Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titi Rahmawati
Abstrak :
Kebutuhan air bersih yang terus meningkat dan layanan PDAM yang belum mencakup keseluruhan wilayah Kota Bekasi menjadi faktor penduduk mencari sendiri sumber air bersih, termasuk melalui sumur bor maupun sumur gali. Hal ini dapat mengakibatkan air tanah menjadi terkontaminasi. Simulator aliran air tanah Jakarta sebelumnya telah dibuat, dan perangkat tersebut dapat dibuat sebagai simulator transpor pencemar dengan Groundwater Modelling System 10.3. Sebelumnya, dilakukan verifikasi dengan ChiSquare Method terlebih dahulu antara simulator aliran air tanah dengan kondisi nyata di lapangan berdasarkan muka air tanah yang terukur. Hasil verifikasi menunjukkan nilai 17,30 pada Chi-Square hitung dan 7,81 pada Chi-Square tabel di Kelurahan Jatiluhur, serta nilai 37,23 pada Chi-Square hitung dan 14,1 pada Chi-Square tabel di Kelurahan Jatirangga. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya pembaruan data pada simulator agar hasilnya lebih akurat sesuai dengan keadaan di lapangan. Simulator aliran air tanah yang telah terverifikasi kemudian digunakan sebagai dasar dalam pembuatan simulator transpor pencemaran air tanah dengan menggunakan GMS 10.3 modul MT3D. Tracer yang digunakan dalam hal ini adalah Total Dissolved Solid (TDS) pada kawasan pemukiman, dimana pencemar berasal dari fasilitas sanitasi yaitu tangki septik dan empang yang terkoneksi ke jamban sebagai tempat penampungan tinja. Simulator dibuat dengan skenario waktu 3650 hari. Persebaran pencemar mengikuti arah aliran air tanah itu sendiri dan semakin meluas seiring bertambahnya waktu. Hal ini disebabkan oleh terakumulasinya jumlah pencemar dan adanya difusi dalam tanah, dimana kosentrasi pencemar yang tinggi akan mengalir menuju konsentrasi yang rendah. Hasil simulasi pencemar aliran air tanah juga dipengaruhi oleh recharge area pada CAT Jakarta Hasil simulasi pencemaran aliran air tanah ini dapat dijadikan protokol simulasi pencemar air tanah di CAT Jakarta. ......The need for clean water continues to increase with population growth in an area, one of which is the City of Bekasi which is included in the Jakarta Groundwater Basin. PDAM services that do not cover the entire area of Bekasi City, cause residents to find their own sources of clean water, including boreholes and dug wells. This can cause ground water to become contaminated. The Jakarta groundwater flow simulator has previously been made, and the device can be made as a pollution transport simulator with the Groundwater Modeling System 10.3. Previously, verification was done between groundwater flow simulators with real conditions in the field based on measured groundwater levels using the Chi-Square method. The verification results show the value of 17.30 in the Chi-Square count and 7.81 in the Chi-Square table in Jatiluhur Village, and the value of 37.23 in the Chi-Square count and 14.1 in the Chi-Square table in the Jatirangga Village. This shows that it is necessary to update the data in the simulator so that the results are more accurate in accordance with the conditions in the field. Verified groundwater flow simulators are then used as a basis for making groundwater pollution transport simulators. Tracer used in this case is Total Dissolved Solid (TDS) in residential areas, where the pollutants come from sanitation facilities, namely septic tanks and ponds that are connected to latrines as shelters for feces. The simulator is made with a time scenario of 3650 days. The spread of pollutants follows the direction of the groundwater flow itself and becomes more widespread with time. This is caused by the accumulation of pollutants and the presence of diffusion in the soil, where high pollutant concentrations will flow towards low concentrations. Groundwater pollutant simulation results are also affected by the recharge area at Jakarta groundwater basin. Simulation results of groundwater flow pollution can be used as a groundwater pollutant simulation protocol at Jakarta groundwater basin.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Surachman
Abstrak :
ABSTRAK Limbah cair tahu yang dibuang langsung tanpa pengolahan lebih lanjut mencemari Sungai Ciliwung. Dalam penelitian ini dikembangkan suatu metode pengolahan komprehensif dari limbah cair tahu yang terdiri atas dua proses utama, yaitu koagulasi-flokulasi dan filtrasi membran. Dalam penelitian ini digunakan kombinasi proses koagulasi flokulasi dan membran ultrafiltrasi serta ditindaklanjuti dengan osmosis balik. Parameter bebas yang digunakan di dalam proses ini adalah tekanan transmembran ultrafiltrasi dan tekanan transmembran osmosis balik. Dosis koagulan tawas sebesar 300 ppm menghasilkan persen penyisihan TSS 84,04 %. Setelah perlakuan membran ultrafiltrasi CA-RO dengan tekanan transmembran optimum 1,5 bar untuk CA dan 6 bar untuk RO dihasilkan persen penyisihan TSS, TDS, turbiditas, dan COD berturut-turut 100 %, 99,84 %, 100 %, dan 99,88 %.
ABSTRACT Tofu wastewater without further processing contaminates Ciliwung River. In this study a comprehensive treatment method of tofu wastewater was developed which consisted of two main processes, namely coagulation-flocculation and membrane filtration. In this research a combination of flocculation coagulation and ultrafiltration was used and followed by reverse osmosis. The free parameters used in this process are ultrafiltration transmembran pressure and reverse osmosis transmembran pressure. The result for tawas dosage is 300 ppm and produce the % TSS reduction 84,04%. After treatment for combination CA ultrafiltration RO membrane with optimum TMP for CA is 1,5 bar and optimum TMP for RO is 6 bar then produce % reduction of TSS, TDS, Turbidity, and COD respectively 100%, 99,84%, 100% dan 99,88%.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanina Salama
Abstrak :
Peningkatan penduduk dunia menyebabkan peningkatan kebutuhan air bersih dunia. Jumlah penduduk dunia pada tahun 1990 adalah 5,3 miliar. Kemudian, meningkat menjadi 6,1 miliar di tahun 2000, dan pada tahun 2017 jumlah penduduk dunia adalah 7,6 miliar (World Bank, 2017). Hanya 3% dari air dunia adalah air tawar, dan dua pertiga dari air tawar tersebut tersimpan di gletser beku atau tidak tersedia untuk digunakan (WWF, 2017). Akibatnya, sekitar 1,1 miliar orang di seluruh dunia kekurangan akses air bersih, dan total 2,7 miliar mengalami krisis air bersih setidaknya satu bulan dalam setahun (WWF, 2017). Standar air bersih telah diatur dalam Permenkes No. 32 tahun 2017 dan standar baku mutu air minum diatur dalam Permenkes No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Salah satu teknologi sederhana dalam pengolahan air bersih adalah filtrasi atau penyaringan air. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas filtrasi dengan media filter pasir silika dan karbon aktif dalam penurunan sejumlah parameter kualitas air yaitu warna, TDS, nitrit dan amonia. Pemilihan parameter kualitas air dilakukan berdasarkan tingginya parameter tersebut di sumber air permukaan dan parameter tersebut dapat merugikan lingkungan ketika konsentrasinya melebihi yang seharusnya. Pengolahan data yang dilakukan adalah dengan menghitung efisiensi penyisihan konsetrasi warna, TDS, amonia, dan nitrit. Hasil dari penelitian ini adalah efisiensi filter dengan media karbon aktif dalam penyisihan konsentrasi amonia pada pasir silika sebesar 60%. Akan tetapi, pada penelitian ini filter tidak dapat menghilangkan konsentrasi TDS, warna, dan nitrit. Pada penelitian ini, konsentrasi parameter warna, amonia, dan nitrit efluen filter tidak memenuhi baku mutu Permenkes No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dengan rata-rata warna pada efluen filter adalah 271,00 TCU dari baku mutu warna 15,00 TCU. Rata-rata konsentrasi ammonia efluen filter adalah 2,10 mg/L dari baku mutu amonia 1,50 mg/L, dan rata-rata konsentrasi nitrit fluen filter adalah 83,00 mg/L dari baku mutu nitrit 15,00 mg/L, sedangkan untuk rata-rata konsentrasi TDS efluen filter sebesar 271,80 memenuhi baku mutu TDS 500,00 mg/L. Kesimpulan dari penelitian ini adalah saringan pasir lambat dengan media pasir silika dan karbon aktif efektif dalam menyisihkan parameter amonia. Akan tetapi saringan pasir lambat dengan media pasir silika dan karbon aktif pada penelitian ini tidak dapat menyisihkan parameter warna, TDS, dan nitrit. Pada efluen filter, parameter TDS masih memenuhi baku mutu.
Increasing number of world population has led to an increase in the world's need for clean water. The world population in 1990 was 5.3 billion and then increased to 6.1 billion in 2000 and in 2017 the world population was 7.6 billion (World Bank, 2017). Only 3% of the world's water were fresh water, and two thirds of that fresh water was stored in frozen glaciers or not available to use (WWF, 2017). As a result, around 1.1 billion people worldwide had no access to clean water, and a total of 2.7 billion experienced a clean water crisis at least one month a year (WWF, 2017). The standard for clean water had been regulated in Permenkes No. 32 of 2017 and drinking water quality standards had been regulated in Permenkes No. 492 of 2010, concerning about Drinking Water Quality Requirements. One of the simple technologies in processing clean water was filtration or water filtration. This study aimed to determine the effectiveness of filtration with silica sand and activated carbon filter media in decreasing a number of water quality parameters, namely its color, TDS, nitrite and ammonia. The selection of water quality parameters was based on the high parameters in the surface of the water source and these parameters harmed the environment when the concentration exceeded that which should be. Data processing was done by calculating the efficiency of color concentration allowance, TDS, ammonia and nitrite. The results of this study were that filter's efficiency with active carbon media in removing ammonia concentration and silica sand was about 60%,  but in this study, the filter could not eliminate TDS, color and nitrite concentrations. In this study, the concentration of color parameters, ammonia and effluent nitrite filters did not meet the quality standard stated on Permenkes No. 492 of 2010, concerning about rrequirements of drinking quality, with an average color 0 in filter effluent was 271,00TCU compared to the 15,00 TCU color standard, the average filter effluent ammonia concentration was 2.10 mg / L compared to ammonia quality standard 1.50 mg / L, and the average filter effluent nitrite concentration was 83,00 mg / L compared to the nitrite quality standard of 15,00 mg / L, while for the average filter effluent TDS concentration of 271,80 met the TDS 500,00 mg / L quality standard. The conclusion of this study was that slow sand filters with silica sand media and activated carbon were effective in removing ammonia parameters but could not set aside color, TDS and nitrite parameters. In filter effluent, the TDS parameters still met the quality standard.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursuci Fatmawati Perwendha
Abstrak :
Air merupakan kebutuhan esensial yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, pelayanan air bersih di wilayah Bekasi khususnya Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang sebagian besar menggunakan sumur sebagai sumber air minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Mangan dan besi merupakan zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi apabila dikonsumsi dengan jumlah berlebih dapat bersifat toksik. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi pajanan mangan dan besi dan tingkat risiko kesehatan yang diterima dari air minum pada penduduk dewasa di pemukiman sekitar tempat pembuangan akhir Bantargebang, Kota Bekasi. Selain itu, penelitian ini juga menguji korelasi antara mangan, besi, TDS, DHL, dan pH sehingga ditemukan persamaan linear untuk memperkirakan keberadaan mangan atau besi. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk usia dewasa yang tinggal di sekitar TPA Bantargebang. Penentuan sampel dengan menentukan kriteria inklusi yaitu penduduk usia lebih dari 18 tahun dan mengonsumsi air sumur minimal 2 bulan. Pengambilan sampel dengan cara non random sampling dan quota sampel. Sampel lingkungan adalah air sumur yang berada di rumah tangga terpilih sebagai responden. Selain itu, dilakukan pengambilan data antropometri berupa laju asupan, durasi pajanan, dan berat badan. Jumlah asupan mangan dan besi pada populasi penelitian belum memenuhi angka kecukupan gizi masing-masing yaitu 0,26 dan 0,02 mg/l. Dari hasil perhitungan estimasi risiko didapatkan hasil bahwa tingkat risiko mangan dan besi di sekitar TPA Bantargebang tidak berisiko atau aman. Selain itu, diperoleh dari uji korelasi hubungan yang signifikan antara mangan dengan pH, DHL, dan TDS (p<0,05) sehingga ditemukan persamaan linear sederhana untuk masing-masing variabel. ...... Water is an essential requirement that must be met for human survival. However, water services, especially in the area of Bekasi Well Batu Village, District Bantargebang mostly using wells for drinking water and other daily needs. Manganese and iron are essential nutrients needed by the body. However, when consumed in excessive amounts can be toxic. This research uses environmental health risk analysis methods to estimate exposure levels of manganese and iron and acceptable health risks of drinking water in the adult population in the settlements around landfills Bantargebang, Bekasi. In addition, this study also tested the correlation between the manganese, iron, TDS, DHL, and so the pH found a linear equation to predict the existence of manganese or iron. The study population was the entire adult population living around the landfill Bantargebang. The samples to determine inclusion criteria ie the population aged over 18 years and consume well water at least 2 months. Sampling by way of non-random sampling and quota sampling. Environmental samples is well water that is in the selected households as respondents. In addition, anthropometric data collection is done in the form of intake rate, duration of exposure, and weight. Total intake of manganese and iron in the study population not meet nutritional adequacy rate each ie 0.26 and 0.02 mg / l. From the calculation of risk estimates showed that the level of risk of manganese and iron around the landfill Bantargebang not risky or safe. In addition, the correlation obtained from a significant relationship between manganese with pH, DHL, and TDS (p <0.05) thus found a simple linear equation for each variable.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidelis Ayodya Amba
Abstrak :
ABSTRAK Sampo adalah salah satu pencemar yang terdapat pada limbah cair domestik yang biasanya dibuang langsung ke lingkungan tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu sehingga berbahaya bagi lingkungan. Kombinasi metode oksidasi lanjut dengan ozon, H2O2 dan adsorpsi karbon aktif diketahui dapat mendegradasi kandungan senyawa organic dan anorganik berbahaya seperti COD, TDS, TOC kandungan Surfaktan, dan Logam dalam pengolahan limbah cair sampo. Penelitian ini membandingkan empat metode, yaitu ozonasi, H2O2, adsorpsi karbon aktif dan gabungan ketiganya. Untuk mengetahui kondisi optimal pengolahan limbah cair sampo, dilakukan variasi terhadap dosis ozon yaitu 1.2, 3, dan 5 g/jam dan jumlah karbon aktif yang digunakan yaitu 50, 100, dan 150 gram. Parameter yang ditinjau sebagai hasil akhir penelitian ini adalah kandungan substansi organik dan anorganik COD, TDS, TOC Surfaktan dan Logam dalam limbah cair sampo yang telah diproses. Penelitian ini ditujukan untuk melihat kinerja dari masing-masing metode ozonasi, H2O2, adsorpsi karbon aktif dan gabungan ketiganya. Hasil dari penelitian ini bertujuan memberikan solusi alternatif dan eketif dalam pengolahan limbah cair sampo. Penelitian ini menggunakan prinsip Advanced Oxidation Process (AOPs). Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada metode Gabungan Ozonasi, H2O2 dan adsorpsi GAC menggunakan ozonator B, dosis H2O2 1,5 mL dengan jumlah injeksi 4 kali dan jumlah GAC sebesar 150gr menurunkan nilai COD sebesar 51,43%, TOC sebesar 39,31%, Surfaktan sebesar 32,2%, dan pH sebesar 7,68%
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Elizabeth
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai Kemampuan Tanaman Eceng Gondok Eichhornia crassipes (Mart.) Solms. sebagai Biofilter di Perairan Situ Agathis, Universitas Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah individu eceng gondok yang efektif per satuan luas sebagai biofilter pada perairan di Situ Agathis, mengetahui efektivitas eceng gondok dalam menurunkan nilai TDS dan TSS air Situ Agathis, dan mengetahui perkiraan jumlah eceng gondok yang diperlukan sebagai biofilter di keseluruhan Situ Agathis. Penelitian dilakukan selama 30 hari pada bulan Juni 2020. Penelitian dilakukan dengan menanam tiga kelompok eceng gondok berdasarkan jumlah individu, yaitu 5 individu, 10 individu, dan 15 individu pada Situ Agathis dengan bantuan keramba apung. Indikator yang diamati adalah perbandingan TDS dan TSS air Situ Agathis sebelum dan setelah peletakkan eceng gondok. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kelompok dengan 10 individu lebih efektif dalam menurunkan nilai TDS dan TSS di Situ Agathis. Berdasarkan perhitungan menggunakan model penghitungan kebutuhan eceng gondok, jumlah eceng gondok yang dibutuhkan sebagai biofilter Situ Agathis adalah sebanyak ±174.281 individu. ......The study on capability of water hyacinth Eichhornia crassipes (Mart.) Solms. as biofilter in Agathis Lake, Universitas Indonesia has been carried out for 30 days. The aims of this study were to know the amount of water hyacinth that can be use as biofilter on Agathis Lake per unit area, to know the efectivity of water hyacinth to decrease the amount of TDS and TSS in Agathis Lake, and to estimate the amount of water hyacinth that can be use as biofilter in Agathis Lake. The study was conducted by placing three variations number of water hyacinth (5, 10, and 15 individual plants) on Agathis Lake. The observation was carried out by comparing the total dissolved solids (TDS) and total suspended solids (TSS) of Agathis Lake water before and after treatment. The observations showed that the population of 10 water hyacinth makes water clearer and Agathis Lake needs ±174.281 water hyacinth as its biofilter.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Siti Nurul Apriyanti
Abstrak :
Rasa haus yang sering muncul, mengakibatkan pasien melanggar batasan minum dan menyebabkan potensi overload pada pasien penyakit ginjal kronik. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis kasus penggunaan es batu pada pasien dengan penyakit ginjal kronik. Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan melakukan tindakan preventif baik primer, sekunder, ataupun tersier. Case study ini dilakukan pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis yang sering dirawat karena overload. Hasil dari case study ini menunjukkan bahwa mengulum 5 ml es batu dapat mengurangi rasa haus pasien yang dibuktikan dengan penurunan skor Thirst Distress Scale (TDS) dari skala 27 ke 21. Skor ini didukung dengan balance cairan pasien yang berkurang secara stabil, ditunjukkan pada hari pertama  +50 cc menjadi +10 cc pada hari keempat. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa es batu efektif dalam mengurangi rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronik. Rekomendasi dari penulisan ini mengulum es batu dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien gagl ginjal kronik
The thirst that often arises, resulting in patients breaking the limits of drinking and causing potential overload in patients with chronic kidney disease. This scientific work aims to analyze cases of the use of ice cubes in patients with chronic kidney disease. Nurses in carrying out nursing care take preventive actions both primary, secondary, or tertiary. This case study is carried out in patients with chronic kidney disease with hemodialysis which is often treated for overload. The results of this case study indicate that sucking 5 ml of ice cubes can reduce the patients thirst as evidenced by a decrease in the Thirst Distress Scale (TDS) score from the 27 to 21 scale. +50 cc to +10 cc on the fourth day. This scientific work shows that ice cubes are effective in reducing thirst in patients with chronic kidney disease. The recommendation of this writing is the sucking ice cube can be an alternative for patients with chronic kidney failure
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library