Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Andre Maulana
Abstrak :

ABSTRAK
Pembangunan kota-kota besar seperti Jakada telah menjadikan Jakarta sebagai Salah sam kota metropolitan yang terbesar di dunia , dengan jumlah penduduk sckitar 8 juta jiwa maka kota Jakarta memiliki lingkat dinamika masyarakat yang tinggi. Sailing dengan tingkat mobilit/as masyatakatnya maka kola Jakarta membutuhkan suatu sistem transportasi terpadu, Salah satu diantaranya adalah pernbangunan Kereta Bawah Tanah ( Subway ).

Pelaksanaan Kontruksi Subway di Jakarta memiliki tingkat kesulitan yang Iinggi, dimana lintasan kereta akan melewati daerah-daerah yang sudah ada fasilitas infraslruktur seperti jalan, bangunan dan jembatan. Juga dikarenakan kondisi gcologis kota .Iakana merupakan tanah Iunak. Pembangunan ini bercslko tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya.

Studi ini dilakukan untuk menganalisa seberapa jauh pcngaruh pcmbangunan konstruksi subway terhadap bangunan dan permukaan tanah, dan juga pengaruh kontruksi bangmman terhadap struktur subway yang telah ada, juga pengaruh lainnya pada masa konslnlksi seperti kedalaman tunnel, ketinggian muka air tanah, kckuatan penyangga (support), level dari pilecaplpondasi bangunan, dll.

Data pcnyelidikan tanah diambil dari salah satu data penyelidikan tanah proyek Chase Plaza H Jl. Jend. Sudirman untuk beberapa parameter simulasi, dan seluruh Iokasi dari Fatmawati sampai Sta. Kota disimulasikan untuk satu kondisi tetap.

Terowongan antar stasiun ini akan dianalisa dalam 2 dimensi regangan bidang (plane strain pada kedalaman 30 s/d 50 meter. Pada kondisi undrained dan menggunakan model kontsitutive tanah Elastis Linier Isotrop dan model Elasto-plastis Mohr-Coulomb sebagai perbandingan.

Program Sage Crisp V3.02 akan diguuakan dalam analisa ini, program yang didasarkan atas analisa elemen hingga ini diharapkan dapat memodelkan pada keadaan yang sebenarnya.
1997
S34653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sungkar, Ali Abdurrahman
Abstrak :
Aspek kesehatan dan keselamatan menjadi pertimbangan perancangan pembangunan sistem transportasi massal bawah tanah dalam mengurangi risiko kebakaran. Pola pengembangan perkotaan memerlukan pemahaman yang baik terhadap kepentingan penggunaan ruang bawah tanah. Dalam perancangan stasiun bawah tanah, ketersediaan kapasitas ventilasi yang baik untuk manajemen asap memiliki kemungkinan untuk memperpanjang waktu evakuasi selama evakuasi darurat dilakukan. Sistem konfigurasi ventilasi untuk manajemen asap kebakaran dipilih menggunakan ventilasi paksa, ventilasi alami dengan bukaan atrium (efek cerobong) yang terhubung langsung dengan zona platform, dan kombinasi keduanya (ventilasi hybrid). Studi ini menggunakan model eksperimen dan analisis simulasi numerik untuk memprediksi pergerakan asap dalam kebakaran stasiun bawah tanah. Eksperimen ini menggunakan model tipikal stasiun bawah tanah skala 1:25 dan simulasi numerik juga dilakukan pada skala 1:25 dengan NIST FDS V.05. Skenario kebakaran terburuk dilakukan terhadap lokasi paling rawan terkait keselamatan evakuasi dan kebakaran kompartemen skala besar yang diatasi dengan konfigurasi ventilasi hybrid. Hasil menunjukkan pendekatan parameter berbasis standar dapat diterapkan dalam sistem manajemen asap kebakaran. Ventilasi alami efektif dalam pengendalian asap untuk volume ruangan dan lokasi tertentu sehingga untuk kebakaran skala besar direkomendasikan untuk mengatur jumlah atrium. Ventilasi hybrid dan laju pergantian udara yang memadai dengan mengatur kapasitas ventilasi paksa untuk ruang bawah tanah direkomendasikan untuk kebakaran skala besar dan untuk manajemen panas bahkan dalam kondisi kebakaran terburuk.
Safety, health, comfort and accessibility are major important aspects in building design consideration. Trend of urban development requires better understanding on the importance of underground space utilization. In a subway station design, providing good ventilation capabilities for smoke management has the possibility to extent the evacuation time during emergency evacuation. Smoke vent configuration was selected using forced ventilation, natural ventilation via atria opening (chimney effect) connected to the platform level, and combining of those configurations (hybrid ventilation based). This paper used models scaled fire tests and numerical modeling to predict smoke movement in subway station?s fire. Fire test was carried out in a 1:25 scale of a typical subway station and numerical modeling also was performed in a 1:25 scale with the NIST Fire Dynamic Simulator V.05. The worst case scenario was performed on the most vulnerable location regarding safety egress and large scale of compartment fires under hybrid vent configuration. The results show prescriptive based parameter approaches can be applied on smoke management system. Natural ventilation effective on smoke controlled in a particular compartment volume and location so in a large-scale compartment application is recommended to increase the number of atria. Hybrid ventilation and adequate ACH by configuring forced vent capacities for underground space recommended for large scale fires and heat management, even in the worst fires case.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library