Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santi Hendriyeti
Abstrak :
PT. Lereng Salak Hijau memproduksi media tanam buatan dengan bahan baku serbuk sabut keiapa dan sekam bakar. Dengan tems meningkatnya permintaan atas produk dan prospek perkembangan media tanam buatan yang sangat baik di masa mendatang, maka PT Lereng Salak Hijau bemiat memperbesar kapasitas produksinya menjadi 70.000 kgibulan (kapasitas sekarang adalah 20.000 kglbulan). Usaha yang ingin dilakukan PT Lereng Salak Hijau untuk mencapai kapasitas produksi yang diinginkan adalah dengan membangun sebuah pabrik baru. Agar terbentuk suatu aliran produksi dan material yang efektif dalam pabrik baru. tersebut diperlukan suatu perancangan tata letak pabrik sehingga dapat menjamin suatu sistem produksi yang optimal sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan saat ini dan yang dapat membuka kemungkinan untuk perluasan di kemudian hari. Perancangan tata Ietak pabrik pada PT Lereng Salak Hijau dilakukan melalui proses penentuan kapasitas produksi, perhitungan unit produksi yang dibutuhkan, perencanaan aliran material, perhitungan kebutuhan area produksi dan pelayanan, pemilihan alat pemindah material, dan pengalokasian area hingga pada akhirnya terbentuk suatu tata Ietak pabrik menyeluruh yang memperlihatkan aliran material yang terjadi pada kegiatan produksi. Kegiatan perancangan yang dilakukan menghasilkan suatu tata letak pabrik pada lahan seluas 6000 m2 yang dapat berproduksi secara efektif sesuai kapasitas yang diinginkan dan memberi kemungkinan perluasan 100% di masa mendatang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Mulyani
Abstrak :
PT. X adalah perusahaan agrobisnis yang berniat untuk mendirikan sebuah pabrik yang memproduksi Rubber Smoked Sheets (RSS). Produk ini merupakan hasil olahan lateks kebun menjadi lembaran karet yang dikeringkan melalui proses pengasapan. Pabrik tersebut diharapkan akan mampu mencapai target produksi sebesar 300 ton/bulan. Untuk dapat mencapai target produksi tersebut maka diperlukan suatu perancangan tata letak pabrik yang dapat menjamin terciptanya suatu sistem produksi yang optimal dengan terciptanya aliran pemindahan bahan yang efektif. Adapun proses perancangan tata letak pabrik Rubber Smoked Sheets (RSS) PT. X ini meliputi perancangan pola aliran bahan, kebutuhan bahan baku, kebutuhan mesin dan peralatan, perhitungan kebutuhan area kegiatan, perancangan keterkaitan kegiatan, pengalokasian wilayah, pemilihan alat pemindah bahan, dan pembentukan tata letak pabrik yang memperlihatkan aliran bahan selama proses produksi berlangsung. Kegiatan perancangan ini menghasilkan suatu tata letak pabrik dengan luas bangunan keseluruhan sebesar 10557,66 m2 yang sudah termasuk luas ekspansi 100% dengan luas area produksi sebesar 2897,6112 m2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Busch, Akiko
New York: Princeton Architectural Press, 1999
728 BUS g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erlinda Muslim
Abstrak :
Salah satu alternatif terobosan untuk mengatasi masalah sampah perkotaan adalah suatu model pengolahan sampah dlm suatu konsep zero waste sampah perkotaan.Dlm mempersiapkan pengadaan peralatan dan material utk sistem pengolahan sampah ini dibuat suatu perencanaan tata letak yg baik dengan mempertimbangkan masuka-masukan yg tept. Tujuan penelitian ini adalah terbentuknya rancangan tata letak sistem pengolaha sampah kapasitas 24 mdengan jenis pengolahan pengkomposan sampah organik di kelurahan Tebet Barat,Jakarta Selatan. Disamping itu juga ingin diketahui kebutuhan operator dlm sistem , disebabkan oleh adanya pembatasan jumlah operator digunakan yaitu sebanyak lima orang. Proses perancangan tata letak dilakukan secara bertahap yaitu perancangan aliran material, perhitungan keburuhan mesin, analisis hubungan keterkaitan antar kegiatan,perhitungan kebutuhan area, alokasi area dan penyusunan tataletak.Perancangan tata etak dilakukan dengan dengan pola aliran U, dan jenis jenis tataletak product layout. Dari analisa perbandingan simulasi sistem alternatif dengan variasi jumalh resources, diketahui bahwa kebutuhan operatorberdasarkan utilitas operator yg baik adalah lima resources,dimana sistem tdk overload dan dapat berjalan dengan baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
JUTE-XVI-1-Mar2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saphier, Michael
New York: McGraw-Hill, 1978
658.2 SAP p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Galung Susanto
Abstrak :
ABSTRACT The stress analysis on the chemical and volume control piping system of the reactor coolant for the AP600 nuclear power plant has been done. By using CAEPIPE computer code version 3.32 revision 0, the first step of analysis has shown that CVS-APGOO piping system would be over stress if the piping supports were not used in the piping system. Furthermore the displacement of the piping system were larger and the piping would be deflected and /or ruptured. The second step of analysis has shown that the piping system would be in accordance with the limit stress of ASME Code Section III Subsection ND , 1980 Edition, providing the piping supports are placed in the proper location. In addition the displacement of the piping system would be very small, both on the nuclear power plant operation condition or during seismic event. Therefore, the CVS-APGOO piping system, that has been completed with the supports in the proper location is feasible to be fabricated and constructed. ABSTRAK Telah Dilakukan analisis beban (stress) sistim pipa pengendali volume dan kimiawi (CVS) pendingin reaktor pada PLTN AP600. Dengan menggunakan paket Computer Code "CAEPIPE" versi 3.32 revisi 0, hasil analisis pendahuluan menunjukkan bahwa sistim pipa CVS-APGOO akan mengalami tegang berlebih bila alat penunjang pipa tidak dipergunakan didalam sistim pipa. Selain itu sistim pipa akan bergeser terlalu besar yang memungkinkan pipa akan melengkung atau pecah. Bila alat penunjang pipa ditempatkan pada lokasi yang tepat pada sistim pipa CVS-APGOO, hasil analisis kedua menunjukkan bahwa sistim pipa memenuhi kriteria batas tegangan ASME Code Seksi III Subseksi ND Tahun 1980. Selanjutnya analisis kedua menunjukkan bahwa sistim pipa CVS-AP600 pergeserannya amat kecil baik pada saat sistim pipa dioperasikan ataupun pada saat mengalami gempa bumi dikemudian hari. Dengan demikian sistim pipa CVS-APGOO yang telah dilengkapi dengan alat penunjang pipa pada setiap lokasi yang diperhitungkan layak untuk di fabrikasi dan dikonstruksi.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muningrum
Abstrak :
Pertumbuhan kapasitas galangan di Indonesia yang tidak secepat pertumbuhan kapal menyebabkan ketidakmampuan galangan memenuhi kebutuhan reparasi dan pembangunan kapal baru. Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat akan pemenuhan kebutuhan armada transportasi laut yang baik di indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah Kab.Tanggamus di Prov. Lampung berinisiatif membuat klaster industri perkapalan. Di klaster industry perkapalan kabupaten Tanggamus ini selain direncanakan adanya pembangunan galangan dan fasilitas penunjang klaster perkapalan yang umumnya ada, juga direncanakan konsep baru dimana proses fabrikasi pembuatan kapal yang biasanya dilakukan di galangan, dilakukan ditempat terpisah. Penunjang fabrikasi ini dapat mengakomodasi kebutuhan fabrikasi beberapa galangan. Dengan konsep ini diharapkan dapat dilakukan penghematan pada galangan dalam pengadaan alat serta peningkatan kualitas hasil produksi yang tinggi dapat tercapai dikarenakan pembagian kerja yang spesifik. Adapun tujuan perancangan ini adalah untuk mendapatkan tata letak fabrikasi yang optimal melalui perhitungan luas areal kerja dengan mempertimbangkan fasilitas yang ada didalamnya. Hasil perancangan berupa layout tata letak fabrikasi penunjang galangan yang optimal serta optimasi luas alokasi ruang sesuai dengan kebutuhan dan alur proses produksi. ...... One of the inhibiting factors to the good marine transportation in Indonesia is the development of shipyard capacity that isn’t as fast as the amount of ships. That factor causes an inability to meet the needs of ship repair and construction of the new ship building. To overcome that problem, Pemda Tanggamus made Tanggamus as the shipbuilding industry cluster. In this cluster, shipyards and other facilities that generally support the cluster will be built. Not only that, a new shipyard fabrication system concept is also planned to be built. In this new shipyard fabrication system, the fabrication work that is usually done in shipyard, is done in separate area. This central fabrication work is designed to be able to accommodate the fabrication work load of shipyards in Tanggamus. Due to the specific division of laboring, a high quality production can be achieved and savings in the procurement of machines is a fact. The goal of this layout design is to obtain an optimum layout design by considering the calculation of the work area and the facility that exist. The output of the design is a layout design and its allocation of the central fabrication work and its supported area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Skinner, Stephen
Semarang: Dahara Prize, 2002
133.333 7 SKI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>