Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafiz Yusaryahya
Abstrak :
Penyakit infeksi masih menjadi sepuluh besar penyebab kematian di Indonesia. Antibiotik merupakan salah satu obat yang paling banyak diresepkan oleh dokter untuk mengatasi penyakit infeksi. Namun, penggunaan antibiotik sering tidak tepat sasaran dan tidak dibutuhkan. Data tentang evaluasi penggunaan antibiotik di Departemen Bedah RSCM masih minim. Metode defined daily dose (DDD) dapat digunakan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif pada orang dewasa

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan metode pengambilan data secara cross sectional. Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari rekam medis pasien dewasa yang dirawat di lantai 4 zona B gedung A RSCM dari bulan Januari hingga Maret 2015. Penggunaan antibiotik pasien dihitung menggunakan metode defined daily dose (DDD) dengan DDD/1000 patient-days sebagai unit pengukuran. Sampel penelitian ini berjumlah 307 orang. Diagnosis terbanyak pada sampel penelitian adalah jenis neoplasma (104 kasus), nefrourologi (49 kasus), dan trauma (42 kasus). Antibiotik lebih sering diberikan lewat jalur parenteral (5316.5 vial) dibandingkan oral (1182 vial/tablet). Antibiotik dengan DDD/1000 patient-days tertinggi adalah sulbactam (231.3 DDD/1000 patient-days), seftriakson (166 DDD/1000 patient-days), dan sefiksim (96.5 DDD/1000 patient-days). Untuk penelitian selanjutnya, perlu dihubungkan DDD/1000 patient-days antibiotik dengan diagnosis atau prosedur pembedahan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antbiotik.
Infectious disease still becoming top ten cause of death in Indonesia. Antibiotic is one of the most common prescribed drug to treat infectious disease. However, the use of antibiotics often mistargeted and unnecessarily needed. Evaluation of antibiotics usage in Surgical Department of RSCM is still few. Defined daily dose (DDD) method could be used to quantitatively evaluate the usage of antibiotic in adult patient.

This study is an observational descriptive study. Data collected cross-sectionally from medical record of adult inpatient in B zone, 4th floor of building A RSCM for January until March 2015 period. Patient’s antibiotics usage were calculated using defined daily dose method with DDD/1000 patient-days as a unit measurement. The number of patients whose medical record were extracted is 307 person. The most common diagnosis of the patients were neoplasm (104 cases), nephrourology (49 cases), and trauma (42 cases). Antibiotics were more frequently administered parenterally (5316.5 vial) rather than orally (1182 tablet). Antibiotics with the highest DDD/1000 patient day are sulbactam (231.3 DDD/1000 patient-days), ceftriaxone (166 DDD/1000 patient-days), dan cefixime (96.5 DDD/1000 patient-days). For further research, DDD/1000 patient-days need to be correlated with the diagnosis or surgical procedure to know the appropriate use of antibiotics.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Taryana
Abstrak :
Tindakan pembedahan sebagai salah satu upaya terapi medis, selain bertujuan untuk menyembuhkan klien, juga dapat menimbulkan beberapa penyulit, seperti gangguan saluran pernafasan, gangguan saluran cerna, gangguan saluran perkemihan serta terlambatnya penyembuhan luka pembedahan. Selain itu pembedahan dapat menimbulkan stress, karena terdapat ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Keadaan stress yang tidak diatasi dapat menimbulkan permasalahan pada saat pra bedah, selama pembedahan maupun pasca bedah. Salah satu upaya yang harus dilaksanakan oleh perawat untuk mengatasi permasalahan di atas adalah melaksanakan pendidikan kesehatan pra bedah, yang pada prinsipnya bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental klien dalam menghadapi pembedahan. Di USA pelaksanaan pendidikan kesehatan terbukti telah dapat mengurangi pemakaian obat-obatan, mengurangi rasa sakit, perasaan cemas, mengurangi lama hari rawat yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya perawatan di rumah sakit yang harus dikeluarkan klien. Bahkan sejak 1972, perhimpunan rumah sakit di Amerika telah menyatakan bahwa pendidikan kesehatan pra bedah adalah hak klien, sehingga merupakan keharusan bagi perawat untuk melaksanakannya. Di Instalasi Bedah RSU. Dr. Hasan Sadikin Bandung pendidikan kesehatan pra bedah telah dilaksanakan, namun belum maksimal. Banyak faktor yang mungkin mempengaruhi pelaksanaan pendidikan kesehatan pra bedah, seperti pendidikan, pengetahuan, sikap, pengalaman perawat, sarana dan fasilitas yang tersedia, serta pengawasan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan kepada hal di atas tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku perawat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan klien pra bedah di RSU. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian dilaksanakan melalui kegiatan cross sectional survei dilakukan dengan cara observasi dan wawancara kepada 99 orang perawat sebagai responden (total sampel) yang bertugas di Instalasi Bedah RSU. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan analisis regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan dari 6 variabel yang diduga berhubungan dengan perilaku perawat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan pra bedah, ternyata hanya variabel tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan perawat yang berhubungan dengan perilaku perawat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan pra bedah. Dari hasil analisis regresi logistik ternyata variabel pendidikan mempunyai hubungan yang paling bermakna dengan perilaku perawat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan pra bedah, dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka peluang perawat untuk melaksanakan pendidikan kesehatan pra bedah yang baik mencapai 15.29 kali dibanding tingkat pendidikan rendah. Rata-rata perilaku perawat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan pra bedah didapatkan hasil baik 44.4% dan kurang 55.6%. Untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pendidikan kesehatan pra bedah di RSU.Dr. Hasan Sadikin Bandung, disarankan untuk terus memelihara dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat, melengkapi protap yang sudah ada dengan protap pendidikan kesehatan pra bedah, serta melengkapi sarana dan fasilitas yang dibutuhkan.
Factors Which Related to Nurse Behavior in the Implementation of Pre - Operative Health Education Clients in Surgical Department of RSU. Dr. Hasan Sadikin Bandung, in 2001Operation as one among other efforts of medical therapies, besides the aims of healing the clients, also able to cause various complication, such as respiratory system disorders, gastrointestinal system disorders, urinary system disorders and the delayed of wound healing. On the other hand operation leads to stress, because of threaten to the body, integrity and human soul. This unsolved stress can make problems on pre-operative, during operation and post operative. (Perioperatively) One of the efforts that should be undertaken by nurses to solve the problems above is to implement the pre-operative health education, which in principal purpose is to prepare physical and mental of the clients facing operation. In USA the implementation of health education proven could decrease drug consumption, lessen the painful and anxiety. These all would cut down the duration of treatment days, and at last could decrease the hospital payment that should be paid by the client. More over since 1972, the American Hospital Association has declared that pre-operative health education is a right of the client, so it should be a necessity for nurse to implement it. In the surgical department in RSU. Dr. Hasan Sadikin Bandung, pre-operative health education has been implemented, but not maximum yet. There are many factors that might be influenced the implementation of the pre-operative health education, such as; education, knowledge, attitude, nurse experiences, instruments, the provided facilities and the supervision of the implementations. Based on those mentioned above, the objective of this research was to obtain information concerning factors which related to nursing behavior in the implementation of pre-operative health education clients, in surgical department of RSU. Dr. Hasan Sadikin Bandung. The research was conducted through activities of cross sectional survey, using respondents of nurses which worked at the surgical department in RSU. Dr.Hasan Sadikin Bandung. The total samples were 99 respondents, and data collection was done through observation of nursing activities and interview. Statistical analysis used distributions frequencies and chi-square analysis to find the relationships among the dependence variable and each independence variables. However, multivariate analysis with the logistic regression was also used to find the dominance independence variable which gave the highest relation. The research results showed there was a significant relationship among nurses behavior in the implementation of pre-operative health education with education level and knowledge. The nurses which higher level education were usually done better in implementing pre-operative health education, 15.29 times compared with the low level education. On the average nurse behavior of the pre-operative health education got the good results 44.4% and less than 55.6%. To RSU. Dr. Hasan Sadikin Bandung suggested to complete operational procedure with the pre-operative health education guidance, to complete the instruments and facilities, also the continuation of effort in increasing the nurse education, should be kept and increased.
2001
T9338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Oetama
Abstrak :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembangunan Kamar Bedah Rumah Sakit Sumber Waras, yang didalam pelaksanaannya terjadi beberapa kesalahan pemilihan bahan baku dan sistem. Setelah Kamar bedah selesai dibangun dan dipergunakan, terlihat pula kekurangan dalam tata letak beberapa ruang, yang tidak sesuai dengan persyaratan alur kegiatan. Tujuan penelitian ini adalah, untuk menganalisa sejauh mana kondisi fisik yang ada dari Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Sumber Waras memenuhi persyaratan standar Disain Fisik dan mengetahui Disain Fisik Instalasi Kamar Bedah yang benar dari persyaratan dan ketentuan guna dapat memberikan pelayanan pembedahan yang tepat. Jenis penelitian merupakan studi komparatif dengan pendekatan kwalitatif. Data dan informasi didapat melalui kuesioner berikut wawancara, serta pengamatan di lapangan sejak tanggal 1 hingga 31 Maret 2001 Pada penelitian ini diamati faktor-faktor yang mempengaruhi Disain Fisik Kamar Bedah, yaitu : 1. Zoning 2. Bentuk, Karakteristik dan Komposisi 3. Persyaratan dan Hubungan Ruang 4. Alur Proses dan Tata Letak 5. Fungsi I Aktifitas 6. Prasarana 7. Peralatan Akhir penelitian telah menghasilkan sebuah analisa mengenai kondisi dan usulan mengenai pemecahan masalah rancang bangun Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Sumber Waras, yang diharapkan dapat berguna bagi perencanaan dan pengembangan selanjutnya Rumah Sakit Sumber Waras.
This study have a background development of surgical department of Sumber Waras Hospital , which in implementation occurred any mistakes materials caws and system. After reconstruction and used, there are lots of inconsistencies in the space design concept. This study attempts to analyze how far the Physical Condition from Surgical Department of Sumber Waras Hospital fulfils the standard requirement of Physic Design and to know the correct requirement and certainty of the operating room which give the correct operating service. A qualitative approach of comparison study has been carried out based on field data and information collected through questionnaire and interview during ls` through 31st of March 2003. The research monitored several factors influencing the surgery installation design. There were seven factors to be observed: 1. Zoning 2. Form, characteristic and composition 3. Regulation and room connection 4. Process and location arrangement 5. Function 1 Activity 6. Infrastructure 7. Equipment This thesis proposes the evaluated building concept standard in order to developed Surgical Department in Sumber Waras Hospital.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library