Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Khairina Ashar
Abstrak :
Kadmium adalah unsur toksik yang terdapat di lingkungan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi air sumur yang terpajan kadmium dengan kandungan kadmium di dalam urin. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di sekitar TPA Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Populasi adalah seluruh laki-laki dan perempuan dewasa, dengan sampel berjumlah 96 orang yang diambil dengan metode stratified random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 63 orang (65,6%) terpajan pada air sumur dengan kandungan kadmium yang telah melebihi baku mutu dan seluruh sampel masyarakat (100%) terdapat kadmium di dalam urin yang telah melewati nilai ambang batas. Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi air sumur yang terpajan kadmium dengan kadmium di dalam urin. Pada analsiis multivariat menunjukkan bahwa masyarakat yang mengkonsumsi air sumur yang terpajan Cd lebih dari 0,005 mg/l memiliki risiko 2,657 kali terdapat kadmium dalam urinnya setelah dikontrol dengan variabel umur, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan merokok, durasi pajanan, dan jarak dari TPA. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk tidak menggunakan air sumur sebagai sumber air minum dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang sebagai dasar untuk membuat perencanaan daerah bidang air minum dan sanitasi di wilayah studi. ......Cadmium (Cd) is a toxic element ubiquitous in the environment and not needed by the human body. The aim of this study was to determine relationship of consumption of well water exposed to cadmium with cadmium in urine. The study was performed with cross sectional design in the community residence around Namo Bintang Dumpsite. The population were adult males and females with a sample of 96 people taken by stratified random sampling. Data analyzed by logistic regression. Study result showed that Cd levels from the dug wells revealed that 63 respondents (65,6%) had exposed to Cd higher than normal levels, 96 urine samples (100%) had high Cd levels above the normal limits. There were not significant correlations between the Cd levels from the wells and Cd in urine. Multivariate analysis showed that community who consume well water exposed Cd more than 0,005 mg/l have 2,657 times higher risk cadmium in urine after adjusted by age, sex, occupation, smoking, duration of exposure, and the distance from dumpsite area. Therefore, Residents was suggested to not use wells water as a primary resource to drinking water and expected to be utilized by the government of Deli Serdang regency as a basis for regional planning areas water and sanitation in the study area.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Patar Surungan Parulian
Abstrak :
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Propinsi dan Ibukota Negara memiliki bcban dalarn peugadaan TPA di luar Kota Jakarta. Sebagai pemecahan dilakukan kCIj8S3!Il8 TPA Bantar Gebang BekasigKe1jasama TPA tersebut sudah berlangsung lama dan akhir-akhir menemui pergmasalahan ditinjau dad aspek substansi dan kebijakan keljasamzg aspek pelaksanaan dan kognitiil aspek pembiayaan dan sosial kC1j3.S8IIla. Semua pennasalahan utamanya dipengaruhi pembahan sistem pcmerintahan daerah, sehingga ada kesenjangan antara existing condition dan expected condition keljasama di atas. _ Untuk dapat memecahkan masalah kesenjangan tersebut diglmakan metode penelitjan deskriptif kualitatif. Dali hasil peneli1ian ditemukan antara lain ; kexjasarna antara Pcmerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Pcmcrintah Daerah Tingkat II Bekasi (Pemerintah Kota Bekasi) tidak pemah teriadi dan kebijakan kerjasama masa itu lebih sentralistjk, juga koordinasi tidak pemah te1jadi karena hambatan hirarlci dan lebih bersifat teritolial. Temuan lain yalmi, transfer of knowledge sebagai manfaat kognitif tidak pernah terjadi. Pemcrintah Dacrah Tingkat I Jawa Barat maupun Pemerintah Daerah Tingkat H Bekasi tidak pcmah memberikan kontribusi pembiayaan dalam kenjasama. Selain im, Pemcrintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta kurang disiplin dalam penerapan sistem sanitary landfill. Sebagai kegiatan akhir penelitian ini, disarankan bebcrapa tindakan konkrit untuk dilaksauakan yakni : Pcmerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Pemcrintah Kota Bekasi membuat peljanjian kerjasama dalam bentuk Keputusan Bersama dan ditindaldanjuti dengan Keputusan Bersama oleh Dinas/Lembaga Otonom masing-masing. Unluk pelaksanaan kerjasama sebagai saran agar dilakukan koordinasi secara intens di tingkat organjsasi dan di tingkat telcnis/operasional. Koordinasi tcritorial, instansional, fungsional dan waktu agar dilakukan secara bcrsama-sama dan terpadu. Kemudian perlu mengikut sertakan Pemerintah Kota Bekasi dalam keljasama agar manfaat kognitif dapat tercapai. Akhimya disarankan Pcmelintah Kota Bekasi memberi kontribusi pembiayaan dan mengupayakan alternative pembiayaan dari sektor swasta.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Petra Laurensia Br
Abstrak :
Kadmium adalah unsur toksik yang terdapat di lingkungan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Densitas mineral tulang adalah salah satu cara untuk melihat kepadatan tulang apakah seseorang terkena osteoporosis, osteopenia atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui asosiasi kadmium urin dengan densitas mineral tulang masyarakat yang tinggal disekitar TPA sampah.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di sekitar TPA Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Populasi adalah seluruh laki-laki dan perempuan dewasa, dengan sampel berjumlah 96 orang dengan cara random sampling. Data kadmium urin didapat dari data penelitian sebelumnya sedangkan data BMD dan karakteristik individu lainnya adalah data primer. Densitas mineral tulang diukur menggunakan densitometer QUS. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier.eluruh sampel 100 menunjukkan kadar kadmium urin sudah diatas kadar yang ditentukan. Kadar kadmium urin berkisar antara 0,015 ndash; 0,067 mg/L dengan rata-rata 0,034 mg/L 0,012 mg/L. Hasil pengukuran densitas mineral tulang menunjukkan nilai T-score antara -3,8 SD sampai -0,6 SD dengan rata-rata -2,439 SD. Pada analisis multivariat menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan kadmium urin akan menurunkan densitas mineral tulang sebesar 1,459 SD setelah dikontrol dengan variabel umur, konsumsi susu, konsumsi tahu, konsumsi brokoli, konsumsi telur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, lama tinggal dan konsumsi daun singkong. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalsium dan membiasakan diri untuk berolahraga dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang sebagai dasar untuk membuat perencanaan program dibidang pemeriksaan kepadatan tulang masyarakat. ......Cadmium Cd is a toxic element ubiquitous in the environment and not needed by the human body and can cause effects on bone. Bone Mineral Density is a way of measuring calcium to determine people has osteoporosis, osteopenia or still normal. The aim of this study was to examine the assosiation of urinary cadmium and bone mineral density BMD among community living around dumping site.The study was performed with cross sectional design in the community living around Namo Bintang Open Dumping Site. The population were adult males and females with a sample of 96 person taken by random sampling. Data of urinary cadmium was obtained from previous study, while data on BMD, and the other individual characteristics were collected primarily. BMD was measured by Densitometer QUS. Data analyzed by linier regression.All urine samples 100 show high Cd levels above the normal limit. The urinary Cd level ranged from 0,015 0,067, with the mean of 0,034 mg L 0,012 mg L. Result of BMD measurement showed that the T Score ranged from 3,8 to 0,6, with the mean of 2,439 SD. Multivariate analysis showed that each 1 mg L increase in urinary cadmium will decreases the bone mineral density about 1,459 SD after controlled age, milk consumption, tofu consumption, consumption of broccoli, egg consumption, gender, smoking status, length of stay, and consumption of cassava leaves. Therefore, people are encouraged to consume foods that contain high calcium and get exercise and expected to be utilized by the government of Deli Serdang regency as a basis program planning for examination of community bone mineral density in the study area.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Wardhani
Abstrak :
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah salah satu layanan yang harus selalu beroperasi dalam suatu kota. Operasi TPA yang baik dan benar dimulai dari pemahaman dan persepsi pekerja terhadap risiko yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja terhadap risiko sampah longsor di TPA X dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi persepsi pekerja terhadap risiko sampah longsor adalah kelompok pekerja, pendidikan terakhir pekerja, dan masa kerja pekerja. Disarankan agar menajemen memberikan penyegaran kembali kepada pekerja tentang risiko yan gmungkin timbul dalam operasi TPA sehari-hari.
Landfill is one of services that has to be done every day in the city. The right operation of landfill begin from the perception of the workers about risk that can be happened on landfill. The goal of this research is to find out perception from the workers about solid waste slide risk and factors that affect that perception. The conclusion of this research that influence the workers about the perception of wate slide risk are worker group, level of education, and period of work. Suggestion from this research is the landfill management should refresh the workers about the risk inseide landfill including of solid slide risk.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T20890
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Danto Pramonosidi
Abstrak :
Mengingat akan pesatnya perkembangan jumlah penduduk di negara kita Indonesia, maka perlu perencanaan sedini mungkin untuk sarana penunjang kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Salah sam sarana tersebut diantaranya adalah Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan cara sanitary landfill, yang pada makalah mgas akhir ini diambil satu lokasi di Caringin Wilayah Pembantu Bupati Ciawi Kabupaten Daerah Tingkat Il Bogor. Penetapan Iokasi Tempat Pembuangan Akhir sampah dipilih dengan memperhatikan faktor-faktor Kepadatan penduduk, tersedianya Iahan, keterkaitan proses dan sumher daya, jarak angkut, kondisi tanah dan topograi, iklim, hidrologi, geologi dan hidrogeologi, kondisi Iingkungan setempat serta potensi penggunaan untuk kelengkapan lokasi. Penetapan lokasi tempat pembuangan akhir sampah di Caringin dimungkinkan oleh karena kondisi di daerah tersebut memenuhi beberapa kriteria sebagai lokasi Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan cara sanitary landfill, ditinjau dari aspek fisik, sosial ekonomi, penyehatan pemukiman, rencana pengembangan tata ruang dan tata guna lahan. Keterkaitan kondisi hidrologi Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan perencanaan lahan serta perencanaan konstruksi perlu diperhatikan untuk menciptakan keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Olvariani
Abstrak :
ABSTRAK
Penurunan bone mass density merupakan salah satu dampak negatif timbal. Timbal dapat ditemukan pada lindi hasil penguraian dari timbunan sampah secara open dumping. TPA Namo Bintang sudah tutup tahun 2013 tapi diperkirakan proses penguraian masih berlangsung sampai saat ini sehingga timbal dalam lindi menjadi faktor risiko untuk masyarakat yang tinggal disekitar tempat pembuangan akhir sampah tersebut. Tujuan: Untuk menganalis pengaruh timbal terhadap densitas tulang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data yang dikumpulkan di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Indonesia berjumlah 96 orang responden yang umurnya >18. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengukuran. Umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, olahraga, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, frekuensi konsumsi makanan pencegah osteoporosis, konsumsi kopi dikumpulkan dengan interview sedangkan BMD diukur dengan Densitometer QUS (Quantitative Ultra Sound) dan kadar timbal diukur dengan Atomic Absorption Spectroscopy. Hasil: Sejumlah 24% responden memiliki kadar timbal tinggi, dan sebanyak 49% mengalami osteoporosis. Osteoporosis dipengaruhi oleh umur (p=0,008) dan konsumsi susu (p=0,002). Faktor yang mempengaruhi bone mass density adalah umur dan konsumsi susu, sedangkan timbal tidak berhubungan. Saran: Osteoporosis dapat cegah dengan melakukan pola hidup sehat seperti olah raga dan konsumsi makanan yang mengandung kalsium.
ABSTRACT
The reduction of bone mass density is one of the negative impacts of lead. Lead can be found in decomposition of garbage piles at open dumping. TPA Namo Bintang had closed in 2013 but estimated that the decomposition process is still ongoing so that lead in leachate is a risk factor for people who lived around the landfill. Objective: To analyze the influence of lead against bone density. Method: This study used cross sectional design. Data collected in Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Indonesia amounted to 96 respondents who age > 18. Data collection was done by interviewed and measurement. Age, sex, body mass index, exercise, smoking habit, alcohol consumption, frequency of osteoporotic prevention food consumption, and coffee consumption was collected by interviewed while BMD was measured by QUS Densitometer (Quantitative Ultra Sound) and Lead Blood Level measured by Atomic Absorption Spectroscopy. Results: 24% of respondents had high lead levels, and 49% had osteoporosis. Osteoporosis was affected by age (p = 0.008) and milk consumption as osteoporotic prevention food (p = 0.002). Factors affecting bone mass density were age and milk consumption, while lead was unrelated. Suggestions: Osteoporosis can be prevented by healthy lifestyle such as exercise and consumption of foods contains calcium.
2017
T48555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Hardiyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Merkuri adalah zat kontaminan beracun, namun keberadaannya sampai saat ini masih terus dibuang ke perairan, tanah, dan atmosfer. Salah satu organ tubuh yang sensitif dengan jenis logam berat adalah ginjal. Salah satu tanda gejala gangguan fungsi ginjal adalah adanya proteinuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu asosiasi antara kadar merkuri dalam rambut dan kejadian gejala gangguan fungsi ginjal pada masyarakat di sekitar TPA Cipayung. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 98 masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Cipayung. Data pengkajian dan merkuri dalam rambut diperoleh dari BBTKLPP Jakarta. Kadar merkuri dalam rambut diukur dengan metode EPA 2007 Methode 7473 (SW-846). Kadar proteinuria diukur dengan uji diagnostik sederhana rapid test dipstick urine. Seluruh variabel penelitian diuji dengan menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini ditemukan asosiasi lama tinggal dengan kadar merkuri dalam rambut (OR=5,5; CI 95%: 1,1-27,4). Terdapat asosiasi antara kadar merkuri dengan gejala gangguan fungsi ginjal (OR=10,7; CI 95%: 2,1-23,8). Terdapat asosiasi antara tekanan darah dengan gejala gangguan fungsi ginjal (OR=2,9; CI 95%: 1,2-7,0). Analisis multivariat, ditemukan asosiasi antara kadar merkuri dalam rambut dengan gejala fungsi ginjal setelah dikontrol variabel tekanan darah (OR=9,403; CI 95%: 1,8-48,9). Terkait dengan adanya pencemaran merkuri di area TPA, diharapkan pemerintah dapat membangun barrier antara area TPA dan permukiman masyarakat, serta dapat memberikan edukasi tentang pola hidup sehat.
ABSTRACT
Mercury is a toxic contaminant, but its existence continues to be discarded into the waters, soil, and atmosphere. One of the organs sensitive to the type of heavy metals is kidneys. One sign of symptoms of impaired renal function is the presence of proteinuria. This research aims to do the association between mercury levels in hair and the incidence of impaired renal function symptoms in communities around Cipayung landfill. This research uses cross sectional design. The research samples were 98 people living around Cipayung landfill. Data assessment and mercury in hair is obtained from BBTKLPP Jakarta. Mercury levels in the hair were measured by method EPA 2007 Methode 7473 (SW-846). Proteinuria levels were measured with a simple diagnostic test of rapid test dipstick urine. All of the variables use chi square test. The results of this study were found long-lived associations with mercury levels in the hair (OR = 5.5; CI 95%: 1.1-27,4). There are associations between mercury levels and symptoms of impaired renal function (OR = 10.7; CI 95%: 2.1-23,8). There is an association between blood pressure and symptoms of impaired renal function (OR = 2.9; CI 95%: 1, 2-7.0). Multivariate analysis, found an association between mercury levels in the hair with symptoms of impaired renal function after a variable-controlled blood pressure (OR = 9,403; CI 95%: 1.8-48,9). Due to mercury pollution in the landfill area, the government is expected to build a barrier between landfill area and community settlements, and can provide education on healthy lifestyles.
2020
T55365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyana Lieyanty
Abstrak :
TPA Cipayung memiliki sistem pengolahan sampah berupa sistem penimbunan sampah atau dsebut juga dengan Sanitary Landfill. Sampah yang tertimbun akan menghasilkan berbagai gas berbahaya, salah satunya ialah gas Amonia NH3. Tidak tersedianya instalasi gas NH3 di TPA Cipayung dapat menyebabkan polusi udara di TPA dan dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan seperti sesak napas, mual, iritasi mata, iritasi kulit, dsb jika terpapar pada para pekerja pemulung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui risiko kesehatan lingkungan akibat pajanan gas NH3 kepada pekerja pemulung di TPA Cipayung. Penelitian ini menggunakan desain analisis kesehatan lingkungan dengan populasi sampel adalah seluruh pemulung yang bekerja di TPA Cipayung yang telah bekerja minimal 1 tahun dengan batas usia 18-55 tahun. Total sampel yang didapatkan ialah 87 responden dan 3 sampel udara yang diambil dari 3 titik berbeda dengan jarak masing-masing titik sejauh 50 m. Hasil konsentrasi tertinggi yaitu 0,122 mg/m3 dan konsentrasi terendah yaitu 0,053 mg/m3 dengan perhitungan konsentrasi rata-rata sebesar 0,082 mg/m3. Berdasarkan perhitungan risiko yang diterima saat ini real time , didapatkan hasil RQ < 1. Demikian pula hasil estimasi risiko yang diterima seumur hidup life span, juga didapatkan RQ < 1. Karena konsentrasi NH3 di TPA Cipayung masih dalam kategori aman, maka tidak diperlukan manajemen risiko. ......TPA Cipayung has a waste processing system in the form of garbage dumping system or also called Sanitary Landfill. The accumulated waste will produce various harmful gases, one of which is Ammonia gas NH3 . The unavailability of NH3 gas installations in TPA Cipayung can cause air pollution in the landfill and may cause various health effects such as shortness of breath, nausea, eye irritation, skin irritation, etc. if exposed to scavengers. The purpose of this research is to know the environmental health risk due to NH3 gas exposure to scavengers in TPA Cipayung. This research uses environmental health analysis design with sample population is all scavengers who work in TPA Cipayung who have worked at least 1 year with age limit 18 55 years. The total samples obtained were 87 respondents and 3 air samples taken from 3 different points with distance of each point as far as 50 m. The highest concentration result was 0.122 mg m3 and the lowest concentration was 0.053 mg m3 with the calculation of average concentration of 0.082 mg m3. Based on the calculation of the risk received at this time real time , the results obtained RQ.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mochammad Buchori Akhsan Purnaman
Abstrak :
Seiring berkembangnya penduduk dan teknologi mendorong perubahan besar pada jumlah timbulan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dipengaruhi juga oleh pandemi covid-19 yang berlangsung dari tahun 2020 hingga saat ini, penggunaan fasilitas protokol kesehatan seperti masker, memperparah besar timbulan sampah. TPA pada Kecamatan Cipayung merupakan contoh yang terdampak akibat masalah tersebut. Peningkatan limbah masker mengalami kenaikan volume 30 sampai 50 persen dari sebelumnya pada tahun 2020 hanya sebesar 1600 ton limbah infeksius yang berasal dari masker. Timbulan keseluruhan sampah di TPA Cipayung perhari sudah mencapai 1200 m3 /hari di tahun 2021, kondisi ini mengakibatkan TPA overload dan akan direncanakan untuk ditutup. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dalam rangka menganalisis dan mengevaluasi komposisi, timbulan, serta kinerja pengelolaan sampah yang berada di TPA Cipayung terdampak pandemi Covid-19. Metode pengumpulan data yang digunakan berdasarkan SNI-19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, observasi kondisi eksisting pada TPA Cipayung serta wawancara kepada petugas TPA. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata volume timbulan sampah yang masuk ke TPA Cipayung sebesar 1031,2 m3 /hari, dengan komposisi yang didominasi sampah organik sebesar 42,02% dan sampah plastik sebesar 26%. Sisa komposisi sampah lainnya terdiri dari sampah B3 berupa baterai, obat dan wadah bekas kosmetik sebesar 9,26 %, sampah kertas sebesar 8,01%, ranting dan kayu sebesar 4,88%, sampah infeksius yang didominasi sampah masker sebesar 4,77%, sampah kain sebesar 3,38%, karet/kulit sebesar 2,27%, kaca sebesar, 1,88%, dan logam 1,19%. Terdapat faktor yang mendorong peningkatan jumlah timbulan yang masuk ke dalam TPA dari aspek peningkatan jumlah penduduk, kegiatan ekonomi, serta aktivitas yang mendorong kuantitas sampah dari rumah tangga meningkat karena keadaan pandemi covid-19. ......The amount of waste generated that enters the final disposal site (TPA) changes dramatically as the population grows and technological advances. Also affected by the COVID-19 pandemic that has lasted from 2020 to the present, the use of health protocol facilities such as masks, exacerbates the amount of waste generated. Landfill in Cipayung District is an example that is affected by this problem. Garbage generation at the Cipayung landfill per day has reached 1200 m3/day. This condition has resulted in the landfill being overloaded and it is planned to close it. Therefore, this study was conducted in order to analyze and evaluate the composition, generation, and performance of waste management at the Cipayung TPA affected by the Covid-19 pandemic. The data collection method used was based on SNI-19-3964-1994 regarding Methods of Collection and Measurement of Urban Waste Generation and Materials, observations of the existing conditions at the Cipayung landfill, and interviews with landfill officers. Based on the results of the study, the average volume of waste that enters the landfill is 1031.2 m3/day, with a composition dominated by organic waste (42.02%) and plastic waste (26%). The remaining composition of other waste consists of B3 waste in the form of batteries, drugs, and used cosmetic containers by 9.26%, paper waste by 8.01%, twigs and wood by 4.88%, infectious waste dominated by mask waste by 4.77%, cloth waste by 3.38%, rubber/leather by 2.27%, glass by 1.88%, and metal by 1.19%. There are factors that encourage an increase in the amount of generation that goes into the landfill from the aspect of increasing population, economic activity, and activities that support the quantity of waste from households increasing due to the COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Ashar
Abstrak :
Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah domestik dengan sistem penampungan terbuka sangat berisiko mencemari air tanah milik warga yang bermukim di sekitarnya melalui proses perlindian. Untuk mengetahui kandungan logam berat dalam air tanah di sekitar TPA, sebanyak 68 sampel air sumur gali (45 sumur Dusun I dan 23 sumur Dusun IV) dari Desa Namobintang Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, telah dianalisis dengan inductively couple plasma atomic emission spectroscopy. Hubungan jarak sumur dengan konsentrasi kromium, merkuri, dan timbal diuji dengan Mann-Whitney, Spearman?s Correlation dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kromium, timbal, dan merkuri (rerata ± deviasi standar, mg/L) masing-masing 0,036 ± 0,0096; 0,0003 ± 0,00018; dan 0,005 ± 0,0041 (Dusun I); 0,0370 ± 0,0115; 0,00026 ± 0,00013; dan 0,0070 ± 0,0069 (Dusun IV). Dari 68 sumur yang dianalisis, hanya ada 8 sumur yang konsentrasi timbalnya melebihi batas menurut Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Per/IV/2010. Sementara itu, tidak ada korelasi jarak sumur gali ke TPA dengan konsentrasi kromium, merkuri, dan timbal dalam air sumur gali tersebut. Disimpulkan bahwa perlindian sampah di Namobintang tidak mencemari air sumur-sumur gali yang berjarak 84 meter atau lebih dari TPA.

Dumping site of domestic wastes has potential risk to contaminate ground- water of the surrounding population through leaching process. To determine heavy metals (chromium, lead, and mercury) in groundwater at surround- ing dumping site, a total of 68 dig well water samples (45 from Hamlet I and 23 from Hamlet IV) of Namobintang Village, Pancurbatu Sub-District of Deli Serdang Regency, North Sumatra, were analyzed using Inductively Couple Plasma Atomic Emission Spectroscopy. The relationship between the dig well distance and chromium, mercury, and lead content was tested by Mann-Whitney, Spearman?s Correlation and Simple Linier Regression. The result of this study showed that chromium, lead, and mercury concentra- tions (mean ± SD, mg/L) were 0.036 ± 0.0096; 0.0003 ± 0.00018; and 0.005 ± 0.0041 (Hamlet I); 0.0370 ± 0.0115; 0.00026 ± 0.00013; and 0.0070 ± 0.0069 (Hamlet IV). Of 68 dig well water samples analyzed, there were only 8 water samples that had lead concentrations exceeding the drinking water limit of Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Per/IV/2010. Meanwhile, there was no correlation of dig well distance to dumping site and heavy metal concentrations in dig well water. The study concluded that solid waste leachate in Namobintang did not contaminate the dig wells water located at 84 meters or more from the dumping site.
Medan: Universitas Sumatra Utara, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan Lingkungan, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>