Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pane, Sutan Pangurabaan
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1978
899.224 6 PAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Castles, Lance, 1937-
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2001
320.5 CAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahuruk, M.
Jakarta : Erlangga, 1987
958.81 HUT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Asrul
Abstrak :
Ujaran-ujaran pada upacara Mangupa masyarakat Tapanuli Selatan mengandung bentuk-bentuk silih yang sukar menetapkan anteseden atau rujukannya. Ujaran-ujaran itu juga mengandung bentuk-bentuk metaforis yang selalu membutuhkan penafsiran agar sampai kepada apa yang dimaksudkan penuturnya. Konsep referensi dan inferensi dalam analisis wacana dari Brown & Yule (1986) dipakai sebagai landasan berpijak menetapkan rujukan dan mengungkapkan makna-makna yang tersimpan dalam ujaran-ujaran tersebut. Oleh karena ujaran-ujaran ini sangat erat kaitannya dengan adat-istiadat dan pandangan hidup masyarakat Tapanuli Selatan maka untuk memahaminya diperlukan pengetahuan tentang latar belakang masyarakat pemilik upacara ini. Rujukan bentuk-bentuk silih, seperti pronomina dalam ujaran-ujaran ini, penentuan antesedennya bergantung pada konteks pemakaian pronomina itu. Pronomina dermostrativa on 'ini' dapat merujuk pada konteks dan teks, sedangkan i 'itu' hanya merujuk pada teks. Sebagai konsekuensinya sering ditemukan bentuk on mada i 'inilah itu'. Pronomina persona jamak pertama hami 'kami' dan jamak ke dua hamu 'kamu' dapat dipakai dengan acuan individu tunggal sesuai dengan konteks pemakaiannya. Pronomina persona pertama tunggal iba 'aku' sering merujuk pada pronomina persona jamak orang ke dua. Penggunaan sampiran dalam ujaran-ujaran ini tidak referensial bila dipandang sebagai satu kesatuan dengan isi, tetapi bila dipandang terpisah, maka sampiran itu bersifat referensial. Oleh karena "bunyi" pada masa lampau sangat besar artinya bagi kehidupan manusia, maka sampiran itu bersifat referensial yang referennya sama dengan referen yang ada pada isi. Daya ilokusi ujaran-ujaran sangat erat kaitannya dengan peran apa yang sedang diemban penutur dalam upacara itu. Berbagai penginferensian dapat dijalankan dalam mengungkapkan makna-makna yang tersimpan dalam ujaran-ujaran. Inferensi fonologis dan pragmatis efektif mengungkapkan makna-makna yang tersimpan tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Hanna Marintan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Fauziyyah
Abstrak :
Indonesia merupakan wilayah yang sering terjadi gempa bumi dikarenakan letaknya yang berada di antara beberapa lempeng tektonik yang aktif (Sungkawa, 2016). Gempabumi yang terjadi di bagian barat laut provinsi Sumatera Utara pada tanggal 1 Oktober 2022 dengan kekuatan 5.8 Mw merupakan bukti bahwa lempeng-lempeng bumi di wilayah tersebut bergerak aktif. Dari gempa tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui besar deformasi yang terjadi setelah gempa dikarenakan pada umumnya, gempabumi dapat menyebabkan terjadinya deformasi atau perubahan bentuk pada kerak bumi di sekitarnya. Deformasi coseismic merupakan deformasi yang terjadi pada kerak bumi akibat gempa utama dan gempa-gempa susulan yang memiliki magnitudo yang cukup besar. Untuk mendapatkan besar nilai dari deformasi coseismic dapat menggunakan teknologi remote sensing seperti Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) dengan 2 pasang citra Sentinel-1 yang diolah menggunakan aplikasi SNAP. Hasil pengolahan dari penelitian ini menunjukkan bahwa gempa yang terjadi di Tapanuli pada 1 Oktober 2022 menyebabkan terjadinya deformasi permukaan tanah berupa uplift pada sekitar daerah titik gempa dengan sebesar 0.32 m-0.47 m. Deformasi coseismic yang terjadi juga berhubungan erat dengan kondisi geologi dari daerah penelitian tersebut seperti litologi batuan berdasarkan formasinya, struktur geologi, bentuk lahan, serta kemiringan lereng. ......Indonesia is an area where earthquakes frequently occur due to its location between several active tectonic plates (Sungkawa, 2016). The earthquake that occurred in the northwestern part of North Sumatra province on October 1 2022 with a magnitude of 5.8 Mw is evidence that the earth's plates in the region are actively moving. From the earthquake, research was carried out to determine the amount of deformation that occurred after the earthquake because in general, earthquakes can cause deformation or changes in the shape of the surrounding earth's crust. Coseismic deformation is deformation that occurs in the earth's crust due to the main earthquake and aftershocks that have a large enough magnitude. To get the value of coseismic deformation, remote sensing technology can be used, such as the Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) with 2 pairs of Sentinel-1 images processed using the SNAP application. The processing results of this study indicate that the earthquake that occurred in Tapanuli on October 1 2022 caused deformation of the ground surface in the form of an uplift around the earthquake point area of 0.32 m – 0.47 m. The coseismic deformation that occurs is also closely related to the geological conditions of the study area such as rock lithology based on its formation, geological structure, landform, and slope.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parade, Magdalena
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitan: Telah dilakukan penelitian status sefalometri subetnik Tapanuli dan subetnik Jawa di Jakarta. Penelitian ini merupakan studi deskriptif untuk mengetahui data sefalometri pada subetnik Tapanuli dan subetnik Jawa dan studi analisis untuk membandingkan status sefalometri antara subetnik Tapanuli dengan subetnik Jawa. Penelitian dilakukan terhadap 4 kelompok yaitu 50 orang pria subetnik Tapanuli, 50 orang wanita subetnik Tapanuli, 50 orang pria subetnik Jawa, 50 orang wanita subetnik Jawa. Status sefalometri yang diamati mencakup data panjang kepala maksimal, lebar kepala maksimal, jarak bizygomatik, jarak bigonion, indeks sefalikus dan indeks mandibula. Oleh karena bentuk kepala merupakan salah satu ciri khas untuk ras atau subetnik, maka dapat dilakukan penilaian melalui sefalometri. Pengukuran kepala dilakukan dengan protokol baku antropometri dengan menggunakan alat bantu berupa Antropometer (Martin). Data sefalometri hasil pengukuran dan penghitungan lalu di klasifkasikan menurut kriteria yang sesuai dan standard antropometri. Analisis statistik dengan uji Z dilakukan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan status sefalometri antara pria dan wanita kedua subetnik serta antara subetnik Jawa dan Tapanuli. Hasil dan kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada subetnik Tapanuli dan Jawa ukuran panjang kepala, lebar kepala, bizygomatik, bigonion pada pria lebih besar secara bermakna dari wanita. Sebaliknya indeks sefalikus dan Indeks yugomandibular pria Tapanuli ditemukan tidak berbeda dari wanita Tapanuli. Panjang kepala dan bigonion pria Tapanuli lebih besar secara bermakna dari pria Jawa. Wanita Tapanuli memiliki panjang kepala dan bigonion yang lebih besar secara bermakna dari wanita Jawa. Lebar kepala, bizygomatik pria Tapanuli tidak berbeda bermakna dari pria Jawa dan wanita Tapanuli memiliki lebar kepala dan bigonion yang tidak berbeda bermakna dari wanita Jawa. Indeks sefalikus pria Tapanuli sama dengan pria Jawa, Indeks sefalikus wanita Tapanuli tidak sama dengan wanita Jawa. Demikian juga dengan Indeks yugomandibular pria dan wanita Tapanuli sama dengan pria dan wanita Jawa.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T5757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sihite, Devi Suryanti
Abstrak :
ABSTRAK
Gizi pada ibu menyusui sangat erat hubungannya dengan produksi ASI. Oleh karena itu, ibu yang sedang menyusui sangat membutuhkan makanan dengan gizi yang seimbang selama menyusui, terutama asupan energi selama 6 bulan pertama menyusui. Pada tahun 2012 pencapaian ASI eksklusif Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 0%. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif adalah gizi ibu menyusui terkait dengan rendahnya asupan energi ibu selama menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi ibu menyusui dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja Puskesmas Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berumur >6-12 bulan, terdaftar di posyandu, dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kalangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan energi bulan keenam ibu menyusui (p=0,003; OR=4,6; 95% CI: 1,75-12,2), pengetahuan (p=0,002; OR=5,2; 95% CI; 1,89- 14,35), dan dukungan tenaga kesehatan (p=0,012; OR=3,6; 95% CI;1,4-9,39) dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja Puskesmas Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara tahun 2015. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja puskesmas adalah asupan energi bulan keenam ibu menyusui (8,99; 2,17- 37,35) setelah dikontrol oleh dukungan suami, pekerjaan, dan dukungan tenaga kesehatan. Perlu adanya pemberian informasi dan edukasi akan pentingnya penambahan asupan energi selama 6 bulan pertama menyusui, khususnya trimester kedua menyusui.
ABSTRACT
Nutrient of breastfeeding mother is extremely related to production of ASI. Therefore, breastfeeding mother need to consume food with balance nutrient during breastfeeding, especially energy consumption in 6 early months of breastfeeding. In 2012, the achievement of exclusive ASI in Tapanuli Tengah is about 0%. Lack of exclusive ASI delivering by mother is caused by less nutrient of breastfeeding mother that is related also to lack of energy of mother during breastfeeding. This research aims to know about the relationship between consumption of energy by breastfeeding mother and predominant Breastfeeding at Puskesmas Kalangan, Tapanuli Tengah Regency, Sumatera Utara Province, 2015. This research is quantitative research with cross sectional design. Population of this research is all mothers who have above 6 until years old babies, registered at Posyandu, and live around Puskesmas Kalangan. The result shows that there is a significant relationship between consumption of energy at the sixth month of breastfeeding mother (p=0,003; OR=4,6; 95% CI: 1,75-12,2), knowledge (p=0,002; OR=5,2; 95% CI; 1,89-14,35), and support of health workers (p=0,012; OR=3,6; 95% CI;1,4-9,39) with delivering predominant ASI at Puskesmas Kalangan, Tapanuli Tengah regency, Sumatera Utara Province in 2015 most dominant variable related to delivering predominant ASI by breastfeeding mother around Puskesmas are consumption of energy at the sixth month of breastfeeding mother (8,99; 2,17-37,35) after having taken control by support of husband, job, health worker support. It?s really important delivering information and education, and support by health worker. It is important to share information and education related to extremely needed to add energy consumption during early 6 months of breastfeeding, especially in second three semester of breastfeeding mother.
2015
T43666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Lucyana Sandra
Abstrak :
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi yang terdapat dalam cerita rakyat mengenai asal-usul marga di Tapanuli Selatan dari sudut folklor. Tujuan lainnya adalah mendeskripsikan adat istiadat di Tapanuli Selatan dan pengaruh marga bagi masyarakat tersebut. Data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah tiga cerita rakyat mengenai asal-usul marga di Tapanuli Selatan. Ketiga cerita tersebut, yaitu cerita rakyat Namora Panda Bosi mengenai asal-usul marga Hutasuhut dan Lubis, cerita rakyat Si Maliot-malioton tentang asal-usul marga Harahap, dan cerita rakyat Si Baroar tentang asal-usul marga Nasution. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga cerita rakyat tersebut mempunyai 4 fungsi yang dikemukakan Bascom, 3 fungsi tambahan dari Dundes dan 1 fungsi tambahan dari penulis. Fungsi ketiga cerita itu, yaitu 1, sebagai sistem proyeksi ; 2. sebagai alat pengesahan pranata dan kebudayaan ; 3. sebagai alat pendidikan anak ; 4. sebagai alat pemaksa dan pengawas ; 5. sebagai alat yang meningkatkan perasaan solidaritas kelompok ; 6. sebagai sarana kritik social ; 7. sebagai tempat pelarian dari kenyataan ; 8. sebagai sarana menjaga kelestarian alam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>