Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randy Fauzan Jausin
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan penelitian yang membahas strategi dan teknik subtitling dalam film Prancis Le Grand Voyage dengan data berupa transkripsi dialog film dalam Bahasa Prancis dan subtitle dalam Bahasa Indonesia. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori sepuluh strategi subtitling milik Gottlieb dan aturan teknis subtitling milik Karamitroglou, Carroll dan Ivarsson. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi transfer dan satu-satunya strategi yang tidak digunakan adalah strategi transkripsi. Untuk teknik subtitling, ditemukan bahwa terdapat banyak subtitle yang keterbacaan teksnya kurang, karena harus mengikuti rata-rata tempo dialog yang cepat. Oleh karena itu, dalam menerjemahkan dialog ke dalam subtitle, penerjemah subtitle perlu pengetahuan yang mendalam mengenai cara menerapkan strategi subtitling.

ABSTRACT
This article is a research that studies subtitling strategies and techniques in the french film Le Grand Voyage with data in the form of film dialogue transcripts in French and subtitles in Indonesian. The analysis in this research utilizes Gottlieb 39 s theory of the ten subtitling strategies and Karamitroglou, Carroll and Ivarsson 39 s proposed subtitling standards and techniques. Based on the analytical results of this research, the most used strategy is the transfer strategy and the only strategy unused is the transcription strategy. By the viewpoint of subtitling techniques, it is found that many subtitles lack readability, caused by the pursuit of dialogue tempos which are averagely rapid. Due to those circumstances, to translate a dialogue into a subtitle, a subtitle translator requires further knowledge on how to use subtitling strategies."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Chintya Ranita
"ABSTRAK
Film merupakan salah satu karya sastra yang digemari banyak orang. Akan tetapi, film yang diproduksi setiap negara berbeda sehingga dibutuhkan penerjemahan untuk dapat memahami bahasa yang digunakan di setiap negara. Dalam film, penerjemahan yang ditampilkan dapat berupa dubbing atau subtitle. Artikel ini membahas masalah penerjemahan yang disajikan dalam subtitile film Ballerina produksi Gaumont berbahasa Prancis ke bahasa Indonesia. Namun, penelitian ini dibatasi pada penerjemahan kalimat lampau karena perbedaan penyampaian kala lampau dalam bahasa Prancis BP dan bahasa Indonesia BI cukup signifikan. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik studi kepustakaan, penelitian ini memaparkan bagaimana masalah penerjemahan dapat diselesaikan dengan mempertimbangkan dampak pada penonton walaupun kedua bahasa berbeda. Melalui analisis teknik penerjemahan oleh Hoed 2006 , kesepadanan penerjemahan oleh Williams 2013 , pergeseran dalam penerjemahan oleh Catford 1965 , dan ketentuan penulisan subtitle oleh Karamitrouglou 2007 , ditemukan bahwa belum ada pola tetap dalam penerjemahan kala lampau BP tetapi hasil penerjemahan berterima karena sesuai dan tidak mengganggu alur cerita. Pergeseran tataran dan intrasistem ditemukan dalam kajian ini.

ABSTRACT
Film is one of the most popular literary works. However, films produced by each country use different languages so that translation is required to understand the language used in each country. In movies, the translation can be in the form of either dubbing or subtitle. This article disscusses about translation problem presented in the subtitle of the French-language from Gaumont 39;s film titled Ballerina that translated into Indonesian. However, this study is limited to translations of past sentences because of the difference in past tense in French BP and Indonesian BI are significant. Using qualitative methods and literature study techniques, this study explains how translation problems can be solved due to the differences between the two languages by considering the impact on the audience. Through the analysis of translation techniques, equivalent and shifting in translation, and the provision of subtitle writing, it is found that there has no fixed pattern in past BP translation but it is acceptable because it does not interfere with the story line. Level and intrasystem shifts was found in this study."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maspaitella, Hans Jonathan Andrew
"Cockpit video merupakan salah satu jenis video yang beredar di platform YouTube. Selain menjadi hiburan pagi penggemar dunia aviasi, cockpit video juga dapat memberikan gambaran mengenai situasi di ruang kemudi pesawat dan bagaimana para pilot berkomunikasi serta menerbangkan pesawat. Salah satu media yang telah membuat banyak cockpit video dalam format dokuseri adalah PilotsEYE.tv. Sebagai media asal Jerman, kehadiran takarir berbahasa Inggris dapat memperluas jangkauan penonton, berhubung orang-orang yang ada pada video hampir setiap saat berbicara dalam bahasa Jerman. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan strategi yang digunakan oleh penerjemah dalam mengalihbahasakan ujaran orang-orang pada salah satu video potongan dari dokuseri buatan PilotsEYE.tv. Teori yang digunakan adalah teori dari Gottlieb (1992) mengenai 10 strategi subtitling dan teori Newmark (1988) mengenai couplets, triplets, dan quadruplets. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerjemah menggunakan 9 dari 10 strategi subtitling yang dirumuskan Gottlieb. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya penggunaan couplets dan triplets, yaitu penggunaan dua hingga tiga strategi dalam satu telop.

Cockpit video is a type of video which can be seen on YouTube. Apart from being an entertainment for aviation enthusiasts, a cockpit video can also be educative in the sense that it provides an overview of the situation in an aircraft's flight deck and how pilots communicate and fly the aircraft. One media company that has made many cockpit videos in docuseries format is PilotsEYE.tv. As a German media company, the people in the videos produced by PilotsEYE.tv speak mostly in German. An English subtitle is therefore needed to expand the audience. This research analyzes the strategies used in translating the speech of the people in one of the video clips from the documentary made by PilotsEYE.tv. In doing so, a subtitling strategy theory proposed by Gottlieb (1992) and Newmark’s (1988) concept of couplets, triplets, and quadruplets are used to analyze the data. The results of this study show that 9 out of 10 subtitling strategies proposed by Gottlieb were used by the translator. This study also found the use of couplets and triplets, which is the use of two or three subtitling strategies in translating a text.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Susanto
"Subtitling atau takrir mempunyai tantangan bagi para pembuat subtitle ketika menerjemahkan sebuah film yang mempunyai perbedaan budaya antara Bahasa sumber dan Bahasa target, yang di mana dalam hal ini adalah Bahasa Inggris sebagai fokus dari diskusi ini. Artikel ini bertujuan untuk menganalisa lebih lanjut elemen-elemen yang mengandung referensi budaya dari film Aruna dan Lihdanya (2018), dan juga menjabarkan masalah-masalah yang timbul ketika membuat subtitle dan strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa langkah telah diambil, yaitu dari menonton film tersebut, mengoleksi data dalam bentuk gambar dan percakapan, sampai menganalisis konteks dari elemen-elemen tersebut untuk menjawab permasalahan referensi budaya ekstralinguistik. Penelitian ini mencoba untuk membahas strategi penerjemahan yang dipakai pada film tersebut dengan menggunakan metode subtitling milik Jan Pedersen dan juga parameter yang mempengaruhi. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa strategi penerjemahan subtitle yang digunakan pada sebuah film dapat bergantung pada elemen yang terkandung dalam film, yang dapat dikategorikan sebagai faktor kunci untuk memilih prosedur penerjemahan yang benar.

Subtitling presents a challenge when translating a movie that has cultural differences between the source language and the target language, which in this case is English, the focus of this paper's discussion. This article aims to further analyze the cultural-bound elements from Aruna dan Lidahnya, as well as to state the problems when making the subtitles and strategies that are used by the subtitle team to overcome those things. There are a few steps conducted; from watching the movie, collecting the data in the form of images and utterances, to analyzing the contextual aspect to answer the extralinguistic cultural references. This research attempts to examine subtitling strategies in an Indonesian Netflix film, Aruna dan Lidahnya, utilizing Pedersen's proposed subtitling methodologies and influencing parameters. The findings of this study indicate that the subtitling strategies that a subtitler uses in a movie can depend on the various elements shown in the movie, which are considered key factors for a subtitler to choose the correct procedures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Alif Rayhan
"Dialogue subtitling telah menjadi bagian penting dari video game modern dan terikat pada proses di mana subtitle dialog diterjemahkan dari bahasa sumber asli (SL) ke bahasa target lain (TL) (Pelwood, 2021). Gagasan ini sesuai dengan video game online populer Genshin Impact di mana game ini menggabungkan terjemahan subtitle ke dialog karakternya. Jumlah interaksi karakter game yang tinggi di Genshin Impact menghasilkan berbagai tindak tutur yang ditemukan dalam dialog karakter yang memiliki pengaruh pada strategi subtitling yang digunakan oleh penerjemah. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana tindak tutur dalam dialog karakter di Genshin Impact diterjemahkan menggunakan teori strategi subtitling Gottlieb. Proses analisis dimulai dengan mengevaluasi dan mengklasifikasikan jenis-jenis tindak tutur dan strategi subtitling yang digunakan oleh penerjemah. Kemudian, data dianalisis untuk melihat tren dalam proses penerjemahan. Hasil makalah menunjukkan strategi subtitling yang konsisten digunakan untuk menerjemahkan kategori tindak tutur tertentu. Proses penerjemahan dialog karakter di Genshin Impact mencakup strategi parafrase, transfer, imitasi, kondensasi, dislokasi, ekspansi, transkripsi, peniadaan, dan strategi pengunduran diri.

Dialogue subtitling has been an important part of modern video games and is bound to be a process where dialogue subtitle is translated from its original source language (SL) to another target language (TL) (Pelwood, 2021). This notion sticks true to the popular online role-playing video game Genshin Impact where the game incorporates subtitle translation to its characters' dialogue. The high number of game characters’ interactions in Genshin Impact results in a variety of speech acts found in the character dialogue which has an influence on the subtitling strategies employed by the translator. Thus, this paper aims to explore how speech acts in character dialogue in Genshin Impact are translated using Gottlieb's subtitling strategies theory. The analysis process starts with evaluating and categorizing the types of speech acts and subtitling strategies used by the translator. Then, the data are analysed to see the trends in the translation process. The results of the paper indicate consistent subtitling strategies employed for translating specific categories of speech acts. The translation of characters’ dialogues process in Genshin Impact includes paraphrase, transfer, imitation, condensation, dislocation, expansion, transcription, decimation, and resignation strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asaa Anyahdiyani Robbi
"Menerjemahkan subtitles pada film merupakan pekerjaan yang rumit karena penerjemah dihadapi dengan peraturan yang membatasi mereka dalam menerjemahkan suara aktor, terlebih jika terdapat culture-specific items atau istilah-istilah yang sarat budaya. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi penerjemahan subtitle yang digunakan di film Sang Kiai atau The Clerics dan mengamati ideologi penerjemahan yang diaplikasikan oleh penerjemah selama proses penerjemahan. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode campuran antara kualitatif dan deskriptif. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa Retention adalah strategi penerjemahan yang paling banyak digunakan. Akan tetapi, ideologi peneremahan yang dominan adalah domestikasi. Dapat dikatakan bahwa penerjemah berusaha untuk membuat film ini semudah mungkin untuk dipahami pembaca bahasa target dengan membuat peneremahannya setia kepada bahasa target.

Translating subtitles for movies is a complicated task as the translators are faced with certain restrictions that limit them in translating the actors’ voices, especially if culture-specific items are involved. This study aims to conduct an investigation on the subtitling strategies found in the movie The Clerics or Sang Kiai and later attempt to observe the type of translation ideology employed by the translator during the subtitling. The method applied in conducting this study is a mixed-method between quantitative and descriptive qualitative methods. The study finds that Retention is the most used subtitling strategy. However, the dominant translation ideology found throughout the subtitle is domestication. It can be said that the translator attempted to make this movie as comprehensible as possible for the target audience by making it faithful to them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Inaka Sabilla
"Dalam menyusun subtitle bahasa sasaran, tahap tahap yang tepat harus dipertimbangkan untuk menjaga orisinalitas dan keterbacaan film. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengidentifikasi strategi subtitle dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang digunakan dalam Frozen 2 (2019) dan menentukan bagaimana penerjemah menghindari pelanggaran batasan teknis media audiovisual. Studi ini melaporkan dengan melakukan analisis kualitatif deskriptif pada strategi subtitling dengan total data 300 layar. Kerangka teoritis dari penelitian ini didasarkan pada klasifikasi Henrik Gottlieb tentang strategi subtitling antarbahasa dan dimensi teknis media audiovisual yang dikemukakan oleh Cintas dan Ramael. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari sepuluh strategi, terdapat tujuh kriteria Gottlieb yang ada pada subtitle bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dari Frozen 2 dan strategi yang paling sering digunakan adalah transfer. Sementara itu, strategi jarang digunakan adalah strategi resignation dan strategi dislocation. Selain itu, penerjemah mempertahankan maksimal dua baris, 57 karakter dalam satu layar dan setiap layar memiliki durasi rata-rata tiga detik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerjemah menjaga orisinalitas dan keterbacaan subtitle bahasa Indonesia Frozen 2 dengan menggunakan strategi yang tepat dan memperhatikan batasan teknis pada subtitle Frozen 2.

In constructing the subtitle of the target language, a proper measure should be considered in order to maintain the originality and the readability of the movie. This study was an attempt to identify the subtitling strategies from English into Indonesian employed in Frozen 2 (2019) and determine how the translator avoided breaching the technical limitation of audiovisual media. The study reports on a descriptive qualitative analysis of subtitling strategies with 300 screens. The theoretical framework of the present study was based on Henrik Gottlieb's classifications of interlingual subtitling strategies and Cintas and Ramael's technical dimensions of audiovisual media. The result of the present study showed that out of 10, seven Gottlieb's criteria are applicable to English into Indonesian subtitling of Frozen 2 and the most frequent strategy is transfer, and the inapplicable strategies are resignation and dislocation. In addition, the translator maintained the maximum of two lines, 57 characters in one screen and each screen had an average of three seconds to appear. From this research, it can be concluded that the translator maintained the originality and readability of the Indonesian subtitle of Frozen 2 by heeding to the technical limitation of Frozen 2."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tesyalia Zara Aisyah
"Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menguraikan penerapan strategi dan teknik penyulihbahasaan (subtitling) dalam film Indonesia Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak mengingat keterbatasan ruang. Sumber data dalam penelitian ini berupa transkripsi dialog film dalam bahasa Indonesia dan sulih bahasa film dalam bahasa Prancis. Dalam menganalisis data, peneliti ini merujuk pada teori penyulihbahasaan oleh Gottlieb, serta kode etikpenyulihbahasaan oleh Karamitroglou, Carroll dan Ivarsson. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari sepuluh strategi penyulihbahasaan, satu, yaitu transkripsi, tidak diterapkan oleh penerjemah dalam film Marlina. Sementara itu, strategi penyulihbahasaan yang paling banyak diterapkan adalah transfer, diikuti oleh kondensasi. Strategi transfer digunakan untuk menerjemahkan kalimat sederhana, sedangkan strategi kondensasi digunakan untuk dialog yang mengandung unsur kelewahan ragam percakapan. Penerapan kedua strategi itu memperlihatkan pengaruh genre film Marlina pada sulih bahasa yang dihasilkan. Dialog film Marlina berkarakteristik singkat, serta bertempo cepat. Oleh karena itu, dalam menerjemahkan dialog dalam bentuk sulih bahasa, penerjemah memerlukan pengetahuan mendalam mengenai penerapan strategi penyulihbahasaan agar terjemahannya berhasil.

This qualitative research aims to describe the used of subtitling strategies and techniquesin Indonesian film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak due to spatial constraints. The corpus comprised of Indonesian audio script of the movie and its French subtitle. The theoretical framework is based on Gottlieb`s ten strategies of subtitling, and Karmitroglou`s, Carroll and Ivarsson`s codes of subtitling. The results indicate that out of ten strategies, one strategy, transcription, is not applicable to the corpus. The most common strategies are transfer, then condensation. Transfer is used to translate simple phrases, while condensation is used to translate dialogs with unimportant utterances. It is concluded that the genre of Marlina has a crucial role in the variation of used strategies. The dialogs in Marlina are short and fast-tempo. Therefore, in order to create good subtitles, the use of those strategies become essentials for subtitlers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Puji Lestari
"Kata sapaan merupakan bentuk linguistik yang digunakan untuk memanggil mitra tutur dalam percakapan. Penggunaan kata sapaan juga mencerminkan norma dan tingkat keakraban hubungan sosial. Penelitian tentang penerjemahan kata sapaan, khususnya bahasa Korea ke bahasa Indonesia, masih sulit ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi penerjemahan takarir kata sapaan bahasa Korea ke bahasa Indonesia. Pertanyaan penelitian yang diangkat adalah strategi penerjemahan takarir apa yang digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan bahasa Korea ke bahasa Indonesia berdasarkan jenisnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 234 kata sapaan yang diklasifikasikan ke dalam 7 jenis sesuai teori kata sapaan Kang dan Jeon (2013). Hanya 5 jenis kata sapaan yang dianalisis strategi penerjemahannya. Menurut hasil analisis, penerjemah hanya menerapkan 6 dari 9 strategi penerjemahan takarir yang dikemukakan oleh Cintas dan Remael (2021). Strategi tersebut di antaranya peminjaman, penerjemahan harfiah, eksplisitasi, substitusi, kompensasi, dan penghilangan. Peminjaman menjadi strategi yang paling sering digunakan dalam menerjemahkan kata sapaan nama diri. Penerjemahan harfiah paling sering digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan kekerabatan. Sementara itu, substitusi menjadi strategi yang paling sering digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan jabatan, nomina umum, dan penarik perhatian.

Terms of address are linguistic forms which used to call the listener in a conversation. The usage of terms of address also reflects norms and degrees of familiarity of social relationships. Research on translation of terms of address, especially from Korean into Indonesian, is still difficult to find. This research aims to reveal the subtitling strategies of Korean terms of address into Indonesian. The appointed research question is what subtitling strategies are used to translate Korean terms of address into Indonesian based on their types. This research uses the descriptive analysis method with quantitative and qualitative approach. The result shows that 234 Korean terms of address were found and classified into 7 types according to terms of address theory by Kang and Jeon (2013). Only 5 types were taken to be analyzed. From the analysis, the translator only applied 6 of the 9 subtitling strategies proposed by Cintas and Remael (2021). These strategies include loan, literal translation, explicitation, substitution, compensation, and omission. Loan is most often used to translate personal names terms of address. Literal translation is most frequently used to translate kinship terms of address. Meanwhile, substitution is most frequently used to translate work position, common nouns, and attention-catching terms of address."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Zahra
"Penerjemahan subtitle memiliki peran penting dalam menjembatani kesenjangan linguistik dan budaya bagi penonton global yang mengonsumsi konten media. Studi ini menganalisis Extralinguistic Culture-bound References (ECRs) dalam subtitle bahasa Inggris dari serial Netflix "Gadis Kretek". Studi ini bertujuan untuk mengklasifikasikan ECRs menggunakan teori Newmark (1988), serta menganalisis strategi penerjemahan dan mengidentifikasi ideologi dominan menggunakan teori Pedersen (2005). Temuan mengidentifikasi 119 elemen yang mempunyai referensi budaya, bersama dengan 134 strategi penerjemahan yang menunjukkan foreignization sebagai ideologi dominan dalam penerjemahan subtitle pada serial tersebut. Faktor-faktor seperti pengetahuan budaya penerjemah mempengaruhi pertimbangan penerjemah dalam memutuskan prosedur penerjemahan yang tepat. Studi ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai tantangan dalam menerjemahkan elemen budaya yang sangat relevan untuk pemahaman mendalam tentang praktik subtitling pada media digital.

Subtitle translation plays a crucial role in bridging linguistic and cultural gaps for global audiences consuming media content. This study analyzes Extralinguistic Culture-bound References (ECRs) in the English subtitles of the Netflix series "Gadis Kretek". It aims to classify ECRs using Newmark's (1988) theory, as well as analyzing translation strategies and identify the dominant ideology using Pedersen's (2005) theory. Findings identify 119 elements with cultural references, along with 134 translation strategies showcasing foreignization as the dominant ideology in subtitling for the series. Factors such as translator’s cultural knowledge influence translator’s considerations in deciding appropriate translation procedures. This study provides profound insights into the challenges of translating cultural elements, highly relevant for a deep understanding of subtitling practices in digital media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>