Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010
616.994 PED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pande Putu Agus Mahendra
"ABSTRAK
Latar belakang: Luka bakar merupakan suatu trauma yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan jaringan karena kontak dengan objek bersuhu tinggi. Kondisi tersebut memicu respons inflamasi lokal dan sistemik yang memicu komplikasi. Hipermetabolisme dan hiperkatabolisme yang terjadi memerlukan tatalaksana nutrisi adekuat untuk menurunkan respons inflamasi, mencegah wasting otot, meningkatkan imunitas, dan mempercepat penyembuhan luka.
Metode: Empat pasien dalam serial kasus ini mengalami luka bakar berat karena api dengan berbagai pencetus. Dua pasien dalam serial kasus ini masuk perawatan lebih dari 24 jam pasca kejadian. Status nutrisi pasien obes derajat II 1 pasien dan obes derajat I 3 pasien . Target energi menggunakan metode Xie dan Harris ndash;Benedict dengan berat badan sebelum sakit. Pemberian nutrisi diberikan sesuai dengan rekomendasi untuk sakit kritis fase akut 20 ndash;25 kkal/kg BB. Nutrisi dini dilakukan pada dua pasien yang datang kurang dari 24 jam pasca kejadian. Nutrisi diberikan melalui jalur enteral dengan metode drip intermittent. Tatalaksana nutrisi selanjutnya disesuaikan dengan toleransi dan kondisi klinis yang dialami pasien.
Hasil: Tiga pasien meninggal selama perawatan karena komplikasi sepsis Tatalaksana nutrisi dinaikkan bertahap sesuai kondisi klinis pasien. Pasien kasus keempat mengalami perbaikan dengan luas luka bakar 48,5 menjadi 11,5 dan peningkatan kapasitas fungsional, walaupun terjadi penurunan berat badan hingga 12 kg selama perawatan.
Kesimpulan: Tatalaksana nutrisi yang adekuat dengan memperhatikan kondisi klinis serta parameter penunjang lainnya dapat menunjang proses penyembuhan luka serta menurunkan laju morbiditas dan mortalitas pada pasien luka bakar. Kata kunci: luka bakar berat, tatalaksana nutrisi.

ABSTRACT
Background Burn injury is a trauma that caused damage and tissue loss due to contact with high temperature objects. That conditions will initiated local and systemic inflammatory reaction, which trigger complications after burn injury. Adequate nutrition management is needed in hypermetabolic and hypercatabolic condition to decrease the inflammatory response, prevents muscle wasting, improve immunity and wound healing.
Methods Four patients in this case series suffered from burn injury by fire with various origins. Two patients in this case series were treated more than 24 hours after trauma. Patients nutritional status were obese grade II 1 patient and grade I 3 patients. Energy requirement was measured by using Xie and Harris Benedict equations, with usual body weight. Nutrition was given base on recommendation for critically ill in acute phase, 20 ndash 25 kcal kg BW. Enteral nutrition was initiated for two patients who came less than 24 hours post burn, using intermittent drip method. The nutrition was adjusted daily depend on their clinical condition.
Results Three patients died during treatments for septic complications. Nutrients management gradually increase in accordance to clinical conditions. Patient in 4th cases experienced improvement with burn area decreased from 48,5 to 11,5 , also increasing on functional capacity, despite of weight loss up to 12 kg during treatment.
Conclusion Adequate nutritional management based on clinical conditions not only to reduce morbidity and mortality in burn patients, but also lead to improve healing process.. Keywords severe burn, nutrition management.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55615
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Japaries, Willie
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
615 WIL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmiati Amir
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010
616.895 NUR g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saila Salsabila
"Identifikasi mengenai pemilihan Cefazolin sebagai antibiotik profilaksis pasien bedah ortopedi yang diterapkan di RSUD Tarakan Jakarta penting dilakukan untuk mengetahui pemberian antibiotik profilaksis yang telah diterapkan merupakan pilihan yang tepat atau terdapat alternatif antibiotik lain yang lebih baik dibandingkan Cefazolin jika dilihat dari tatalaksana umum yang berlaku. Perbandingan antara penerapan yang telah dilakukan RSUD Tarakan Jakarta dengan tatalaksana yang berlaku dilakukan agar apoteker dapat memahami alur pemberian antibiotik profilaksis yang tepat pada pasien bedah ortopedi. Pengamatan dilakukan secara retrospektif pada salah satu pasien di Gedung A lantai 4 unit OK Sentral lalu dilanjutkan saat pasien telah pindah kembali ke ruang rawat inap di Gedung A lantai 1 unit IGD RSUD Tarakan Jakarta. Kajian ini menggunakan data sekunder berupa daftar pemakaian obat pasien. Hasil pengamatan yang diperoleh diketahui bahwa penggunaan antibiotik profilaksis Cefazolin dari hasil observasi tanggal 22 Juni 2022 di unit OK Sentral RSUD Tarakan Jakarta pada pasien Ny. Y dengan diagnosis fraktur femur merupakan pilihan yang tepat. Hal ini dilihat dari perbandingannya dengan tatalaksana yang tercantum dalam ASHP. Selanjutnya, waktu pemberian antibiotik profilaksis Cefazolin 30-60 menit sebelum operasi dan dosis pemberian antibiotik profilaksis Cefazolin sebesar 2 gram pada pasien bedah ortopedi Ny. Y yaitu di RSUD Tarakan Jakarta telah sesuai dan tidak bertentangan dengan tatalaksana ASHP dimana untuk operasi bedah ortopedi diberikan Cefazolin dosis 2-3 gram untuk pasien dewasa dan waktu pemberian <60 menit sebelum operasi.

Identification regarding the choice of Cefazolin as a prophylactic antibiotic for orthopedic surgery patients applied at the Tarakan Hospital Jakarta, is important to determine whether the prophylactic antibiotic that has been applied is the right choice or there are other antibiotic alternatives that are better than Cefazolin if seen from the general guideline that applied. A comparison between the implementation carried out by the Tarakan District Hospital in Jakarta and the existing guideline was carried out so that apothecary could understand the appropriate way of administering prophylactic antibiotics to orthopedic surgery patients. Observations were carried out retrospectively on one of the patients in Building A, 4th floor, OK Sentral unit, then continued when the patient had moved back to the inpatient room in Building A, 1st floor, ER unit, Tarakan Hospital Jakarta. This study uses secondary data in the form of a list of patient medication use. The results of the observations obtained revealed that the use of the prophylactic antibiotic Cefazolin from the results of observations on June 22 2022 in the Central OK unit of the Tarakan Regional Hospital, Jakarta in the patient Mrs. Y with a diagnosis of femur fracture is the right choice. This can be seen from the comparison with the management listed in ASHP. Furthermore, the time for giving Cefazolin prophylactic antibiotics is 30-60 minutes before surgery and the dose of Cefazolin prophylactic antibiotics is 2 grams for orthopedic surgery patients, Mrs. Y at Tarakan Regional Hospital Jakarta is appropriate and does not conflict with ASHP guidelines where for orthopedic surgery, a dose of 2-3 grams of Cefazolin is given for adult patients and the administration time is <60 minutes before surgery"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Putri Sujatmiko
"ABSTRAK
Smart ASN 2019-2024 adalah target output ke-3 (RPJPM 3) berkenaan dengan milestones pembangunan ASN (UU No. 17 tahun 2017). Target ini tertuang dalam RPJMN untuk periode tahun 2015-2019, yakni memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM ynag berkualitas, serta kemampuan IPTEK.
Dalam tulisan ini, SMART ASN akan diberi pemaknaan sebagai sebuah cara cerdas untuk mngembangkan sikap taktis mengembangkan SDM ASN sebagai Human Capital. SMART adalah filosofi yang digunakan untuk membantu kita menetapkan target dan tujuan, misalnya dalam project management, employee performance management, atau personal development. Singkatan ini pertama kali digunakan dalam management review edisi November 1981 oleh George T. Doran beberapa pakar dan akademisi menyebutnya dengan istilah KPI (key performance indicators). Tulisan ini memberikan pula bahasan tentang bagaimana merumuskan tujuan dan mimpi yang SMART bagi ASN yang ingin sukses menjadi SMART ASN 2024.
"
Jakarta: Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2018
320 JPAN 8 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Adjie Nugraha
"Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penangulangan Tuberkulosis (KOPI TB) adalah gabungan dari beberapa organisasi profesi yang mempunyai komitmen dalam upaya penanggulangan TB. Skripsi ini membahas analisis tugas dan fungsi Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan Tuberkulosis (KOPI TB) terhadap tatalaksana pelayanan Tuberkulosis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian menggunakan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa RSU Cinta Kasih Tzu Chi merupakan salah satu rumah sakit swasta yang mempunyai pelayanan TB yang sudah cukup baik dan fasilitas yang sudah lengkap. Peneliti mengetahui bahwa tenaga yang tergabung dalam tim DOTS kecuali penanggung jawab poli di RSU Cinta Kasih Tzu Chi belum mengetahui apa itu KOPI TB serta tugas dan fungsi dari KOPI TB. Untuk tingkat DKI Jakarta sudah terbentuk KOPI TB tingkat provinsi. Namun untuk tingkat Kota administrasi belum terbentuk di seluruh DKI Jakarta salah satunya di Jakarta Barat. Selama hampir 2 tahun ini KOPI TB masih pada tahap pengembangan dan belajar untuk mencoba membangun terlebih dahulu struktur KOPI TB di seluruh daerah. Serta masih akan terus melakukan advokasi ke pihak-pihak terkait dan mengoptimalkan peran masing-masing organisasi profesi.

ABSTRACT
Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penangulangan Tuberkulosis (KOPI TB) is a combination of several professional organizations that are committed to TB prevention efforts. This thesis discusses the analysis of the tasks and functions of the Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penangulangan Tuberkulosis (KOPI TB)against the management of tuberculosis services. This research is a qualitative research with descriptive design. The research uses in-depth interviews, observation, and document review. The results of the study show that the Cinta Kasih Tzu Chi Hospital is one of the private hospitals that have TB services that are already quite good and complete facilities. The researcher knows that the people who are members of the DOTS team except the person in charge of the poly at the Tzu Chi Love Hospital have not yet known what KOPI TB is and the duties and functions of KOPI TB. For the DKI Jakarta level, provincial KOPI TB have been formed. But for the City administration level, it has not yet been formed in all of DKI Jakarta in West Jakarta. For almost 2 years KOPI TB is still in the development stage and is learning to try to develop KOPI TB structures in all regions. And still will continue to advocate to relevant parties and optimize the role of each professional organization
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyono Winarto
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
PGB-pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Maryana
"Penerapan tatalaksana COVID-19 masih mengalami kendala pada RSUD dr. Agoesdjam, dimana masih ada kekurangan berupa dokter dan perawat belum mendapatkan pelatihan penanganan pasien COVID-19 dan ruang isolasi belum standar. Pada tanggal 7 Mei 2020, Kabupaten Ketapang PDP total 43 orang yaitu laki-laki 23 orang dan perempuan 20 orang. ODP berjumlah 1057 orang dengan jenis kelamin laki-laki 608 orang dan perempuan 449 orang dan positif 12 orang dan meninggal 1 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi, pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan perawat dan bidan dalam tatalaksana COVID-19 di RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang tahun 2020. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah perawat dan bidan yang menangani Covid-19 di RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang sebanyak 44 responden. Data Primer diperoleh dari hasil penyebaran Google Form yang telah teruji validitas dan reabilitas. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian ini menunjukkan responden penelitian ini adalah perawat (6,8%) dan bidan (93,2%) berjenis kelamin perempuan (84,1%) dengan usia <45 tahun (97.7%) serta berpendidikan S1 (56.8%) memiliki pengetahuan 88.69 baik, bersikap baik 82.18 serta tingkat kepatuhan 82.96. Pada perawat dan bidan yang patuh, proporsi pengetahuan tinggi lebih besar daripada yang pengetahuan rendah dalam tatalaksana COVID-19. RSUD dr. Agoesdjam diharapkan dapat memberikan pelatihan atau keterampilan, melakukan bimbingan (coaching) kepada petugas secara berkala mengenai prosedur kerja, pencegahan dan pengendalian COVID-19.

The implementation of COVID-19 management is still having problems at RSUD dr. Agoesdjam, where there is still a shortage of doctors and nurses who have not received training in handling COVID-19 patients and isolation rooms are not standardized. On May 7, 2020, Covid 19 patients under supervision of Ketapang District had a total of 43 people, namely 23 men and 20 women. Total of person in monitoring is 1057 people with the gender of 608 men and 449 women and 12 positive people and 1 person died. The study aims to determine the relationship between demographic characteristics, knowledge and attitudes towards the compliance of nurses and midwives in managing COVID-19 in dr. Agoesdjam Ketapang Regency in 2020. This type of research is quantitative with a cross sectional design. The samples of this study were nurses and midwives who handled Covid-19 at dr. Agoesdjam Ketapang Regency as many as 44 respondents. Primary data is obtained from the results of the distribution of Google Forms that have been tested for validity and reliability. Data analysis was performed using univariate, bivariate and multivariate analysis. The results of this study shows that the respondents of this study are female nurses (6.8%) and midwives (93.2%) aged < 45 years old (97.7%) and undergraduate education (56.8%) having knowledge 88.69 good, being kind 82.18 and the level of obedience 82.96. Nurses and midwives with good knowledge are more obedient than those with poor knowledge so that it will affect attitudes and practices in the management of COVID-19. It is hoped that it can provide training or skills to officers through availability of regular education and training on working procedural, preventing and controlling of COVID-19."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Putri Sujatmiko
"Belum tercapainya cita-cita birokrasi yang konstruktif seperti efektifitas dan efisiensi dalam kacamata reformasi birokrasi ketatalaksanaan,
pada dasarnya bukanlah disebabkan pada kesalahan satu-dua pihak. Terdapat determinant factor yang sifatnya sistemik di antaranya silo activity, pergantian kepemimpinan yang berdampak pada perubahan mekanisme tata kerja organisasi, serta tidak terpetakannya tugas, fungsi, dan hubungan kerja antar unit organisasi baik internal maupun eksternal. Mengatasi masalah ini, maka perlu digambarkan peta proses bisnis instansi pemerintahan. Peta ini nanti akan berperan sebagai
aset organisasi dalam hal menggambarkan hubungan kerja antar unit organisasi dalam instansi pemerintahan. Secara teoritis, praktik ini pula
merupakan refleksi implementasi teori metagovernance yang memiliki fokus dan lokus pada aktor-aktor yang menjalankan negara, seperti
hirarki birokrasi, pasar, dan network governance, dengan tujuan utama yakni menyelesaikan masalah publik yang kolektif, mengakomodir kepentingan bersama, serta mendorong efektifitas dan efisiensi dalam tatanan birokrasi."
Jakarta: Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2018
320 JPAN 8 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>