Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aderia
Abstrak :
Jurnalis perempuan Indonesia kerap mengalami kekerasan di lapangan saat bekerja, mulai dari kekerasan verbal hingga seksual. Namun, jurnalis perempuan kerap menganggap masalah kekerasan yang dialami tersebut sebagai risiko pekerjaan dan merupakan hal yang wajar. Banyak jurnalis perempuan termasuk yang berpengalaman, menerima pelecehan atau kekerasan sebagai hal biasa. Kebanyakan jurnalis perempuan bahkan menyalahkan diri sendiri ketika menjadi korban. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana jurnalis perempuan Indonesia mengalami kekerasan di lapangan, dan bagaimana mereka memandang kekerasan tersebut. Menggunakan Teori Standpoint dan metode penelitian kualitatif, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan 3 jurnalis perempuan korban kekerasan. Riset ini menemukan bahwa informan mengalami kekerasan dan umumnya tidak melakukan apa-apa, bahkan untuk sekadar melaporkannya kepada atasan. Mereka menganggap, kekerasan yang dialami merupakan hal biasa. Studi ini dilakukan dengan harapan dapat mengubah pandangan tentang kekerasan yang dialami jurnalis perempuan.
Indonesian female journalists often experience violence in the field while working. The violence ranges from verbal to sexual abuse and harassment. However, female journalists often perceive violence as an occupational risk or common thing. Many female journalists, including those who are experienced, accept harassment or violence as normal. Most female journalists even blame themselves when they become victims. This study aims to uncover how Indonesian female journalists experience violence in the field and how they perceive it. Using the Standpoint Theory and qualitative research methods, the researcher conducted in-depth interviews with 3 female journalists who were victims of violence. This research found that the informants experienced violence and usually did nothing, even merely to report it to their supervisors. They consider the violence they experience is typical and take it for granted. This study was conducted with the hope of changing the point of view of the violence experienced by female journalists.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Yudha Sentana
Abstrak :
Makalah ini bertujuan mengurai bagaimana eksklusi dan marginalisasi secara ganda terjadi dalam produksi pengetahuan dan kebijakan food estate di Indonesia, dengan menggunakan teori standpoint feminis sebagai kerangka kerja filosofis. Kebijakan food estate di Indonesia merupakan sebuah kebijakan kontroversial yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan produktivitas pertanian dengan mengembangkan perkebunan berskala besar di kawasan hutan dan lahan gambut. Namun, kebijakan ini dikritik karena mengabaikan suara dan kepentingan masyarakat lokal, terutama perempuan dan masyarakat adat, yang bergantung pada hutan sebagai sumber mata pencaharian dan identitas budaya mereka. Teori standpoint feminis berargumen bahwa pengetahuan bersifat situasional dan parsial, dan bahwa perspektif kelompok-kelompok yang terpinggirkan dapat menawarkan pemahaman yang lebih komprehensif dan kritis terhadap realitas. Melalui teori standpoint feminis, dominasi produksi pengetahuan yang mempengaruhi kebijakan food estate di Indonesia mencoba diurai karena telah menghasilkan masyarakat yang tereksklusi dan termarginalisasi secara ganda. Makalah ini menggunakan refleksi kritis dan metode penelitian filosofis untuk menganalisis masalah dan tantangan aktual, dan untuk mengusulkan suatu bentuk evaluasi kritis non-teknis dalam perumusan dan implementasi kebijakan publik. ......This paper aims to unravel how multiple exclusion and marginalization occur in the production of knowledge and food estate policies in Indonesia, using feminist standpoint theory as a philosophical framework. The food estate policy in Indonesia is a controversial policy that aims to improve food security and agricultural productivity by developing large-scale plantations in forest and peatland areas. However, it has been criticized for ignoring the voices and interests of local communities, especially women and indigenous peoples, who depend on forests for their livelihoods and cultural identity. Feminist standpoint theory argues that knowledge is situational and partial, and that the perspectives of marginalized groups can offer a more comprehensive and critical understanding of reality. Through feminist standpoint theory, the dominance of knowledge production that influences food estate policies in Indonesia is unraveled as it has resulted in a doubly excluded and marginalized society. This paper uses critical reflection and philosophical research methods to analyze actual problems and challenges, and to propose a form of non-technical critical evaluation in public policy formulation and implementation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Maulida Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini ialah konflik antara pengobatan biomedis dan CAM, yang mana keduanya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Pengobatan biomedis bersandar pada model biomedis dengan pendekatan EBM Evidence Based Medicine , sedangkan CAM bersandar pada model humanistik dengan pendekatan PCM Patient Based Medicine . Perbedaan tersebut dibahas menggunakan teori paradigma Thomas Kuhn. Pertentangan pengobatan biomedis dan CAM memperlihatkan bahwa pengobatan biomedis adalah pengobatan yang dominan terhadap CAM yang termarginalkan. Pertentangan tersebut dibahas menggunakan teori standpoint Sandra Harding. Akhirnya, solusi dimunculkan demi menjawab pertentangan tersebut yaitu dengan pengobatan terintegrasi.
ABSTRACT
The problem discussed in this thesis is the conflict between biomedical medicine and CAM, which both have different characteristics each other. Biomedical medicine is rely on biomedical model with EBM approach, whereas CAM rely on humanistic model with PCM approach. The differences will be discussed using paradigm theory by Thomas Kuhn. The conflict between biomedical medicine and CAM shows that biomedical medicine is dominant over CAM which marginalized. The conflict is discussed using standpoint theory by Sandra Harding. Finally, solution is emerged to answer the conflict by using integrated medicine.
2017
S68009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library