Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Norma Andriyani
Abstrak :
ABSTRAK
Lerkanidipin adalah antihipertensi generasi ketiga dari penghambat kanal kalsium (antagonis kalsium) golongan dihidropiridin. Obat ini efektif dalam pengobatan pasien dengan hipertensi ringan sampai sedang tanpa mempengaruhi denyut jantung. Sebagai obat yang digunakan dalam kondisi serius, obat ini perlu dilakukan uji bioekivalensi sehingga perlu dikembangkan metode bioanalisis yang handal, cepat, dan memiliki sensitivitas yang tinggi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang optimum dan tervalidasi untuk menganalisis lerkanidipin dalam plasma menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Pemisahan dilakukan menggunakan kolom Waters AcquityTM UPLC C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm) dengan fase gerak berupa campuran asam format 0,1% - metanol (20:80 v/v) dengan elusi isokratik, suhu kolom 30 oC, laju alir 0,2 mL/menit dan menggunakan amlodipin sebagai baku dalam. Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD tipe Electrospray Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction Monitoring. Lerkanidipin terdeteksi pada nilai m/z 612,11 > 280,27 dan amlodipin terdeteksi pada nilai m/z 409,1 > 238,15. Metode preparasi sampel yang optimum adalah metode ekstraksi cair-cair dengan 5 mL campuran n-heksana ? etil asetat (50:50 v/v) sebagai pengekstraksi, pengocokan dengan vorteks selama 3 menit, pemutaran dengan sentrifugasi 4000 rpm selama 20 menit, evaporasi dengan gas nitrogen suhu 50 oC selama 30 menit, serta direkonstitusi dengan 100 μl fase gerak. Metode ini linear pada rentang 0,025 ? 10 ng/mL dengan r ≥ 0,9986. Akurasi dan presisi secara intra hari dan antar hari memenuhi persyaratan dengan nilai % diff dan % KV tidak melebihi ± 15% dan tidak lebih dari ± 20% untuk konsentrasi LLOQ. Selain itu, metode ini memenuhi persyaratan selektivitas, carry over, stabilitas, integritas pengenceran, dan efek matriks sesuai Guideline on Bioanalytical Method Validation oleh European Medicines Agency tahun 2011.
ABSTRACT
For the past five years, China?s economic growth has been increased significantly. However, public perception of the product from China is still not good. Based on that problem, the objective of this research is to analyze the influence of the country of origin towards the purchase intention. This research applied the quantitative approach with 100 respondents who have the willingness to buy the Xiaomi?s smartphone, as the sample. The result of this research indicates that the country of origin has a significant effect towards the purchase intention.
2016
S65170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Innet Maysyarah
Abstrak :
ABSTRAK
Klopidogrel merupakan obat antiplatelet yang konsentrasinya dalam darah sangat kecil karena akan dimetabolisme menjadi metabolit aktif dan inaktifnya setelah pemberian oral. Klopidogrel induk memiliki konsentrasi plasma 2000 kali lebih rendah dari metabolit inaktifnya, yakni klopidogrel karboksilat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis klopidogrel dalam plasma yang sensitif dan selektif serta tervalidasi agar dapat mengukur kadar klopidogrel dalam plasma secara akurat, menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi - Tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Sistem kromatografi terdiri dari kolom Waters Acquity UPLC Class BEH C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm), fase gerak berupa asam formiat 0,1% dalam air ? asam formiat 0,1% dalam asetonitril (30:70), dengan elusi isokratik dan laju alir 0,2 mL/menit. Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD tipe Electrospray Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction Monitoring. Klopidogrel dideteksi pada m/z 322,086 > 212,097, dan irbesartan sebagai baku dalam pada m/z 429,233 > 207,131. Preparasi sampel dilakukan dengan metode pengendapan protein menggunakan asetonitril kemudian dikocok dengan vorteks selama 10 menit dan disentrifugasi pada kecepatan 13.000 rpm selama 20 menit. Metode ini linear pada rentang konsentrasi 0,2 -10 ng/mL dengan r > 0,9997. Hasil validasi terhadap metode analisis klopidogrel yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA Bioanalytical Guideline tahun 2011.
ABSTRACT
Clopidogrel is an antiplatelet drug with a very small plasma concentration because of its extensive metabolism into active and inactive metabolites after oral administration. The parent clopidogrel has plasma concentration 2000 times lower than the inactive metabolite, clopidogrel carboxylic. This study was aimed to obtain sensitive, selective and valid method to analyze clopidogrel in plasma, using Ultra Performance Liquid Chromatography tandem Mass Spectrometry (UPLC-MS/MS). Chromatography system used are Waters Acquity UPLC Class BEH C18 1.7 μm ( 2.1 x 100 mm) column and 0.1% formic acid in water ? 0.1% formic acid in acetonitrile (30-70) as mobile phase, under isocratic elution with flow rate 0.2 mL/min. Mass detection was performed with Waters Xevo TQD equipped with positive electrospray ionization (ESI) on multiple reaction monitoring (MRM) mode. Clopidogrel was detected at m/z 322.086 > 212.097, compared to internal standard irbesartan at m/z 429.233 > 207.131. Sample was prepared by protein precipitation method with acetonitrile, mixed with vortex for 10 minutes, and then centrifuged on 13000 rpm for 20 minutes. This method is showing linear result at the concentration range 0.2-10 ng/mL with r > 0.9997. This method meets the 2011 EMEA Bioanalytical Guideline validation requirement.
2016
S64312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rezqi Hakim
Abstrak :
Metamfetamin atau di Indonesia dikenal dengan sabu merupakan stimulan sistem saraf pusat yang sangat kuat dari golongan amfetamin. Untuk membuktikan seseorang menyalahgunakan metamfetamin maka diperlukan uji metamfetamin dalam tubuh. Selama ini Kadar metamfetamin di dalam tubuh biasanya ditentukan di dalam darah dan urin. Saliva sebagai matriks biologis lebih sederhana dan efisien untuk uji metamfetamin dalam tubuh walaupun jarang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis metamfetamin dalam saliva mulai dari kondisi kromatografi gas tandem spektrometri massa yang optimum, metode preparasi saliva optimum, hingga validasi metode analisis. Kondisi kromatografi optimum adalah kolom kapiler DB-5 MS dengan panjang 30 m; diameter dalam 0,25 mm; fase gerak gas Helium 99,999 ; laju alir 0,8 mL/menit; deteksi MS pada nilai m/z 58,00 dan 91,00 dan efedrin HCl sebagai baku dalam. Preparasi sampel menggunakan metode mikroekstraksi cair-cair dengan pelarut sikloheksana lalu residunya dikeringkan dan direkonstitusi dengan metanol sebanyak 100 L. Hasil validasi terhadap metode analisis metamfetamin yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA Bioanalytical Guideline tahun 2011. Metode yang diperoleh linear pada rentang konsentrasi 15,0 ndash; 300,0 ng/mL dengan r > 0,9999. Metode berhasil diaplikasikan terhadap sampel saliva pengguna metamfetamin dengan kadar berada dalam rentang kurva kalibrasi. ......Methamphetamine or in Indonesia known as shabu is a very strong central nervous system stimulant of the amphetamine group. To prove a person abusing methamphetamine then metamfetamin test required in the body. Methamphetamine concentration in the body are usually determined in the blood and urine. Saliva as a biological matrix is simpler and more efficient for methamphetamine tests in the body although rarely used. This study aims to develop analytical methods for methamphetamine in saliva from the conditions of gas chromatography tandem mass spectrometry optimum, optimum saliva preparation methods, to the validation of analytical methods. The optimum chromatography conditions were DB MS 5 capillary columns with a length of 30 m 0.25 mm inner diameter mobile phase Helium gas 99.999 flow rate 0.8 mL min Detection of MS at m z values of 58.00 and 91.00 and ephedrine HCl as an internal standard. Sample preparation using liquid liquid microextraction with cyclohexane solvent and the residue is dried and reconstituted with about 100 L of methanol. The results of the validation of analytical methods for methamphetamine that satisfies the validation by the EMEA Guideline 2011. Bioanalytical Methods obtained linear in the concentration range from 15.0 to 300.0 ng mL with r 0.9999. The method was successfully applied to the saliva sample of methamphetamine users with levels in the range of the calibration curve.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
Abstrak :
Tamoksifen merupakan obat pilihan pertama untuk terapi hormonal pada pasien kanker payudara sebagai terapi ajuvan. Efek antiestrogen dari tamoksifen sangat ditentukan oleh metabolit aktifnya, yaitu endoksifen. Pada penelitian ini dilakukan analisis tamoksifen dan endoksifen dalam sampel dried blood spot DBS dari 40 orang pasien kanker payudara yang memperoleh regimen tamoksifen. Sampel DBS diekstraksi dengan metode ultrasound-assisted liquid extraction dan dilakukan analisis menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi-tandem spektrometri massa KCKUT-SM/SM . Metode bioanalisis tamoksifen dan endoksifen serta klomifen sebagai baku dalam secara simultan dalam DBS menggunakan KCKUT-SM/SM telah divalidasi parsial dalam penelitian ini. Hasil uji akurasi dan presisi within-run dengan metode ini memperoleh nilai diff dan KV tidak lebih dari 15 dan tidak lebih dari 20 untuk konsentrasi LLOQ. Kurva kalibrasi untuk tamoksifen diperoleh pada rentang 5 ndash; 200 ng/mL dan 1 ndash; 40 ng/mL untuk endoksifen dengan nilai r > 0,99. Hasil analisis pada 40 pasien kanker payudara menunjukkan kadar tamoksifen berada pada rentang 40,28 ng/mL hingga 194,10 ng/mL dan kadar endoksifen dengan rentang 1,25 ng/mL hingga 18,02 ng/mL. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 4 pasien memperoleh terapi tamoksifen yang kurang efektif berdasarkan konsentrasi ambang batas endoksifen dalam sampel DBS yaitu 3,3 ng/mL. ...... Tamoxifen is the first choice of hormonal therapy in breast cancer patients as their adjuvant therapy. The antiestrogen effect of tamoxifen is highly determined by its active metabolite, endoxifen. In this research, analysis of tamoxifen and endoxifen with clomiphene as the internal standard were performed in dried blood spot DBS samples of 40 breast cancer patients who received tamoxifen in their regiment. DBS samples were extracted by ultrasound assisted liquid extraction and analyzed using ultra high performance liquid chromatography tandem mass spectrometry UHPLC MS MS . A simultaneous quantification method of tamoxifen and endoxifen in DBS using UHPLC MS MS had been partially validated in this study. The diff and CV of within run accuracy and precision obtained in this method were no more than 15 and no more than 20 for LLOQ. The calibration curve range for tamoxifen obtained was 5 200 ng mL and 1 40 ng mL for endoxifen with r 0.99. The analysis results of 40 breast cancer patients showed tamoxifen levels were within the range of 40.28 ndash 194.10 ng mL and endoxifen within 1.25 ndash 18.02 ng mL. These results suggested that there were 4 patients received less effective tamoxifen therapy based on the endoxifen threshold in the DBS sample which was 3.3 ng mL.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S66922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Ramadhanti Nurhaliza
Abstrak :
Siklofosfamid (CP) merupakan salah satu obat kanker golongan agen pengalkilasi yang efektif digunakan untuk mengobati kanker payudara, limfoma non-Hodgkin, dan lain-lain. CP harus diubah menjadi metabolit aktifnya (4-hidroksisiklofosfamid/4-OHCP) untuk menghasilkan efek terapeutik. Siklofosfamid diubah menjadi 4-OHCP oleh beberapa enzim di hati, salah satunya sitokrom P450 2B6 (CYP2B6). CYP2B6 merupakan salah satu gen CYP yang paling bersifat polimorfik yang dapat memengaruhi regulasi transkripsional, ekspresi protein, dan kadar 4-OHCP dalam tubuh. Kadar 4-OHCP dapat menjadi parameter bahwa terapi yang diberikan efektif. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kecepatan hidroksilasi 4-OHCP dengan cara membandingkan konsentrasi 4-OHCP terhadap CP. Penelitian ini menggunakan 43 sampel Dried Blood Spot (DBS) pasien kanker payudara Indonesia yang terdapat CP dalam regimen terapinya. Darah pasien rata-rata diambil pada 2,23±0,38 jam (tmax CP) setelah pemberian kemoterapi. Sampel diekstraksi dengan pengendapan protein dan dianalisis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi Tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM); kolom Acquity UPLC BEH C18 (2,1 x 100 mm; 1,7μm); suhu kolom 50°C; fase gerak asam format 0,01% - metanol dengan elusi gradien; laju alir 0,15mL/menit; volume injeksi 10 μL. Deteksi massa menggunakan ESI (+) dengan nilai m/z 260,65>140,03 untuk siklofosfamid, 33,65>221,04 untuk 4-OHCP-SCZ, dan 337,71>225,05 untuk 4-OHCP-d4-SCZ. Validasi parisal yang dilakukan memenuhi persyaratan FDA 2018. Metode ini linear pada rentang 5 – 60.000 ng/mL untuk CP dan 5 – 1000 ng/mL untuk 4-OHCP. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 43 pasien didapatkan rentang CP 2106,16 – 34386,90 ng/mL. dan 4-OHCP 24,85 – 995,071 ng/mL. Berdasarkan rasio 4-OHCP/CP, terdapat 53% (23 subjek) tergolong rapid metabolizer, dan 47% (20 subjek) tergolong poor metabolizer. ......Cyclophosphamide (CP) is an alkylating agent for anticancer and effective in treating breast cancer, non-Hodgkin lymphoma, and others. CP must be converted to its active metabolite (4-hydroxycyclophosphamide/4-OHCP) to produce a therapeutic effect. CP is converted to 4-OHCP by several enzymes in the liver, cytochrome P450 2B6 (CYP2B) is one of them. CYP2B6 is one of the most polymorphic CYP genes that can affect transcriptional regulation, protein expression, and the level of 4-OHCP in the body. The level 4-OHCP can be a parameter of whether the therapy is effective. Therefore, the purpose of this study is to determine the hydroxylation rate of 4-OHCP by comparing the level of 4-OHCP to CP. This study used a sample of 43 breast cancer patients Dried Blood Spot who contained CP in their regiment therapy which was taken in average time 2.23± 0.38 hours (tmax CP) after CP’s administration. Samples were extracted by protein precipitation method and analysed using Ultra Performance Liquid Chromatography-Tandem Mass Spectrometry (UPLC-MS/MS); Acquity UPLC BEH C18 column (2,1 x 100 mm; 1,7μm); temperature was 50°C; 0,01% formic acid - methanol as mobile phase with gradient elution for 6 minutes; flow rate was 0,15mL/minute; and injected volume 10 μL. Mass detection using a triple quadrupole with ESI (+) and multiple reaction monitoring detection with m/z values 260,65>140,03 for cyclophosphamide, 33,65>221.04 for 4-OHCP-SCZ, dan 337.71>225.05 for 4-OHCP-d4-SCZ. The partial validation performed has successfully met the validation requirements that refer to FDA 2018. This method was linear in the range of 5 – 60.000 ng/mL for CP and 5 – 1000 ng/mL for 4-OHCP. The result showed that from 43 patients, the CP levels ranged from 2106,16 – 34386,90 ng/mL. and 24,85 – 995,071 ng/mL for 4-OHCP. Based on the 4-OHCP/CP ratio, 53% (23 subjects) were classified as rapid metabolizers, and 47% (20 subjects) were classified as poor metabolizers.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library