Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wijaya
Yogyakarta: Dit. Jen Kebudayaan Departemen P dan K, 1977
792.9 WIJ k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Dian Indraswari
Abstrak :
ABSTRAK
Program Intervensi ini bertujuan untuk mendorong perubahan kebiasaan yang mencemari sumber air pada anak-anak komunitas Al Bahar. Komunitas Al Bahar adalah sekelompok masyarakat marginal yang menempati lahan kosong di RT 09/RW 02 Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kotamadya Depok, Jawa Barat dengan sistem sewa. Sebagian besar berprofesi sebagai pedagang kaki lima dan pemulung. Pada wilayah ini terdapat 7 (tujuh) buah sumur namun warga membeli air untuk konsumsi. Dalam pandangan mereka, sumur yang ada tidak layak dikonsumsi, salah satunya disebabkan perilaku anak-anak yang membuang sampah sembarangan dan mengotori sumur.

Metode teater rakyat dipilih karena terbukti efektif dalam melakukan penyadaran untuk berperilaku lebih baik. Teater rakyat dilahirkan oleh seorang seniman Brasilia bernama Augusto Boal. Salah satu teater anak-anak yang cukup berhasil adalah Children 's Theatre Collective (CTC) di Filipina. Berdasarkan pengalaman CTC, teater merupakan proses yang memberikan ruang untuk anak-anak mengeksplorasi, memahami realitas dan menemukan solusi atas masalah yang teijadi. Teater juga melatih anak-anak untuk mau mendengarkan dan berani mengkomunikasikan pengalamannya kepada orang lain.

Pelaksanaan program intervensi beijalan kurang lebih selama 2 (dua) bulan dan diikuti oleh 11 (sebelas) anak. Metode yang digunakan selain teater, juga permainan yang menyenangkan bagi anak-anak. Target group dalam intervensi ini yaitu anak usia 6-11 tahun atau tahap operational concrete berdasarkan Jean Piaget. Landasan teori utama adalah Contextualism dari Lev Semyonovich Vygotsky. Teori ini menempatkan anak bukan sebagai subyek yang menerima pengaruh dari lingkungan, namun sebaliknya anak dipandang sebagai aktor yang mampu mempengaruhi lingkungannya {agent o f social changes). Teori lain yang digunakan adalah individual changes process yang dikemukakan Martindale (Zaltman, 1972). Martindale menyebutkan dalam tahapan perubahan perilaku, pertama kali harus muncul kesadaran (awareness). Jika kesadaran telah muncul, maka akan timbul ketertarikan (interest) yang akan mengarah pada perubahan perilaku (behavior). Teater menjadi stimulus yang merangsang kesadaran yang akan mendorong perubahan perilaku anak-anak komunitas Al Bahar.

Intervensi melalui Teater Rakyat telah menyadarkan anak-anak Al Bahar untuk tidak mencemari sumur dan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Metode ini juga mampu membongkar budaya bisu dan membuat komunikasi lebih baik antara anak dengan orangtuanya. Anak-anak Al Bahar menjadi lebih bertanggungjawab, kreatif dan bahkan mulai berani mengingatkan para orangtuanya untuk menjaga kebersihan. Dalam intervensi ini juga diketemukan bahwa internalisasi nilai dan perubahan perilaku lebih efektif dan lebih cepat terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki.

Selain untuk anak-anak, Teater Rakyat dapat juga dimanfaatkan dalam intervensi yang melibatkan remaja dan para orangtua. Teater Rakyat juga relevan untuk permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia seperti pengungkapan pelanggaran HAM masa lalu, trauma healing akibat bencana dan konflik, penyadaran untuk isu korupsi dan lingkungan hidup serta metode yang efektif untuk menggali permasalahan secara partisipatif dalam program pendampingan masyarakat.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T37646
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library