Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Zenitha
"Akhir tahun 1960-an, di Indonesia berkembang model pasar yang berbeda dari pasar tradisional. Model pasar tersebut menggunakan sistem swalayan, yang memungkinkan pengunjung secara leluasa memilih dan mengambil barangbarang untuk dibeli tanpa harus dilayani oleh penjaga. Umumnya pasar tersebut dlsebut dengan istilah pertokoan. Bentuk pasar yang demikian sangat memungkinan bagi pengunjung untuk melakukan pencurian. Pencurian bukan hanya dilakukan oleh pengunjung yang sedang berbelanja saja, tetapi juga oleh mereka yang merupakan pencuri profesional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan bentuk pencurian yang teijadi di dalam Ramayana Department Store Cabang Plasa Depok, yang menjadi obyek penelitian, menggambarkan teknik-teknik yang digunakan oleh pelaku pengutilan , serta menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Ramayana untuk mencegah teijadinya pencurian di dalam pertokoannya. Ada dua pendekatan yang ditempuh oleh Ramayana. Pendekatan yang pertama adalah pendekatan preventif, sedangkan pendekatan yang kedua adalah pendekatan apprehensif. Melalui pendekatan yang pertama, Ramayana melakukan pencegahan pencurian dengan menggunakan halangan-halangan fisik yang mempersempit kemungkinan pengunjung untuk melakukan pencurian di dalam pertokoan. Di antaranya adalah seperti melakukan penataan tampilan barang atau disebut physical layout, melarang pengunjung untuk membawa tas atau barang-barang yang dibawa dari luar pertokoan, pemasangan stiker anti pengutilan sebagai alat publikasi. Hal lainnya yang dilakukan oleh Ramayana adalah menggunakan sumber daya yang berupa tenaga satpam, yang beitugas untuk menjaga keamanan, ditujukan agar para pengunjung yang bemiat untuk melakukan sesuatu yang kurang baik, akan merasa diawasi, sehingga mereka mengurungkan niatnya. Melalui pendekatan kedua, Ramayana melakukan pencegahan pengutilan oleh pengunjung pertokoan dengan cara menyerahkan pelaku yang tertangkap kepada pihak berwajib. Pelaku tertangkap yang diserahkan kepada ke polisi biasanya adalah mereka yang merupakan pelaku profesional, atau mereka yang tidak mau bersikap kooperatif pada saat pemeriksaan oleh sekuriti. Meskipun demikian, upaya yang dilakukan oleh Ramayana dirasakan masih kurang efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Sri Kusuma Dewi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Partogian
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Herbert
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S9227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Indrayono Mahar
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Eko Jatmiko
"Sayuran kemangi yang sering dikonsumsi secara mentah misalnya sebagai lalapan, dapat menjadi media transmisi infeksi parasit usus yaitu Soil Transmitted Helminths (STH) dan kista protozoa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode potong lintang, menggunakan 40 sampel sayuran kemangi yang dibeli secara acak dari pasar tradisional dan swalayan di Jakarta. Dua puluh sampel dari pasar tradisional dan 20 sampel dari pasar swalayan kemudian direndam selama 24 jam dalam larutan garam cuka dan air sebagai kontrol. Perendaman ini dilakukan untuk memperoleh jumlah kontaminasi parasit usus.
Data berupa jumlah telur STH atau kista protozoa kemudian diproses dengan SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji t tidak berpasangan atau uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan 14 sampel terkontaminasi STH, 7 sampel dari pasar tradisional dan 7 sampel dari pasar swalayan, dan seluruh sampel (100%) terkontaminasi kista protozoa. Jumlah parasit usus yang ditemukan sebesar 1780 pada pasar tradisional dan 1550 pada pasar pasar swalayan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna (p > 0,05) antarajumlah kontaminasi parasit usus yang ditemukan pada pasar tradisional dan swalayan Jakarta, dan diperoleh perbedaan bermakna (p<0,05) antara jumlah parasit usus yang ditemukan pada media perendaman larutan garam cuka dan air. Jenis pasar tidak mempengaruhi kontaminasi parasit usus pada sayuran kemangi dan penggunaan larutan garam cuka sebagai media perendaman berpengaruh terhadap jumlah parasit usus yang ditemukan.

Basil is often consumed uncooked, instance as lalapan, but it can be a medium of transmission of the intestinal parasites infection, Soil Transmitted Helminthes (STH) and protozoan cysts. This research used an observational analytic crosssectional method, which used 40 samples of basil purchased randomly from the traditional and selfservice markets in Jakarta. Twenty samples from traditional markets and 20 samples from selservice markets were soaked in acetous salt solution and water as a control study to obtain the number of STH eggs or protozoan cysts.
Data were processed by SPSS 20 version then analyzed by t test or Mann Whitney. Result of research showed 14 samples were contaminated by STH, 7 from traditional markets and 7 from selfservice markets, and all samples (100%) were contaminated by protozoan cysts. The number of parasites is 1780 from traditional markets and 1550 from selfservice markets.
Results of this research showed, there was no significant difference (p>0.05) between the prevalence of intestinal parasites in traditional and selfservice markets in Jakarta, and there was significant difference (p<0.05) between the prevalence of intestinal parasites by sedimentation method in acetous salt solution and water. Type of market does not affect the prevalence of intestinal parasites in basil, and acetous salt solution as soaking media in sedimentation method, affects the prevalence of parasites.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>