Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lee, Gyu Hyong
Seoul: Osung Media, 2010
791GYUT001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ricardo
Abstrak :
"Olahraga" . Penjelajahan definisi olahraga ( Sport) hingga diperoleh sebagai rumusan yang tuntas tidak akan berhasil, karena olah raga mengalami perkembangan yang cukup panjang. Sehingga definisi olahraga tersebut mengalami perkembangan seiring dengan perubahan - perubahan sosial dan pengaruh penerapan teknologi dalam olahraga. Tidak mengherankan jika definisi klasik olahraga yang bertumpu pada permainan dan peragaan keterampilan fisik dukungan usaha keras kelompok otot-otot besar misalnya, semakin sukar dipertahankan. Muatan teknologi yang menggabungkan otot dan mesin serta temuan ilmiah melahirkan olahraga yang berorientasi teknologi (techno sport), meskipun esensi dari olahraga adalah permainan manusia (human game). Pada tingkat internasional sekalipun, para ahli dihadapkan dengan kesulitan untuk merumuskan sebuah definisi olahraga sehigga tidak mengherankan apabila kita menjumpai beberapa definisi-olahraga sehigga tak mengherankan bila kita jumpai beberapa definisi yang cukup beragam, sesuai dengan sudut pandang disiplin ilmu keolahragaanan yang digunakan untuk memahami fenomena olahraga. Memang, tidak akan dijumpai definisi yang paling memuaskan karena karakteristik olahraga yang kian lama berkembang dan semakin kompleks baik ditinjau dari jenis kegiatannya yang semakin beragam, penekanan motif dan tujuan yang ingin dicapai maupun konteks lingkungan sosial-budaya tempat pelaksanaannya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T18841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Puspita Sari
Abstrak :
Taekwondo merupakan salah satu representasi jenis cabang olah raga beladiri berasal dari Korea Selatan yang sudah dikenal dan tersebar di kalangan komunitas internasional. Seiring dengan perkembangan budaya popular Korea (Hallyu) yang di dalamnya meliputi film, drama TV, musik popular (K-pop), fashion, bahasa, dan makanan, hallyu memberi dampak positif terhadap popularitas beladiri Taekwondo sebagai bagian dari seni beladiri pertunjukan. Taekwondo tidak hanya dilihat sebagai jenis beladiri dan olahraga yang dipertandingkan, tetapi juga telah dijadikan sebagai seni pertunjukan da hiburan yang dapat dinikmati banyak orang. Seni pertunjukan Taekwondo ini dipopulerkan oleh salah satu tim Taekwondo di Korea yang bernama K-Tigers. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tim K-tigers mengkomodifikasikan seni beladiri Taekwondo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan sumber-sumber data sekunder dan sumber-sumber daring (online) dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga hal komodifikasi budaya dalam seni beladiri Taekwondo yang dilakukan oleh tim K-Tigers antara lain (1) Taekwondo dance; (2) Taekwondo dijadikan sebagai seni pertunjukan `K- Tigers Live Show`; dan (3) modifikasi baju Taekwondo (dobok) yang digunakan sebagai kostum pertunjukan.
Taekwondo is a representation of a type of martial arts branch from South Korea well known and spread among international community. Along with teh development of Korean popular culture (Hallyu) which includes films, TV dramas, popular music (K-pop), fashion, language, and food, Hallyu TEMPhas a positive impact on teh popularity of Taekwondo martial arts as part of martial arts performance. Taekwondo is not only seen as a type of martial arts and sports dat are contested, but also been used as a performance and entertainment art can be enjoyed by many people. Taekwondo performance art was popularized by one of teh Taekwondo teams in Korea called K-Tigers. Based on teh description above, dis study aims to analyze how Taekwondo martial art commodified by K-Tigers team. dis research uses library research methods using secondary data and online sources with qualitative descriptive analysis. Teh results of dis study indicate dat there are three things of cultural commodification of Taekwondo martial art by K-Tigers team, including (1) Taekwondo dance; (2) Taekwondo become performance art called `K- Tigers Live Show`; and (3) modification of Taekwondo clothes (dobok) used as performance costumes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Pemerintah mengesahkan Program Indonesia Emas (Prima) yang fokus pada penyiapan atlet ke ajang olahraga multievent internasional melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010. Cabang olahraga (cabor) taekwondo merupakan salah satu cabor prioritas menurut hasil seminar dan FGD Kemenpora RI tahun 2012. Pasca tahun 2012, prestasi cabor taekwondo menurun drastis dalam hal perolehan medali emas di ajang SEA Games yang disebabkan oleh koordinasi antarorganisasi. Skripsi ini membahas bagaimana koordinasi antarorganisasi dilakukan dalam pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian ini, koordinasi antarorganisasi pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo menggunakan mekanisme pendekatan hierarki yang terpusat di Kemenpora RI. Koordinasi masih banyak terhambat pada koordinasi pendanaan dan juga koherensi di tingkat organisasional.
ABSTRACT
Indonesia passed President Regulation number 22 2010 which focus on elite athletes preparation at international multievent. Taekwondo is Government priority sport according to seminar and FGD conducted by Ministry of Youth and Sports Affairs in 2012. In 2012 and so forth, taekwondo?s performance decreased in getting gold medals in SEA Games because of miss inter-organization coordination. This thesis aims to dipict how Prima inter-organization coordination works at Taekwondo. This research conducts qualitative approach with data collection through depth-interview and documentation studies. The research shows inter-organization coordination in Prima at Taekwondo is dipicted by centralized-hierarchy mechanism which centralized at Ministry of Youth and Sports Affairs (Kemenpora RI). Prima inter-organization coordination is hampered by funding coordination and coherence at organizational level.
2016
S63867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirza Satya Abigail
Abstrak :
Zaman yang terus berkembang tidak mengubah perspektif masyarakat Indonesia terhadap gender. Norma gender masih dipegang teguh oleh masyarakat dan memiliki pengaruh yang kuat atas pemahaman serta peran gender; termasuk pengertian dari pembagian sifat maskulin dan feminin. Pada penelitian ini, saya hendak melihat pengaruh dari salah satu olahraga bertarung yang dinyatakan sebagai olahraga maskulin, yaitu taekwondo, dengan keikutsertaan perempuan di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan etnografi yang mencakup observasi partisipan serta wawancara mendalam dengan adanya keterlibatan dari pelatih dan murid yang sesuai dengan kategori pemilihan dojang atau tempat latihan. Pencarian data juga didasari dengan sudut pandang antropologi olahraga yang melihat cabang olahraga terkait secara lebih rinci dan mendalam. Berdasarkan hasil penelitian, telah diketahui bahwa tiap dojang memang melakukan pembedaan porsi latihan bagi murid, namun lebih dilandaskan oleh tingkat kemampuan yang dimiliki. Label yang diberikan oleh masyarakat juga dirasakan oleh taekwondoin perempuan; hanya saja, tidak mengubah cara pandang [body-image] atas diri mereka sebagai seorang taekwondoin. Pada akhirnya, para informan tidak menyetujui label: perempuan yang ikut taekwondo adalah perempuan maskulin, karena nyatanya taekwondo tidak semata-mata menjadi penentu sifat gender seseorang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library