Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pity Muliawan
Abstrak :
ABSTRAK Pembentukan kompleks ion logam Fe(III) dengan ligan 2-(5-bromo-2-piridilazo)-5-dietilaminofenol (5-Br-PADAP atau HL) pada antarmuka heksana-air telah dipelajari secara Spektrofotometri UV-Vis dengan metode batch dan metode sentrifugasi membran cair (Centrifugal Liquid Membran/CLM). Molar ratio pembentukan kompleks dinyatakan sebagai [HL] : [(Fe(III)] = 2 : 1, sehingga diketahui kompleks yang terbentuk adalah kation kompleks FeL2+. Ligan 5-Br-PADAP dalam heksana menghasilkan spektrum transisi pada ??maks = 450 nm, dengan nilai absortivitas molar, ?? = 2,95 x 104 M-1cm-1. Dari hasil metode batch diketahui bahwa kation kompleks FeL2+ (??maks = 512 nm) yang terbentuk tidak dapat terekstraksi dalam fasa organik, melainkan larut dalam fasa air dan sebagian teradsorpsi pada antarmuka heksana-air. Adanya penambahan Sodium Dodesil Sulfat (SDS) diamati dapat menurunkan konsentrasi kation kompleks FeL2+ yang terdapat dalam fasa air, dengan membentuk pasangan ion FeL2+-DS- yang teradsorpsi pada antarmuka heksana-air. Pada penambahan konsentrasi ligan 5-Br-PADAP yang tinggi dalam fasa air diamati terbentuknya spektra transisi baru yang bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih besar (pergeseran merah/bathokromik) yaitu pada ??maks = 590 nm. Pembentukan spektra transisi ini dikonfirmasikan sebagai spektra transisi dari fenomena pembentukan J-aggregat (FeL2+)n dari monomer kation kompleks FeL2+. Dari hasil metode CLM, dapat diamati proses pembentukan monomer kation kompleks FeL2+ maupun aggregat (FeL2+)n pada antarmuka heksana-air terhadap perubahan waktu. ??maks monomer kation kompleks FeL2+ maupun aggregat (FeL2+)n mempunyai ??maks yang berbeda dengan ??maks yang ada dalam fasa air seperti yang dikonfirmasikan dari hasil metode batch, sehingga ??maks ini diidentifikasikan sebagai ??maks dari pembentukan monomer kation kompleks FeL2+ dan aggregat (FeL2+)n pada antarmuka heksana-air. Kata kunci : Metode Centrifugal Liquid Membran, Ligan 5-Br-PADAP, kompleks logam-piridilazo, antarmuka cair-cair, surfaktan SDS, adsorpsi, asosiasi ion.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Surya Wirawan
Abstrak :
Limbah minyak yang mencemari perairan dapat bercampur dengan limbah rumah tangga seperti deterjen membentuk emulsi yang stabil. Pada penelitian ini akan dilakukan demulsifikasi dan adsorpsi solar dari model limbah emulsi solar dalam air menggunakan adsorben zeolit admisel polistirena. Kondisi optimum pembuatan model limbah emulsi solar dalam air yang stabil adalah konsentrasi surfaktan SDS 0,02 M sebanyak 20 mL ditambah minyak solar 0,05 mL; waktu pengadukan 15 menit; dan kecepatan pengadukan 450 rpm. Kestabilan emulsi ditentukan dengan turbidimeter didapatkan nilai turbiditas 413 NTU. Ukuran partikel ditentukan dengan Particle Size Analyzer (PSA) didapatkan ukuran partikel yang seragam sebesar 372,6 nm. Pembuatan adsorben diawali dengan pembentukan admisel, yaitu pembentukan lapisan bilayer pada permukaan zeolit dengan konsentrasi HDTMA-Br 70 mmol/L. Selanjutnya mengadsolubilisasi stirena yang ditentukan dengan menggunakan UV-Visible spectrophotometry, didapatkan konsentrasi optimum sebesar 1,6 x 10-3 M. Terakhir dilakukan polimerisasi dengan menggunakan inisiator Kalium Persulfat (K2S2O8). Adsorben zeolit admisel-polistirena digunakan untuk demulsifikasi dan adsorpsi solar dari emulsi solar dalam air. Kondisi optimum untuk adsorpsiDS- adalah pada dosis adsorben 0,4 gram, waktu pengadukan 40 menit dengan pH 6,5 dengan DS- teradsorpsi sebesar 0,04986 mg/gram. Kondisi optimum adsorpsi solar adalah dosis adsorben 0,4 gram, waktu pengadukan 30 menit dan pH 6,5 dengan solar teradsorpsi sebesar 79 mg/gram adsorben. ...... Water pollution is a very serious problem, especially in Indonesia. One of kind waste disposed by oil industry is diesel oil. Waste oil that contaminates water is normally with household waste such as detergents produced stable emulsion. Demulsification is the process of separating two liquid phases are homogeneously mixed with each other to form an emulsion. This research studied the adsorption of waste oils and detergents that form emulsions by using polystyrene adsolubilized in admicelle HDTMA zeolite. First, a stable emulsion sample of waste oil was prepared by mixing diesel oil and detergent, namely Sodium Dodecyl Sulfate (SDS) surfactant with some of variations: variation of the surfactant concentration, variations in the volume of diesel oil, stirring time variation, and variation of stirring speed of the emulsion. Turbidity values of the most stable emulsion was 413 NTU with a particle size of 372.6 nm homogenously. Then, modified zeolite using the styrene polymer adsolubilized into admicelle HDTMA. The optimum value of the styrene adsolubilized using UV -Visible spectrofotometry is at 1.6 x 10-3 M. Zeolite has been modified styrene polymers can adsorb and demulsificate oil waste and detergent. Then do a wide variety of applications to demulsification and adsorption process, including variations in adsorbent dose, stirring time, and pH. The optimum value of adsorbent dose on the adsorption variation of diesel oil and surfactant SDS is 0,4 grams, stirring time of 30 minutes with a pH value of 6,5 obtained for the solar adsorption at 79 mg/g adsorbent, while for the adsorbed surfactant SDS at 0.04986 mg/g of adsorbent.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library