Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhira Maryam Putri Adhyaksa
Abstrak :
Pada makalah ini penulis tertarik untuk menganalisis film Mulan yang dibuat pada tahun 2020. Mulan 2020 “Loyal, Brave and True” adalah film drama fantasi Amerika Serikat yang diproduksi Walt Disney Pictures, salah satu industri produsen film yang sangat populer di dunia. Film ini digarap oleh Niki Caro, skenarionya dibuat oleh Elizabeth Martin, Lauren Hynek, Rick Jaffa dan Amanda Silver. Film ini merupakan remake film (“film yang dibuat kembali”) dari versi kartun tahun 1998 yang mengangkat kisah ksatria wanita yang dibesarkan oleh kultur masyarakat Tionghoa. Makalah ini ditulis dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Data yang diambil dari hasil amatan melalui film tersebut kemudian dimasukkan dalam katagorisasi berdasarkan aspek-aspek semiotika untuk kemudian dianalisa dengan menggunakan teori Television Codes Fiske yang membagi atas tiga level amatan yakni level realitas, level representasi dan level ideologis.Ketidakadilan gender secara subordinatif tampak pada saat adegan Mulan bersama Ibu, adik dan Ibu pencari jodoh (Matchmaker). Matchmaker adalah sosok yang disegani dan berkuasa dalam memberikan penilaian secara tradisi tentang baik atau buruknya kualitas seorang anak perempuan. Termasuk juga dalam menilai kualitas pendidikan keluarga, dan hal tersebut sangat mempengaruhi sikap orang tua Mulan. . Kode- kode semiotika tampak hadir dalam film Mulan sesuai dengan level representatif, level realita dan level ideologi. Film Mulan 2020 menunjukkan bahwa realita masyarakat masih menempatkan perempuan sebagai sosok yang berada di kelas kedua setelah laki-laki. ......In this paper, the author is interested in analyzing the film Mulan which was made in 2020. Mulan 2020 “Loyal, Brave and True” is an American fantasy drama film produced by Walt Disney Pictures, one of the most popular film producing industries in the world. The film is directed by Niki Caro, with a screenplay by Elizabeth Martin, Lauren Hynek, Rick Jaffa and Amanda Silver. This film is a remake of the 1998 cartoon version of the film, which tells the story of female knights who were raised by Chinese culture. This paper was written using a qualitative descriptive analysis. The data taken from the observations through the film are then included in the categorization based on the semiotic aspects for later analysis using the Television Codes Fiske theory which divides it into three levels of observation, namely the level of reality, the level of representation and the level of ideological. the scene of Mulan with her mother, sister and matchmaker mother (Matchmaker). The matchmaker is a respected and powerful figure in traditional judgments about the good or bad qualities of a girl. This includes assessing the quality of family education, and this greatly affects the attitude of Mulan's parents. Semiotic codes appear to be present in the film Mulan according to the representative level, the level of reality and the level of ideology.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Yulihana
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis bentuk direktif bahasa Jepang langsung dan tidak langsung yang terjadi di perusahaan Jepang, yang diamati dari drama Hanzawa Naoki secara kualitatif yang didasari oleh tindak tutur tidak langsung Searle, batasan dari skala ketidaklangsungan Takahashi, dan dihubungkan dengan konsep Ie dan unsur-unsur sosial yang terkandung di dalamnya. Hasil menunjukkan bahwa pada perusahaan Jepang, direktif langsung lebih banyak digunakan daripada direktif tidak langsung. Akan tetapi karena dilatari oleh sistem sosial Ie, seorang subordinat tidak seperti superior, tidak memiliki bermacam pilihan pola direktif langsung untuk digunakan terhadap superior. ...... The focus of this study is Japanese directive forms, both direct and indirect that take place in workplaces in Japan, observed qualitatively from Japanese drama Hanzawa Naoki using Searle’s indirect speech act as the main reference, Takahashi's indirectness scale, and the concept of Ieincludes social norms consist in the concept of Ie. The result shows that in workplace in Japan direct directive is used more frequent than indirect directive. However, because of the social system of Ie, a subordinate cannot be like an superior, he/she doesn't have any direct directive form option except Ie kudasai to be expressed to his/her superior.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library