Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky Hambali
Abstrak :
Gempa bumi dapat menimbulkan kerugian material yang cukup signifikan. Besar kecilnya kerugian material yang terjadi ditentukan oleh intensìtas gempa itu sendiri, kualitas struktur bangunan, kondisi geoteknik dimana bangunan berada dan nilai ekonomis dari bangunan-bangunan di daerah yang terkena gempa. Pada tahun 2000 di sebuah seminar Professor MT Zen pakar gempa bumi dan Institut Teknologi Bandung memperlihatkan kemungkinan bagaimana suatu gempa dangkal di Selat Sunda dapat menimbulkan kerugian material yang besar di propinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta: Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian jika gempa terjadi adalah dengan mengalihkan risiko kemungkinan kerugian ke perusahaan asuransi berupa penutupan asuransi kerugian atas risiko gempa bumi. Dewan Asuransi Indonesia (DAI) pada tahun 1996 telah mengeluarkan Polis Standar Gempa Bumi Indonesia dimana penutupan nsiko gempa bumi dilakukan secara tersendiri dan tidak berhubungan dengan risiko kebakaran pada umumnya. Selain itu DM juga telah mengeluarkan daftar tarip premi untuk risíko kerusakan akibat gempa bumi. Salah satu kegunaan dengan adanya daftar tarip premi ini, bahwa daftar tarip premi dimaksud dapat dijadikan acuan perusahaan asurunsi dalam penentuan tarip. DAI juga mengharapkan adanya daftar tersebut dapat menghindarkan persaingan yang tidak sehat antar perusahaan asuransi serta standardisasi syarat-syarat pertanggungan. Sebelum tahun 1996 banyak perusahaan asuransi memberikan cuma - cuina penutupan risiko gempa sebagai perluasan dan penutupan risiko kebakaran sebegai dampak dari persarngan bisnis asuransi kerugian dalam memperebutkan market share yang lebih besar. Dengan menggunakan dasar-dasar (teori probabilitas bersyarat), fungsi eksponential Possion sebagai penyederhanaan periode ulang suatu gempa merusak dan tabel-tabel yang disiapkan oleh Prof. Whitman dkk dari MIT (Massachusets Institute of Technology) sebagai penyederhanaan tingkat rata-rata kerusakan yang timbul di suatu bangunan akibat adanya sebuah gempa merusak, dan dengan data gempa merusak yang diperoleh dari Pusat Gempa Nasional Sub Bidang Analisa Geofisika Badan Meeorologi dan Geofisika, dapat ditentukan faktor frekuensi rata rata terjadinya gempa merusak dan faktor severity kerusakan rata-rata. Kajian juga hanya dilakukan untuk wilayah 3 dan 4 menurut Peraturan Perancanaan Tahan Gempa Indonesia untuk gedung 1983 mengingat di wilayuh 3 dan 4 tersebut terletak kota-kota yang memiIiki gedung-gedung dengan nilai ekonomis tinngi yang berarti memiliki tingkat potensi kerugian yang tinggi pula. Expected toss yang terjadi dapat ditentukan setelah faktor frekuensi rata-rata gempa besar terjadi dan faktor kerusakan rata-rata (severIty) di suatu bangunan akibat adanya sebuah gempa diketahui, Expected Loss merupakari hasil perkaIian antara faktor frekuensi dan faktor severly. Berdasafkan hash perhitungan penulis diperoleh tarip premi untuk wilayah 3 dan 4 yang tidak terlalu berbeda dngan tarip yang dikeluarkan DAI tanpa menggunakan loading factor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T2592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Suryana Santosa
Abstrak :
Tugas Akhir (Skripsi) ini membahas tentang perhitungan tarip premi pada suatu program asuransi jiwa gabungan. Juga membahas perhitungan Asset Share untuk mengetahui perkembangan kekayaan (asset) perusahaan setiap tahunnya selama jangka asuransi. Status gabungan untuk dua orang dan peserta program asuransi ini adalah pasangan suami istri. Benefit asuransi yang diberikan adalah Dwiguna, Anuitas Janda dan Anuitas Duda.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mart, Jhon
Abstrak :
Tugas akhir ini membahas proses perhitungan premi asuransi kesehatan kumpulan ekawarsa (masa asuransi satu tahun) dengan metode penulisan deskripsi yang bertujuan unfuk menggambarkan proses perhitungan tarif premi asuransi kesehatan kumpulan ekawarsa yang mencakup cara perhitungan premi standar dari data klaim pada perusahaan asuransi, tambahan premi, premi penyesuaian, dan cadangan dari setiap kelas santunan (rawat inap dan rawat jalan) yang diberikan serta menentukan faktor yang mempengaruhi perhitungan biaya klaim (premi).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tattys Miranti Hedyana
Abstrak :
Analisa biaya adalah suatu analisa yang dilakukan terhadap biaya-biaya yang telah dìkeluarkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Analisa biaya diperlukan oleh setiap perusahaan, selain untuk mengetahui perilaku biaya selama perusahaan beroperasi, juga untuk dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pengendalian usaha, dan penetapan harga jual produk. Analisa biaya dapat dilakukan dengan berbagai metode sesuai dengiin kebutuhan perusahaan. antara lain metode analisa biaya-volume-laba, metode analisa biaya diferensial. metode komparatif, metode alokasi biaya, dan lain-lain. Dalam perusahaan asuransi jiwa, analisa biaya dapat juga dilakukan untuk menentukan asumsi biaya yang digunakan dalam penentuan tarif premi suatu produk huni serta untuk memvalidasi asumsi biaya yang digunakan dalam tarif premi produk yang sedang dipasarkan. Penentuan asumsi biaya untuk produk baru yang sesual dengan karakteristik perusahaan sangat penting dilakukan, untuk menjamin agar premi yang dikenakan memadai untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis dan untuk menutup biaya yang dikeluarkan produk tersebut. Validasi asumsi biaya juga diperlukan untuk menilai apakah asumsi tersebut masih layak atau tidak jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, mengingat asumsi blaya, seperti halnya asumsi lainnya, digunakan untuk jangka waktu yang relatif panjang. Untuk tujuan tersebut, analisa biaya dapat dilakukan dengan menggunakan metode alokasi biaya, dimana transaksi-transaksi biaya yang secara normal dicatat berdasarkan akun dan pusat biaya. dialokasikan ke dalam bidang usaha dan/atau fungsi kerja. Dalam proses pengalokasian terdapat 4 metode alokasi yang dapat digunakan, yaitu:
1. alokas Iangsung (direct allocation)
2. alokasi berdasarkan kegiatan (activity-based allocation)
3. alokasi berdasarkan indeks (index-based allocation)
4. alokasi dengan penyesuaian (judgmental allocation). Pemilihan metode yang akan digunakan dalam proses pengalokasian tergantung pada struktur pencatatan biaya yang dimiliki perusahaan dan imaginasi masing-masing analis. Dalam suatu proses pengalokasian, dapat digunakan lebih dari satu metode yang berbeda untuk fungsi atau jenis bìaya yang berbeda. Dengan menggunakan metode alokasi biaya akan diperoleh hasil analisa, yang selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan asumsì biaya dalam penetapan tarif premi untuk procluk baru dan untuk memvalidasi asumsi biaya yang digunakan dalam tarif premi produk yang sedang dipasarkan. Berdasarkan struktur biaya pada tarif premi, biaya diaiokasìkan berdasarkan biaya tahun pertam.a (first year) dan tahun-tahun berikutnya (renewal). Biaya-biaya tersebut didistribusikan menurut jumlah uang pertanggungan, jumlah polis, dan persentase premi. Proses pendistribusian biaya ini disesuaikan berdasarkan pengalaman dan karakteristik perusahaan, khususnya dalam penentuan persentase distribusi. Metodologi ini dapat menghasilkan analisa biaya yang lebih akurat dan terperinci, karena biaya lebih dialokasikan berdasarkan kegiatan yang berkaitan dengan produk tersebut. Namun demikian. metode ini masih bergantung pada subyektivitas dan adjustment dan analis, sehingga basil yang diperoleh dapat bervariasi. Dalam studi kasus dengan rnenggunakan data dan perusahaan PT Asuransi Jiwa ABC. hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa asumsi yang dihasilkan berdasarkan metodologi ini mendekati asumsi yang digunakan oleh perusahaan asuransi jiwa ABC dalam tarif preminya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Adinugraha
Abstrak :
ABSTRAK Perkembangan bisnis industri asuransi di Indonesia saat ini sedang tumbuh dengan baik. Hal ini terlihat dari kontribusi premi bruto asuransi terhadap produk domestik bruto yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Tantangan utama yang dihadapi oleh industri asuransi adalah tata kelola keuangan perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian terjadinya risiko dan kebijakan dalam menetapkan tarif premi asuransi yang seimbang. Dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis, penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan terhadap beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam merespon perkembangan pasar dari segi penetapan tarif premi asuransi umum. Pendekatan menggunakan sistem dinamis tidak hanya memungkinkan untuk membantu pemahaman suatu masalah menjadi lebih baik, namun juga dapat mengembangkan kebijakan strategis yang dapat diambil oleh perusahan. Hasil penelitian yang didapat menggambarkan bahwa, faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penetapan tarif premi asuransi yakni; rasio kerugian, profitabilitas yang diharapkan oleh perusahan, dan kapasitas perusahaan untuk menerima penambahan eksposur dari objek yang dipertanggungkan.
ABSTRACT
The insurance business industry in Indonesia is currently well developing. This is indicated by the contribution of the insurance premium bruto towards the gross domestic bruto which grows higher year after year. The main challenges faced by insurance companies are managing their finances whilst facing the uncertainty of risks and applying the right policies to produce balanced premium rate. By using the approach of the system dynamics, this research hopes to find the key factors which needs to be considered in order to respond to the market developments on general insurance premium rate. The approach of using system dynamics not only allows a better understanding of the problem, but also can develop the various strategic policies insurance companies could adopt. This research found that the factors which needs to be taken into account are loss ratio, expected profitability and the capacity of insurance companies to undertake added exposure from the insured interest.
2018
T49015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library