Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selmy Patrica Wibawa
Abstrak :
ABSTRAK
Pasar media olahraga khususnya Tabloid Olahraga semakin marak dengan hadirnya pemain-peman baru dalam bisnis ini. Hal ini didorong pula oleh banyaknya tayangan olahraga di berbagai stasiun televisi yang menyajikan program-program siaran yang semakin menarik. Kehadiran Tabloid-Tabloid Olahraga baru ini tentu saja dengan mengusung berbagai atribut-atribut dan inovasi penerbitan yang semakin menarik. Untuk itu merupakan sebuah tantangan bagi pemain lama seperti Tabloid BOLA untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya ditengah persaingan dengan pemain-pemain baru tersebut.

Keputusan untuk membeli sebuah Tabloid Olahraga akan berubah dengan cepatnya sejalan dengan cepat berubahnya kebutuhan informasi mereka akan dunia olahraga. Oleh karena itu perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga dan pada akhirnya akan membentuk persepsi konsumen terhadap Tabloid Olahraga tersebut. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan yaitu : (1) mengetahui atribut-atribut apa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk media olahraga, dan (2) Mengetahui persepsi konsumen terhadap Tabloid BOLA didasarkan pada atribut-atribut yang terdapat dalam produk Tabloid olahraga tersebut.

Digunakan 2 metode penelitian yaitu metode penelitian eksploratory dan metode penelitian deskriptif Untuk metode penelitian eksploratory dilakukan dengan menggunakan metode FGD (focus Group Discussion) yang dilakukan bersama 10 orang responden dan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga. Untuk metode deskriptif digunakan beberapa metode analisis data yaitu : analisis frekuensi, analisis tabulasi silang/asosiatif dan analisis diskriminan.

Dari hasil penelitian eksploratory diperoleh 10 atribut yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih Tabloid Olahraga. Atribut-atribut tersebut yaitu: cover/halaman depan, tata letak dan pengaturan isi tabloid, jumlah halaman, mutu kertas yang digunakan, variasi cabang olahraga yang dita1npilkan, harga, intensitas penerbitan dan isi berita/rubric yang ditampilkan. Dari analisis terhadap nilai mean dari tingkat kepentingan atribut, maka atribut isi berita/rubrik yang ditampilkan merupakan atribut yang paling dianggap penting oleh responden.

Dari penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap atribut-atribut dalam Tabloid BOLA diperoleh keterangan bahwa persepsi responden terhadap Tabloid BOLA adalah baik dan bahkan terdapat atribut-atribut yang memiliki persepsi yang sangat baik. Untuk analisis tabulasi silang diperoleh hubungan antara variabel demografi dengan variabel persepsi terhadap atribut dan variabel perilaku dengan variabel persepsi terhadap atribut. Selain itu dilakukan pula analisis tabulasi silang untuk beberapa variabel yang diasumsikan memiliki hubungan akan tetapi setelah dilakukan analisis tabulasi silang ternyata variabel-variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan dari analisis diskriminan diperoleh keterangan bahwa konsumen dengan tingkat pengeluaran yarig berbeda dapat dibedakan persepsinya oleh atribut harga yang teijangkau.

Untuk memenuhi keinginan konsumen yang selalu setia menanti kehadiran Tabloid BOLA, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya Tabloid BOLA secara temporer diupayakan untuk dapat menyajikan beberapa cabang olahraga (diluar sepakbola) guna memenuhi kebutuhan informasi olahraga konsumen usia muda yang biasanya menggemari beberapa cabang olahraga yang lebih beragam. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah mengenai penetapan harga yang harus mengakomodasi kepentingan konsumen dengan tingkat pengeluaran dibawah Rp 800.000,- yang merupakan konsumen terbesar Tabloid BOLA selama ini.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joddi Primantara
Abstrak :
Marketing merupakan elemen yang penting di dalam menjalankan suatu bisnis. Sebaik atau sesempurna apapun sebuah produk atau jasa, tanpa usaha dan strategi marketing yang tepat, produk dan jasa tersebut tidak dapat dijual. Marketing Mix terdiri dan produk, harga, tempat, dan promosi. Komponen promotional mix yang terakhir, yaitu promosi, adalah elemen komunikasi dari marketing. Promosi adalah hal yang amatlah penting dan perlu diperhatikan oleh seorang pemasar. sebuah produk atau jasa haruslah dipromosikan. Untuk dapat menjalankan sebuah strategi promosi yang baik, beberapa hal perlu untuk diperhatikan oleh seorang promoter. Seorang promoter yang baik harus dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumennya. Tesis ini adalah mengenai promosi daripada 2 tabloid wanita di Indonesia, tabloid Nova dan tabloid Aura. Peneliti memutuskan untuk meneliti keduanya karena Tabloid Nova dan Tabloid Aura mengincar pasar yang sama: wanita dewasa. Performa keduanya juga jelas-jelas berbeda. Tabloid Nova berada di papan atas dan tabloid Aura berada di bawahnya. Tesis ini bertujuan untuk menemukan perbedaan strategi promosi diantara kedua tabloid wanita tersebut. Berdasarkan data yang didapat dari in-depth interview, peneliti menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sukses suatu kampanye promosi pada tabloid Nova dan tabloid Aura.
Marketing Strategy of Woman Tabloid: An Analisys of the Promotional Mix Which Has Been Done by Tabloid Nova and Tabloid AuraMarketing is an important element in business. No matter how excellent a service or a product is, it won't be succeed in the market without a good marketing strategy. Marketing mix consists of product, price, place, and promotion. The last component, which is promotion, is the "communication" of the marketing itself. Despite of the importance of another three marketing mix, promotion is the most important thing that a marketer should, pay attention to. A good product should be promoted. A good promoter is someone who has a well understanding on the needs and demands of the consumers. This thesis is about the promotion of two women tabloids, tabloid Nova and tabloid Aura. The writer decided to do the research on those two tabloids since their target market is the same: adult women. Tabloid Nova is now the number 1 tabloid in the country. This thesis focuses on finding out what those two tabloids have done and have not done in terms of promotion. Based on the data obtained from in-depth interviews with those two tabloids, the writer has made conclusions and suggestions. Using the method of difference and method of agreement, the writer managed to find out on what the crucial efforts should be done, in order to make a promotion successful.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Gayatri
Abstrak :
Kemampuan media massa untuk membentuk realitas sosial menjadi realitas media memungkinkan media untuk melakukan distorsi (penyimpangan) makna tentang perempuan yang ditampilkannya. Media menata agendanya (agenda-setting) dengan dipengaruhi oleh apa yang disukai dan tidak disukai oleh masyarakat, berupa konvensi, ideologi, norma, serta nilai-nilai. Dalam kaitan inilah mitos-mitos tentang perempuan mempengaruhi penyimpangan makna perempuan yang ditampilkan media, sehingga citra yang terbentuk pada khalayak tentang perempuan juga terpengaruh. Permasalahan citra perempuan menjadi topik penelitian ini. Citra dalam hal ini dijelaskan melalui pembentukan makna konotasi, karena konotasi memungkinkan penggunaan tanda untuk mengungkapkan sesuatu "di balik" apa yang diungkapkan secara gamblang. Tanda dalam penelitian ini dibatasi pada foto tokoh perempuan pada artikel utama di halaman pertama tabloid Bintang Indonesia (BI). BI menarik untuk dikaji karena media tersebut hampir selalu menampilkan perempuan dalam artikel utamanya. Sebagai tabloid hiburan, BI sebenarnya termasuk dalam golongan media cetak yang gemar menjual sensasi berupa penampilan keseksian perempuan. Namun sejak tabloid itu mengganti gaya jurnalistiknya "Jurnalistik Kasih-Sayang" (JKS), BI ingin tampil lebih simpatik dan berempati kepada pembaca, termasuk dalam hal menampilkan tokoh perempuan. Sehubungan dengan ini, penelitian ini ingin mengetahui perbedaan citra perempuan pada BI sebelum periode JKS dan selama periode itu. Citra perempuan tersebut diungkapkan melalui makna konotasi yang terbentuk pada kelompok-kelompok partisipan Facus—Group Discussian.' Mereka terbagi dalam ke1ompok mahasiswa perempuan dan laki-laki, karyawan perempuan dan laki-laki, serta kelompok ibu rumah tangga. Dari berbagai penilaian mereka terhadap tokoh perempuan yang tampil dalam foto BI yang menjadi objek penelitian ini diuraikan rangkaian makna konotasi tentang perempuan tersebut. Untuk menjelaskan konotasi ini penulis menggunakan model konotasi dari Roland Barthes dan model pemaknaan tanda (semiosis) dari Charles Sanders F'eirce. Berdasarkan hasil penelitian, citra yang terbentuk tentang tokoh-tokoh perempuan yang tampil dalam foto-foto BI pada periode JKS lebih positif daripada citra yang terbentuk tentang tokoh perempuan pada foto sebelum periode JKS. F'ada umumnya tokoh perempuan dalam foto pra JKS memperoleh citra "pengumbar keseksian tubuh." Sedangkan pada foto-foto periode JKS, penilaian 'tentang tokoh-tokoh perempuan yang tampil di dalamnya lebih banyak dikaitkan dengan peran perempuan sebagai ibu, istri, atau kekasih. Namun, dari foto-foto periode JKS tetap terbentuk citra perempuan yang berkaitan dengan daya tarik seksualnya. Para partisipan FGD, yang termasuk dalam golongan pembaca BI, masih menilai objek-objek yang ditampilkan BI, terutama foto, berdasarkan citra mereka tentang BI pra JKS. Citra BI yang melekat di benak mereka adalah tabloid yang menjual sensasi melalui penampilan keseksian perempuan. Citra yang dibentuk oleh para partisipan FGD dalam penelitian ini hampir seluruhnya terbentuk dengan mengacu kepada foto tokoh perempuan dari artikel utama pada halaman pertama BI, bukan kepada judul artikel ataupun lead yang menyertainya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S3997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hidayati
Abstrak :
Di dalam masyarakat berkembang berbagai macam bidang minat, sehingga dapat dimaklumi bila berkembang pula berbagai media khusus yang berhubungan dengan bidang minat tersebut. Salah satu media khusus yang menarik perhatian penulis adalah Tabloid Otomotif yang berisi berbagai hal mengenai mobil dan motor. Dari perkembangan tiras Tabloid Otomotif dari tahun ke tahun, terlihat bahwa jumlah pembacanya terus meningkat. Penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor apa yang berpengaruh pada tif, khususnya Tabloid metode penelitian survei. penggunaan media khusus otomo- Otomotif, dengan menggunakan Responden penelitian adalah orang-orang yang mengaku meminati otomotif, berjumlah 99 orang. Sedangkan sifat penelitian ini adalah eksplanatori (penjelasan). Penelitian ini menemukan bahwa derajat minat seseorang terhadap bidang otomotif memang berhubungan dengan menggunaan media otomotif. Ditemukan hahwa semakin lama meminati otomotif, semakin besar kemungkinannya membaca Tabloid otomotif. Selain itu, terbukti bahwa semakin tinggi jumlah rata-rata mengemudi dalam semingu, semakin tinggi pula kecenderungan membaca Tabloid Otomotif. Ditemukan pula bahwa responden yang memperbaiki sendiri mobilnya yang rusak ringan, juga cenderung membaca Tabloid Otomotif. Variabel lain yang diduga berpengaruh pada penggunaan Tabloid Otomotif, ternyata tidak berpengaruh adalah pendidikan, pengeluaran bulanan, kepemilikan mobil, dan jumlah kecelakaan yang pernah dialami responden ketika sedang mengemudi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1995
S4145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Anggraini Tagor
Abstrak :
Penelitian ini mencoba mencermati perilaku mengkonsumsi majalah dan atau tabloid anak pada anak-anak usia sekolah (middle childhood, school age) Sampel populasi adalah murid-murid Sekolah Dasar (SD) di tiga lingkungan sosial di Jakarta yang diasumsikan SD di lingkungan bawah, menengah dan atas yang ditarik secara purposive. Responden adalah murid-murid SD berusia 7 - 12 tahun (kelas 2 - kelas 6 SD) yang membaca majalah dan atau tabloid anak sebanyak 439 anak, termasuk 3 anak sebagai informan. Penelitian ini merupakan kombinasi studi kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama studi kuantitatif, dan tahap selanjutnya studi kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif melalui survei menggunakan kuesioner. Sedangkan studi kualititatif secara in-depth interviews. Hasil pengumpulan data kuantitatif diolah menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Dalam analisa hasil penelitian, data kualitatif disampirkan pada data kuantitatif sebagai gambaran pelengkap. Penuturan lengkap para informan disusun tersendiri dalam bentuk narasi. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan lingkungan sosial berpengaruh terhadap inisiatif membaca, cara memperoleh majalah atau tabloid anak, dan waktu membaca anak. Sementara lingkungan sosial tidak berpengaruh terhadap lama dan cara membaca. Lingkungan sosial berpengaruh terhadap motivasi membaca untuk memenuhi kebutuhan afektif, integratif personal dan pelepasan tekanan. Anakanak dari sekolah di lingkungan menengah dan atas cenderung berpendapat dengan membaca mereka dapat berimajinasi, memiliki pengetahuan baru dan tidak tegang lagi daripada anak-anak sekolah di lingkungan bawah . Jenis kelamin berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan afektif dan pelepasan tekanan. Anak perempuan cenderung merasa senang sekali saat membaca majalah atau tabloid anak dan tidak merasa tegang lagi dibanding anak laki-laki. Usia berpengaruh terhadap motivasi membaca untuk memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial dan pelepasan tekanan. Anak-anak dalam kategori usia 7 - 8 tahun cenderung membaca untuk pemenuhan kebutuhan kognitif, integratif personal dan integratif sosial. Anak dalam kategori usia 9 - 10 membaca untuk memenuhi kebutuhan afektif. Sedangkan anak-anak dalam kategori usia 11 - 12 tahun membaca untuk pelepasan tekanan. ......Children's Magazines and Tabloids Consumtion by School-Age Children (Research On Uses And Gratifications Approach Among Elementary School (SD) Students in the DKI Jakarta (Special Region Of Jakarta Area)This research attempts to look into the behavior of consuming children's magazines and/or tabloids among school-age (middle childhood, school (age) children). The population sample is Elementary School (SD) students at three social environments in Jakarta assumed to be SD within lower, middle and upper environments drawn purposively. The respondents are SD students of 7 - 12 years of age (level 2 - level 6 SD) reading children's magazines and/or tabloids totaling 439 children including 3 children as informers. This research contitutes a combination of quantitative and qualitative studies conducted gradually. The first phase is quantitative study, and the subsequent phase qualitative study. Collection of quantitative data through survey using questionnaires.Whereas the qualitative study by means of in-depth interviews. The result of collection of quantitative data is processed using SPSS (Statistical Package for Social Sciences). In the analysis of research result, the qualitative data is attached to quantitative data as supplementary description. Full reports of the informers are compiled separately in the form of narration. The result of chi-square test shows that the social environment affects the initiative to read, method of obtaining the children's magazines or tabloids, and the reading time. Whereas the social environment does not affect the length and method of reading. The social environment affects the motivation to read to meet personal affective, social integrative needs and release of tension. The children from the school within the middle and upper environment tend to be of the opinion that by reading they can imagine, obtain new knowledge and are no longer tense compared to the school students within the lower environment. The type of sex affects the fulfillment of affective needs and release of tension. Girls tend to be very happy when reading children's magazines or tabloids, and no longer feel tense compared to boys. The age affects the motivation to read to fulfill the cognitive, affective, personal integrative, social integrative, and release of tension needs. Children in the age of 7 - 8 years tend to read for fulfillment of cognitive, personal integrative and social integrative needs. Children in the age category of 9 - 10 years read to fulfill the affective needs. Whereas children in the age category of 11 - 12 years read for release of tension.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabianus Sesa Depa
Abstrak :
Dewasa ini sepakbola tidak lagi menjadi sekedar permainan atau sport belaka, tetapi telah berkembang menjadi sebuah pertunjukan besar bahkan bisnis besar yang melibatkan banyak pihak, termasuk media massa (khususnya televisi dan surat kabar) dan pemodal. Tak dapat dipungkiri bahwa media massa, dengan beragam persoalannya, berperan besar dalam menyandikan pesan-pesan dari peristiwa sepakbola. Satu persoalan yang coba diungkap pada tesis ini adalah "tanda-tanda" yang digunakan pihak media (dalam hal ini tabloid BOLA) dalam meliput sebuah peristiwa sepakbola di dalam negeri (Liga Bank Mandiri VIII). "Tanda-tanda" tersebut berupa teks-teks konotatif. Di dalam dirinya sendiri, teks-teks semacam ini mengandung dan mengundang persoalan yang perlu dikaji secara mendalam (kritis). Tesis ini melihat adanya kandungan rasionalisasi dan kecenderungan krisis dalam teks-teks yang dipilih dan undangan untuk mengkritisi teks-teks tersebut. Untuk keperluan tersebut, analisis semiotika sosial dari MA.K.Halliday (untuk mengetahui makna sebuah teks) yang dipadu dengan pemikiran kritis Jurgen Habermas diperkirakan dapat mengungkap adanya rasionalisasi dan kecenderungan krisis dalam teks. Habermas mengawali pemikirannya dengan membedakan rasionalitas dalam bidang kerja dan rasionalitas dalam bidang interaksi. Perbedaan ini didasarkan pada dua pengertian praksis manusia. Rasionalitas kerja memang dibutuhkan, namun bukan hanya itu. Masyarakat membutuhkan pula rasionalitas interaksi (rasionalitas komunikatif) yang akan membawa kepada komunikasi bebas paksaan dan emansipasi. Rasionalisasi dipahami sebagai fenomena modernisasi (dimana media massa menjadi salah satu indikator sekaligus tonggak pendukung) yang menunjukkan perkembangan dan penyebaran rasionalitas ke segala aspek kehidupan dan perilaku. Pada masyarakat modern ternyata hanya rasionalitas instrumental (tindakan rasional-bertujuan; rasionalitas dalam bidang kerja) yang banyak berlaku. Rasionalitas jenis ini membawa serta nilai-nilai dan perilaku tertentu dalam hidup bermasyarakat. Misalnya: perjuangan yang membenarkan segala cara (termasuk dengan kekerasan), prestasi demi bonus, prestasi yang diidentikkan dengan harga diri. Rasionalitas jenis ini mengarahkan setiap tindakan pada hasil atau prestasi. Media massa juga telah dirasuki oleh rasionalitas di atas. Ini terungkap dalam liputan sepakbola yang menggunakan "tanda-tanda" berupa teks-teks konotatif, misalnya "motivasi asap dapur", "mempercantik diri", "Tangerang terbakar", "siaga satu". Akan diungkap bahwa makna teks-teks tersebut merupakan wujud dominasi dari rasionalitas instrumental yang memiliki kecenderungan menimbulkan krisis, sebagai akibat dari terjadinya erosi atau defisit makna. Krisis tersebut pada level yang dalam terwujud dalam krisis internal terkait dengan legitimasi dan motivasi; dan mengancam identitas sosial dari individu. Pada krisis jenis ini, pihak-pihak yang terlibat dalam suatu "pertunjukkan" sepakbola, khususnya para pemain dan manajemen atau pemilik modal, tidak dapat lagi memahami dan mengindahkan arti sebenarnya dari sebuah pekerjaan, permainan dan kompetisi. Sejalan dengan pemikiran Habermas, tesis ini menyatakan bahwa teks-teks terpilih yang disandikan kepada masyarakat pembaca ternyata menggambarkan dominasi dari rasionalitas instrumental yang membawa serta kecenderungan krisis. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah kesadaran bahwa perkembangan masyarakat (masyarakat sepakbola) juga membutuhkan praksis komunikatif (dan etis). Pada praksis ini semua pihak berusaha mencari kesepahaman mengenai arti dari sebuah permainan dan kompetisi (sepakbola) tanpa menyingkirkan unsur-unsur praksis kerja, misalnya prestasi dan profesionalitas. Kesadaran dan usaha ini mutlak diperlukan oleh semua pihak yang terlibat dalam sebuah pertunjukan sepakbola.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhetris
Abstrak :
Penelitian ini akan melihat apakah motif mahasiwa FISIP UI dan bagaimana pemenuhan kebutuhan oleh mereka setelah membaca tabloid Detik tersebut. Tabloid Detik adalah sebuah tabloid yang banyak membahas masalah-masalah politik khususnya di Indonesia dengan penyajian yang unik dan khas yaitu banyak memberikan hasil wawancara dengan tokoh terkait dalam laporannya. Penelitian ini memakai pendekatan Uses and Gratifications yang memfokuskan pada penggunaan isi media oleh khalayaknya guna mencapai atau memenuhi kebutuhannya. Dalam pendekatan ini penggunaan media lebih dikategorikan berdasarkan fungsi rnedi~ rnassa, dalarn hal ini didasarkan pada tipologi fungsi menurut Denis McQuail dan kawan-kawan yakni fungsi di versi atau hiburan, hubungan personal, identi tas personal dan pengawasan atau informasi . Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa FISIP UI program staata 1 . Dari hasil penelitan ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden mempunyai motif yang berhubungan dengan keempat fungsi media assa. Demikian pula halnya, mereka mendapatkan pemenuhan kebutuhan bagi penerapan atau fungsi media tersebut. Sebagian besar motif mereka membaca untuk fungsi pengawasan, antara lain menambah bahan bacaan, mengetahui peristiwa politik, menambah · pengetahuan politik dan mengetahui visi Detik dan fungsi hubungan personal yaitu lancar dalam pergaulan 1 dapat bahan percakapan merasa memiliki 1 menghilangkan kesepian dan mendapatan ternan. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan, sebagian besar mendapatkannya dalam hal yang berhubungan dengan fungsi pengawasan atau informasi. Dengan membaca tabloid Detik mereka mendapatkan informasi mengenai masalah politik yang ada di Indonesia juga mendapatkan pengetahuan politik dan visi Detik melalui analisanya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Wulandari
Abstrak :
Komunikasi pemasaran memiliki peran sangat vital bagi pemasaran suatu produk, tak terkecuali produk industri pers. Elemen-elemen komunikasi pemasaran yang sering digunakan antara lain: selling, advertising, sales promotion, direct marketing, publicity and public relations, sponsorship, exhibition, corporate identity, packaging, point of sale and merchandising, dan word of mouth, atau yang lazim disebut marketing communication mix. Tesis ini berusaha membahas strategi, alasan-alasan dan pelaksanaan berbagai elemen marketing communication mix itu dengan mengambil obyek penelitian Tabloid Cek & Ricek. Untuk sampai pada pembahasan tersebut digunakan metode penelitian studi kasus dengan teknik pengumpulan data: wawancara, observasi dan dokumentasi, dengan teknik analisis data pattern matching (penjodohan pola) yang dilengkapi dengan analisis evaluatif kualitatif-deskriptif. Hasil studi kasus secara umum menunjukkan kesesuaian antara pola-pola konseptual yang diprediksikan berdasarkan teori-teori yang relevan dengan pola-pola temuan empirik studi kasus, baik yang menyangkut profil organisasi Cek & Ricek secara keseluruhan maupun yang spesifik mengenai komunikasi pemasaran Cek ,& Ricek. Dari kesesuaian pola-pola tersebut diperoleh dua kesimpulan pokok, yakni: Pertama, strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Tabloid Cek & Ricek adalah penerapan bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) yang dilakukan secara kurang terencana dan terpadu dengan lebih menonjolkan event-event khusus sebagai ajang atau medium untuk menjalin relasi sosial dan pubiik dalam rangka memperkenalkan dan mendekatkan Cek & Ricek dengan khalayak pembacanya dan sekaligus memperluas jaringan pembacanya. Namun, keberhasilan komunikasi pemasaran yang diterapkan Cek & Ricek tidak terlepas dari brand equity yang tercipta berkat tayangan Cek & Ricek di RCTI yang lebih dulu hadir setahun sebelumnya. Kedua, pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran Cek & Ricek melibatkan sponsor (mitra kerja), mengikutsertakan artis, ditangani oleh tim khusus (project officer), serta diliput dan disiarkan oleh media cetak dan media elektronik (televisi). Dengan kesimpulan-kesimpulan tersebut, disarankan agar manajemen Cek & Ricek mempertimbangkan pola komunikasi pemasaran secara terpadu; dan dalam rangka itu terlebih dahulu perlu dilakukan riset pemasaran yang terfokus pada elemen-elemen komunikasi pemasaran. ...... Marketing Communication Strategy of Tabloid (Case Study of Cek & Ricek Tabloid)Marketing communication has a very vital role for marketing of " product, not exception to press industrial products. The marketing communication elements that often used among others are selling, advertising, direct marketing, public relation, sponsorship, exhibitions, corporate identity, packaging, point of sales and merchandising, word of mouth or commonly called as marketing communication mix. This thesis attemps to discuss strategy, reasons and implementation of various elements of marketing communication mix by studying the case of Cek & Ricek Tabloid. In order to discuss matter, case study research method is used with data colection through interview, observation and documentation, by using data analisys technique of pattern matching and supplemented with evaluative qualitative-descriptive analysis. The result of study case generally indicates that there is compatibility between conceptual patterns based on empirical case study, both regarding the organization profile of the Cek. and Ricek Tabloid as a whole and specifically marketing communication of Cek & Ricek. From compatibility of patterns we obtain two major conclusions; First, marketing communication strategy applied by Cek and Ricek Tabloid is application of marketing communication mix, which is done with less planning and not integrated, in a sense.that it focused specially only in promotional and publicational events, by effort to maintain social and public relation in order to introduce and bring Cek & Ricek Tabloid to the audience and broaden the network of Its readership. Successfull marketing communication strategy of Cek and Ricek Tabloid is a part of brand equity that positioned by on air program on RCTI which has been existed one year before. Second, implementation of marketing communication of Cek & Ricek Tabloid involved a sponsor, recruited actress, handled by special team (project officer), and covered and broadcasted by print and electronic media (television). With such conclusions it sugested to the management of Cek & Ricek to consider integrated marketing communication, and for that purpose a focused marketing research needs to be done on elements of marketing communications.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Tjipto Nugroho
Abstrak :
Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen-cerpen Nova bulan Mei 1998, yakni Bapak (karya Iyang Nur Ch.); Pulang (Yeni Ratnakomala); Fitnah (Humam S. Chudori); Istri Muda (Dwiyanto); Pilihan (Beni Jusuf); dan satu nomor penerbitan bulan September 1999 (Nova No. 60317{11 12-19 September 1999) yang berisi lima cerpen berikut: Lusi si Penari (Budi Sarjono); Surat dari Karni (Rositi Baskoro); Nasihat (Sistri R.); Sita dan Suaminya (Seno Gumira Ajidarma); dan Persaingan (Eko Hartono). Penelitian bertujuan mengungkapkan representasi tokoh perempuan dan penokohannya daiam cerpen-cerpen Nova. Penelitian dikaitkan pada konsep Gaya Tuchman tentang representasi perempuan dalam suatu karya di media massa, yakni the symbolic annihilation of women. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Kesimpulannya, pertama, tokoh perempuan ditampilkan tanpa terlalu dijelaskan de-skripsi fisik masing-masingnya. Kedua, tokoh perempuan dapat dikelompokkan berdasarkan statusnya sebagai perempuan ibu rumah tangga biasa (tanpa karier), perempuan yang menjadi ibu rumah tangga dan bekerja, perempuan yang bekerja saja, perempuan berpendidikan tergolong tinggi, dan perempuan berpendidikan tergolong rendah. Ketiga, penokohan dilakukan secara kisahan (telling) dan ragaan (showing). Namun, cara ragaan lebih mendominasi. Ditinjau dari sudut konsep peniadaan perempuan secara simbolis, kesimpulannya: pertama, representasi fisik dan karakter tokoh perempuan di dalam cerpen Nova tidak persis sama dengan paparan Tuchman. Kedua, sepuluh cerpen Nova menampilkan secara berbeda-beda mengenai peran perempuan di masyarakat patriarkat sebagai istri, ibu, maupun ibu rumah tangga. Ketiga, hanya satu cerpen, yaitu Persaingan, yang tampak lepas dari dominasi lelaki dalam representasi di media massa. Sembilan cerpen Nova lainnya menampilkan dominasi tersebut. Keempat, sepuluh cerpen Nova memperlihatkan pengucilan, pengabaian, dan peminggiran minat dan kepentingan perempuan. Kelima, apabila dilakukan perbandingan antara cerpen-cerpen Nova periode Mei 1998 dengan terbitan September 1999 yang dijadikan data, maka cerpen Persaingan menunjukkan perubahan yang bersifat kasus. Kesembilan cerpen lainnya tidak menunjukkan poin yang dapat dijadikan acuan secara tegas bahwa telah terjadi perubahan dalam representasi tokoh perempuan dengan acuan konsep Gaye Tuchman.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>