Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Suharti
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana ngenger yang terdapat dalam novel Anteping Tekad. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori struktural yaitu dengan cara membongkar unsur-unsur instrinsik di dalam novel Anteping Tekad, khususnya alur serta tokoh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Anteping Tekad karya Agnes Suharti, diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1975.
The goal of this research is to expose the ngenger in novel Anteping Tekad. This researh is done by use structural theory in which explore intrinsic elements of novel Anteping Tekad, especially the plots and figures. The data in this research is novel Anteping Tekad by Agnes Suharti, published by Balai Pustaka at 1975.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S11636
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Zain Badjeber
Abstrak :
Pada alinea kedua pembukaan Undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 (UUD NRI tahun 1945) ditegaskan cita-cita kemerdekaan atau visi negara indonesia, yaitu terwujudnya negara indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Untuk mewujudkan visi tersebut dalam alinea keempat ditegaskan tujuan nasional atau misi negara indoneisa. Itulah yang menjadi tekad bangsa indonesia dalam membentuk pemerintahan negara indoneisa; itulah tugas pokok pemerintah negara indonesia.
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2018
342 JKTN 10 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nanis Setyowati
Abstrak :
Tesis ini mengemukakan penggunaan honorifiks Jepang dan Jawa sebagai permasalahan, penelitian dilakukan dengan cara perbandingan kontrastif dengan menggunakan satu buah novel terkenal dari masing-masing bahasa Jepang dan Jawa. Penggunaan honorifiks Jepang dan Jawa tersebut dikaitkan dengan faktor hubungan sosial dan faktor status sosial partisipannya.
Persamaan :
1. Pada hubungan sosial atas-bawah, kenjougo dan krama andhap digunakan oleh penutur yang lebih rendah.
2. Pada hubungan sosial berdasarkan usia, kenjougo dan krama andhap digunakan oleh penutur yang lebih muda.
Perbedaan :
1. Di masyarakat Jepang, penggunaan kenjougo melibatkan konsep in-group, tetapi di masyarakat Jawa tidak terdapat konsep in-group.
2. Mengenai status sosial dalam profesi, di Jepang kenjougo hanya digunakan oleh penutur yang profesinya berstatus lebih rendah sehingga bersifat satu arah, tetapi di Jawa krama andhap digunakan oleh kedua-duanya, sehingga bersifat dua arah, yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi, maupun yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah.
Ada juga yang tidak bisa dibandingkan. Misalnya mengenai hubungan sosial antara penjual jasa dan pelanggan, di Jepang kenjougo digunakan oleh penjual jasa kepada pelanggannya, sehingga menimbulkan kesan"Customer is a king ", tetapi di dalam novel Jawa "Anteping Tekad" tidak diketemukan kasus bandingannya.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15207
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library