Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Andry Puspita Sari
Abstrak :
The Sunda strait tsunami occurred on 22 December 2018, causing hundreds of casualties and significant physical, social, and economic losses. This research brings a critical problem on an achievable community resiliency if the community's capacity can carry on impacts and recover immediately. People in Sukarame Village have obstacles to perform this idea. This research aims to analyze the condition of the community's vulnerability and resiliency and develop strategies to increase community resilience in dealing with the tsunami. Vulnerability analysis methods use Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE). Furthermore, The resilience analysis uses The Integrated Concept of Community Resilience (ICCR), while the strategies formulate using Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) analysis. The result of this study gives an understanding on (i) the physical and social vulnerability parameter shows the moderate condition, whereas economic and total vulnerability in the most vulnerable term (ii) the social, economic, and cultural resilience parameter in the fair condition, otherwise the disaster risk governance in the high state, and the disaster based spatial planning in the medium and the integrated resilience indicator in the medium state (iii) the strategy for enhancing community resilience should be developing disaster-safe ecotourism, improving the community and local government institution capacity to the disaster management such as risk management, emergency management, and logistics system. This research conclusion is the strategy to increase resilience must be synergistic with all stakeholders' step by step, gradually and sustainable.
Tsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018 menimbulkan korban jiwa dan serta kerugian pada sektor fisik, sosial, dan ekonomi. Rumusan masalah adalah bahwa ketahanan masyarakat terhadap tsunami dapat tercapai jika masyarakat memiliki kemampuan untuk mengatasi dampak dan segera pulih ke keadaan semula. Masyarakat Desa Sukarame mengalami kendala melakukannya sehingga perlu peningkatan ketahanan terhadap bencana tsunami. Tujuan riset adalah menganalisis kondisi kerentanan dan ketahanan masyarakat terhadap tsunami serta menyusun strategi peningkatan ketahanan masyarakat menghadapi ancaman tsunami. Metode analisis kerentanan menggunakan Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE), ketahanan menggunakan The Integrated Concept of Community Resilience (ICCR), dan strategi dirumuskan menggunakan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Hasil riset menunjukkan bahwa: (i) Kerentanan fisik dan sosial pada kondisi sedang, sedangkan kerentanan ekonomi dan total pada kondisi sangat rentan (ii) Ketahanan modal sosial, ekonomi, dan budaya pada kondisi sedang, ketahanan tata kelola risiko bencana kondisi tinggi, ketahanan tata ruang berbasis bencana kondisi sedang dan ketahanan terpadu kondisi sedang (iii) Strategi peningkatan ketahanan masyarakat sebaiknya dengan pengembangan ekowisata aman bencana, peningkatkan kapasitas masyarakat dan aparatur daerah terkait kebencanaan, dan manajemen sarana dan prasarana kebencanaan. Kesimpulannya strategi peningkatan ketahanan harus dilakukan secara sinergis bersama seluruh pihak dengan bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan.
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmi Julianto Suwono
Abstrak :
Kecamatan Carita terletak di wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda. Tsunami Selat Sunda yang terjadi tahun 2018 merupakan tsunami yang disebabkan oleh longsoran di bagian tenggara Gunung Anak Krakatau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi yang disebabkan oleh Tsunami Selat Sunda 2018 dengan tingkat kapasitas masyarakat Kecamatan Carita. Tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi, tingkat kapasitas masyarakat, serta hubungan antara keduanya dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilengkapi dengan skoring dan pembobotan. Desa yang mengalami tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi paling tinggi yaitu Desa Pejamben dengan skor 2,5, sedangkan desa yang mengalami tingkat kerusakan paling rendah yaitu Desa Sindanglaut dengan skor 0,7. Tingkat kapasitas masyarakat paling tinggi dimiliki oleh Desa Sindanglaut dan Desa Sukajadi dengan skor 2,5, sementara itu desa yang memiliki tingkat kapasitas masyarakat paling rendah dengan skor 1,6 yaitu Desa Banjarmasin. Hubungan antara tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi dengan tingkat kapasitas masyarakat akan menghasilkan dampak keseluruhan terhadap kejadian tsunami. Hubungan tersebut dapat dinyatakan bahwa desa dengan tingkat kapasitas tinggi memiliki kecenderungan mengalami tingkat kerusakan fasilitas sosial yang lebih rendah. Dampak Tsunami Selat Sunda tahun 2018 paling tinggi terjadi di Desa Banjarmasin dengan skoring 1,4375. Desa Sindanglaut mengalami dampak paling rendah dengan skoring dampak 0,28. Terdapat 3 desa yang tidak terdampak oleh Tsunami Selat Sunda 2018 yaitu Desa Cinoyong, Kawoyang, dan Tembong. ......Carita District is located in a coastal area which is directly adjacent to the Sunda Strait. The Sunda Strait tsunami that occurred in 2018 was a tsunami caused by a landslide in the southeastern part of Mount Anak Krakatau. This study aims to analyze the relationship between the level of damage to socio-economic facilities caused by the 2018 Sunda Strait Tsunami and the level of community capacity in Carita District. The level of damage to socio-economic facilities, the level of community capacity, and the relationship between the two were analyzed using a quantitative descriptive method equipped with scoring and weighting. The village that experienced the highest level of damage to socio-economic facilities was Pejamben Village with a score of 2.5, while the village that experienced the lowest level of damage was Sindanglaut Village with a score of 0.7. Sindanglaut Village and Sukajadi Village have the highest level of community capacity with a score of 2.5, meanwhile the village that has the lowest level of community capacity with a score of 1.6 is Banjarmasin Village. The relationship between the level of damage to socio-economic facilities and the level of community capacity will produce an overall impact on the tsunami occurrence. This relationship can be stated that villages with a high level of capacity have a tendency to experience lower levels of damage to social facilities. The highest impact of the 2018 Sunda Strait Tsunami is occurred in Banjarmasin Village with a score of 1.4375. Sindanglaut Village experienced the lowest impact with an impact score of 0.28. There are 3 villages that were not affected by the 2018 Sunda Strait Tsunami, namely Cinoyong, Kawoyang, and Tembong Village.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library