Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadheatul Arifa
Abstrak :
Dampak terhadap lingkungan yang semakin tinggi menuntut industri untuk mengintegrasikan pemikiran lingkungan ke dalam manajemen rantai pasok. Salah satunya dengan memiliki pemasok berwawasan lingkungan, karena pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemasok pada salah satu hotel di Bogor, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot kriteria penilaian pemasok, dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan dimensi kesediaan. Hasil dari penelitian ini adalah pengelompokkan 31 pemasok hotel ke dalam empat segmen berbeda, serta rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok.
The increasing impact on the environment requires the industry to integrate environmental issues into their supply chain. One of them by having green supplier, because suppliers play a key role in the supply chain. This study aims to evaluate supplier in one of the hotel in Bogor, Indonesia. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of supplier evaluation criteria, as well as Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for segmenting suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The result of this study are classifying 31 suppliers of hotel into four different segments, and recommendations of suitable action plans for each segment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahayu
Abstrak :
Hubungan manajemen pemasok adalah salah satu kegiatan terkait rantai pasokan yang paling penting bagi sebagian besar perusahaan yang bekerja dengan banyak pemasok. Pembelian dan manajemen persediaan berpengaruh signifikan terhadap keunggulan kompetitif perusahaan pembeli. Purchasing Portfolio Matrix (PPM) - Supplier Portofolio Matrix (SPM) memungkinkan pembuat keputusan untuk mensegmentasikan pemasok berdasarkan karakteristik pemasok dan hubungannya dengan perusahaan pembeli. Segmentasi pemasok menggunakan segmentasi gabungan PPM-SPM dalam industri manufaktur Indonesia yang diamati untuk dapat mengelola hubungan pemasok. Penelitian ini mengusulkan pendekatan integratif yang mencakup variabel supplier risk, profit impact, kemauan pemasok, dan kemampuan pemasok sebagai kriteria dimensi untuk segmentasi pemasok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Best-Worst Method (BWM) untuk memperoleh bobot kriteria evaluasi pemasok, Hasil penelitian ini adalah rekomendasi strategi manajemen hubungan dengan supplier yang sesuai untuk setiap segmen pemasok.
The supplier management relationship is one of the most crucial supply chain-related activities for most firms working with multiple suppliers. Purchasing and supply management significant influence on the competitive advantages of a buying company. Purchasing Portfolio Matrix (PPM)-Supplier Portfolio Matrix (SPM) framework allows decision-makers to segment suppliers based on supplier characteristics and their relationship with the buying company. Supplier segmentation use combined PPM-SPM segmentation in the Indonesian manufacturing industry observes to be able to manage supplier relationships. This paper proposes an integrative approach that includes variables regarding supplier risk, profit impact, supplier willingness, and supplier capabilities as dimensions criteria for segmenting suppliers. The method used in this study is the Best-Worst Method (BWM) to obtain the weight of supplier evaluation criteria. The results of this study are the evaluation of relationship management strategies with suppliers that are appropriate for each supplier segment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Joice Margaretha
Abstrak :
Saat ini tuntutan pemerintah terhadap perusahaan yang memperhatikan aspek dan dampak terhadap lingkungan semakin tinggi. Pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk menilai pemasok yang telah memperhatikan aspek lingkungan. Segmentasi pemasok menjadi salah satu cara yang efektif untuk menilai berbagai pemasok secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan penilaian pemasok dengan segmentasi pada salah satu perusahaan garmen di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEMATEL-Based ANP (D-ANP) untuk memperoleh bobot kriteria dalam evaluasi pemasok, serta Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan kesediaan pemasok. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 11 subkriteria untuk dimensi kemampuan dan 10 subkriteria untuk dimensi kesediaan, selanjutnya dari 16 pemasok bahan baku denim dihasilkan 6 pemasok pada kuadran 1, 2 pemasok pada kuadran 2, 1 pemasok pada kuadran 3, dan 7 pemasok pada kuadran 4, setelah itu diperoleh rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok......Recently, the government's demands for companies that pay attention to aspects and impacts on the environment are increasingly high. Suppliers have a very important role in the supply chain, therefore it is important for companies to assess or evaluate the suppliers who have considered environmental aspects. Supplier segmentation is an effective way to systematically assess the varieties suppliers. This study aims to integrate supplier ratings with segmentation in one of the garment company in Indonesia. The method used in this study are DEMATEL-Based ANP (D-ANP) to obtain the criteria for evaluating suppliers, and Technique for Order of Preference by Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score for each supplier that will be the basis for segment suppliers based on supplier dimensions and willingness. The results of this study are 11 capability criterias and 10 willingness criterias for evaluation, supplier segmentation mapping which consist of 6 suppliers in 1st quadrant, 2 suppliers in 2nd quadrant, 1 supplier in 3rd quadrant, and 7 supplier in 4th quadrant, also strategy recommendation for each segment which good or suitable to be implemented by company.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifarel Virya
Abstrak :
Perkembangan rantai pasok global telah membuka peluang hubungan yang luas antara perusahaan manufaktur dengan pemasok. Bertambahnya pemasok harus didampingi dengan program manajemen pemasok dalam rupa supplier Relationship Management (SRM). Salah satu program SRM adalah pengembagnan pemasok atau supplier development yang bertujuan untuk membawa keunggulan bagi pihak perusahaan pembeli dan pemasok. Untuk memulai supplier development, perusahaan pembeli harus terlebih dahulu menilai performa dan mensegmentasi pemasok. Sebuah perusahaan pengolahan bahan pangan kakao ingin menerapkan supplier development kepada jaringan pemasok mereka yang terdiri atas 552 pemasok. Akan tetapi perusahaan tidak memiliki data riwayat performa pemasok dan menilai pemasok secara satu per satu membutuhkan usaha dan waktu yang lebih banyak. Penelitian ini mencoba untuk mempermudah proses awal supplier development dengan mensegmentasi pemasok menggunakan konsep recency, frequency, monetary (RFM) dan menilai segmen tersebut menggunakan fuzzy SWOT. Segmentasi pemasok dilakukan dengan menggunakan algoritma K-Means terhadap nilai RFM sehingga menghasilkan empat segmen pemasok. Segmen tersebut kemudian dinilai dengan metode fuzzy SWOT yang terdiri atas penilaian kriteria internal berupa nilai RFM dan penilaian kriteria eksternal yang terdiri tiga kriteria kualitatif. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah diketahui segmen 1 dan 2 sebagai segmen terbaik dan kedua terbaik berdasarkan kriteria internal dan eksternal model fuzzy SWOT. Segmen 1 dan 2 disarankan untuk diterapkan strategic alliance sebagai program supplier development dalam bentuk hak kontrak pemasok eksklusif, pertukaran informasi teknologi, pengadaan vendor managed inventori (VMI) , dan pembuatan saluran komunikasi sigap. Segmen 3 dinilai sebagai segmen ketiga terbaik dan disarankan untuk menjalankan transaksi secara arm’s length transaction. Identifikasi pemasok dan pasokan bottleneck juga disarankan pada segmen 3. Segmen 4 dinilai sebagai segmen pemasok lampau dan disarankan untuk menjalankan transaksi layaknya pemasok baru dengan melakukan komparasi layanan. ......The development of global supply chains has opened up opportunities for extensive relationships between manufacturing companies and suppliers. The increase in suppliers must be accompanied by supplier management programs in the form of Supplier Relationship Management (SRM). Among the SRM programs is supplier development, which aims to bring advantages to both the buying company and the supplier. To start supplier development, the buying company must first assess the performance and segment the suppliers. A cocoa food processing company wants to apply supplier development to their supplier network of 552 suppliers. However, the company did not have any historical supplier performance data and assessing suppliers one by one would take a lot of time and effort. This research attempts to ease the initial supplier development process by segmenting suppliers using the concept of recency, frequency, monetary (RFM) and assessing the segments using fuzzy SWOT. Supplier segmentation is performed using the K-Means algorithm based on RFM values, resulting in four supplier segments. The segments are then assessed using the fuzzy SWOT method which consists of an internal criteria assessment in the form of RFM values and an external criteria assessment consisting of three qualitative criteria. The results of the research conducted are known to be segments 1 and 2 as the best and second best segments based on internal and external criteria of the SWOT fuzzy model. Segments 1 and 2 are recommended to be implemented with a strategic alliance as a supplier development program in the form of exclusive supplier contract rights, exchange of technological information, the creation of vendor managed inventory (VMI), and the creation of an instant communication channel. Segment 3 was rated as the third best segment and was advised to conduct an arm's length transaction. Supplier and bottleneck supply identification is also recommended in segment 3. Segment 4 is rated as the lapsed supplier segment and is recommended to execute transactions as if it were a new supplier by conducting service comparisons.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library