalui wawancara mendalam, penelitian ini menggunakan observasi dan penelusuran berkas perkara yang ditangani oleh berbagai satuan yang berbeda di lingkungan Ditreskrimsus PMJ dalam periode 2003-2004. Secara mumum dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian institusi adalah hasil tindakan kolektif para agen atas berbagai pilihan strategis yang merupakan fungsi dari dialektika di antara struktur dan keagenan, dan di antara kedala dan peluang. Selai itu, kapasitas transformatif adalah sesuatu yang inheren dalam keagenan yang menyebabkan sebuah kemungkinan relatif tanpa batas akan potensi untuk menghasilkan tindakan. Dengan demikian, struktur bukan dan tidak pernah menjadi penentu (predictor) dari sebuah tindakan. Kompleksitas dualitas di antara kendala (constraints) dan peluang (opportunities)-dengan kata lain, di antara struktur dan keagenan-terletak pada kapasitas transformatif yang melekat pada agen yang akibat-akibatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya. Disertasi ini juga menyimpulkan, para penyidik di lapangan mengoperasikan otonomi yang relatif besar dalam proses penyidikan. Kapasitas untuk mengoperasikan dan mempertahankan sejumlah otonomi itu didasarkan oleh beberapa faktor yang saling memperkuat eksistensi otonomi itu: kewenangan yang diberikan oleh undang-undang untuk menegakkan hukum, jabatan sebagai penyidik, proses penyidikan yang tidak bersifat linear, dan seluruh kompleksitas dualitas di antara struktur dan keagenan. Di samping aturan dan sumber-sumber, skema interpretatif memberikan dasar yang penting terhadap mana sebuah tindakan sosial para agen diorientasikan pada tujuan yang relevan dalam kerangka makna yang khusus-yang relevan dengan berbagai standar nilai dan pengetahuan yang berkembang dalam kelompok. Dengan kata lain, skema interpretatif menyediakan sebuah landasan berikut parameternya yang dapat dipakai oleh agen sebagai dasar untuk melakukan penafsiran terhadap sebuah tindakan dan atau peristiwa secara bermakna.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
D635
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Az Zahra
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang kemunculan film independen, khususnya film Prenjak. Film Prenjak adalah salah satu dari sekian banyak film independen yang tidak berada dalam lingkaran industri perfilman arus utama . Penelitian ini melihat tentang apa yang melatarbelakangi kemunculan film Prenjak, bagaimana cara film Prenjak bertahan di luar arus utama, dan apa saja pencapaian yang sudah diperoleh film Prenjak sejauh ini. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film Prenjak muncul sebagai respon dari agen dalam Teori Strukturasi Giddens terhadap kondisi Cultural Industries di perfilman Indonesia. Kemudian film Prenjak dapat bertahan karena adanya dukungan dari beberapa pihak dank arena film Prenjak memang sudah memiliki pasar, baik di dalam maupun di luar negeri. Penelitian ini juga menjabarkan bahwa film Prenjak berhasil mendapatkan banyak penghargaan di festival film internasional dan nasional. ...... This study discusses about the emersion of independent films, especially Prenjak movie. Prenjak is one of so many independent films which is not inside the circle of film industry mainstream. This study sees what is the background of the emersion of Prenjak, how Prenjak survive outside the industry, and what are the achievements of Prenjak so far. This study uses constructionism paradigm and qualitative approach with case study as its strategy. This study shows that Prenjak emerses as a response from agent on Giddens Structuration Theory to Cultural Industries in Indonesian film industry. Also, Prenjak can survive outside the industry because of the support from some parties and also, Prenjak already has markets, both at home and abroad. Lastly, Prenjak has received many awards until now from both international and national film festivals.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himma Dewiyana
Abstrak :
Dengan adanya paradigma terbaru perpustakaan yaitu dari manajemen informasi ke manajemen pengetahuan, Perpustakaan mau tidak mau harus merubah fungsi dan sistemnya. Orientasi perpustakaan dialihkan dari semata-mata mengurus data dan informasi, ke mengelola pengetahuan yang ada di luar dan di dalam kepala manusia, termasuk mengelola hubungan antar manusia yang memiliki pengetahuan tersebut.Perubahan yang terjadi bukan hanya perubahan prilaku, kultur, struktur organisasi, proses kerja dan infrastruktur teknologi informasi (TI), tetapi juga telah menghasilkan antara lain: kebijakan, rancangan host, training, sekuriti, hak cipta dan lain-lain. Semua itu dalam teori strukturasi Giddens disebut sebagai resources and rules yaitu sumberdaya/fasilitas dan aturan-aturan yang digunakan untuk mendukung sistem perpustakaan sehingga terus dapat bereproduksi mengikuti perubahan dan perkembangan di sekelilingnyaPenelitian ini tidak bermaksud mengadakan verifikasi hipotesis maupun menguji suatu teori. Teori dibangun berdasarkan data di lapangan, dari data yang diperoleh penulis bgrusaha merumuskan grounded theory yaitu yakni teori tentang standard dalam konteks knowledge management. Tujuan penelitian adalah untuk: mengetahui bagaimana proses pengetahuan yang dilakukan agen perpustakaan, mulai dari penciptaan, pengorganisasian, penyimpanan, penemuan kembali, penyebaran, pemanfaatan, sampai penciptaan kembali pengetahuan; menggali data berbagai cumber informasi tentang sumberdaya dan aturan-aturan (resources and rules) yang digunakan agen dalam melakukan proses pengetahuan; mengetahui dominasi dan legitimasi dari struktur dan agen dalam proses pengetahuan.1-Iasil penelitian menunjukkan untuk era knowledge saat adalah sangat tepat jika perpustakaan dalam konteks manajamen pengetahuan. Proses pengetahuan yang dilakukan memerlukan resources yang harus difasilitasi perpustakaan, dan penyusunan rules harus melibatkan Agen sebagai pelaku yang akan menggunakan rules tersebut.
With the newest paradigm of library that is from information management to knowledge management, library should transform their functions and system. The Orientation change from only to manage data and information to manage knowledge which exist in and out of human brain, include managing human relationship between those who have the knowledge.The change that happen not only transformation in habit, culture, organization structure, work process and IT infrastructure, but produce wisdom, host planning, training security, copyright and others. That's all in Giddens theory of structuration said this as resources and rules that is facility/resources and rules used to support library system so that continue to produce following changing situation.The research did not mean to verify hypothesis or evaluate a theory. Theory build based on data, from data that received, author attempt to formulating grounded theory, a theory about standardization in context knowledge management. The goal of research is to knowing how the knowledge process doing by library agent, from creation, organizing, storage, retrieval system, dissemination, utility, to recreating knowledge, exploring data form many sources and rules which used by agent in processing knowledge; to find domination and legitimation from structure and agent in knowledge process.The result show for the era of knowledge that is accurate if library in context knowledge management. Knowledge process that need resources should facilitated by library, and arrangement rules must be involved agent as actor who used the rules.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T38084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delia Kusuma
Abstrak :
Saat ini sekolah berbasis kurikulum internasional sangat berkembang di Indonesia, khususnya Jakarta, salah satunya adalah kurikulum IB. Untuk dapat bersaing di era kemajuan teknologi yang berkembang pesat, sebuah sekolah juga harus meningkatkan kualitas perpustakaan sebagai fasilitas penyedia sumber informasi untuk menunjang belajar mengajar dan juga pustakawan sebagai ahli informasi. Dengan adanya hal tersebut, maka sekolah memerlukan seorang Pustakawan-guru. Adapun peran Pustakawan-guru, antara lain Pustakawan-guru sebagai pemimpin kurikulum, Pustakawan – guru sebagai guru, , Pustakawan guru sebagai ahli informasi dan Pustakawan guru sebagai penyelenggara program. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran strategis Pustakawan-guru dalam implementasi kurikulum IB (International Baccalaureate) Diploma, menganalisa Pustakawan-guru sebagai agent dengan menerapkan teori struktur Anthony Giddens, menganalisis peran Pustakawan-guru sebagai agent yang memiliki kekuatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan informan utama Pustakawan-guru di Sampoerna Academy L’Avenue Campus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pustakawan-guru memiliki peran strategis di dalam kurikulum IB Diploma. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan kurikulum IB Diploma memiliki dampak yang significant terhadap peran pustakawan guru. 10 point yang terdapat pada IB Learner Profile, merupakan tujuan dari kurikulum tersebut yang harus diwujudkan oleh komunitas pembelajaran IB termasuk Pustakawan-guru. Dengan menerapkan teori Struktur Anthony Giddens, penelitian ini menunjukkan bahwa Pustakawan guru memiliki Resources dan Rules yang memadai baik Internal dan Eksternal sehingga yang bersangkutan menjadi agen yang memiliki kekuatan dan dapat melakukan perubahan melalui inovasi ......At present, international curriculum based schools are highly developed in Indonesia, especially Jakarta, one of which is the IB curriculum. To be able to compete in an era of rapidly developing technological advancements, a school must also improve the quality of libraries as facilities for providing information resources to support teaching and learning and also librarians as information experts. With this, the school needs a Librarian-teacher. As for the role of the Librarian-teacher, among other things, the Librarian-teacher as curriculum leader, Librarian-teacher as teacher, Librarian teacher as information expert and Librarian Teacher as program organizer. This research aimed to identify the strategic role of Librarians-teachers in the implementation of the IB (International Baccalaureate) Diploma curriculum, analyze Librarians-teachers as agents by applying Anthony Giddens structural theory, analyze the role of Librarians-teachers as agents who have power. This research used a qualitative research method with a case study approach with the main informant-Librarian teacher at the Sampoerna Academy L 'Avenue Campus The results of this research indicated that Librarians have a strategic role in the IB Diploma curriculum. The conclusion of this research showed that the application of the IB Diploma curriculum has a significant impact on the role of teacher librarians. The 10 points contained in the IB Learner Profile, are the objectives of the curriculum that must be realized by the IB learning community including Librarians-teachers. By applying Anthony Giddens Structure theory, this research showed that librarians teacher have adequate resources and rules both internally and externally so that they become agents who have the power and can make changes through innovation
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursatyo
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang mendalam dan menyeluruh tentang dinamika interaksi yang terjadi antara agen dan struktur penyiaran di Indonesia dalam menata sistem kepemilikan media televisi swasta di Indonesia, terutama sejak munculnya kasus akuisisi PT IDKM oleh PT EMTEK hingga proses persidangan uji materi UU Penyiaran di Mahkamah Konstitusi selama tahun 2011-2012. Teori strukturasi Anthony Giddens dikaitkan dengan konsep strukturasi ekonomi politik Vincent Mosco menjadi teori utama penelitian ini. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis yang memandang struktur kepemilikan media televisi swasta di Indonesia amat dipengaruhi oleh kekuasaan modal (kapital). Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan desain penelitian Studi Kasus (Case Study) digunakan untuk dapat memberikan deskripsi yang komprehensif akan dinamika tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksi korporasi IDKM oleh EMTEK mencerminkan pemusatan/ konsentrasi kepemilikan media yang merupakan konsekuensi dari sistem kapitalisme global. Struktur kapitalisme inilah yang mendominasi sistem kepemilikan media televisi swasta di Indonesia saat ini dimana upaya peningkatan akumulasi modal dilakukan melalui praktik penguasaan saham beberapa media televisi swasta pada level perusahaan induk (holding company). UU Penyiaran no.32 tahun 2002 yang memiliki prinsip diversity of ownership itu sendiri tidak mampu mencegah praktik konsentrasi tersebut karena adanya celah penafsiran terutama pada pasal 18 ayat (1) tentang pembatasan pemusatan kepemilikan dan pasal 34 ayat (4) tentang larangan pemindahtanganan izin penyiaran. Meski demikian, struktur kapitalisme tersebut terus mendapat perlawanan dari beberapa agensi yang menentang pemusatan kepemilikan media televisi di Indonesia......This research aims to provide a comprehensive description about the dynamics interaction between agent and structure of Indonesian broadcasting system particularly in order to organize commercial television media ownership. Our observation is since the case of acquisition PT IDKM by PT EMTEK until the Judicial Review proceedings in the Constitutional Court. Giddens‟s Structuration Theory combining with Political Economy Structuration Vincent Mosco is became the main theory. Critical paradigm is used to see the dominance of capital power in media ownership structure in Indonesia, especially commercial television. Descriptive qualitative approach with a case study research design is used to provide a comprehensive description about these dynamics process. The data were collected by means of interview and documents review. The results showed that the acquisition of IDKM by EMTEK reflect the concentration of media ownership as a consequence of the global capitalism system. The structure of capitalism were the dominant system of commercial television ownership in Indonesia effort to increase the accumulation of capital through stock purchase practices at holding company level. Broadcasting Act 2002 which has a principle of diversity of ownership itself cannot prevent the practice of the concentration is due to the multi interpretation of article 18 paragraph (1) about the restrictions of ownership concentration and article 34 paragraph (4) about the prohibition of transfer of broadcasting licenses. However, the structure of capitalism continue to get resistance from some agencies against the television media ownership concentration in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivonilia
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan gerakan 3R -Reduce, Reuse, Recycledalam pengelolaan sampah padat perkotaan di Jepang sebagai praktik sosial menurut teori strukturasi yang dikemukakan oleh Giddens. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui sumber sekunder seperti: buku-buku, data statistik, laporan penelitian, jurnal, dan publikasi elektronik. Dengan mengacu pada teori strukturasi, hasil penelitian membuktikan bahwa gerakan 3R dalam pengelolaan sampah padat perkotaan di Jepang adalah benar praktik sosial yang mengintegrasikan agen dan struktur.
The focus of this study is the 3Rs? practices -reduce, reuse, and recycle- in Japan?s municipal solid waste management as social practices according to Giddens? structuration theory. The purpose of this study is to understand how 3Rs? practices integrates agent and stucture in Japan?s MSWM, as in Giddens? structuration theory. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected from secondary data such as: books, statistics, research reports, journals, and electronic publications. Refering Giddens? structuration theory, this study proved that 3Rs? practices in Japan?s MSWM are without doubt the social practices that integrates agent and structure.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13664
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library