Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hesti Nugrahani
"Kompetisi bisnis telekomunikasi seluler di Indonesia tampak semakin intens sebagai akibat dari ekspansi yang dilaksanakan oleh pemain lama seperti Telkomsel, Satelindo dan Excelcomindo, serta masuknya 2 pemain raksasa seperti Telkom dengan TelkomMobile dan Indosat dengan IM3 (indosat Multimedia Mobile), menyambut gayung deregulasi yang didengungkan oleh pemerintah pasca UU No. 36/1999.
Karya akhir ini meneliti tentang persepsi dan perilaku pemakai Kartu GSM pra bayar di wilayah Jabotabek dengan tujuan untuk menentukan strategi positioning yang tepat bagi TelkomMobile dalam memasuki pasar Kartu GSM pra bayar di Indonesia, melalui proses positioning?. Persepsi yang diteliti meliputi awareness, persepsi terhadap tingkat kepentingan atribut dan persepsi terhaclap kinerja 3 kartu GSM pra bayar dalam setiap atribut, yaitu atribut kemampuan jelajah (roaming), kualitas jaringan, ketersediaan fitur, kemudahan memperoleh, pelayanan puma jual, harga (termasuk biaya airtime, biaya roaming/jelajah), serta rekomendasi pihak ketiga (teman, keluarga dan kerabat) dan promosi.
Perilaku yang diteliti meliputi alasan pemilihan kartu pm bayar tertentu, biaya pemakaian telepon seluler per bulan, perilaku pemakaian telepon seluler, trial terhadap komunikasi data (internet), pola pemakaian internet, kern ungkinannya dalam mengakuisisi produk GSM 1800 generasi 2,5 (purchase intention) serta beberapa alasan yang menyebabkan belum pastinya konsumen membeli produk tersebut. 1-lasil penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif, inferensial, asosiatifdan compare mean seria bi plot analysis yang dikembangkan bersama studi literature yang berkaitan dengan industri seluler di Indonesia, keyakinanlsikap dan perilaku konsumen seria strategi positioning.
Dengan mengetahui persepsi dan perilaku pemakai kartu GSM pra bayar, karya akhir ini akan memberikan rekomendasi strategi positioning bagi TelkomMobile dalam memasuki pasar GSM pra bayar Indonesia, yaltu:
Sebagai later entrant, strategi positioning yang tepat bagi TelkomMobile adalah imitative positioning (memposisikan dirinya pada dua atribut yang hampir sama dengan Pro XL pra bayar, yaitu ketersediaan fitur dan kualitas jaringan). TelkomMobile memiliki peluang untuk mendayagunakan distinctive advantages-nya untuk memperkuat positioning, seperti platform teknologi GSM 1800, kapabilitas network, dan saluran distribusinya yang tersebat di seluruh wilayah tanah air.
TelkomMobile dapat diposisikan dengan pendekatan:
atribut, yaitu ketersediaan fitur dan kualitas jaringan, dimana keduanya termasuk ke dalam dimensi teknis (analisis faktor), sehingga memudahkan manajemen untuk memfokuskan kegiatan operasionalnya, dengan ouput leverage yang tinggi, karena meningkatnya penilaian konsumen terhadap atribut ketersediaan fitur akan menaikkan pula atribut kualitas jaringan, sehingga dapat mendongkrak kinerja merek TelkomMobile secara keseluruhan dalam persepsi konsumen.
manfaat, yaitu membantu untuk mencapai nilai kebersamaan (komunitas hidup), pemenuhan din/status (emosional), kenyamanan dan kemudahan dalam hidup dengan biaya ekonornis (the benefit segment).
imajinasi, yaitu mengembangkan positioning TelkomMobile dengan menggunakan imajinasi seperti situasi yang jadi Iebih mudah dan nyaman untuk kehidupan social (seperti mcnghubungi keluarga dan teman).
Konsekuensinya, TelkomMobile harus mampu menuangkannya ke dalam positioning statement, sebagai .single positioning claim. Pernyataan tersebut harus dapat diungkapkan dengan bahasa yang jelas, singkat dan mudah diulang-ulang, serta mengandung klaim yang unik yang berkaitan dengan aspek ketersediaan fitur dan kualitas jaringan. Untuk mempercepat penetrasi pasar, TelkomMobile harus mengoptimalkan saluran koniunikasi personal, yaitu lingkungan social dan para expert untuk mengungkapkan pengalamannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhiowati
"Sebagai antisipasi perubahan teknologi dan trend pasar penggunaan teknologi komunikasi yang juga dipertegas oleh adanya perubahan undang-undang telekomunikasi di Indonesia. Telkom telah membentuk suatu unit kerja yang berorientasi bisnis yang diharapkan dapat merubah pandangan lama menjadi paradigma pertumbuhan kedua melalui bisnis multimedia ("fixed" dan "mobile") dan nantinya dapat secara bertahap menuju "Full Service Network".
Saat ini Telkom telah memperoleh lisensi sebagai penyelenggara jasa maupun jaringan seluler berbasis GSM/DCS 1800 dan dalam persiapannya telah dibangun infrastruktur secara bertahap dan kajian strategik. Unit kerja Telkom dalam bisnis seluler ini dinamai TelkomMobile merencanakan akan mengadakan `launching product' pada kwartal terakhir tahun 2001.
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah memberikan suatu rumusan strategi pemasaran untuk dapat dipergunakan oleh TelkomMobile dalam menghadapi persaingan dan fluktuasi pasar seluler sehingga dapat menjaring pelanggan sebanyakbanyaknya dan menambah pendapatan perushaan. Rumusan yang diperoleh dari analisa ini, sesuai dengan kondisi pasar atau lingkungan yang terbentuk atas kebutuhan dan keinginan masyarakat pengguna seluler.
Metode analisa yang dipergunakan adalah dengan pendekatan analisa lingkungan, analisa SWOT, analisa persaingan, analisa bauran pemasaran dengan menggunakan alat bantu analisis sehingga dari seluruh analisa tersebut diperoleh alternatif strategi yang kemudian ditentukan strategi utama dengan menggunakan matrik QSPM.
Strategi pemasaran utama yang diperoleh dari beberapa alternatif strategi yaitu strategi promosi yang informatif dan berkesinambungan diikuti oleh penggelaran produk lebih awal dan menawarkan tarif yang sesuai dengan ragam kandungan produk".

To anticipate the rapid changing of technology, the movement of market trends on communication technology users and the new telecommunication regulation in Indonesia, Telkom has built a business oriented working unit this working unit is expected to change the old perception into second stage paradigm development through the introduction of multimedia business (fixed and mobile) which further would gradually come to full service network.
Currently, Telkom has been given the license to run the services and cellular network based on GSM/DCS 1800 and in preparing for the above mention services the infrastructure has been build in stages and strategic review. The company working unit on cellular business that is called TelkomMobile is planning to launch its product on the end of 2001 trimester.
The objective of this research is to conclude a marketing strategy that can be used by TelkomMobile in dealing with competition and cellular market fluctuation. Furthermore, the strategy would also benefited company by generates more customers and increase the company's revenue. The method that produced from this analysis would meet with the market condition that been build based on cellular user needs and wants.
Environment analysis, SWOT analysis, competition analysis and marketing mix analysis are used as the research method. This information was analyzed by using the analysis tool to achieve the strategic options. Furthermore, the main strategy can be determined by using the QSPM matrix.
The outcome from many strategy alternatives is the main marketing strategy, that is, informative and synchronized promotion strategy which is accompanied by launching the product faster than the competitors and offering the reasonable rate (price) to the product content.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library