Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rahmania Eridaputri
Abstrak :
Gula merupakan salah satu komoditas strategis selain beras yang masih belum bisa dipenuhi kebutuhannya oleh produksi dalam negeri. Kebutuhan yang terus meningkat mendorong pemerintah untuk mencapai target swasembada di tahun 2017. Swasembada dikatakan tercapai ketika produksi dalam negeri mampu menutupi 90 persen kebutuhan. Dengan menggunakan metode ordinary least square dan data pada tahun 1975-2014, didapatkan hasil bahwa variabel luas lahan tebu, produktivitas, rendemen tebu dan dummy kebijakan proteksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kuantitas produksi gula nasional. Sedangkan variabel bebas lainnya tidak signifikan.
......Sugar is one of the strategic commodity other than hulled rice which the domestic production can not fulfill the demand The increasing of demand for sugar in every year encourages the governSugar is one of the strategic commodity other than hulled rice which the domestic production can not fulfill the demand. The increasing of demand for sugar in every year encourage the government to reach self-sufficiency in 2017. Self-sufficiency is a success when the domestic production can fulfill at least 90 percent of the quantity demanded. This paper is using ordinary least square method with data set from 1975-2014, the result shows that land, productivity of land, sucrose content of sugar cane and import tariff are significantly affecting the production of white sugar while the other variables are not significantly affecting it.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61864
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Garhard Folaizaro Hulu
Abstrak :
ABSTRAK
Pencapaian swasembada gula sangat erat kaitannya dengan peningkatan produksi gula nasional dan pengembangan industri pergulaan nasional. Penelitian ini
ditujukan untuk melihat dampak kebijakan pergulaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gula nasional yang
dilakukan dalam rentang waktu penelitian dari tahun 1975 hingga 2012 dengan menggunakan metode Regulatory Impact Assessment dan Ordinary Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan di periode monopoli Bulog (1975-1998) serta periode bebas dan transisi (1999-2002) memberikan dampak negatif bagi industri pergulaan di Indonesia sedangkan kebijakan di periode proteksi dan promosi (2003-2012) memberikan dampak positif terhadap industri pergulaan di Indonesia. Disamping itu produksi gula Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh harga gula dalam negeri, produktivitas, kebijakan proteksi dan promosi impor serta kebijakan periode non Bulog.
ABSTRACT
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54637
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library