Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumanto
Abstrak :
ABSTRAK
Kota merupakan jaringan kehidupan yanq tumbuh dan berkembang, tumbuh dah berkembangnya karena banyak hal, ada yang tumnuh karena perdagangan, ataupun industri ditambah adanya kegiatan sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk perkotaan karena adanya beberapa factor yang memberikan peluang memperoleh sumber kehidupan.
1995
S33534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Secara umum, luas areal dan kepadatan penduduk kota menjelaskan bahwa kota adalah tempat dimana semua manusia dengan karakteristik masingg-masing hidup bersama dan bersosialisasi. Perbedaan ini menimbulkan tekanan tersendiri yang dapat berperan sebagai pemicu terjadinya konflik. Tingkat heterogenitas, faktor ekonomi, sosial dan budaya kerap menjadi faktor pemicu terjadinya konflik sosial di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan konflik yang terjadi dalam struktur kota serta faktor yang menjadi penentu terjadinya konflik dalam masing-masing zona struktur kota Dengan menggunakan analisis faktor, dapat diketahui faktor penentu konflik dalam tiap zona struktur kota DKI Jakarta. Selanjutnya analisis keruangan digunakan untuk mengetahui perbedaan masing-masing zona berdasarkan faktor penentu konflik pada tiap zona tersebut. Konflik perkotaan dapat terjadi dalam ruang kota yang berbeda dengan penyebab yang berbeda pula. Untuk mengetahui perbedaan konflik dalam tiap ruang kota, maka DKI Jakarta dibagi menjadi 3 (tiga) zona, yaitu: zona inti kota, zona peralihan (transisi), dan zona pinggiran. Zona inti kota terdapat di bagian tengah, meliputi Kecamatan Kebayoran Baru, Setia Budi, Tanah Abang dan Senen. Zona peralihan berada di bagian selatan dan utara zona inti kota, meliputi Kecamatan Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Kramat Jati, Jatinegara, Menteng, Cempaka Putih, Kemayoran, Sawah Besar, Gambir, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Tambora, Taman Sari, dan Tanjung Priok. Di luar kedua wilayah itu dikelompokkan sebagai zona pinggiran kota. Berdasarkan zona struktur kota tersebut, diketahui bahwa konflik yang terjadi di DKI Jakarta terjadi di dalam zona struktur kota yang berbeda dengan faktor penentu yang berbeda pula. Dengan analisis faktor dan analisis keruangan didapatkan bahwa faktor penentu konflik di zona inti kota dan zona peralihan adalah faktor fasilitas, sedangkan faktor eksternal adalah faktor penentu konflik di zona pinggiran
Universitas Indonesia, 2006
S33898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rimartha Sri Arum
Abstrak :
Lebih dari setengah penduduk di Indonesia tinggal di kota. Penelitian ini ingin melihat keinginan penduduk untuk tetap tinggal penduduk di Kota Bogor setelah pensiun. Atribut yang digunakan untuk penelitian ini adalah keaadaan alam, peluang bisnis dan kerja, barang dan jasa, layanan pemerintah, transportasi, social bonding, tempat tinggal, biaya hidup, keamanan dan lingkungan bersih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan antara atribut kota dan topologi, yaitu; keinginan untuk tetap tinggal dan lama tinggal dengan struktur kota dan kepadatan penduduk wilayah Kota Bogor. Hasil penelitian akan menunjukan atribut kota mana yang baik dibagian wilayah struktur kota dan kepadatan penduduk. Karakteristik penduduk yaitu lama tinggal dan keinginan untuk tetap tinggal baik di karakteristik wilayah mana. Keadaan alam, barang dan jasa, peluang bisnis dan kerja, dan social bonding adalah atribut yang berperan di Kota Bogor. Penduduk yang sudah lama tinggal namun mengatakan ingin pindah, cenderung akan berada pada wilayah dengan kepadatan penduduk rendah dan berada di pusat kegiatan. Penduduk yang baru tinggal dan mengatakan akan pindah berada pada wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan berada pada wilayah pusat. ......More than half of the population in Indonesia lives in the city. This study wanted to see intention to continue living in Bogor City after retirement. The attributes used for this study are natural conditions, business and employment opportunities, goods and services, government services, transportation, social bonding, shelter, living costs, security and clean environment. The purpose of this study was to determine the relationship between city attributes and topology, namely intention to continue living and living duration in the city, with city structure and population density. The first results of this study will show which city attributes are good in the area of the city structure and population density. The second results of this study will show which topology are good in he area of the city structure and population density. In concusion natural conditions, goods and services, business and work opportunities, and social bonding are the attributes that play a role in Bogor City. Residents who have long duration of living but said they want to move, tend to be in areas with low population density and at the center of city structure. New residents and said they would move to areas with high population density and located in the central of city structure.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ramadhanti Puspo
Abstrak :
ABSTRAK
Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat menjadi sebuah pusat kegiatan dan pemerintahan. Pusat Kota Bandung memberikan banyak pelayanan begitu juga dengan subpusat kotanya. Penelitian ini menggambarkan model kota Bandung berdasarkan strukturnya dan juga menggambarkan hubungan pusat kota dan subpusat terkait dengan jarak. Teori Urban Realms dijadikan acuan dalam menggambarkan model. Dengan menggunakan metode superimpose dan geoproccesing berupa union dapat terlihat bagaimana interaksi struktur kota didalamnya. Hubungan antar pusat diurai secara deskriptif melalu analisis keruangan sehingga dapat membuktikan bahwa adanya korelasi negatif antara intensitas kegiatan di pusat dan pinggiran. Hasil penelitian ini mengarahkan pada intesitas kegiatan tepusat pada CBD dan subpusat kotanya namun semakin ke arah pinggiran, intesitas tersebut semakin berkurang.
ABSTRACT
Bandung City as the capital of West Java province became the center of activities and government of West Java Province. Bandung Center provides many services as well as sub centers city. Bandung city models, based on its structure, illustrates the relationship between central city and sub center in association to distance. Theory of Urban Realms used as a reference in describing the model. By using method and geoproccesing superimpose a union can be seen how the interaction structure inside the city. Relations between the central descriptive parsed through spatial analysis in order to prove that there is a negative correlation between the intensity of activity in the center and the periphery. The results of this study lead to the intensity of activity in the CBD and sub center, increasingly towards the periphery, the intensity diminishing.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T49278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardityo
Abstrak :
Penelitian tugas akhir sarjana di Departemen Geografi Universitas Indonesia didominasi oleh penelitian terapan. Salah satu tema penelitian, yaitu Geografi Perkotaan, dimana penggunaan teori struktur kota merupakan landasan teori dalam menentukan metode, variabel, dan analisis. Penelitian ini lebih kepada penelitian murni untuk meneliti perkembangan ilmu, khususnya teori struktur kota dan geografi perkotaan di Departemen Geografi Universitas Indonesia. Untuk mengetahui hal tersebut, digunakan metode peer group discussion dan analisis isi (content analysis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teori struktur kota apa yang digunakan dalam skripsi dan membandingkannya dengan perkembangan teori struktur kota di dunia. Teori struktur kota yang dipakai dalam skripsi cenderung teori struktur kota klasik, seperti teori konsentris, teori sektor, dan teori inti berganda. Sedangkan penggunaan teori struktur kota yang relatif baru, seperti Urban Sprawl, Edge City,dan Compact City belum terlihat. ......Most of research in mini thesis at Department of Geography University of Indonesia are applied research. Urban Geography as one of many topic for research must use urban structure theory as a platform in selecting methodes variables, and analysis. This research considered as a pure science research to examine the science it self, especially urban structure theory and urban geography in Department of Geography University of Indonesia. Towards that purpose, peer group discussion and content analysis are used as a methodes. Moreover, this research will show the urban structure theory that used in mini thesis and compared with latest urban structure theory outside Dept. of Geography Univ. of Indonesia. Mini thesis is using urban structure classic theory, such as concentric theori, sectoral theory, and multiple nuclei theory. While latest urban structre theory such as Urban Sprawl, Edge City, and Compact City aren't used.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34055
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library