Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azra Batrisyia
Abstrak :
Syarikat Islam (SI) merupakan salah satu organisasi masyarakat tertua dan masih aktif hingga sekarang. Salah satu wilayah yang memiliki sejarah panjang bersama Syarikat Islam adalah Kabupaten Banjarnegara. Syarikat Islam Cabang Banjarnegara bukanlah catatan sejarah semata, akan tetapi ia masih terus berkembang dan terpelihara hingga sekarang. Penelitian ini dilakukan untuk membahas gerakan dakwah yang dilakukan oleh Syarikat Islam cabang Banjarnegara masa kini serta kontribusinya bagi masyarakat sekitar melalui bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. Penelitian dilakukan berdasarkan teori dakwah dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi pustaka dan wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa dakwah SI di Banjarnegara dilaksanakan menggunakan tiga metode. Pertama, metode bil lisan (secara lisan) yang dilakukan melalui pelaksanaan majelis taklim-majelis taklim. Kedua, metode bil kitabah (secara tulisan) dengan menerbitkan teks khotbah Jumat dan tulisan keagamaan lainnya. Ketiga, metode bil hal (gerakan sosial) melalui sekolah-sekolah, badan otonom penanggulangan bencana, serta berbagai kegiatan sosial lainnya. SI Banjarnegara terus berkontribusi di segala aspek kehidupan masyarakat dengan berbagai badan otonom SI yang membuat pergerakan terus aktif terutama dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial. ......Syarikat Islam is one of the oldest mass organization that still active in the present. One of the regions SI has a long historical relation with is Banjarnegara. However, it is not a mere historical record but is still developing and preserved to date. This research discusses the da’wah movement by the Banjarnegara branch of Syarikat Islam today and its contributions to the surrounding community through the religious, educational, and social fields. This research was conducted based on the theory of da’wah using a qualitative-descriptive method. Data were collected using literature studies and interviews. The results of the study found that the da’wah movement of SI Banjarnegara conducted using the three da'wah method. First, bil lisan (oral method) through religious teaching. Second, bil kitabah method (written method) through writing and publishing religious articles. Third, bil hal method (social movement) through schools, disaster management agency, and other social activities. SI Banjarnegara continues to contribute in all aspects of life to Banjarnegara society through various SI wing organizations keeping the movement active especially in the education, religious, and social fields.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Sobibatu Rohmah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya Majelis Tahkim ke-40 yang dilakukan oleh Syarikat Islam pada tahun 2015. Dalam Majelis Tahkim tersebut, paling tidak menghasilkan tiga keputusan. Pertama, mengukuhkan Hamdan Zoelva sebagai ketua umum Lajnah Tanfidziyah SI. Kedua, SI menetapkan untuk melakukan reorientasi organisasi dengan mengembalikan perannya sebagai organisasi dagang khittah 1905 . Ketiga, SI juga berketetapan untuk tidak lagi berkecimpung dalam politik praktis maupun berafiliasi pada partai politik manapun. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban mengapa SI melakukan reorientasi dan bagaimana peran SI pasca reorientasi khittah 1905 . Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam, mendeskripsikan dan eksplorasi dari hasil analisis. Teori dalam penelitian ini menggunakan konflik Maurice Duverger juga teori elit Pareto dan Mosca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat faktor yang menjadi penyebab SI melakukan reorientasi dengan kembali ke khittah 1905, yakni: Pertama, Adanya konflik internal kepemimpinan. Kedua, Terjadinya kegagalan kaderisasi dan pengembangan organisasi. Ketiga, Ketiadaan tokoh dalam SI hingga memunculkan tokoh baru Hamdan Zoelva. Keempat, Adanya kemunduran dalam bidang perekonomian khususnya pada umat Islam. Sedangkan peran SI pasca melakukan reorientasi adalah dengan melakukan sinkronisasi program kerja yang termaktub dalam Catur Program SI. Di dalamnya terdapat program-program yang menitiberatkan pada bidang ekonomi. Implikasi teoritisnya adalah bahwa konflik internal yang terjadi pada SI berawal dari konflik individu yang ditimbulkan oleh sebab psikologis yakni rasa kekecewaan. Rasa kekecewaan ini mengakibatkan konflik politik yang berkepanjangan. Dalam konteks tersebut relevan dengan yang dikatakan Maurice Duverger mengenai teori konflik. Selain itu, terpilihnya Hamdan Zoelva menjadi ketua umum sesuai dengan pengertian elit menurut Pareto dan Mosca, keduanya mengatakan bahwa elit mampu menduduki jabatan dan memiliki kewenangan dalam mengurus lembaga maupun organisasi dibawah kepimimpinannya.
ABSTRACT
The background of this research is the desicion of the 40th Judicial Assembly conducted by Syarikat Islam in 2015. In the 40th Judicial Assembly, at least produce three decisions. First, establishing Hamdan Zoelva as chairman of Lajnah Tanfidziyah SI. Second, the SI set to reorient the organization by returning from its role as a trade organization khittah 1905 . Third, the SI is also determined not to engage in practical politics or affiliated with any political party. This study aims to find answers to why SI reorientation and how the role of post reorientation of SI khittah 1905 . The method used is a qualitative method with the in depth interview, describe and exploration from the result of an analysis. The theories in this study use Maurice Duverger 39 s conflict and elite theory of Pareto and Mosca. The results showed that there are four factors that cause the SI reorientation by returning to khittah 1905 First, The existence of internal conflict leadership. Second, the occurrence of the failure of regeneration and organization development. Third, the absence of figures in the SI to bring up a new character Hamdan Zoelva. Fourthly, there is a deterioration in the field of economy, especially for Muslims. While the role of post re orientation is to synchronize the work program contained in the Catur Program SI. In it, there are programs that focus on the economic field. The theoretical implication is that the internal conflicts that occur in the SI originate from individual conflicts caused by psychological causes of disappointment. This sense of disappointment resulted in a prolonged political conflict. In that context, it is relevant to what Maurice Duverger said about conflict theory. In addition, the election of Hamdan Zoelva became chairman in accordance with the elite 39 s notion according to Pareto and Mosca, both of which said that the elite was able to hold office and have authority in organizing institutions and organizations under its leadership.
2018
T51241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valina Singka
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S5530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Istikomah
Abstrak :
Sejak tahun 2015, Syarikat Islam menarik diri dari politik praktis dan berfokus pada dakwah ekonomi umat. Fokus dalam penelitian ini ialah kiprah Syarikat Islam dalam mewujudkan dakwah ekonominya di tahun 2018-2020. Permasalahan dalam penelitian yaitu bagaimana konsep dakwah ekonomi Syarikat Islam dan bagaimana strategi Syarikat Islam dalam mengimplementasikan konsep dakwah ekonominya. Teori yang digunakan ialah teori dakwah yang dipaparkan oleh Yunan Yusuf dan M. Munir yang mengatakan bahwa dakwah hendaknya tampil secara aktual, kontekstual, dan faktual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif. Pengambilan data menggunakan metode wawancara dan kajian literatur. Hasil penelitian menemukan dua hal. Pertama, Syarikat Islam merumuskan sebuah konsep yang diberi nama Rumah Dakwah SI (Redaksi) yang diterapkan melalui tiga program, yaitu penyelenggaraan kajian dakwah, pelatihan inkubasi bisnis, dan program ekonomi yang teknisnya menyesuaikan basis ekonomi masing-masing wilayah cabang SI. Kedua, untuk mengimplementasikan konsep tersebut, Syarikat Islam membentuk sebuah badan otonom bernama Badan Pengembangan Ekonomi Syarikat Islam yang terdiri dari tim pengembangan distribusi dan perdagangan, tim pengembangan produksi pertanian, perikanan, dan peternakan serta tim investasi dan keuangan syariah. SI juga membentuk tim khusus untuk mengembangkan teknologi jaringan blockchain dan machine learning sebagai tindak lanjut dari program sistem pembayaran dan pasar daring. ......Since 2015, Syarikat Islam has withdrawn from practical politics and has focused on the economic da’wah of the Ummah. This research focuses on the gait of Syarikat Islam in realizing its economic da'wah in 2018-2020. The problem in this research is how SI’s concept of economic da’wah of the Ummah and how the SI strategy to implement it. The theory used is the theory of da'wah presented by Yunan Yusuf and M. Munir both of which said that preaching should be presented in an actual, contextual, and factual manner. This study used a qualitative research method. This study also uses both the interview method and literature review to collect data. There are two findings. First, the SI formulated a concept called the SI House of Economics and Da'wah (Redaksi) that applied through three programs, the implementation of da'wah studies, business incubation training, and economic programs that technically adjust the economic base of each SI branch area. Second, to implement this concept, Syarikat Islam established Economic Development Agency consists of a distribution and trade development team, a team for the development of agricultural, fishery, and livestock production as well as a team for Islamic investment and finance. SI also formed a specific unit to develop blockchain and machine learning as a follow-up to the online payment system and the online market program
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Mahdi
Abstrak :
Muslimin Indonesia (MI) adalah organisasi massa yang sudah mengalami penggabungan dan perubahan bentuk, dari fungsi partai politik independen hingga menjadi salah satu unsur dalam Partai Persatuan Pembangunan. Perubahan bentuk ini dilakukan karena adanya kebijakan politik dari Jenderal Soeharto pada tahun 1971 yang menginginkan agar diadakan pengelompokkan partai politik berdasarkan persamaan ideologi dan platform partai. Tujuan politik dari Orde Baru mengadakan pengelompokkan terutama terhadap kelompok politik Islam adalah untuk memudahkan pengawasan dan mudah memecah dari dalam. Dalam kondisi yang pro dan kontra terhadap ide fusi tersebut Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Nahdhatul Ulama, Partai Syarikat Islam Indonesia dan Partai Tarbiyah Islamiyah sepakat mendeklarasikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di tahun 1973. Sejak tahun 1973-1994, kepemimpinan di PPP dikuasai oleh elite-elite politik dari unsur Muslimin Indonesia.Di bawah pimpinan HMS Mintaredja kondisi partai dalam keadaan yang kompak walaupun terjadi konflik internal partai tetapi berkat adanya kedudukan beberapa ulama kharismatik seperti KH Bisri Syansuri berhasil diredam. Bagi seluruh anggota legislatif, Mintaredja memberikan kebebasan mengeluarkan pendapatnya tanpa khawatir akan dipecat dari keanggotaan DPR maupun partai. Kejatuhan Mintaredja di PPP karena ia telah tidak disukai lagi oleh Jenderal Soeharto terutama sejak keberaniannya menuntut kepada Soeharto agar PPP diberikan kursi kementrian di kabinet. Mulai tahun 1978, pimpinan di PPP diambil alih oleh Djaelani Naro secara kontroversial tanpa melalui suatu forum Muktamar partai. Selama dipimpin oleh Djaelani Naro, keadaan PPP mulai diterpa oleh konflik internal yang luar biasa konflik tersebut tidak hanya melibatkan antara elite politik MI versus NU, tetapi juga antara elite politik ME versus MI. Djaelani Naro memiliki- kebijakan keras terhadap para anggota legislatif yang menyimpang dari kebijakan Orde Baru. Sosok Naro lebih terkesan sebagai perpanjangan-tangan kebijakan rezim Orde Baru di PPP. Keberanian Djaelani Naro untuk mencalonkan dirinya sebagai salah seorang wakil presiden RI di tahun 1988 pada saat sidang umum MPR, telah mengakibatkan kemarahan Soeharto terhadapnya. Periode kepemimpinan Ismail Hasan Meutareum (1989-1994), mulai membenahi konflik internal partai melalui kebijakan rekonsiliasi terhadap tokoh-tokoh PPP baik dari unsur NU, MI,SI, dan Pena. Ismail Hasan melakukan kebijakan untuk mengurangi fanatisme berlebihan diantara empat unsur tersebut melalui bentuk pengajian bersama dan pendidikan-pendidikan kader bersama.Yang diinginkan olehnya adalah fanatisme terhadap PPP saja.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T4274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library