Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ariya Yuva Irawan
"Gas elpiji merupakan salah satu jenis bahan bakar yang memiliki penggunaan yang paling banyak di Indonesia dalam kegiatan memasak. Permintaan akan gas elpiji terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi di Indonesia. Di antara wilayah-wilayah di Indonesia, Pulau Sumatera menjadi salah satu yang memiliki konsumsi gas elpiji yang signifikan, mencakup sekitar 20% dari total konsumsi nasional. Namun, terdapat permasalahan yang terkait dengan perencanaan aliran pola suplai gas elpiji di Pulau Sumatera, yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan gas elpiji di wilayah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode yang efektif untuk merencanakan aliran suplai gas elpiji dengan baik, guna memastikan ketersediaan yang memadai sesuai dengan permintaan yang ada dan menghindari terjadinya kelangkaan di masa yang akan datang. Penelitian ini akan mengadopsi metode minimum cost flow problem sebagai pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan aliran pola suplai gas elpiji di Pulau Sumatera. Metode ini akan digunakan untuk mengoptimalkan jumlah aliran gas elpiji yang harus dialokasikan ke terminal depot dan SPBE yang terdapat di wilayah tersebut. Selain itu, metode ini juga memungkinkan peneliti untuk mengestimasi total biaya yang diperlukan untuk memenuhi permintaan gas elpiji. Pengolahan data dilakukan pada 1 terminal utama, 7 terminal depot, dan 50 SPBE. Implementasi pengembangan model menghasilkan jumlah aliran gas elpiji yang optimal dan mendapatkan penghematan sebesar Rp1.804.595.434 jika dibandingkan dengan kondisi saat ini.
Liquefied petroleum gas (LPG) represents one of the foremost types of fuel extensively utilized for cooking purposes in Indonesia. The demand for LPG continues to surge in tandem with the nation's burgeoning population. Among the various regions across Indonesia, Sumatra Island emerges as a notable consumer of LPG, accounting for approximately 20% of the overall national consumption. Regrettably, challenges associated with the planning of LPG supply distribution patterns on Sumatra Island have led to a scarcity of this essential resource in the region. Consequently, it becomes imperative to devise an efficacious methodology to meticulously plan the flow of LPG supply, ensuring its sufficient availability in line with prevailing demand while simultaneously averting any future scarcity. This research will adopt the minimum cost flow problem method as an approach to address the issues pertaining to the supply distribution patterns of LPG in Sumatra Island. This method will be employed to optimize the allocation of LPG flow quantities to the terminal depots and LPG filling stations (SPBE) within the region. Moreover, this method will enable researchers to estimate the total cost required to meet the demand for LPG. Data processing was conducted for 1 main terminal, 7 terminal depots, and 50 LPG filling stations (SPBE). The implementation of the developed model yielded an optimal quantity of LPG flow and resulted in cost savings amounting to Rp1,804,595,434 when compared to the current conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yunita Prasetya
"Permintaan energi di Indonesia terus meningkat terutama untuk sektor industri dan rumah tangga. Gas alam lebih diinginkan sebagai sumber energi untuk kedua sektor tersebut. Jaringan pipa gas diperlukan untuk mengangkut gas alam dari daerah penghasil ke daerah pengguna. Ketika jaringan pipa akan dibangun, salah satu pertimbangan terpenting adalah pemilihan rute. Jaringan pipa gas yang melewati banyak rute akan meningkatkan biaya investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute optimal pipa gas yang memiliki total biaya investasi minimum dengan mempertimbangkan faktor-faktor yaitu total biaya risiko kematian, ketersediaan suplai gas, dan letak bangunan cagar budaya, serta memilih lokasi konsumen gas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 skenario dan rute paling optimal diperoleh pada skenario ke-3 dengan total biaya investasi minimum sebesar Rp1.331.016.661.674,34, panjang pipa 352,948 km, laju alir suplai gas 6,874 MMSCFD, dan total biaya risiko kematian Rp198.039.407.500,00. Pada skenario ini terpilih 2 kelurahan yang memiliki lokasi kawasan industri yaitu Kawasan Industri Tambak Aji dan Bukit Semarang Baru serta 71 kelurahan lainnya merupakan konsumen gas rumah tangga.
Energy demand in Indonesia continues to increase, especially for the industrial and household sectors. Natural gas is more desirable as an energy source for both sectors. Pipeline gas network is required to transport natural gas from the supply region to the demand region. When a pipeline is to be constructed, one of the most important considerations is route selection. The gas pipeline network that passes through many routes will increase the investment cost. This study aims to obtain the optimal gas pipeline route that has a minimum total investment cost by considering factors such as the total catastrophic cost, the availability of gas supply, and the location of cultural heritage, as well as determining the location of gas consumers. The research was conducted using 3 scenarios and the most optimal route was obtained in the third scenario with a minimum total investment cost of 1,331,016,661,674.34 IDR, a pipe length of 352.948 km, a gas supply flow rate of 6.874 MMSCFD, and a total catastrophic cost of 198,039,407,500.00 IDR. In this scenario, 2 sub-districts are selected with industrial areas, namely Tambak Aji and Bukit Semarang Baru Industrial Zone and 71 other sub-districts are household gas consumers. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library