Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Hafidzah Maheswari Padmarani
Abstrak :
Keramaian yang diakibatkan acara kota yaitu CFD (car-free day) yang berlangsung sementara pada Minggu pagi membuka kesempatan ekonomi untuk pedagang-kaki lima untuk melakukan apropriasi fungsi ruang dengan mengubah fungsi utama trotoar dan jalan di Sumenep. Fenomena ini adalah hasil campur tangan pedagang kaki-lima dalam membentuk ulang batas-batas pada Jalan Sumenep melalui produksi territory yang mereka lakukan yaitu, dengan menegosiasikan kehadiran mereka dengan kondisi eksisting Jalan Sumenep. Strategi dan Taktik yang mereka gunakan berperan dalam mengubah Jalan Sumenep menjadi zona yang flexible. Analisa pada produksi territorial oleh pedagang-kaki lima di Jalan Sumenep mengindikasi apropriasi sementara yang dilakukan pedagang kaki lima merupakan hasil dari praktik individual dan kolektif dengan menegosiasikan kebutuhan spasial diantara mereka sebagai sebuah komunitas dan menegosiasikan aturan-aturan yang berlaku. Penelitian ini akan menganalisa kontribusi dan respon pedangan kaki lima pada acara kota yang berlangsung sementara dalam produksi ruang, secara khusus pada produksi batas territorial.
......The crowds from temporary city events of CFD (car-free day) on Sunday Morning open an economic opportunity for street vendors to temporarily appropriate the sidewalks and streets and shift the utilization of sidewalks and streets in Sumenep outside the primary usage. This occurs as a result of street vendor involvement in reshaping the boundaries through the production of territory to accommodate their activities by negotiating their presence with the existing condition. The strategy and tactics they used, transform Sumenep Street into a flexible and adaptable zone. An analysis of the territorial production of street vendors in Sumenep Street indicates the temporary appropriation of street vendors is a collective and individual practice through the negotiation of spatial needs among them as a community and the negotiation of rules. This paper will analyze the contribution and responses of street vendors to the temporary city events in the production of space through territorial production.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tobing, Jonathan Edmond
Abstrak :
Dalam definisinya, ruang publik merupakan suatu wadah bagi masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas tanpa membedakan status sosial ekonomi. Namun manakala "ruang publik" tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik hingga justru mengabaikan akan kebutuhan akan ruang tersebut. Akibatnya, muncul ruangruang publik yang bersifat temporer untuk memenuhi kebutuhan akan ruang publik tersebut sementara waktu. Namun, munculnya ruang publik temporer ini patut dicermati dan dianalisis lebih lanjut, apakah ruang seperti ini justru menjadi solusi terbaik akan kebutuhan masyarakat dibandingkan dengan disediakan ruang publik yang bersifat permanen atau mungkin dapat dimanfaatkan dan diolah lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan tersebut untuk sementara waktu hingga tersedianya ruang publik formal.
In the definition, public space is a container for the community in conducting a variety of activities regardless of their socioeconomic status. But when, "public space" can not be fulfilled well until it will ignore the need for space. Consequently, public spaces that are temporary to meet the needs of the public space temporarily. However, the emergence of this temporary public space worthy of further scrutiny and analysis, whether the space like this would be the best solution would be compared with the needs of the community provided a public space that is permanent or may be used and further processed to meet the needs of urban communities for a while until the formal public space available.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52271
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library