Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Endang Rahmawati
Abstrak :
Enzim protease sangat potensial untuk digunakan di berbagai bidang industri. Salah satu bakteri yang dapat menghasilkan enzim protease yang potensial adalah Bacillus halodurans CM1. Bacillus halodurans CM1 merupakan bakteri alkalotermofilik yang dimiliki oleh BPPT dan terdeteksi dapat menghasilkan enzim protease alkalotermofilik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan subkloning gen protease dan konjugasi ke Bacillus halodurans CM1 dan Bacillus subtilis DB104 sebagai kontrol, serta menganalisis ekspresi produk gen yang dihasilkan. Gen protease berhasil diamplifikasi sebagai insert sebesar 1.417 pb dan berhasil tersisipi ke dalam vektor pBBRE194 yang berukuran 8.402 pb, dengan menghasilkan plasmid rekombinan sebesar 9.819 pb. Hasil konjugasi ke Bacillus subtilis DB104 diperoleh 1 klona positif yang terverifikasi plasmidnya dan menghasilkan zona bening. Sementara itu, konjugasi ke Bacillus halodurans CM1 diperoleh beberapa klona yang resisten terhadap antibiotik tetrasiklin dan menghasilkan zona bening, tetapi belum didapatkan klona positif yang berhasil diekstraksi plasmidnya. Enzim protease rekombinan yang dihasilkan oleh Bacillus subtilis DB104 rekombinan memiliki aktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan Bacillus subtilis DB104. Hasil karakterisasi enzim protease rekombinan pada rentang suhu 300C—600 dan pH 5—9 menunjukkan aktivitas tertinggi pada suhu 500C dan pH 9 yaitu sebesar 13,66 U/mL, sehingga termasuk dalam protease alkalotermofilik.
Protease is a potential enzyme that applied in various industry fields. One of the bacteria that can produce a potential protease enzyme is Bacillus halodurans CM1. Bacillus halodurans CM1 is an alkalotermophilic bacteria that is collected by BPPT and is detected can produce alkalotermophilic protease enzyme. This study aim to subclone the protease gene and conjugation to Bacillus halodurans CM1 and Bacillus subtilis DB104 as control, and analyze the expression of product gene produced. The protease gene was successfully amplified as an insert of 1.417 bp and was successfully inserted into the pBBRE194 vector of 8.402 bp, by producing a recombinant plasmid of 9,819 bp. Conjugation to Bacillus subtilis DB104 obtained 1 positive clone verified by the plasmid and produced a clear zone. Conjugation to Bacillus halodurans CM1 obtained some clones that were resistant to tetracycline antibiotic and produced clear zone, but no positive clones with the plasmid were successfully extracted. The recombinant protease enzyme produced by Bacillus subtilis DB104 recombinant has higher activity compared to Bacillus subtilis DB104. The results of the recombinant protease enzyme characterization in the temperature range of 300C—600C and pH 5—9 show the highest activity at 500C and pH 9 which is 13.66 U/mL, so it included to the alkalotermophilic protease group.
2019
T51854
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Dengue dan berbagai manifestasi klinisnya telah menjadi masalah
kesehatan masyarakat internasional yang utama. Penyakit ini mempengaruhi
2,5 hingga 3 milyar penduduk dunia terutama di daerah tropis, termasuk
Indonesia. Salah satu permasalahan utama dalam penanganan dengue
secara dini di Indonesia adalah mahalnya alat diagnostik dengue karena
ketidakmampuan memproduksi secara lokal. Tujuan ja ngka p anjang
penelitian ini adalah memproduksi protein rekombinan untuk alat diagnostik
dengue dengan menggunakan yeast sebagai sistem ekspresi. Sebagai
penelitian awal, dilakukan subkloning gen pengkode protein E dengue pada
yeast shuttle vector pYES2/CT dengan teknik ligasi in vitro. Vektor plasmid
pYES2/CT dan fragmen gen E hasil amplifikasi Polymerase Chain Reaction
(PCR) didigesti menggunakan enzim BamH I dan Not I. Proses ligasi
menggunakan enzim T4 DNA ligase diharapkan menghasilkan kondisi ligasi
yang directional. Transformasi dari hasil ligasi ke dalam inang Escherichia
coli DH5Į menghasilkan 24 koloni mengandung kandidat p lasmid
rekombinan. Dua koloni telah diverifikasi dengan enzim restriksi, analisis
elektroforesis gel, dan amplifikasi PCR. Hasil verifikasi menyimpulkan bahwa
satu dari dua plasmid rekombinan yang dihasilkan mengandung gen E.
Universitas Indonesia, 2005
S32525
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dini Maulidina
Abstrak :
Tat Oyi HIV-1 merupakan komponen vaksin penelitian yang sedang dipelajari sebagai vaksin terapeutik untuk HIV. Vaksin terapeutik HIV merupakan jenis vaksin yang dirancang untuk memperbaiki respon kekebalan tubuh terhadap HIV pada orang yang sudah terinfeksi HIV. Tat Oyi digunakan sebagai komponen vaksin karena sifatnya yang tidak toksik. Protein Tat Oyi didapatkan dari hasil gen Tat Oyi yang telah diekspresikan, ekspresi protein Tat Oyi dilakukan dengan mengekspresikan gen Tat Oyi ke dalam suatu vektor ekspresi. Ekspresi Protein membutuhkan gen Tat Oyi dalam jumlah banyak dan konsentrasi tinggi untuk itu dilakukan pengklonaan agar didapatkan jumlah yang mencukupi. Pensubklonaan gen Tat Oyi ini dilakukan dalam suatu vektor klona pQE-80L. Plasmid rekombinan Tat Oyi diperbanyak dalam sel inang Escherichia coli TOP10. Hasil yang diperoleh dari pensubklonaan ini adalah klona gen Tat Oyi dalam plasmid rekombinan pQE-80L. Tujuan dilakukan pensubklonaan adalah untuk memperbanyak gen Tat Oyi yang akan dibutuhkan dalam proses ekspresi protein Tat Oyi. Hasil verifikasi digesti dan sekuensing menunjukkan gen Tat Oyi HIV-1 berhasil disisipkan ke dalam vektor pQE-80L tetapi terdapat sebanyak 42 nukleotida dan 14 asam amino terdelesi.
Tat Oyi HIV-1 is a component of a research vaccine that is being studied as a therapeutic vaccine for HIV. The therapeutic HIV vaccine is a type of vaccines designed to improve the response to HIV in people who have already HIV infected. Tat Oyi is used as a component of vaccines because of its non-toxic nature. Tat Oyis protein is obtained from the results of Tat Oyi gene expression. Tat Oyi protein expression was received from the results of the expressed Tat Oyi gene. Protein expression requires a large amount and high concentrations of Oyi genes for which cloning is carried out in order to obtain sufficient amount. The Tat Oyi gene subcloning is carried out in the pQE-80L clone vector. Recombinant Tat Oyi plasmids were reproduced in the host cell, which type is E. coli TOP10. The results obtained from this subcloning are the clones of the Tat Oyi gene in the recombinant pQE-80L plasmids. The purpose of the subcloning was to multiply the Tat Oyi gene that would be needed in the process of Tat Oyis protein expression. The digestion and sequencing verification results showed the Tat Oyi HIV-1 gene is successfully inserted into the pQE-80L vector. However, 42 nucleotides and 14 amino acids are deleted.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dimas Nadrianto Suseko
Abstrak :
Parasit oportunistik Toxoplasma gondii telah menjadi perhatian para ilmuwan dewasa ini karena T. gondii menginfeksi hampir sepertiga dari penduduk dunia. Penyakit yang disebabkan oleh dampak klinis toksoplasmosis telah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Di negara berkembang seperti Indonesia, diagnosis T. gondii yang relatif mahal menjadi masalah utama pencegahan toksoplasmosis. Subkloning gen T29 T. gondii ke dalam yeast shuttle vector pYES2/CT merupakan penelitian awal yang bertujuan untuk mengembangkan alat diagnostik T. gondii.
Pada penelitian ini gen T29 telah dipindahkan dari plasmid pMAL-p2X melalui restriksi dengan enzim EcoR I dan ligasi ke dalam yeast shuttle vector pYES2/CT linier. Transformasi hasil ligasi ke dalam sel Escherichia coli DH5Į menghasilkan delapan belas koloni yang resisten terhadap ampisilin dan kemungkinan mengandung plasmid rekombinan. Dari verifikasi semua koloni dengan isolasi plasmid dan pemotongan plasmid dengan enzim EcoR I, diduga dua plasmid rekombinan mengandung gen T29.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S32494
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Penelitian subcloning daerah imunodominan gen env HIV-1 ke dalam
vektor ekspresi pMETαC telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK UI
dari Januari--September 2008. Tujuan penelitian menghasilkan subklona
daerah imunodominan gen env HIV-1 pada vektor ekspresi pMETαC.
Daerah imunodominan gen env HIV-1 (505 pb) diperoleh dari hasil PCR
dengan primer forward pIMUDMT dan reverse IMUDMTc1. Daerah
imunodominan gen env HIV-1 diligasi dengan vektor ekspresi pMETαC yang
didigesti dengan BamHI dan SalI. Hasil ligasi ditransformasi ke dalam
Escherichia coli TOP10 dan ditumbuhkan pada medium LB padat
(+ampisilin). Koloni tumbuh sebanyak 32 dan 10 di antaranya diisolasi.
Sepuluh koloni tersebut didigesti dengan EcoRI dan SacII. Sebanyak 3
koloni menunjukkan pita DNA berukuran 552 pb (DNA sisipan) dan 7.953 pb
(vektor). Selanjutnya dilakukan PCR terhadap 3 koloni tersebut dan
menghasilkan pita DNA berukuran 505 pb. Analisis BLASTN menunjukkan
bahwa sekuen sisipan (187 pb) memiliki persentase kemiripan (identity) 98%
(185/187) dengan human immunodeficiency virus type 1, NY5/BRU (LAV-1)
recombinant clone pNL4-3 [Acc. No. M19921.1]. Hasil tersebut menunjukkan
telah diperoleh subklona daerah imunodominan gen env HIV-1 di dalam
vektor ekspresi pMETαC. Akan tetapi, perlu dilakukan sequencing ulang
guna mengetahui seluruh basa DNA sisipan agar hasilnya dapat lebih
dipercaya.
Universitas Indonesia, 2008
S31538
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library