Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dwi Listyo Prabawati
Abstrak :
ABSTRAK
Tenaga kerja produktif merupakan tingkat terendah dalam jenjang kekaryawanan suatu perusahaan, namun mereka memegang peranan yang tidak kecil dalam kelangsungan usaha industri. Secara nasional, tenaga keija produktif pada sektor Industrl digolongkan sebagal penerima upah rendah dan dipandang dari sudut sosiologi, mereka dikategorikan dalam golongan berpenghasilan rendah. Jika dipandang dari teori kebutuhan manusia, tenaga kega produktif masih berusaha memenuhi kebutuhan fisiknya, mengingat pendapatan mereka lebih sedikit dibandingkan kebutuhan hidupnya. Berkaitan dengan kebutuhan hidup, tidak jarang tegadi pemogokan kerja oleh para tenaga kerja produktif yang kaitannya jelas pada ketidakpuasan kerja karena ada kebutuhan hidup mereka yang belum terpenuhi. Kebutuhan hidup merupakan salah satu ha! yang paling menentukan motivasi kerja seseorang, Untuk mengantisipasi kasus-kasus pemogokan kerja, kita perlu mengetahui motivasi kerja tenaga pelaksana produktif serta penghayatan mereka atas pekerjaan yang mereka geluti.

Melaiui teori dua faktor dari Herzberg dapat diketahui motivasi kerja seseorang dengan cara melihat kecenderungannya ke arah pemenuhan faktor motivator atau faktor hygiene. Dengan arah kecenderungan pemenuhan faktor motivator berarti seseorang lebih mengutamakan pencapaian kepuasan kerja sedangkan kecenderungan pemenuhan faktor hygiene berarti seseorang sekedar menghindari ketidakpuasan kerja. Penghayatan atas suatu pekerjaan dapat terlihat dari semangat kerja, kepercayaan diri serta gejala fisik yang dinilai secara subyektif. Dari ketiga hal tersebut dapat terlihat gambaran kepuasan kerja seseorang.

Dalam penelitian Ini, peneliti menggunakan metode kuesioner yang terdiri dari dua macam alat yaitu untuk mengetahui kecenderungan motivasi kerja dan untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja. Dengan kedua alat ini diharapkan dapat terllhat arah motivasi kerja tenaga kega produktif sekaligus melihat proporsi tenaga kega produktif yang benar-benar merasakan kepuasan kega atau yang tidak merasakannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kerja produktif di perusahaan X ternyata cenderung berusaha untuk mencapai kepuasan kega. Mengenai gambaran kepuasan keganya, tenaga kega produktif di perusahaan X ternyata hanya 4,60% yang tidak merasakan kepuasan kega dan 5,74% yang merasakan kepuasan kega. Sebagian besar merasakan kepuasan kega dalam taraf sedang. Di samping hasil tersebut Juga diperoleh hasil tambahan bahwa faktor-faktor demografi seperti usia, pendidikan, masa kega, jenis kelamin mempengaruhi motivasi kega serta gambaran kepuasan kerja tenaga kega produktif.

Hasil penelitian ini temyata bertolak belakang dengan asumsi awal bahwa tenaga kega produktif dengan keadaannya yang serba minim seharusnya cenderung bermotivasi sekedar menghindari ketidakpuasan kega saja. Untuk lebih mempetluas wawasan mengenai tenaga kega produktif disarankan agar penelitian lebih lanjut juga menggunakan metode wawancara serta meningkatkan jumlah subyek penelitian. Selain itu disarankan pula untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap tenaga kega produktif wanita.
1995
S2064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library