Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Rosdalina
"ABSTRAK
Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah pengarang memanipulasi sudut pandang dengan memanfaatkan unsur-unsur linguistik dan bagaimanakah peranannya dalam mengungkapkan penokohan, konflik dan tema. Adapun tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa pengarang menggunakan pilihan unsur-unsur linguistik untuk memanipulasi sudut pandang dan untuk menunjukkan bahwa pilihan unsur-unsur itu juga mengungkapkan unsur penokohan, konflik dan tema.
Data diambil dari cerita pendek The Rivals karya George Garrett. Cerita Pendek ini dipilih sebagai korpus data karena dalam penyajiannya banyak menyorot keadaan batin tokohnya sehingga pemanfaatan sudut pandang, balk fiksional maupun wacana, terlihat sangat jelas.
Dasar teoritis yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori stilistika dan teori-teori lain seba gai penunjang, yaitu teori gaya dan sudut pandang. Untuk menganalisis unsur-unsur bahasa digunakan teori tata bahasa fungsional dan teori penyajian ujaran dan pikiran.
Hasil yang didapat hanya berlaku untuk cerita pendek yang dijadikan korpus data dan tidak dapat dite_rapkan kepada cerita lain. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis data yang telah dilakukan adalah: Sudut pandang ditentukan oleh pilihan pronomina, dan reflektor ditentukan oleh pilihan klausa, keterangan waktu dan tempat, penyajian pikiran. Penokohan dapat diungkapkan dengan pilihan verba. Pengungkapan konflik dilihat dari pilihan adjektiva, nomina serta penyajian ujaran dan pikiran.

"
Lengkap +
1995
S14093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Gifari Alwaini
"ABSTRAK
Penelitian karakteristik sudut aliran udara pada performa generator microbubble dengan tabung silinder telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh parameter sudut aliran udara terhadap bubble yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan water loop system yang terdiri dari kolam pengamatan, kotak pengamatan, pompa, flowmeter, valve dan test section. Test section adalah generator microbubble jenis tabung silinder dengan bola. Pada penelitian ini digunakan 3 jenis generator microbubble dengan variasi sudut aliran udara yang dilakukan pada berbagai variasi debit air, debit udara dan ketinggian air. Parameter yang diujikan secara signifikan memberi pengaruh terhadap jumlah dan ukuran bubble. Semakin besar debit udara maka ukuran bubble yang dihasilkan semakin besar, sedangkan jika debit air meningkat maka semakin banyak microbubble yang dihasilkan. Pengaruh sudut aliran udara pada generator microbubble signifikan. Generator microbubble dengan sudut aliran 45? menghasilkan bubble dengan ukuran lebih besar dibandingkan dengan generator microbubble direct. Generator microbubble dengan sudut aliran 90? tidak dapat menghisap udara lebih 0.1 lpm sehingga tidak efisien dalam menghasilkan bubble. Penelitian ini dapat simpulkan bahwa generator microbubble mampu menghasilkan microbubble. Populasi serta ukuran microbubble sensitif terhadap sudut aliran udara. Microbubble generator dengan sudut udara langsung menghasilkan microbubble yang lebih banyak.

ABSTRACT
Research about characteristic of microbubble generator sphericall ball has been carried out. This research aims to study the influence of airflow angle on bubble generated characters. This research use loop water system consist of observation reservoir, box reservoir, pump, flow meters, valves, and test section. Test section is a microbubble generator spherical ball. In this study, there are 3 types of microbubble generator with varies air flow angel that conducted in different varies water flowrate, air flowrate and height of water. The tested parameter significantly influence population and size of bubble. Increasing air flowrate will affect increasing size of bubble, while increasing water flowrate will increase microbubble. Effect of airflow angle in microbubble generator are significant. Microbubble generator with 45 airflow angle produce bigger size of bubble compare to direct microbubble generator. Microbubble generator with 90 air flow angle can rsquo t suction the air more than 0.1 lpm so inefficient to produce bubble. From this study it is concluded that microbubble generator capable produce microbubble. Population and size of bubble affected by airflow angle. Microbubble generator with airflow angle direct produce more microbubble than 45 and 90 airflow angle."
Lengkap +
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lambertus Somar
Jakarta: Grasindo, 2001
362.293 LAM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herdiyanti Dwi Lestari
"Satir Hurra Ich Lebe in Deutschland karya Sinasi Dikmen menggambarkan belum adanya pemahaman budaya antar dua negara (Jerman dan Turki) yang mengakibatkan munculnya konflik pada masa kedatangan imigran Turki ke Jerman pada generasi pertama. Untuk memahami permasalaha yang berkembang maka diperlukan telaahan perbandingan kebudayaan dalam kriteria sudut pandang (Blickwinkel) antara budaya masyarakat Turki dan Jerman. Perbedaan sudut pandang memperhatikan banyak faktor yang mempengaruhi permasalahan terhadap masyarakat Jerman dan Turki di masa perpindahan masyarakat Turki ke negara Jerman sebagai pekerja tamu.

Satire Hurra Ich Lebe in Deutschland by Sinasi Dikmen illustrates the lack of cultural understanding between the two countries (Germany and Turkey) that resulted culturals conflict during the arrival of Turkish immigrants to Germany in the first generation. To understand the conflict problems is required research paper in comparative criteria (Blickwinkel) between Turkish and German culture. The diffrerences point of view mentioned considers many factors thet influences understanding problems of Germany and Turkey community in the displacement as guest workers.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinanda Tegas Rangga Bhakti
"Spektra Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) pada sebuah nanowire nilainya sangat dipengaruhi oleh ukuran, sudut datang gelombang elektromagnetik dan polarisasi dari gelombang tersebut. Pada studi ini dilakukan pada nanowire perak yang fungsi dielektrik dari peraknya diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Christy (1972), dan medium kaca cembung dengan indeks refraksinya diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Kim N (2014). Untuk mengetahui pengaruh dari perubahan sudutnya, pemodelan dilakukan dengan menggunakan sudut 0°, 15°, 30°, 45°, 60°, 75°, dan 90°. Serta aspek rasio 10, 12, 14, 16, 18, dan 20 untuk diameter nanopartikel 10nm. Hasil dari pemodelan yang dilakukan dengan menggunakan metode Metallic Nanoparticles Boundary Element Method (MNPBEM), dapat diperoleh pengaruh tersebut pada spektra optik LSPR nanowire, yang dimana pada sudut datang mendekati 0° perubahan dari aspek rasio dalam wujud pertambahan panjang hanya merubah intensitas dari penampang lintang sedangkan saat sudut mendekati nilai 90° perubahan aspek rasio mulai memengaruhi posisi puncak dari resonansi LSPR yang terjadi yang mengakibatkan terjadinya redshift. Perubahan sudut datang gelombang elektromagnetik memengaruhi tidak hanya dari posisi puncak resonansi, tapi juga intensitas penampang lintang baik ekstinsi, hamburan, maupun serapan pada spektra optik nanowire. Seperti pada puncak resonansi utama yang dominan saat sudut 0° atau mode transversal secara bertahap mulai berkurang hingga bisa dikatakan tidak muncul lagi pada saat sudut 90°, dan juga sebaliknya puncak resonansi utama yang dominan saat sudut 90° tidak muncul hingga sudut datang bergeser dari 0° ke arah 90°

The Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) spectra of a nanowire are strongly influenced by the size, incident angle of the electromagnetic wave and the polarization of the wave. This study was conducted on silver nanowire whose dielectric function of silver was obtained from the research conducted by Johnson and Christy (1972), and convex glass medium with refractive index obtained from the research conducted by Kim N (2014). To determine the effect of changing the angle, modeling was done using angles of 0°, 15°, 30°, 45°, 60°, 75°, and 90°. As well as aspect ratios of 10, 12, 14, 16, 18, and 20 for a nanoparticle diameter of 10nm. The results of the modeling carried out using the Metallic Nanoparticles Boundary Element Method (MNPBEM), can be obtained the effect on the optical spectra of LSPR nanowire, which at an incident angle close to 0° the change of aspect ratio in the form of length increase only changes the intensity of the cross section while when the angle approaches the value of 90° the change in aspect ratio begins to affect the peak position of the LSPR resonance that occurs resulting in redshift. Changes in the angle of incident of electromagnetic waves affect not only the position of the resonance peak, but also the intensity of the cross section of both extinction, scattering, and absorption in the nanowire optical spectra. As in the main resonance peak which is dominant at an angle of 0 ° or transverse mode gradually begins to decrease until it can be said that it no longer appears at an angle of 90 °, and vice versa, the main resonance peak which is dominant at an angle of 90 ° does not appear until the angle of incidence shifts from 0 ° to 90 °."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo Budi Waskito
"ABSTRAK
Pelecehan seksual sebenarnya bukanlah fenomena sosial yang baru muncul
dalam masyarakat. Karena sejak jaman prasejarah hingga jaman Majapahit hal
tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan. Pada masa modem ini tepatnya sejak
dekade 70-an mulai muncul kesadaran mengenai pentingnya fenomena pelecehan
seksual untuk diperhatikan. Banyak penelitian yang meraaparkan fakta mengenai
peristiwa pelecehan ini menunjukkan bahwa pelecehan seksual lebih banyak menimpa
kaum wanita dan interaksinya bersifet heteroseksual. Namun hanya sedikit peneliti
yang tertarik untuk menelaah sisi pelakunya. Ketika teijadi suatu pelecehan maka
terdapat dua pihak yang terlibat secara langsung yaitu si korban dan sang pelaku.
Penelitian yang ada selama ini jarang sekali meneliti fenomena pelecehan seksual
melalui sudut pandang pelakunya.
Terdapat beberapa pendekatan yang dipergunakan untuk menjelaskan
teijadinya peristiwa pelecehan seksual, dan salah satu yang dapat dipergunakan
adalah pendekatan psikologi sosial melalui proses atribusi. Atribusi merupakan proses
penyimpulan yang dilakukan seseorang untuk mengetahui penyebab yang berperan
bagi kemunculan suatu tingkah laku. Salah satu teori atribusi yang dapat menjelaskan
perilaku pelecehan secara komprehensif adalah teori Atribusi Kelley (1973). Dalam
teori ini dijelaskan mengenai skema dan model yang dapat dipergunakan individu
untuk menyimpulkan suatu peristiwa yang tergantung pada kepemilikan 3 informasi
yang lengkap yaitu informasi Distinksi, Konsistensi dan Konsensus.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses atribusi pelaku terhadap
perilaku pelecehan seksual yang dilakukannya. Selain itu dapat diketahui faktor apa
yang menjadi penyebab teijadinya pelecehan seksual berdasarkan sudut pandang
pelakunya. Melalui penelitian ini diharapkan penelitian dapat memberikan
Pemahaman yang berarti pada masyarakat mengenai pelecehan seksual terhadap
wanita sebagai suatu fenomena penlaku seksual antara pria dan wanita Tujuan utama
penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian "Bagaimana proses atribusi pelaku tindakan pelecehan seksual terhadap tingkah laku pelecehan seksual
yang dilakukannya ?"
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif melalui desain penelitian survey dan studi kasus. Dengan pendekatan dan
desain penelitian yang ada ditentukan 2 metode pengumpulan data, yaitu metode
survey kuesioner dan wawancara mendalam. Instrumen yang dipergunakan adalah
kuesioner pelecehan seksual, pedoman wawancara dan catatan lapangan. Karakteristik
sampel dari penelitian ini adalah pelaku pelecehan seksual yang begenis kelamin pria,
memenuhi kriteria pelaku yang ditetapkan dan menjadi ma^iswa di perguruan tinggi
di Jakarta dan sekitamya.
Pengambilan sampel dilakukan secara aksidental {accidental sampling karena
tema yang diteliti cukup sensitif bagi sebagian orang, metode ini lebih mudah, cepat
dan ekonomis digunakan dengan keterbatasan yang dimiliki. Jumlah sampel
penelitian kuantitatif sebanyak 298 pelaku mahasiswa dengan jumlah minimal N=30
sedangkan jumlah sampel pada penelitian kualitatif sebanyak 4 orang responden
dengan minimal N=l. Data yang berasal dari hasil kuesioner diolah dengan
menggunakan metode statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan kemudian
dianalisis untuk didapatkan gambaran mengenai proses atribusi yang dilakukan
pelaku terhadap tingkah laku pelecehan yang dilakukannya. Sedangkan hasil kualitatif
diolah dan dianalisa dengan menggunakan metode perbandingan antar kasus {analytic
comparison), dan penggambaran intra kasus {illustrative method).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden melakukan bentuk
pelecehan "mengomentari wanita dengan panggilan, julukan atau siulan tertentu" dan
"Memandangi bagian tubuh wanita dari atas hingga bawah". Hanya sebagian kecil
responden yang melakukan pelecehan dalam bentuk menjanjikan kesenangan atau
memberikan ancaman yang dikaitkan dengan keinginan melakukan aktifitas seksual.
Perilaku pelecehan tersebut seringkali dilakukan oleh mahasiswa terhadap teman
wanitanya..
Berdasarkan teori Atribusi Kelley para pelaku cenderung mempergunakan
Skema Kausal dalam melakukan penyimpulan penyebab. Hal ini dikarenakan
sebagian besar dari mereka tidak memiliki informasi Distinksi, Konsistensi dan
Konsensus yang lengkap. Ketiga informasi tersebut sangat diperlukan untuk
melakukan proses atribusi jika menggunakan model Kovarian. Dengan menggunakan
skema tersebut para pelaku tidak mempergunakan informasi yang berkenaan dengan
dirinya, korban dan lingkungan tempat kejadian karena skema ini lebih memanfaatkan
konsep hubungan sebab-akibat yang sudah dimiliki sebelumnya dalam repertoar
ingatan pelaku. Berdasarkan proses atribusi yang dilakukannya sebagian besar pelaku
memberikan atribusi pada faldor korban sebagai penyebab tindakan pelecehan seksual
tersebut
Hasil studi kasus yang dilakukan p^ empat responden menunjukkan bahwa
para pelaku mengidentikkan cara berpakaian, daya tarik fisik dan bahasa tubuh dari
wanitalah yang berperan besar bagi teijadinya peristiwa tersebut. Pelaku pelecehan
seksual cenderung memandang wanita seba^ makhluk yang lemah. Mei^ka juga
cenderung memiliki memiliki pandangan tradisional mengenai peran gender wanita
Hasil yang diperoleh tersebut perlu ditelaah lebih lanjut lagi. Untuk itu perlu
dilakukan beberapa penelitian mengenai batasan dan bentuk tingkah laku pelecehan
seksual. Selain itu penelitian yang sama dengan menggunakan pendekatan atribusi
perlu juga dilakukan terhadap sampel pelaku yang lain seperti pelaku pelecehan di
lingkungan keija, di tempat umum dan sebagainya."
Lengkap +
2002
S2904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Ramadhan Hary Putra
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di Asia Tenggara dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau. Dengan luasnya laut di Indonesia masih banyak daerah lautan yang masih belum tereksplorasi dengan baik. Terutama daerah lautan yang cukup dalam sehingga manusia tidak dapat mengeksplorasi nya secara manual. Oleh karena itu ROV merupakan sebuah cara untuk melakukan eksplorasi laut dalam secara tidak langsung. Eksplorasi atau ekspedisi menggunakan ROV ini sudah menjadi hal umum. Dengan kemajuan teknologi dan desain pada masa sekarang, dengan mengaplikasikan teori biomimikri pada desain ROV sehingga dapat mengikuti pola kehidupan dari spesies makhluk hidup tersebut. Diharapkan dengan menggunakan adaptasi biomimikri, ROV dapat bekerja lebih efektif dan efisien ketika melakukan eksplorasi bawah laut. Pinguin merupakan burung yang tidak dapat terbang, namun dapat berenang dan menyelam. Dengan variasi sudut serang dari sayap pinguin, diharapkan dapat menghasilkan model ROV adaptasi badan pinguin yang efektif untuk dipakai sebagai alat melakukan eksplorasi. Namun setelah dilakukan simulasi pada model ROV adaptasi badan pinguin dan ROV konvensional, didapatkan hasil rata-rata hambatan yang besar pada model ROV adaptasi badan pinguin dibandingkan dengan model ROV konvensional. Namun pada rentang froude number 0 – 0.34, rata-rata hambatan dari model ROV adaptasi pinguin lebih rendah dibanding model konvensional. Sehingga model ROV adaptasi badan pinguin tidak direkomendasikan sebagai ROV cepat. Perlu dilakukan perubahan pada desain model dan juga penambahan beberapa kondisi sehingga model ROV adaptasi badan pinguin dapat bersaing dengan model ROV konvensional.

Indonesia is an archipelagic country located in Southeast Asia with a total of 17,508 islands. With the vastness of the sea in Indonesia, there are still many areas of the ocean that are still not well explored. Especially areas of the ocean that are deep enough that humans cannot explore them manually. Therefore, ROV is a way to do deep sea exploration indirectly. Exploration or expedition using this ROV has become a common thing. With advances in technology and design today, by applying biomimicry theory to the ROV design so that it can follow the life patterns of these living species. It is hoped that by using biomimicry adaptation, ROV can work more effectively and efficiently when conducting underwater exploration. Penguins are birds that cannot fly, but can swim and dive. With variations in the angle of attack of the penguin's wings, it is hoped that it can produce an effective penguin body adaptation ROV model to be used as a tool for exploration. However, after conducting simulations on the penguin body adaptation ROV model and conventional ROV, the results obtained are large average resistance results in the penguin body adaptation ROV model compared to the conventional ROV model. However, in the froude number range 0 – 0.34, the average resistance of the penguin adaptation ROV model is lower than the conventional model. So the penguin body adaptation ROV model is not recommended as a fast ROV. It is necessary to make changes to the model design and also to add several conditions so that the penguin body adaptation ROV model can compete with conventional ROV models."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Josua Martua Nugraha
"ABSTRAK
Penggunaan geotekstil sebagai perkuatan tanah diharapkan dapat meningkatkan daya dukung dan kuat geser tanah. Tujuan penelitian ini adalah melihat tingkat efisiensi dari penggunaan geotekstil nonwoven pada tanah merah dan melihat seberapa jauh perubahan nilai kohesi dan sudut geser sebelum diberikan dan setelah diberikan perkuatan dengan menggunakan uji triaxial UU Uncosolidated Undrained . Selain itu dilakukan juga pengujian California Bearing Ratio untuk melihat pengaruh penggunaan geotekstil nonwoven terhadap daya dukung tanah.Pengujian dilakukan juga pada kepadatan yang berbeda, yaitu pada keadaan optimum dan 95 dari keadaan optimum baik untuk di atas optimum maupun di bawah optimum. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa adanya peningkatan nilai kohesi tanah pada keadaan kepadatan optimum, sedangkan ketika kepadatannya tidak optimum, cenderung tidak berpengaruh. Nilai sudut geser cenderung turun ketika diberikan perkuatan. Namun, dalam uji CBR terjadi kenaikan nilai CBR pada tanah uji yang diberikan perkuatan

ABSTRAK
The use of geotextiles as soil reinforcement is to increase the bearing capacity and the shear strength of the soil. The purpose of this study is to look at the efficiency level of the use of nonwoven geotextiles on the tropical red clay soil and to see how far the cohesion and shear values change before they are given and after the reinforcement using the Uncosolidated Undrained Triaxials. In addition, the California Bearing Ratio test is also conducted to see the effect of nonwoven geotextile utilization on soil bearing capacity. The test is also carried out at different densities, at the optimum state and 95 of the optimum state for both optimum and below optimum. The results of this study show that there is an increase in soil cohesion values in optimum density conditions, whereas when the density is not optimum, it tends to have no effect. The shear angle value tends to fall when given reinforcement. However, in the CBR test there was an increase in the value of CBR on the given assayed test ground."
Lengkap +
2017
S66795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Martiningsih
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman peserta didik dalam materi sudut di kelas VIII E SMP Muhammadiyah 1 Surabaya. Hal ini disebabkan guru kurang tepat dalam memilih media pembelajaran yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep sudut menggunakan laboratorium maya versi android. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, di mana setiap siklus diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas VIII E SMP Muhammadiyah 1 Surabaya tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah peserta didik 36 orang. Data dalam penelitian ini berupa penilaian proses yang diperoleh dari peserta didik dalam beraktivitas dan penilaian pada akhir siklus. Kemudian, data dianalisis untuk memperoleh gambaran tentang berhasil tidaknya pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dalam memahami konsep sudut setelah belajar menggunakan laboratorium maya versi android pada siklus pertama dengan teman sebangku dan laboratorium maya versi android secara individu pada siklus kedua. Indikasi peningkatan hasil belajar didasarkan pada perolehan nilai pada siklus pertama dan siklus kedua."
Lengkap +
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2020
371 TEKNODIK 24:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>