Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Ratna Nurhajarini
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2015
595.388 DWI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dhewani Mirah Sjafrie
Abstrak :
ABSTRAK
Gracilaria merupakan salah satu agarofit yang menjadi komoditi ekspor hasil laut Indonesia. Hidup tersebar di daerah litoral dan sublitoral, dijumpai hampir di seluruh perairan laut Indonesia. Gracilaria dapat hidup di perairan yang tenang dengan substrat lumpur, kisaran salinitas 5-43 permil dan pH 6-9.

Percobaan penanaman berlangsung selama 8 minggu dari tanggal 8 Maret-30 April 1985 di tambak di desa Suwung, kelurahan Sesetan, kecamatan Denpasar Selatan, Bali. G. gigas ditanam pada 2 buah rak bambu, masing-masing berukuran 2,5 x 2 m dengan kedalaman 7 cm dan 75 cm.

Biota-biota yang terdapat di dalam jaringan yang dipasang di sekeliling rak penanaman antara lain: ikan mujair (Sarotherodon mossambica), kepiting (Scylla sp.), rajungan (Portunus sp.), ular kadut (Acrochordus granulatus). Suhu udara rata-rata harian berkisar antara 26,5-29,5 derajat celcius, suhu air di permuakan 28,5-33 derajat celcius, suhu air di dasar 28,5-32 derajat celcius, salinitas 15-29 permil, pH 6,5-7,5 dan kecerahan 45-90 cm.

G. gigas dapat ditanam di alam tambak, kecepatan pertumbuhan rata-rata per hari pada rak permukaan 3,29 % dengan tingkat kerusakan 10,63 %, sedangkan pada rak dasar 2,05% dengan tingkat kerusakan 37,50 %. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pemanenan dilakukan pada minggu ketiga, sehingga didapatkan hasil yang optimal.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giri Bayuaji
Abstrak :
ABSTRACT
Budidaya tambak udang merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya wilayah pesisir. Udang sebagai salah satu komoditas andalan ekspor dalam bidang perikanan, membuat masyarakat pesisir utara Pulau Jawa termasuk Kabupaten Brebes mengusahakan tambak udang secara besar-besaran. Data statistik volume udang sampai tahun 2016 menyatakan bahwa produksi udang di Kabupaten Brebes mengalami fluktuasi yang tidak menentu. Untuk mengetahui penyebab perubahan produksi udang tersebut, penelitian dilakukan dalam membandingkan faktor yang dapat mempengaruhi produksi udang. Faktor yang dapat diteliti mengacu pada pengelolaan budidaya dan kualitas lingkungan. Data yang digunakan adalah data citra Quickbird 2015 untuk menentukan lokasi tambak udang, data produksi budidaya udang, data komunitas petani udang, dan pengelolaan budidaya udang berwawasan lingkungan. Hasil pengolahan data analisis regresi linier berganda dan analisis deskriptif spasial menunjukkan wilayah dengan kualitas kurang baik berada di bagian selatan Kabupaten Brebes karena terdapat aktivitas industri, ladang pertanian bawang, dan limbah rumah tangga dengan jarak 2000 m dari aktivitas industri, ladag/kebun, dan limbah rumah tangga, sehingga biaya produksi budidaya udang lebih rendah.
ABSTRACT
Shrimp farming is one of the coastal resource utilization. Shrimp as one of the mainstay commodities exports in the field of fisheries, making the coastal communities of Java Island, including Brebes Regency mengusahakan shrimp ponds on a large scale. Shrimp volume statistic data until 2016 states that shrimp production in Brebes Regency is fluctuated erratically. To find out the cause of change of shrimp production, research done in comparing factor that can influence shrimp production. Factors that can be examined refers to the management of cultivation and environmental quality. The data used are Quickbird 2015 image data to determine the location of shrimp ponds, shrimp farming production data, shrimp farmer community data, and environmental management of shrimp farming. Results of multiple linear regression analysis and spatial descriptive analysis indicate that areas with poor quality are located in the southern part of Brebes Regency because there are industrial activities, onion farming, and household waste with a distance 2000 m from industrial activities, ladag garden, and household waste, so that the production cost of shrimp culture is lower.Keywords Environmental Quality, Management Value, Production, Shrimp Pond.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulia Rizky Dheanisa
Abstrak :
Udang merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan nilai pasar global dan meningkat di luar negeri. Dengan demikian, produksi udang terus meningkat. Produksi udang di Kabupaten Indramayu pada tahun 2017 adalah 191.919,41 ton. Hal ini menjadikan Kabupaten Indramayu sebagai produsen udang terbesar di Jawa Barat (BPS, 2017). Sementara itu, Mangrove adalah daerah yang memiliki kontribusi tinggi. Ekosistem mangrove memiliki keterkaitan dengan produktivitas tambak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai produktivitas udang di Kabupaten Indramayu dan pengaruhnya terhadap ekosistem mangrove di Kabupaten Indramayu di wilayah tersebut. Metode yang digunakan untuk mengubah identifikasi hutan bakau adalah citra Landat 8 kemudian dilanjutkan dengan pita komposit 564 dan NDVI (Normalized Difference Vegetationation Index) dengan jarak 1 Km, 2 Km, dan 3 Km dari mangrove. Selanjutnya, hasil wawancara digunakan untuk mengetahui nilai produktivitas udang. Analisis data dihitung melalui metode regresi untuk melihat hubungan kedekatan antara produktivitas udang dan bakau. Hasil regresi antara jarak mangrove dan produktivitas menghasilkan dengan nilai R Square sama dengan 71,7%. Hasil ini menunjukkan hubungan positif antara produktivitas udang dan ekosistem bakau.
Shrimp is one of the agricultural commodities that have high economic value with a global market value and increase abroad. Thus, shrimp production continues to increase. Shrimp production in Indramayu Regency in 2017 was 191,919.41 tons. This makes Indramayu Regency the largest shrimp producer in West Java (BPS, 2017). Meanwhile, Mangroves are areas that have a high contribution. Mangrove ecosystems have a relationship with pond productivity. This study aims to analyze the value of shrimp productivity in Indramayu Regency and its effect on mangrove ecosystems in Indramayu Regency in the region. The method used to change the identification of mangrove forests is Landat 8 image then followed by composite tape 564 and NDVI (Normalized Difference Vegetationation Index) with a distance of 1 Km, 2 Km, and 3 Km from the mangrove. Furthermore, the results of the interview are used to determine the value of shrimp productivity. Data analysis was calculated using the regression method to see the close relationship between shrimp and mangrove productivity. The results of the regression between the distance of mangroves and productivity produce with the value of R Square equal to 71.7%. These results show a positive relationship between shrimp productivity and mangrove ecosystems.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Soeseno
Jakarta: Gramedia, 1983
R 639.5 SLA b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Syafril Brahim
Abstrak :
Budidaya udang di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1972. Lokasi tambak letaknya tidak jauh dan "Kota besar". Dalam penelitian ini adalah Jakarta, Bogor, Bandung dan Cirebon. Pada PELITA IV pemerintah mencanangkan untuk meningkatkan hasil pangan dan gizi masyarakat, yang mana salah satu peningkatan bidang pangan ini adalah peningkatan bidang perikanan dan hasil laut lainnya. Hal ini tercermin dengan Kenaikan konsumsi per kapita dari bidang perikanan dan kenaikan nilai ekspor udang niaga Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai garis pantai kurang lebih 81 000 kilometer (Soegiarto, 1978) yang sangat potensial untuk budidaya tambak udang. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui perkembangan wilayah tambak udang di Kabupaten Karawang , Jawa Barat Tahun 1980 sampai dengan tahun 1985. Masalah yang ingin diketahui adalah 1. Bagaimana perkembangan luas tambak udang di kecamatan kecamatan yang diteliti di kabupaten Karawang, tahun 1980-1985 ? 2. Bagaimana hubungan kesembilan faktor , yang mempengaruhi perkembangan Was tambak udang di kabupaten Karawang, Jawa Barat tahun 1980-1985 ? 3. Bagaimana hubungan kwalitas wilayah tambak udang dan perkembangan luas tambak udang yang terbesar (dalam hektar) per Kecamatan di kabupaten Karawang, Jawa Barat tahun 1980-1985? Hipotesa penelitian ini adalah, perkembangan wilayah tambak udang yang terbesar terdapat di wilayah yang mempunyai angka salinitas mendekati 3Ô per mil dan drainase yang baik. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai benikut: Perkembangan adalah adanya pertambahan dan pengurangan faktor tertentu dari tahun 1980 - 1985. Kwalitas tambak udang yang baik adalah wilayah tambak udang dengan jumlah matrik nilai yang terbesar per kecamatan. Tambak udang adalah tambak yang benihnya adalah benih udang dan iRan. Tambak yang menghasilkan ikan dan udang ini disebut dengan tambak udang. Tambak adalah kolam dengan air berkadar garam tertentu dan letaknya di tepi pantai. Sembilan faktor yang mempengaruhi perkembangan tambak udang adalah buruh tambak; Jumlah penyuluh; Tempat pelelangan ikan; pembibit benih udang; sarana perhubungan; saluran irigasi korelasi antar peta dan analisa statistik adalah: -Perkembangan luas tambak udang di tiap Kecamatan tidak sama. Perkembangan luas tambak udang yang terbesar tedapat di kecamatan Batujaya dan kecamatan Pedes. - Faktor yang mempengaruhi perkembangan luas tambak udang di tiap kecamatan tidaK sama. Faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan luas tambak udang di kecamatan-kecamatan yang diteliti tahun 1980-1985 adalah faktor penyuluh dan saluran irigasi tambak udang. - Hubungan kwalitas tambak udang dengan penkernbangan luas tambak udang adalab positip dan mempengaruhi. Kwalitas tambak udang yang baik terdapat di kecamatan di kecamatan Batujaya dan kecamatan pedes. Kwalitas tambak yang sedang tendapat di kecamatan tempuran dan kecamatan cilamaya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arie Wiriawan
Abstrak :
ABSTRAK
Kandungan logam berat masih ditemukan pada beberapa biota budidaya di kawasan tambak Blanakan, Subang, seperti bandeng dan udang. Tambak Blanakan merupakan tambak tradisional sehingga bandeng dan udang akan tergantung pada makanan alaminya seperti fitoplankton. Bioakumulasi logam berat pada fitoplankton perlu diketahui karena air tambak yang tercemar logam berat berdampak pula pada fitoplankton.Logam berat seperti tembaga Cu dan seng Zn merupakan logam-logam esensial yang diperlukan oleh biota, namun konsentrasi yang berlebihan dapat membahayakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bioakumulasi logam Cu dan Zn pada fitoplankton di tambak terhadap lokasi sumber pencemar, menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplankton dengan akumulasi Cu dan Zn pada sedimen, menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplankton dengan kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton, dan menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplanktondengan kualitas perairan tambak. Pengukuran kandungan logam pada fitoplankton dan sedimen menggunakan Atomic Absorption Spectrometry AAS . Analisis data menggunakan analisis varians multivariat/multivariate analysis of variance manova dan analisis korelasi regresi. Disimpulkan bahwa bioakumulasi logam Cu dan Zn pada fitoplankton akan semakin tinggi jika tambak semakin dekat dengan lokasi sumber pencemar, kelimpahan fitoplankton semakin banyak, indeks keanekaragaman fitoplankton semakin kecil, suhu, pH dan oksigen terlarut perairan tambak semakin tinggi serta salinitas perairan tambak semakin rendah.
ABSTRACT
The heavy metal content is still found in some cultivation biota in the area of Blanakan pond, Subang, like milkfish and shrimp. Blanakan pond is a traditional pond so milkfish and shrimp will depend on natural food such as phytoplankton. Bioaccumulation of heavy metals in phytoplankton should be known because the pond water contaminated by heavy metals also affects phytoplankton. Copper Cu and zinc Zn are the essential metals required by the biota, but excessive concentration can be dangerous. The purpose of this study was to know Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton at ponds against the location of pollutant sources, to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with Cu and Zn accumulation in sediments, to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with phytoplankton abundance and diversity, and to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with pond water quality. Measurement of metal content in phytoplankton and sediment using Atomic Absorption Spectrometry AAS . Data analysis using multivariate analysis of variance manova and regression correlation analysis. It was concluded that Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton will be higher if the pond closer to the location of pollutant source, the more phytoplankton abundance, the smaller phytoplankton diversity index, the higher temperature, the pH and the dissolved oxygen of pond water and the lower salinity of pond water.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wijaya
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Soedjiarti
Abstrak :
Udang windu (Penaeus monodon Febr.) merupakan salah satu komoditi ekspor non migas disektor perikanan yang cukup penting. Kematian udang di tambak secara sedikit demi sedikit atau secara masal yang disebabkan antara lain oleh adanya parasit yang suatu saat dapat menimbulkan penyakit, merupakan salah satu penyebab menurunnya produksi maupun mutu. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui jenis parasitnya, sehingga dapat diambil langkah-langkah selanjutnya untuk pencegahannya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis ektoparasit yang terdapat pada udang windu di daerah pertambakan Kemsl Muara dan mengetahui distribusinya pada bagian tubuh udang. Pengambilan sampel udang dilakukan dengan metode cluster random sampling pada dua stasiun yang ditetapkan. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan terhadap 180 ekor sampel udang windu, dengan memeriksa eksoskeleton bagian tubuh (carapax, abdomen, extremitas, uropod) dan insang. Untuk mengetahui distribusi ektoparasit pada bagian-bagian tubuh dilakukan analisis data dengan menghitung frekuensi kehadiran masing-masing jenis. Dari hasil identifikasi diketahui terdapat 5 genera ektoparasit yaitu: Acineta, Bopyrid, Epistylis, Lagenidium den Zoothamnium. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Epistylis, Lagenidium dan Zoothemnium cenderung memiliki frekuensi kehadiran tertinggi di semua bagian tubuh dan insang.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>