Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunyoto
Abstrak :
Daerah aliran sungai, merupakan daerah yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan, terutama apabila dilihat bahwa sungal sebagai sumber air, merupakan sumberdaya alam yang potensial. Secara alamiah tidak dapat dihindari suatu kenyataan bahwa sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah semakin bertambah. (Sandy, 1975 : 1211). Padahal sifat fisik dan luas tanah itu relatip tetap. Dengan demikian adanya campur tangan manusia itu, pada suatu saat di suatu tempat, yang mulanya merupakan daerah yang subur, akan kehilangan kesuburannya. Atas dasar pemikiran di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya tanah kritis, dan hubungan antara kepadatan petani dengan luas kerusakan tanah yang ditimbulkannya. Masalah yang akan dibahas yaitu - Dimana saja dijumpai tanah kritis di daerah penelitian ? - Bagaimana usaha pertaniannya ? - Adakah keterkaitan hubungan antara tinggi atau rendahnya kepadatan petani dengan luas atau sempitnya kerusakan tanah yang terjadi di wilayah penelitian ? Untuk mengarahkan jawaban permasalahan tersebut, dikemukakan hipotesa : Kerusakan tanaJi yang "luas", diduga terdapat di daerah yang kepadatan petaninya 'tinggi". Untuk mengkaji penelitian lebih lanjut, digunakan metode pendekatan faktor peubah fisik, seperti bentuk medan, ketinggian, curah hujan, jenis tanah, lereng, kedalaman efektip tanah, tekstur tanah, drainase dan erosi, serta faktor perubah kependudukan, seperti jumlah, profesi, kepadatan dan perubahan jumlah penduduknya, serta faktor peubah penggunaan tanah, seperti luas dan jenis penggunaan tanahnya dan wilayah tanah usaha.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzi Dwi Winahyu
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Siswantoro
Abstrak :
Tanah kritis adalah tanah yang mulanya subur menjadi tanah yang kehilangan kesuburannya. Dengan menyempitnya usahausaha kegiatan manusia mengakibatkan usaha pertanian berpindah ke arah tanah marjinal, di mana dalam pengolahan sumber alam di daerah ini sering kali menimbulkan berbagai masalah akibat dari pengelolaan yang tidak tepat berupa kerusakan fisik tanah.

Sehubungan dengan latar belakang tesebut di atas, maka yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah : Di mana saja terdapat adanya tanah kritis pada wilayah daerah aliran kali Serayu ? Mengapa didapati di sana ? Dan Kemana saja kemungkinan arah perluasannya ?

Untuk bisa menjawab permasalahan tersebut diperlukan adanya beberapa faktor yaitu : Ketinggian, lereng, jenis tanah, curah hujan, kepadatan petani serta status tanahnya.

Dari hasil pembahasan tersebut dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : Tanah kritis pada daerah aliran kali Serayu penyebarannya dijumpai pada lereng 15 - 40 %, ketinggian 500 - 1000 meter dari permukaan laut, dengan jenis tanah Latosol dan pada curah hujan di atas 3.000 mm per tahun. Timbulnya tanah kritis pada daerah aliran kali Serayu disebabkan oleh adanya kepadatan petani yang tinggi. Tanah pertanian dan sistim pertaniannya adalah berupa usaha pertanian tanah kering atau tegalan. Kemungkinan arah perluasan tanah kritis di daerah aliran kali Serayu terdapat di : Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmia
Abstrak :
Fenomena degradasi tanah di lingkungan tropis, jika tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan kerusakan tanah (tanah kritis) yang dicirikan dengan menurunnya produktivitas tanah atau lahan. Oleh karena itu perlu penanganan lebih lanjut, salah satunya dengan cara mengetahui wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kekritisan tinggi dan perubahan luasnya hingga pada kondisi sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luas tanah kritis didasarkan pada tingkat kekritisan tanah menggunakan metode pembobotan dengan variabel yaitu erosi, tutupan vegetasi, kelerengan dan produktivitas lahan. Nilai erosi didapat dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Perubahan luas tanah kritis di Kabupaten Lebak dalam kurun waktu 10 tahun (1999 - 2009) meningkat sebesar tujuh belas kali lipat. Perbedaan kategori perubahan luas pada wilayah lereng yang sama cenderung dipengaruhi oleh besar laju erosi. Wilayah lereng kurang dari 25% menunjukkan besar laju erosi rendah dan nilai produktivitas tanaman sayuran yang cenderung tinggi, berbeda hal dengan wilayah lereng diatas 25% dengan besar laju tinggi namun produktivitas tanaman sayurannya juga cenderung tinggi dikarenakan adanya penerapan pengelolaan tanah dan tanaman.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34189
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library