Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muh. Amru Hidayat
"Program subsidi input pertanian seperti subsidi pupuk telah diterapkan sejak tahun 1970-an di Indonesia. Dalam pelaksanaanya, kebijakan subsidi pupuk terbukti berpengaruh dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Indonesia. Namun, kebijakan subsidi pupuk seringkali mengalami kendala, seperti sistem alokasi pupuk bersubsidi kurang akurat, peggunaan pupuk bersubsidi berlebih, hingga masalah lemahnya pengawasan distribusi pupuk bersubsidi. Oleh karena itu, pemerintah pada tahun 2017 memenerapkan program Kartu Tani sebagai kebijakan baru untuk mengatasi masalah-masalah di kebijakan subsidi pupuk sebelumnya. Untuk mengetahui dampak program Kartu Tani terhadap tingkat produktivitas lahan pertanian pangan di Indonesia, dilakukan penelitian menggunakan data panel seluruh provinsi di Indonesia selama 6 tahun (2015-2020). Menggunakan model Pooled Least Square (PLS), penelitian ini ingin menguji apakah program Kartu Tani berpegaruh terhadap produktivitas lahan pertanian dengan menggunakan program Kartu Tani, pupuk bersubsidi, jumlah petani, iklim, dan teknologi sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Kartu Tani terbukti secara staitistik meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Selain itu, pengaruh kondisi iklim dan penggunaan teknologi alat pertanian juga terbukti secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Sementara itu, alokasi pupuk bersubsidi dan jumlah petani tidak terbukti signifikan secara statistik dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Hal ini karena inefisisensi penggunaan pupuk bersubsidi dan jumlah petani yang cukup banyak dibandingkan luas lahan pertanian.
Agricultural input subsidy programs such as fertilizer subsidies have been implemented since the 1970s in Indonesia. In its implementation, the fertilizer subsidy policy has proven to be influential in increasing the productivity of agricultural land in Indonesia. However, the fertilizer subsidy policy often encounters obstacles, such as the inaccurate distribution of subsidized fertilizers, the excessive use of subsidized fertilizers, and the problem of weak supervision of the distribution of subsidized fertilizers. Therefore, in 2017 the government implemented the Kartu Tani program as a new policy to overcome problems in the previous fertilizer subsidy policy. To find out the impact of the Kartu Tani program on the level of productivity of food agriculture land in Indonesia, a study was conducted using panel data from all provinces in Indonesia for 6 years (2015-2020). Using Pooled Least Square (PLS) models, this study wants to test whether the Kartu Tani program affects the productivity of agricultural land by using the Kartu Tani program, subsidized fertilizer, number of farmers, climate, and technology as independent variables. The results showed that the Kartu Tani program was statistically proven to increase the productivity of agricultural land. In addition, the influence of climatic conditions and the use of agricultural equipment technology has also been shown to significantly increase the productivity of agricultural land. Meanwhile, the allocation of subsidized fertilizers and the number of farmers were not proven to be statistically significant in increasing the productivity of agricultural land. This is due to the inefficiency of using subsidized fertilizers and the large number of farmers compared to the area of ??agricultural land."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lubis, H. Surya Darma
"Kebijakan subsidi input pertanian yang terdiri dari subsidi pupuk dan benih sudah berlangsung lama di Indonesia. Tujuaan kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Meskipun akhir-akhir ini pemerintah banyak mengurangi subsidi, akan tetapi pemberian subsidi input justru terus dipertahankan dan cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan subsidi input Pertanian bisa mempengaruhi produktivitas pertanian dan adakah alternatif kebijakan lainnya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut penelitian ini menggunakan data panel untuk seluruh provinsi yang ada di Indonesia selama 5 tahun 2012-2016. Menggunakan model fixed effect penelitian ini ingin menguji apakah subsidi input pertanian bisa mempengaruhi produktivitas pertanian dengan menggunakan variabel kontrol lainnya yang terdiri dari teknologi, iklim, jumlah petani, dan irigasi. Hasilnya, subsidi input Pertanian ternyata terbukti signifikan secara statistik mampu meningkatkan produktivitas pertanian akan tetapi ini hanya berlaku untuk subsidi pupuk, sedangkan subsidi benih tidak terbukti signifikan.
Selain menggunakan subsidi pupuk ada alternatif kebijakan lainnya untuk mendorong produktivitas. Mekanisasi pertanian juga terbukti secara signifikan mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Sedangkan peningkatan infrastruktur jaringan irigasi tidak terbukti signifikan secara statistik mampu meningkatkan produktivitas pertanian hal ini dikarenakan tidak terintegrasinya dengan baik antara jaringan irigasi tersier, sekunder, dan primer.
The policy of agricultural input subsidy consisting of fertilizer and seed subsidies has been going on for a long time in Indonesia. The purpose of this policy is to improve agricultural productivity in Indonesia. Although the government has recently reduced subsidies, the subsidy of inputs continues to be maintained and tends to increase. This study aims to determine whether agricultural input subsidy policy can affect agricultural productivity and other policy alternatives. To answer this question, this research uses panel data for all provinces in Indonesia for 5 years 2012 2016. Using the fixed effect model, the study wanted to examine whether agricultural input subsidies could affect agricultural productivity by using other control variables consisting of technology, climate, number of farmers, and irrigation. As a result, subsidized agricultural inputs proved statistically significant to increase agricultural productivity but this only applies to fertilizer subsidies, while seed subsidies are not proven to be significant. In addition to using fertilizer subsidies, there are other policy alternatives to boost productivity. Mechanization of agriculture is also proven to significantly increase agricultural productivity. While improving the infrastructure of irrigation networks is not proven statistically significant to increase agricultural productivity. This is because it does not integrate well between tertiary, secondary, and primary irrigation networks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library