Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herman Soeparma
Abstrak :
Kecenderungan perkembangan teknologi yang mengarah kepada teknologi nirkabel (Wíreles) dengan kemampuan penyaluran data berkecepatan tinggi mendorong para operator telekomunikasi berlomba-lomba memperluas jaringannya, khususnya bagi operator telekomunikasi dengan basis teknologi nirkabel. Indosat sebagai satu-satunya operator telekomunikasi yang sekaligus menyelenggarakan jasa Selular dan FWA (Fixed Gíreles Access) belum secara optimal memanfaatkan infrastrukturnya untuk pengembangan kedua jasa tersebut. Penggunaan 2 (dua) platform teknologi yang berbeda dalam penyelenggaraan kedua jasa tersebut, yaitu GSM dan CDMA, akan mengakibatkan kompleksitas aspek operasional, pemeliharaan dan pengembangan di masa mendatang. Oleh karenanya penyelenggaraan jasa FWA dan Selular menggunakan satu platform teknologi yang sama dipandang akan menguntungkan Indosat secara jangka panjang. Terkait dengan hal tersebut, maka dilakukan analisa kelayakan terhadap kemungkinan penggunaan teknologi GSM dalam penyelenggaraan jasa FWA. Analisa dilakukan terhadap berbagai aspek, yaitu: - Aspek teknologi, yang mencakup tinjauan kemungkinan pemanfaatan teknologi GSM untuk jasa FWA - Aspek regulasi - Aspek finansial mencakup analisa kebutuhan dan penghematan capex dan opex, serta analisa terhadap indikator kelayakan bisnis - Aspek operasional, pemeliharaan dan pengembangan sistem/jaringan di masa mendatang - Aspek pasar, yang mencakup daya saing dengan kompetitor dalam penyelenggaraan jasa FWA. Hasil analisa terhadap aspek-aspek di atas menunjukkan bahwa penyelenggaraan jasa FWA menggunakan teknologi GSM layak di implementasikan oleh Indosat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40918
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Pratiwi Santoso
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang penentuan franchise profit sharing Lexus Indonesia yang sebaiknya diberikan kepada dealer dan yang diterima distributor dalam rangka ekspansi bisnis. Penelitian ini menggunakan metode valuasi Discounted Cash Flow dan metode Feasibility Study. Penentuan franchise profit sharing dealer dan distributor didapat dengan perhitungan proyeksi laporan keuangan selama lima tahun menggunakan asumsi skenario penjualan pessimistic, most likely, dan optimistic serta analisis biaya modal. Penentuan franchise profit sharing juga dilakukan dengan menggunakan analisis Break Even Point untuk mengetahui rentang negosiasi dengan kondisi BEP.
This thesis discusses about the determination of franchise profit sharing Lexus Indonesia that should be given to dealers and profit received by distributor in order to expand the business. This research using the Discounted Cash Flow valuation method and Feasibility Study. Determination dealers and distributor franchise profit sharing is obtained by calculating the projected financial statements for five years using pessimistic, most likely, and optimistic scenario and cost of capital analysis. This research also using the break even point analysis to determine the range of negotiations with the BEP condition.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Indra Gunawan
Abstrak :
Pada tanggal 28 Desember 2008 lisensi layanan SLJJ ketiga sudah diberikan oleh pemerintah kepada PT. Bakrie Telecom. Akan Tetapi menjadi sesuatu yang menarik untuk dilakukan analisa bisnis dan di evaluasi kembali, karena lisensi layanan SLJJ yang diberikan pemerintah mengajukan beberapa syarat dan komitmen yang harus dilaksanakan oleh penyelenggara lisensi layanan SLJJ. Hasil analisa regulasi menunjukkan bahwa syarat,komitmen dan masa berlaku lisensi yang diberikan pemerintah memang termasuk syarat yang berat dan sangat berpengaruh ke aspek teknologi dan keuangan. Aspek teknologi yang mengharuskan pembangunan didaerah Indonesia timur menjadikan pembesaran nilai investasi di sisi keuangan. Meskipun Lisensi Layanan SLJJ terancam dengan kehadiran teknologi NGN, tapi setidaknya masih bisa bertahan untuk periode lima tahun mendatang. Dan BTEL juga masih menganggap pentingnya memiliki Lisensi Layanan SLJJ karena sudah memiliki Layanan Jaringan Tetap dan Layanan SLI. Dari hasil uji kelayakan bisnis lisensi layanan SLJJ masih bisa diselenggarakan dengan batas tarif flat minimal Rp 200,- permenit sehingga menghasilkan nilai NPV untuk pelanggan moderat sebesar Rp 57,240,586,739,- kemudian nilai IRR 25% dengan interest rate 20% dan payback periode selama 3 tahun 10 bulan.
ABSTRACT
Since Desember 28th, 2008 Third Licensed of long distance telephone service has been given by government to Bakrie Telecom, Tbk. Will be very interesting case to do business analysis and re-evaluate those licensed because long distance telephon services government has gave to Bakrie requiring fulfillment of conditions and commitment from provider holding this licensed. Regulation analysis result showing that those terms, commitment and time regarding this licensed given by government due to this conditions, are heavy stuff and really effecting both technological and financial aspect. In technological terms, developing East Indonesia area and make it becoming highly investing area in financial is a must. Although long distance telephony service threaten by the existance of NGN technology, but at least it still can stand for another next five years period. And BTEL also still considering having long distance telephony service is important thing because BTEL already holding two other licensed for fixed network telephony services and international call services. From this visibilities study on business of long distance telephony licensed showing that this business still can be afforded if the minimal tariff given to costumer is Rp 200,- /menit so it will have NPV for moderate user at nominal Rp 57,240,586,739,- then we also got value of IRR 20.7% with interest rate score 20% and payback period for 3 years and ten months.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26225
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Arsy Fajar Permana
Abstrak :
Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan studi kelayakan bisnis yang dilakukan PT ABC sebagai perusahaan rintisan properti untuk menilai apakah proyek baru Rent-to-Own (RTO) yang sedang direncanakan layak dijalankan atau tidak. Pelaksanaan magang di PT ABC berlangsung selama empat bulan dari bulan Agustus 2021 sampai dengan Desember 2021. Untuk mengevaluasi kesesuaian proses studi kelayakan bisnis yang dilakukan PT ABC dengan teori yang ada, penulis menggunakan pendekatan Feasibility Assessment Framework (FAF) dan berbagai teori pendukung lainnya berdasarkan literatur strategi manajemen, pemasaran, manajemen keuangan, tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Hasil evaluasi yang dilakukan penulis menunjukan bahwa sebagian besar proses studi kelayakan bisnis yang dilakukan PT ABC telah sesuai dengan teori yang digunakan, baik dari segi tahapan maupun proses analisis dari setiap atribut kerangka analisis studi kelayakan bisnis yang digunakan. PT ABC telah melakukan studi kelayakan bisnis dengan menganalisis faktor internal, eksternal, dan risiko bisnis yang dapat menentukan kelayakan dari proyek RTO. Selain itu, PT ABC juga telah menyusun semua hasil analisis tersebut ke dalam satu laporan yang telah disusun secara sistematis. Sehingga, berdasarkan proses studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan, PT ABC sepakat untuk menyetujui pengembangan proyek RTO. Namun demikian, penulis masih menemukan beberapa ketidaksesuaian yang dilakukan PT ABC selama melakukan studi kelayakan bisnis dengan teori yang digunakan. Oleh karena itu, penulis mengusulkan tiga rekomendasi untuk PT ABC yaitu melakukan studi kelayakan bisnis berdasarkan teori yang lebih relevan, mendorong penggunaan data primer ketika melakukan analisis, dan menambah area analisis seperti teknis dan sosial untuk menguji kelayakan proyek RTO. ......This internship report aims to evaluate the implementation of a business feasibility study conducted by PT ABC as a property startup company to assess whether the new Rent-to-Own (RTO) project that is being planned is feasible or not. The internship at PT ABC lasts for four months from August 2021 to December 2021. To evaluate the compatibility of the business feasibility study process conducted by PT ABC with existing theories, the author uses the Feasibility Assessment Framework (FAF) approach and various other supporting theories based on the literature on strategy management, marketing, financial management, corporate governance and risk management. The results of the evaluation conducted by the author show that most of the business feasibility study processes carried out by PT ABC are in line with the theory used, both in terms of stages and process analysis of each attribute of the business feasibility study analysis framework used. PT ABC has conducted a business feasibility study by analyzing internal, external, and business risk factors that can determine the feasibility of the RTO project. In addition, PT ABC has also compiled all the results of the analysis into a report that has been compiled systematically. Thus, based on the business feasibility study process that has been carried out, PT ABC agreed to approve the development of the RTO project. However, the author still finds some discrepancies made by PT ABC during a business feasibility study process with the theory used. Therefore, the author proposes three recommendations for PT ABC, namely conducting a business feasibility study based on more relevant theories, encouraging the use of primary data when conducting analysis, and adding analysis areas such as technical and social factors to test the feasibility of the RTO project.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library