Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Huntington, Samuel P.
Cambridge, UK: Belknap Press of Harvard University Press, 1959
342.73 HUN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Huntington, Samuel P.
Cambridge, UK: Harvard University Press, c1964
322.5 HUN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: George Brasiller, 1960
353.032 ULM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Polimpung, Hizkia Yosias
Depok: Kepik, 2014
320.15 HIZ a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti Anggraeni Tulustiana
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai hubungan kekuasaan antara pemerintah federal
dengan pemerintah negara bagian Arizona terkait dengan kebijakan Support Our
Law Enforcement and Safe Our Neighborhood Act. Dalam penyelesaian tersebut,
terlihatlah peranan Mahakmah Agung selaku pengadilan tertinggi untuk dapat
menengahi sengketa. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif. Untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian ini, digunakan pendekatan atau konsep
judicial restrain, di mana konsep tersebut mejelaskan interpretasi Mahkamah
Agung atas sesuatu hal yang bersumber dari Konstitusi. Temuan dalam penelitian
ini adalah bahwa konflik yang terjadi di antara pemerintah federal dan pemerintah
negara bagian Arizona disebabkan oleh adanya perbedaan pandangan, serta
keputusan Mahkmah Agung yang di dasarkan atas supremacy clause Konstitusi
Amerika Serikat, dalam menyelesaikan perselisihan tersebut.

ABSTRACT
This undergraduate thesis examines the power relation between federal
government and the government of Arizona State related to dispute of “Support
Our Law Enforcement and Safe Our Neighborhood Act” policy. The Supreme
Court of The United States stepped in to settle the problem. The settlement by The
Supreme Court was mandated by the US Constitution. This study is a qualitative
study. To answer the question that being asked in this thesis, the approach of
“judicial restrain” is used. The finding of this study is that the conflict happened
between federal government and the government of Arizona state was caused by
different opinion of state and federal government. Beside that, this study also
found that the Supreme Court decision was based on the “supremacy clause” of
the United States’s Constitution."
2014
S55727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Desy Angraini
"Black Panther (2018) adalah film superhero kulit hitam pertama dari Marvel Cinematic Universe yang dijadikan sebagai momentum untuk selebrasi kebudayaan orang kulit hitam dengan cara menampilkan kehebatan dan superioritas mereka. Berdasarkan film Hollywood sebelumnya, orang kulit hitam selalu digambarkan dengan cara yang negatif, disaat orang kulit putih digambarkan dengan cara yang lebih positif. Dengan menggunakan konsep supremasi kulit putih dari Leonardo (2004), konsep imperialisme dari Narayan dan Huggins (2017), dan juga konsep kolonialisme dari Emerson (1969), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana ide-ide supremasi orang kulit putih digambarkan dalam film Black Panther. Dalam penelitian ini ditemukan bagaimana ide-ide dari supremasi orang kulit putih digunakan dalam film Black Panther sebagai selebrasi orang kulit hitam, pada awalnya hal tersebut dikritisi oleh film ini. Penelitian ini berkontribusi untuk studi kebudayaan orang kulit hitam, khususnya dalam kritik terhadap supremasi kulit putih dalam film kulit hitam dengan menunjukan bagaimana dan mengapa hal ini bermasalah.

Black Panther (2018) is the first black superhero film from Marvel Cinematic Universe that was
used as a momentum to celebrate black culture by showing the greatness and superiority of black people. Throughout previous Hollywood films, Black people were usually portrayed negatively, while White people would be depicted more positively. Using Leonardos (2004) method of white supremacy, Narayan and Hugginss (2017) method of imperialism, and Emersons (1969) method of colonialism, this research aims to analyse how white supremacy ideas reflected in Black Panther. The finding of this research is that Black Panther used the ideas of white
supremacy to celebrate black culture, which at first had been criticized by this film. This research contributes to black culture studies on criticisms towards white supremacy in black films by showing how and why this issue is problematic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prayudi
"Tesis ini mencoba mengkaji masalah supremasi sipil yang terjadi di era reformasi politik. Seperti diketahui, politik supremasi sipil tidak saja ditandai oleh wewenang penuh Presiden sebagai Kepala Negara terhadap TNI sebagai cermin berlakunya nilai-nilai demokrasi, tetapi juga dicerminkan oleh dinamika di tingkat parlemen yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam Pemilu. Sebagai hasil Pemilu 1999 dan amandemen konstitusi, komposisi keanggotaan DPR sangat bersifat plural dan menunjukkan perpektif peranan pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap eksekutif menyangkut pengangkatan pejabat publik, termasuk dalam hal wewenang pemberian persetujuan bagi pengangkatan Panglima TNT oleh Presiden. Persoalannya adalah bagaimana supremasi sipil tercermin dalam salah satu aspek pelaksanaan fungsi pengawasan DPR dimaksud?
Secara teoritis, antara lain terdapat beberapa prasyarat berkaitan dengan kontrol demokrasi sipil atas tentara yaitu mengenai kejelasan pengaturannya dalam perangkat hukum konstitusi dan peraturan perundang-undangan, peranan parlemen menyangkut legislasi dan anggaran militer, posisi menteri pertahanan dalam struktur kenegaraan, dan keterlibatan publik dalam mendiskusikan masalah-masalah keamanan nasional.
Hasil penelitian kepustakaan dan lapangan dari tesis ini menunjukkan beberapa hal yang berperan sebagai dukungan dan kendala-kendala dalam menciptakan supremasi sipil di era reformasi. Khusus mengenai dukungan dalam menciptakan supremasi sipil, dilihat dari sudut peranan DPR dalam memberikan persetujuan terhadap pengangkatan Panglima TNI oleh Presiden, yaitu dinilai dari proses politik yang berkembang di Komisi dan Fraksi serta perangkat perundang-undangan yang mendukung. Sedangkan hal-hal yang menjadi kendala dalam menciptakan supremasi sipil, meliputi persoalan kedudukan Dephan terhadap Panglima TNI dalam struktur kenegaraan, persepsi TNI menyangkut ancaman keamanan nasional, alokasi anggaran pertahanan yang masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan minimal TNI, dan potensi instabilitas yang masih mudah terjadi terhadap pemerintah sipil hasil Pemilu 1999."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Mandela
"

Tulisan ini membahas The Martian (2011), novel fiksi ilmiah keras karya Andy Weir sebagai sebuah alegori supremasi serta superioritas bangsa Amerika. Argumen ini dapat dilihat dengan analisis mendalam pada keakuratan representasi teknologi dan ilmu pengetahuan. Dalam analisisnya, tesis ini mengaplikasikan konsep alegori berdasarkan pemahaman dari Walter Benjamin ditambah dengan konsep fiksi ilmiah keras. Dapat disimpulkan keakuratan dan sisi realisitis ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan alegori dari dua nilai spesifik bangsa Amerika yaitu supremasi dan superioritas mereka, walaupun di saat bersamaan nilai-nilai bangsa puritan beserta supremasi dan superioritas tersebut bisa juga dilihat sebagai mitos-mitos yang dipercaya oleh bangsa Amerika.


This article discusses The Martian (2011), a hard science fiction written by Andy Weir, as an allegory of Americans’ supremacy and the superiority. This argument is obtained by conducting an analysis on the representations of the technology and science in the novel. In the analysis, this thesis uses theory of allegory by Walter Benjamin and added with the theory of characterization by Rimmmon and Keenan. From that, this thesis concludes that the the representations of the accurate or nearly-accurate technology and science in the novel are the allegory of the supremacy and superiority of America. This thesis also argues that American superioty through its accurate techonology and science are no more that just myth of American nation believed.

"
2018
T51875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihana Savira Pramesti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perpetuasi supremasi kulit putih di film Star Wars: The Force Awakens, film ketujuh dalam seri film Star Wars. Walaupun Star Wars VII telah dirayakan sebagai film yang memberdayakan perempuan dan orang-orang selain kulit putih karena diperkenalkannya banyak pemain-pemain utama baru dan perempuan sebagai tokoh utama, rasisme masih ada dalam film ini. Dengan menggunakan teori CRT, penelitian ini menemukan bahwa karakter-karakter selain kulit putih dan makhluk luar angkasa memiliki karakteristik yang negatif, sedangkan karakter-karakter kulit putih digambarkan secara positif. Selain penggambaran yang berbeda, karakter-karakter kulit putih melakukan aksi rasis kepada karakter-karakter yang bukan kulit putih, sedangkan karakter-karakter kulit putih menunjukan sikap yang sopan dan santun kepada sesamanya dalam berinteraksi dengan satu sama lain. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa karakter-karakter bukan kulit putih menjadi bawahan karakter-karakter kulit putih untuk mewujudkan keinginan karakter-karakter kulit putih. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa dengan adanya perbedaan penggambaran, perbedaan sikap, dan subordinasi karakter-karakter bukan kulit putih, supremasi kulit putih diperkuat dalam film ini.

b>ABSTRACT
This research aims to scrutinize white supremacy perpetuation in Star Wars The Force Awakens, the seventh movie on the franchise. Even though Star Wars VII has been celebrated as an empowering movie for women and people of color due to the debut of new main characters and a female as the protagonist, racism is still a prevalent issue in this movie. By using critical race theory CRT , the research found that people of color and extra terrestrials characters embody negative characteristics, while the whites are positively portrayed. Besides the distinguishable portrayals, the white characters do racist acts to the non white characters, whereas the whites show positive attitude in interacting with one another. Furthermore, the study learns that the white need the non white as their subordinates in order to fulfill the white rsquo s goals. Thus, it can be concluded that with the distinct portrayals, different attitude, and subordination of the non white, white supremacy is strengthened in this movie. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Widjajanti Puspojudo
"Perusahaan jasa khususnya di bidang telekomunikasi selular dituntut untuk terus berinovasi dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Hal ini dapat digambarkan melalui pencapaian target yang tinggi dan selalu mengutamakan pelayanan kepada pelanggannya. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebagai pemimpin pasar di bidang telekomunikasi selular di Indonesia menghadapi tantangan perubahan baik di bidang teknologi maupun tuntutan pelanggan. Tantangan tersebut menuntut perusahaan agar dapat menyediakan sumber daya manusia yang handal sehingga mampu bersaing dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar telekomunikasi selular. Sumber daya manusia yang handal adalah seseorang yang memiliki talenta. Ia mampu menciptakan sesuatu karena dia sebagai a rule breaker dan a rule maker, yaitu orang yang mempelopori perubahan dan juga sebagai a knowledge generator. Perusahaan perlu membangun sebuah cadangan (buffer) atau reservoir talenta SDM dalam jumlah memadai. Pendekatan psikologis diulas melalui pendekatan model perilaku individu MARS menurut McShane dan Von Glinow (2005) yaitu Motivation, Ability, Role Perceptions, Situational Factors. Keempat faktor tersebut secara langsung mempengaruhi perilaku karyawan dan kinerjanya. Bila salah satu faktor tersebut lemah maka kinerja karyawan akan menurun.
Berdasarkan analisis gap terhadap kondisi perusahaan saat ini (actual) dibandingkan dengan yang diharapkan (ideal) maka perusahaan perlu membangun model pengelolaan talenta SDM yang bertujuan untuk menyusun suatu pool karyawan yang berkemampuan sangat baik atau dikategorikan top talent (superkeeper) atau istimewa/"super". Menurut Berger (2004) model tersebut dinamakan talent reservoir® terdiri dari tiga komponen yaitu: mendisain dan membangun solusi talent reservoir®, membangun solusinya dalam paket software, mengimplementasikan proses talent reservoir® yang terintegrasi. Pengelolaan talenta SDM perusahaan dapat dikembangkan melalui 2 (dua) kelas yaitu kelas Manager - Leader bagi karyawan yang duduk di posisi struktural dan kelas Technical/Professional untuk karyawan yang berada di posisi non-struktural. Beberapa alternatif solusi pengelolaan talenta SDM dapat diterapkan antara lain melalui implementasi dua tahap yaitu tahap pembentukan dan tahap pemeliharaan, dilakukan audit operasional fungsi-fungsi SDM secara paralel, pengalokasian anggaran biaya, program retensi dan pengembangan sistem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>