Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Smith, Charles R.
Tulsa, Oklahoma: OGCI Publications, 1992
622.338 2 SMI a II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Charles R.
Tulsa, Oklahoma: OGCI Publications, 1992
622.338 2 SMI a I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Short, J.A.
Tulsa, Oklahoma: PennWell, 1982
622.338 SHO d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
MacLachlan, Malcolm
Ledbury, England: Oilfield Publications, 1987
627.75 MAC i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chai Bainur
"ABSTRAK
Pemakaian Semen Portland, yang merupakan material komposit sebagai pembalut selubung baja pada sumur minyak dan sumur panas bumi, bertujuan untuk menahan dan' mengikat selubung agar tidak tarjadi keruntunan lubang. Selain i tu, juga berfungsi melindungi selubung dari fluida yang bersifat korosif yang terdapat pada setiap formasi.
Di salah. satu. daerah pemboran sumur panas "buini di Indone sia, yaitu di datarn Dieng, ditemui keluhan bahwa pada beberapa sumur, di kedalaman 100 sampai 600 meter diduga ter^adi kerusakan pada selubung maupun beton pembalut-nya yang terbuat dari semen sumur minyak.
Penelitian dimaksudkan untuk mempelajari semen sumur minyak yang tepat digunakan pada pemboran sumur panas bumi.
Proses pembuatan semen h.SR spesifikasi API 10 Kelas G sa ma saja dengan pembuatan semen portland biasa, dengan b^ "berapa modifikasi tertentu sehlngga diperoleh. semen su~ mur minyak dengan kriteria tertentu.
Pengecoran semen dilakukan dengan raembalutkan lumpur se
men kepada pelat baja dan lalu dipanaskan di dalam dapur
bersuhu 150 sampai 350 G, beberapa saat. Pengujian ai-
fat mekanis diharapkan dapat inemperlihatkan kuat ikat an
tara beton dengan pelat baja.Karena pengecoran juga dilakukan dengan menambah bahan _a adtif yang berfungsi antara lain mempercepat "diperoleb."^ nya kuat tekan semen, mencegah pembekuan semen terlalu cepat sewaktu proses penyemenan, maka penelitian ini juga melibatkan bahan-bahan aditif tersebut.
Pemakaian semen sumur minyak pada sumur panas bumi yang bersuhu tinggi lebih dari 165 C, kuranglah. tepat.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Zabidi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suhu terhadap kuat tekan semen, kuat ikatan semen terhadap pipa selubung ( kuat ikatan geser semen ) dan permeabilitas semen dengan Cara membandingkan hasil pengujian dari semen sumur minyak kelas G sedangkan sebagai bahan aditifnya dipakai tepung silika yang berukuran 200 mesh. Eengamatan yang dilakukan pada semen sumur minyak kelas G tanpa penambahan tepung silika ( neat cement ), menunjukkan bahwa pada suhu diatas 120°C akan terjadi penurunan kuat tekan, penurunan kuat ikatan geser dan kenaikan permeabilitas. Semen sumur minyak tanpa dan dengan penambahan tepung silika pada suhu antara 130°C sampai 150°C, akan terjadi penurunan kuat tekan, penurunan kuat ikatan geser dan kenaikan permeabilitas semen. Sedangkan penambahan tepung silika pada semen sumur minyak pada suhu yang tinggi ( diatas 150°C ) akan mengakibatkan kenaikan kuat tekan, kenaikan kuat ikatan geser dan menurunkan permeabilitas sehingga akan memperbaiki kualitas penyemenan. Makin besar penambahan tepung silika pada semen sumur minyak pada suhu yang tinggi ( diatas 150°C ), akan mengakibatkan kenaikan kuat tekan yang besar, kenaikan kuat ikatan geser yang besar, dan penurunan permeabilitas semen sanpai mendekati harga nol."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Miftahul Akbar
"Produksi sumur minyak sangat ditentukan oleh parameter porositas dan permeabilitas. Kedua parameter ini dapat menggambarkan karakter reservoar, salah satunya pada reservoar karbonat. Permeabilitas reservoar karbonat sulit diestimasi karena heterogenitasnya cukup tinggi. Untuk melakukan penentuan zona permeabilitas, diperlukan metoda yang dapat memberikan estimasi yang akurat. Estimasi permeabilitas yang umum digunakan adalah menggunakan parameter gelombang Stoneley pada log Dipole Shear Sonic Imager DSI dan metoda rocktyping. Pendekatan pertama menggunakan log DSI untuk mengestimasi zona permeabilitas melalui parameter gelombang Stoneley. Sedangkan pendekatan kedua, metoda rocktyping digunakan untuk memperoleh hasil estimasi zona permeabilitas bawah permukaan dengan berdasarkan analisis Flow Zone Indicator FZI . Kedua pendekatan ini metoda DSI dan rocktyping , sama-sama dapat mengestimasi zona permeabilitas pada suatu reservoar. Dalam penelitian ini, kami melakukan perbandingan antara kedua metoda ini untuk mengetahui kesamaan dan perbedaan antara keduanya, seberapa efektif dan akurat dalam penentuan zona permeabilitas pada masing-masing tipe pori di reservoar karbonat. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi nilai permeabilitas berdasarkan tipe pori lebih efektif dan efisien menggunakan metoda rocktyping. Yang mana dari hasil tersebut didapat bahwa nilai kedalaman yang didominasi oleh tipe pori crack memiliki nilai permeabiitas yang paling tinggi. Yakni, 3617,689 mD pada Upper reservoir dan 1814,108 mD pada Reef reservoir.

Production of oil well is determined by parameter of porosity and permeability. Both of these parameters can describe the reservoir character, one of them in the carbonate reservoir. The permeability of the carbonate reservoir is difficult to estimate because of the high heterogeneity. To determine the permeability zone, a method that can provide accurate estimates is needed. The commonly used permeability estimation is to use the Stoneley wave parameters in the Dipole Shear Sonic Imager log DSI and the rocktyping method. The first approach uses the dsi log to estimate the permeability zone via the Stoneley wave parameter. While the second approach, rocktyping method is used to obtain the estimate of sub surface permeability zone based on Flow Zone Indicator FZI analysis. Both of these approaches DSI method and rocktyping , can equally estimate the permeability zone in a reservoir. In this study, we compared the two methods to determine the similarities and differences between the two, how effective and accurate the determination of permeability zones in each pore type in the carbonate reservoir. From the results of this study can be concluded that the results of permeability value estimation based on pore type more effective and efficient using method rocktyping. Which of the results obtained that the value of depth is dominated by pore crack type has the highest permeabiitas value. Namely, 3617.689 mD on the top reservoir and 1814.108 mD at the Reef reservoir.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S70117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Fadhil Nurhakim
"Waterflood berperan penting sebagai strategi pemberdayaan sumur minyak tua guna mencegah penurunan tekanan dan meningkatkan produksi minyak. Teknik streamline serta teknik tracer test adalah metode umum untuk mengevaluasi performa waterflood. Namun, kedua metode tersebut memiliki kekurangan akibat kebutuhan data geologis dengan ketidakpastian yang tinggi. Capacitance Resistence Model (CRM) diusulkan sebagai alternatif karena hanya memerlukan data historis debit sumur untuk memetakan kekuatan interkonektivitas antar sumur. Penelitian ini menggunakan data sintesis dan data lapangan X. Pada data sintesis, model CRMP dan CRMIP tervalidasi melalui history matching dengan R-square>0,9 dan MAPE<10%. Pada data lapangan X, ketidaklengkapan metode matematis menyebabkan hasil history matching menjadi belum optimal dengan nilai R-square 0,79-0,88 dan MAPE 127-185%. Analisis ketidakpastian dari model CRMP dan CRMIP dilakukan melalui metode Bayesian dengan luaran berupa prediction interval pada parameter hasil model CRM dan prediction band profil produksi fluida. Data sintesis memiliki prediction interval yang sedikit berbeda, dengan rata-rata coefficient of variations model CRMP yang lebih rendah dari model CRMIP. Data lapangan X memiliki nilai ketidakpastian pada model CRMP dan CRMIP yang lebih tinggi dibandingkan dengan dataset sintesis. Profil produksi fluida pada semua data yang digunakan menunjukkan hasil yang konsisten, dimana overall relative precision (%) model CRMP lebih rendah daripada model CRMIP.

Waterflood plays an important role as a strategy for empowering old oil wells to prevent pressure drops and increase oil production. The streamline technique as well as the tracer test technique are common methods for evaluating waterflood performance. However, both methods have drawbacks due to the need for geological data with high uncertainty. The Capacitance Resistance Model (CRM) is proposed as an alternative because it only requires historical well discharge data to map the strength of interconnectivity between wells. This study uses synthesis data and X field data. In the synthesis data, the CRMP and CRMIP models are validated through history matching with R-square>0.9 and MAPE<10%. In field data X, the incompleteness of the mathematical method causes the results of history matching to be not optimal with R-square values of 0.79-0.88 and MAPE 127-185%. Uncertainty analysis of the CRMP and CRMIP models was carried out using the Bayesian method with outputs in the form of prediction intervals on the results parameters of the CRM model and prediction bands of fluid production profiles. The synthesis data has slightly different prediction intervals, with an average coefficient of variation for the CRMP model which is lower than the CRMIP model. Field X data has a higher uncertainty value in the CRMP and CRMIP models compared to the synthesis dataset. The fluid production profile for all data used shows consistent results, where the overall relative precision (%) of the CRMP model is lower than the CRMIP model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhari Pranyoto
"Latar belakang riset ini adalah perhatian tentang banyaknya pencemaran lingkungan di sekitar sumur minyak tua, sebagai akibat dari operasi sumur minyak tua. Menggunakan studi kasus di Wilayah Kerja Pertambangan PT X, kontraktor migas nasional, riset ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara peran pemangku kepentingan satu dan lainnya dan hubungan antara beberapa faktor lingkungan sosial di sekitar sumur minyak tua pada keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan keberlanjutan sosial di sekitar sumur minyak tua, serta membangun model analisis untuk mewujudkan keberlanjutan dalam penambangan sumur minyak tua. Metoda riset yang digunakan adalah metode kuantitatif dan dilengkapi dengan metode kualitatif (mixed method). Data primer riset diperoleh melalui survei di dua desa dalam kawasan sumur minyak tua, Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda Kabupaten, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dimana sumur minyak tua berada, serta wawancara mendalam dan focused group discussion (FGD) dengan para informan yang terdiri dari tenaga ahli di bidang yang relevan. Pengolahan data riset dan analisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dan Interpretive Structural Modelling (ISM). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa peran BUMD dan peran Kontraktor-melalui-BUMD berpengaruh pada peningkatan keberlanjutan ekonomi di sumur minyak tua; peran Kontraktor berpengaruh pada peningkatan keberlanjutan lingkungan di sumur minyak tua; peran pemerintah Kabupaten berpengaruh pada penurunan keberlanjutan sosial, sedangkan peran Kontraktor berpengaruh pada peningkatan keberlanjutan sosial di sumur minyak tua. Terdapat beberapa faktor lingkungan sosial yang berpengaruh pada kondisi keberlanjutan sumur minyak tua saat ini, yang utama adalah kondisi ekonomi masyarakat sekitar sumur minyak tua, yang berpengaruh pada penerapan SOP penambangan minyak di sumur minyak tua.

The background of this research is the concern about pollution in the environment surrounding old oil wells, as a result of the operations of these wells. Using a case study in the Mining Working Area of PT X, a national oil contractor, this research aims to analyze the relationship between various stakeholders and the relationship between several social and environmental factors around the old oil wells, in terms of economic, environmental, and social sustainability in the vicinity of the old oil wells. Additionally, this research aims to develop an analytical model to achieve sustainability in the extraction of oil from old wells. The research methodology used is a quantitative method supplemented with qualitative methods (mixed method). Primary research data was obtained through surveys in two villages located near the old oil wells, the Regency Environmental Agency, the Regency Development Planning Agency, as well as through in-depth interviews and focused group discussions (FGD) with experts in relevant fields. The research data was processed and analyzed using Structural Equation Modelling (SEM) and Interpretive Structural Modelling (ISM). The results of the hypothesis testing show that the role of the Regency government owned company (BUMD) and the role of the Contractor-through-BUMD (Regency Government Owned Enterprises) have an impact on the improvement of economic sustainability in the old oil wells; The Contractor's role affects the improvement of environmental sustainability in the old oil wells; The role of the Regency Government has an impact on the decrease of social sustainability, while the Contractor's role has an impact on the improvement of social sustainability in the old oil wells. There are several social and environmental factors that influence the current state of sustainability of the old oil wells, with the primary factor being the economic condition of the communities surrounding the old oil wells, which affects the implementation of oil extraction standard operating procedures in these wells."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library