Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Nira
"Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat penambahan fasilitas pada program UI-FEAP sehingga dapat memperhitungkan efek eksentrisitas sambungan dan eksentrisitas sumbu elemen pada struktur l dimensi.
Eksentrisitas antara titik nodal dengan ujung awal/akhir elemen dapat diakibatkan oleh dua hal yaitu eksentrisitas sambungan dan eksentrisitas sumbu elemen. Eksentrisitas sambungan terjadi akibat adanya dimensi dari sambungan dimana ujung awal dan akhir elemen tidak berada pada titik nodal, sehingga terdapat eksentrisitas di antaranya. Perpanjangan dari sumbu elemen bertemu dan berhimpit di titik nodal. Panjang aktual elemen menjadi lebih pendek dari panjang nominalnya. Eksentrisitas sumbu elemen terjadi akibat adanya perubahan penampang elemen dimana pada pertemuan dua atau lebih elemen, sumbu-sumbu elemen tidak bertemu di suatu titik, sehingga terdapat eksentrisitas di antaranya. Salah satu sumbu elemen dapat dijadikan titik nodal.
Dalam analisa eksentrisitas sambungan dan eksentrisitas sumbu elernen, digunakan suatu matriks untuk mentransfer peralihan, gaya nodal, kekakuan dan beban nodal ekivalen dari ujung awal/akhir elemen ke titik nodal. Matriks ini disebut ?matriks transformasi translasi sumbu? yang disirnbolkan oleh [Te]. Matriks ini diturunkan untuk tiap-tiap tipe struktur ID, yaitu balok menerus, portal bidang, balok silang, dan portal ruang berdasarkan kajian teori. Besarnya eksentrisitas harus diuraikan dalam sumbu koordinat global struktur, dan merupakan jarak dari titik nodal ke ujung awal/akhir elemen.
Pemrograman pada UI-FEAP menggunakan bahasa Fortran melalui Fortran Power Station 4.0. Pemrograman dimulai dengan membuat subroutin elemen pada keenam tipe struktur ID. Kemudian empat subroutin elemen ditambahkan ?matriks transfonnasi translasi sumbu? dalam programnya, sehingga dapat menghitung eksentrisitas sambungan.
Langkah selanjutnya adalah membuat sebuah subroutin yang berfungsi membaca data input eksentrisitas dan diberi nama PECCEN. Perintah pada blok data input eksentrisitas elemen adalah (ECCE)nnicities. Agar subroutin tersebut dapat dirangkaikan dengan keseluruhan program maka dibuat beberapa modifikasi pada subroutin-subroutin lain. Program yang telah dibuat kemudian dilengkapi dengan petunjuk atau pedoman pembuatan data input.
Untuk menguji validitas program, dibuat beberapa kasus eksentrisitas sambungan dan eksentrisitas sumbu elemen pada tiap-tiap tipe struktur, Hasil perhitungan dari program UI-FEAP dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan program GT Strudl dan program STAAD/Pro. Dari hasil diperoleh bahwa program yang dibuat telah valid.
Analisa efek eksentrisitas juga diterapkan pada beberapa kasus untuk melihat seberapa besar efek eksentrisitas mulai perlu diperhitungkan dalam analisa struktur. Adanya eksentrisitas dilihat efeknya pada ban nodal ekivalen, eksentrisitas sambungan dan eksentrisitas sumbu elemen pada tiap-tiap ripe struktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Santosa
"ABSTRAK
Pemahaman terhadap struktur dan logika suatu program buatan orang lain merupakan suatu hal yang sangat sulit dilakukan. Padahal pernahaman ini mutlak diperlukan dalam proses pemeliharaan program / sistem. Keadaan ini dipersulit lagi bila program tersebut dibuat tanpa mengindahkan kaidah perancangan yang baik, tidak dilengkapi dengan dokumen perancangan, dan terdiri dari ratusan hingga ribuan basis.
Untuk mengatasi masalah 'ini dikembangkan' suatu metode reverse engineering yang meliputi generalisasi, abstraksi, separasi, deteksi alur, sintesis, representasi, dan pembuatan laporan. Metode ini khususnya digunakan untuk mengobservasi struktur program berukuran besar secara berjenjang.
Sebagai penunjang dalam pelaksanaan matode tersebut dikembangkan suatu alat bantu yang mampu menangkap, menganalisis, dan menampilkan kembali program sumber secara dinamis dalam bentuk lain. Program sumber tersebut disusun dalam bentuk blok-blok hierarkis yang dapat ditampilkan secara berjenjang mulai hierarki yang terluar hingga yang terdalam. Selain itu alat bantu tersebut juga menampilkan blok-blok program sumber dalam bentuk yang sudah teratur kedalaman margin kiri dan pembedaan warna setiap barisnya sesuai dengan hierarki blok tersebut.
Pada berbagai kondisi observasi yang dikehendaki, observator dapat menyimpan blok-blok tersebut dalam suatu berkas untuk diedit menjadi Action Diagram.
Dalam setiap blok, informasi tentang ukuran suatu blok (LOC: Lines of Code), Cyclomatic Complexity, jumlah blok DO, blok IF, GOTO, dan nomor-nomor setiap baris program juga ditampilkan. Fasilitas untuk melakukan zizo (zoom-in zoom-out) merupakan fungsi utama yang disediakan untuk mengobservasi struktur blok-blok program.Selain itu 1ompatan observasi dapat dilakukan dengan meng-klik statemen CALL untuk menampilkan subroutine dengan segera ke layar.
Observasi struktur program secara berjenjang ini memberikan alternatif-alternatif tentang blok-blok program yang perlu dipisahkan, digabungkan, dibuang, diganti, dimanfaatkan kembali, disempurnakan, dan disusun kembali hierarkinya. Alternatif-alternatif ini sangat diperlukan dalam proses pemeliharaan program atau sistem.
Metode dan alat bantu yang dikembangkan dalam tesis ini memiliki keterbatasan. Kendala utama adalah dalam mengembangkan alat bantu yang secara otomatis mampu menangkap arti semantik dari suatu ungkapan program dengan maksud agar peran manusia dapat dikurangi. Dalam upaya lebih lanjut untuk me-revers program-program dalam domain yang spesifik dapat dikembangkan suatu alat bantu yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan .
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azis Amriwan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat model dan tahapan program
pemberdayaan nelayan yang ada di Kecamatan Pelabuhanratu. Selain itu,
penelitian ini juga ingin menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan
nelayan dalam program pemberdayaan, serta menjelaskan proses reproduksi
praktik dominasi yang terjadi dalam program pemberdayaan. Penelitian ini
menggunakan teori strukturasi dari Anthony Giddens untuk melihat seperti apa
relasi yang terbangun antar agen dalam mereproduksi praktik-praktik kekuasaan
dalam program pemberdayaan nelayan tersebut berlangsung. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Pengembangan Usaha Mina
Perdesaan (PUMP) Perikanan Tangkap bersifat charity atau bantuan langsung
masyarakat (BLM). Konsep pemberdayaan semacam ini hanya bersifat sementara
dan tidak memberdayakan nelayan. Namun persoalan-persoalan struktural yang
mengekang (constraint) membentuk kesadaran nelayan untuk terlibat dalam
program pemberdayaan. Akibat model pemberdayaan dan faktor-faktor struktural
diatas, maka keterlibatan nelayan hanya sebatas mobilisasi. Kondisi ini juga
memicu pragmatisme nelayan terhadap program-program pemerintah. Kondisi ini
diperparah dengan praktik kekuasaan yang dimungkinkan terjadi dalam KUB
sebagai wadah pemberdayaan. Di internal KUB, nelayan mengalami dominasi
oleh taweu dan atau bakul. Relasi sosial yang dibangun oleh nelayan dalam
tahapan dan mekanisme pengajuan bantuan dalam program PUMP menyebabkan
ketergantungan nelayan terhadap pemerintah dan anggota DPRD sebagai elit
nelayan yang memiliki otoritas politik.

ABSTRACT
This study aims to look at the model and stages of fishermen
empowerment programs in Palabuhanratu. This study also wants to explain the
determinan factors of the fishermen 's involvement in that project. As well as the
practice of domination describes the reproduction process that occurs in the
empowerment program. This study uses structuration theory of Anthony Giddens
to see what kind of relationship that is built between agents in reproducing the
practices of power in the ongoing development programs fishermen. This study
used a qualitative approach with descriptive methods.
The results showed that PUMP program in Palabuhanratu is a charity
model of program for fisheries or community grants ( BLM ). Such empowerment
concept is only temporary and does not empower fishermen. But the structural
problems that curb (constraints) forming the awareness of fishermen to engage in
empowerment programs. Due to empowerment models and structural factors
above, the involvement of fishermen is only shows the practice of mobilization.
This condition also triggers pragmatism fishermen against government programs.
This condition is going badly by the practice of power relation that made in the
KUB. In the internal, fishermen has a domination by taweu or bakul. Social
relations that built on the PUMP mechanism caused dependency fishermen
against the government and political elite."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library