Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Prayitno
"Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, yang disebut juga Rumah sakit Sukanto merupakan badan pelaksana pada Disdokkes Polri. Salah satu kegiatan pelayanan yang dilakukan adalah pembedahan. Selama tahun 1997 telah dilakukan operasi sebanyak 1861 kasus yang terdiri dal 872 (46,86%) pasien umum dan 989 (53,14%) pasien dinas. Kegiatan ini memerlukan dukungan logistik farmasi yang besar. Unit Bedah Sentral menerima logistik farmasi melalui 4 jalur pengadaan dari 3 jenis pembiayaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi logistik farmasi yang pengadaannya berasal dari berbagai sumber, yang berguna untuk menentukan biaya yang harus di alokasikan Rumah said Sukanto untuk menunjang Unit Bedah Sentral sebagai pusat biaya dan pusat laba, mengetahui bantuan yang diberikan pasien umum terhadap pasien dinas, serta mengetahui sistem pengadaan logistik farmasi di Unit bedah Sentral.
Design penelitian adalah cross sectional, untuk mendapatkan gambaran bagaimana proses suatu pelayanan kesehatan di rumah sakit khususnya dalam hal pengadaan logistik farmasi di Unit Bedah Sentral. Tehnik pengumpulan data primer dengan pengisian kuesiner dilanjutkan dengan wawancara kepala pejabat terkait, sedangkan data sekunder didapatkan dengan cara pengumpulan data dari Unit Bedah Sentral, Bendahara Materiil dan Unit Farmasi.
Dari hasil penelitian di dapatkan komposisi logistik farmasi Unit Bedah Sentral terdiri dad 72 obat-obatan dan 108 jenis alat kesehatan habis pakai. Sebagian besar obat-obatan adalah obat anestesi (72,2 %), sedangkan sebagain besar alat kesehatan habis pakai yakni 83,3 % digunakan oleh dokter bedah. Alat kesehatan habis pakai terbanyak adalah benang operasi yang terdiri dari 52 jenis benang (50%).
Prosentasi pengadaan dari Dropping Disdokkes Polri hanya 6,17 % dad Apotik Pusat hanya 1,65 %, pengadaan Penunjang Medik (50,32%) dan pengadaan Unit Bedah Sentral (41,86%).
Selama tahun 1997 Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Sukanto bukan merupakan pusat laba, karena ternyata terdapat subsidi dari Rumah sakit ke pasien umum sebesar Rp. 20.841.465,- atau 12,45 % dari seluruh kebutuhan logistik farmasi pasien umum.
Dari hasil penelitian ini didapatkan sistem pengadaan logistik farmasi Unit Bedah Sentral yang paling tepat adalah yang hanya melewati satu pintu yakni Penunjang Medik. Perlu dibuat formularium obat-obataan dan alat kesehatan habis pakai untuk Unit Bedah Sentral serta dilakukan analisis A B C untuk pengadaan benang yang jumlahnya besar dan harganya sangat mahal.

Raden Said Sukanto Central Police Hospital, which is also called Sukanto Hospital is the technical operational of Police Medical and Health Services. It serves surgery programmed. In 1997, 1861 surgical cases was done. It consists of 872 cases (46.86%) general patients and 989 cases (53.14 %) military patients. These surgeon activities need pharmaceutical logistics support. Central Surgery Department receives pharmaceutical logistics from four procurement resources and three fund resources.
The research's objective is to analyze the pharmaceutical logistics composition from many kinds of procurement resources. It is important to make cost decision to support Central Surgery Department as cost center and profit center. How far is the general patients support the military patients and which system pharmaceutical logistics procurement in the Central Surgery Department is needed.
The research design is a cross sectional based, how the hospital health services especially in the pharmaceutical logistics procurement of Central Surgery Department must be done. The primary, data is done due to questionnaire and interviews, whereas the secondary data is from Central Surgery Department, Logistic officer and Pharmaceutical Department.
The research's result has established pharmaceutical logistics composition consist of 72 pharmaceuticals and 108 pharmaceuticals used up product. Most of the pharmaceuticals product is anesthetic and the pharmaceuticals used up is mostly for surgical. Lots of the pharmaceuticals used up product is surgical suture that consist of 52 kinds.
There are only 6.17 % Procurement percentage from The Police Medical and Health Services dropping, 1.65 % from Central Pharmacy, 50.32 % from Medical Support procurement and 41.86 % from Central Surgery department procurement.
In the 1997, Central Surgery department is not likely to be the profit center because Rp. 20.841.465,- has been subsided by the hospital to the general patients. It is 12.45 % from all the pharmaceutical logistics composition needed by the general patients.
This research find out that one way procurement through medical supported department is the only right way of Pharmaceutical logistics procurement system in the Central Surgery department. We need pharmaceutical formulation of pharmaceuticals (medicines) and pharmaceutical used up product for the Central surgery. Whereas for the most expensive surgical suture we use the A B C analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T5628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Uliria Desianna
"ABSTRAK
Konstruksi ruangan yang salah adalah salah satu dari penyebab terjadinya infeksi nosokomial pada luka operasi. Oleh karena itu kamar bedah harus dirancang khusus untuk keperluan tersebut, antara lain letaknya, bentuknya dan luasnya. Disamping itu perlu dipikirkan tata letak/ruang (space planing) yang baik untuk kenyamanan kerja bagi para petugas atau orang-orang yang bekerja di dalamnya.
Rancangan tata ruang kamar bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi saat ini sangat riskan untuk terjadinya infeksi nosokomial luka operasi, hal ini terlihat antara lain dari tingginya angka kuman udara di kamar operasi, yaitu: 1667,7kolani/m3.(nilai normal:<350/m3)
Penelitian inl bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tata ruang dan lingkungan dari kamar bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, dan membandingkannya dengan standar yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan. Selain hal tersebut, diteliti juga persepsi dan keinginan petugas kamar bedah dan orang-orang yang terkait terhadap Kamar Bedah RSUD Kota Bekasi, serta sumber dana untuk pemeliharaan/perbaikan Kamar Bedah RSUD Kota Bekasi.
Penetitian ini dilaksanakan secara kualitatif, dengan melakukan observasi langsung terhadap kamar bedah, menginput data sekunder, dan melakukan wawancara mendalam terhadap 10 informan yang dianggap berhubungan erat dengan kamar bedah.
Penelitian ini memberikan hasil bahwa tata ruang dan lingkungan Kamar Bedah Rumah Sakit Umum Kota Bekasi belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan.
Adapun saran prioritas yang diberikan bagi rumah sakit adalah memperbaiki tata ruang dan lingkungan kamar bedah RSUD Kota Bekasi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

ABSTRACT
Environment and Design Surgery Department Analysis from Bekasi District Public Hospital -2000In appropriate, room design is one of the things, which cause nossocomial infection on surgical wound. Hence, the operation room should be properly design including its location, physical shape, and area as well as comfort for working area.
Operation theatre layout in Bekasi District Public Hospital happens to be higher risk for nossocomial infection. It is shown by high rate of bacteria in this room, which is 1667,7 coloni/m3 (normal value :<350coloni/m3).
This research aims to get a clear picture of the operation theatre a, and the compare it with Depkes Standard.
In addition this research explores perception and expectation from surgery department staff, and all others related, and financial resources for maintenance.
This qualitative research approach includes direct observation of operation theatre, secondary data input, and intensive interview with 10 informants.
Research result shows that room design and environment of operation room in Bekasi District Public Hospital have not met the DepKes standard.
Therefore it is suggested to Management of Bekasi District Public Hospital to improve its Surgery Department design, in order to comply the DepKes standard.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library