Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johannes Tanudin
Abstrak :
Ketersediaan yang rendah dan permintaan yang tinggi akan energi minyak dan gas bumi di Indonesia menyebabkan perlu diadakannya eksplorasi terhadap potensi cadangan terbaru. Berdasarkan website ESDM, masih terdapat cukup banyak cekungan sedimen di Indonesia yang belum dieksplorasi dengan baik. Cekungan Ketungau merupakan salah satu cekungan yang belum dieksplorasi dan memiliki potensi cadangan hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sub-basin menggunakan metode gaya gravitasi pada cekungan Ketungau. Sub-basin yang teridentifikasi diharapkan memiliki potensi sebagai cadangan hidrokarbon. Penelitian ini mengidentifikasi area 7 sebagai sub-basin berdasarkan analisis gravitasi dan pertimbangan aspek geologi. Area 7 memiliki nilai anomali residual yang rendah; nilai FHD yang tinggi; dan ditentukan sebagai patahan berjenis patahan naik. Berdasarkan data tersebut area 7 yang memiliki luasan sebesar 401,92 km2 diyakini sebagai sub-basin yang akan berfungsi sebagai wadah dalam petroleum system. Penentuan komponen lain dalam petroleum system bisa dilakukan dengan metode geofisika lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya. ......Lack of supply and high demand for oil and gas energy in Indonesia have led to the need for exploration of new potential reserves. Based on the ESDM site, there are still quite a lot of sedimentary basins in Indonesia that have not been explored properly. The Ketungau Basin is one of the basins that has not been explored and has potential reserves of doubt. This research aims to identify sub-basins using the gravity method in the Ketungau basin. The expected sub-basin has potential as a potential hazard. This study identified area 7 as a sub-basin based on gravity analysis and consideration of geological aspects. Area 7 has a low residual anomaly value; high FHD value; and is defined as a thrust fault. Based on these data, area 7 which has an area of ​​401.92 km2 is believed to be a sub-basin that will function as a reservoir in the petroleum system. Other components in the petroleum system can be carried out by other geophysical methods. It is hoped that this research can be used as a reference in next studies.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Javid Bennabi
Abstrak :
ABSTRAK
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di Indonesia telah mendorong perubahan penggunaan lahan dari pertanian produktif menjadi non pertanian. Salah satu pembangunan yang terjadi di Indonesia adalah pembangunan Bendungan Karian sebagai sebuah Multi-purpose Dam di Sub-Daerah Aliran Ci Berang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui luas luas genangan waduk, penggunaan tanah yang akan tertutup oleh genangan dan desa-desa yang tergenang oleh adanya pembendungan Karian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah elevasi dan penggunaan tanah di Sub-DA Ci Berang. Data yang digunakan untuk pengolahan variable adalah data Tinggi Muka Air Minimum, Normal dan Tinggi diolah menggunakan Digital Elevation Model, serta penutupan lahan yang didapatkan dari Landsat 8 OLI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari seluruh Sub-DA Ci Berang, wilayah yang akan terkena dampak langsung oleh genangan adalah 1479 Ha. Penutupan yang terjadi oleh genangan air mempengaruhi penggunaan tanah, dan penggunaan tanah yang luas terbesar tertutup oleh genangan air pada Sub-DA Ci Berang adalah semak belukar 53 dan sawah 22. Dari 10 Desa yang akan tergenang yang paling besar terkena genangan yaitu Desa Tambak dengan luas 335,48 Ha dan paling sedikit Desa Sindangsari dengan 3,73 Ha.
ABSTRACT
Overpopulation and development in Java Island have caused in chages in landuse from productive land into non productive. One of the changes occurring in Indonesia is the development of the Karian Dam as a Multi Purpose Dam in the Ci Berang Sub Basin. This study aims to determine the area of inundated water, the landuse covered by water and the cillages that are flooded which are caused by the construction of Karian Dam. The variables used in this study is the elevation of inundated water and the landuse of the Ci Berang Sub Basin. The data used for the variables are Water Level at Minimum, Normal and Maximum which is then input to the Digital Elevation Model also the Landcover data from Landsat 8 OLI. The results of the study show that out of the whole Ci Berang Sub Basin, the area which will be affected by the inundated water is 1479 Ha. The changes caused by the reservoir affects the landuse and the landuse that is inundated by water in the northern area of Ci Berang Basin are shrubs, wetlands, plantations, urban areas, moors 54,57 Ha and vacant lots 16,14 Ha. The landuse which have the highest area of inundated water coverage are shrubs 53 and wetlands 22. There are 10 villages that will be inundated with water, the village with the highest landuse change is Tambak Village with 335,48 Ha and lowest is Sindangsari Village with 3,73 Ha.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library