Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kamilah Kinanti
Abstrak :
Bimbingan Teknis Tenaga Perpustakaan merupakan kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI melalui unit Pusat Pembinaan Pustakawan (P3) sebagai upaya memenuhi tanggung jawabnya selaku instansi pembina. Dengan target ribuan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, Bimtek Tenaga Perpustakaan menghabiskan tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu. akan sangat disayangkan ketika pelaksanaannya tidak tepat sasaran. Untuk menghindari hal tersebut, penyelenggara perlu mematangkan perencanaan sebaik mungkin, salah satunya dengan menilai kebutuhan materi bimtek yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta. Melalui penelitian ini, penulis melakukan need assessment yang baru pertama kali dilakukan pada Bimtek unit P3 yang melibatkan pustakawan dan tenaga perpustakaan dengan skala nasional. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif deskriptif, dan metode survei pada 2.080 responden yang merupakan Tenaga Perpustakaan di Indonesia. Kuesioner dibangun dengan mengadopsi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang Perpustakaan. Diperoleh hasil bahwa Fungsi Kunci yang paling banyak dipilih adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi Perpustakaan
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Dwijo
Abstrak :
Tenaga perpustakaan diatur dalam undang-undang nomor 43 tahun 2007 dan standar penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi. pengelolaan tenaga perpustakaan merupakan salah satu unsur dalam proses manajemen perpustakaan. adanya permasalahan dalam pengelolaan tenaga perpustakaan dapat mengganguu pelayanan dan operasional di perpustakaan.
Jakarta: Perpustakaan Nasioanl RI , 2017
020 VIS 19:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aam Mariyamah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi literasi media baru tenaga perpustakaan sekolah di Kota Depok, Jawa Barat berdasarkan New Media Literacy Framework yang terdiri dari empat variabel literasi yakni functional consuming, critical consuming, functional prosuming, dan critical prosuming. Bagi tenaga perpustakaan sekolah, literasi media baru tidak hanya penting bagi diri mereka sendiri tetapi juga untuk membimbing pemustaka yakni para siswa agar terhindar dari efek negatif media baru seperti berita palsu, provokasi, dan perundungan. Oleh karena itu, literasi media baru merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh tenaga perpustakaan sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada 44 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi functional consuming tenaga perpustakaan sekolah di Kota Depok masuk ke dalam kategori sangat baik, literasi critical consuming masuk ke dalam kategori baik, literasi functional prosuming masuk ke dalam kategori baik, dan literasi critical prosuming masuk ke dalam kategori cukup baik. Kesimpulannya, literasi media baru tenaga perpustakaan sekolah di Kota Depok masih lebih mengarah kepada kemampuan fungsional. Sehingga diharapkan adanya peningkatan kemampuan dalam berpikir kritis.
This research aims to map the new media literacy of school library staff in Depok, West Java based on the New Media Literacy Framework which consists of four literacies: functional consuming, critical consuming, functional prosuming, and critical prosuming. For school library staff, new media literacy is not only important for themselves but also for guiding the students to avoid the negative effects of new media such as fake news, provocation, and ciber bullying. New media literacy is one of the competencies that must be owned by school library staff. This study used a quantitative approach with survey methods and questionnaires as research instruments. Respondents in this research were 44 school library staff. The results said that functional consuming literacy of school library staff in Depok was very good, critical consuming literacy was good, functional prosuming literacy was good, and critical prosuming literacy was quite good. The conclusion of this research is the functional skills of school library staff in Depok is better than their critical skills. They need to enhance critical thinking skills.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T53860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library