Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Nilam Permata
Abstrak :

Stroke dapat menyebabkan penurunan status fungsional jika pasien tidak menjalani rehabilitasi terutama pada fase sub-akut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan penurunan status fungsional pada pasien stroke fase sub-akut. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pasien stroke mengalami ketergantungan sedang dalam melakukan aktivitas fungsional. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan status fungsional pada pasien stroke fase sub-akut yaitu usia (p=0,042), jenis kelamin (p=0,000), derajat keparahan (p=0,041), lokasi lesi (p=0,000), fatigue (p=0,023), status kognitif (p= 0,023), dan dukungan sosial (p= 0,037). Tipe stroke diketahui tidak berhubungan dengan penurunan status fungsional (p=0,312). Lokasi lesi merupakan faktor yang paling berhubungan dengan penurunan status fungsional (p=0,010). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengkajian dalam asuhan keperawatan pasien stroke fase sub-akut dalam rangka mengetahui masalah terkait status fungsional.

 


Stroke can cause a decrease in functional status if the patient does not undergo rehabilitation especially in the sub-acute phase. This study aims to identify factors associated with decreased functional status in sub-acute stroke patients. This quantitative research uses a cross-sectional approach. The results of the study show that the average stroke patient has a moderate dependence on performing functional activities. Factors associated with decreased functional status in sub-acute stroke patients were age (p = 0.042), sex (p = 0.000), severity (p = 0.041), location of the lesion (p = 0,000), fatigue ( p = 0.023), cognitive status (p = 0.023), and social support (p = 0.037). Type of stroke was known not to be associated with a decrease in functional status (p = 0.312). The location of the lesion was the factor most associated with a decrease in functional status (p = 0.010). This research is expected to be used as a basis for the assessment of nursing care for sub-acute stroke patients in order to identify problems related to functional status.

 

2019
T53034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anja Hesnia Kholis
Abstrak :
ABSTRAK
Karya ilmiah akhir ini merupakan laporan praktik klinik lanjut keperawatan medikal bedah pada sistem neurologi yang terdiri dari pengelolaan kasus utama meningioma dan 30 resume menggunakan pendekatan Model Adaptasi Roy, penerapan Evidence Based Nursing (EBN) skrining kognitif Montreal Cognitive Assesment (MoCA), serta inovasi keperawatan pemberdayaan caregiver melalui edukasi terstruktur. Masalah keperawatan terbanyak akibat perilaku maladaptif pada mode fisiologis adalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, mode konsep diri yaitu cemas, mode fungsi peran adalah perubahan fungsi peran, dan mode interdependensi yaitu ketidakefektifan koping keluarga. Penerapan skrining fungsi kognitif MoCA lebih sensitif dan spesifik untuk mengidentifikasi gangguan fungsi kognitif pada pasien stroke. Pemberdayaan caregiver melalui edukasi terstruktur di rawat inap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam merawat anggota keluarga pasien stroke, sehingga terjalin komunikasi, persiapan, dan kontiunitas perawatan sampai di rumah. Perawat diharapkan mampu menerapkan teori keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan berdasarkan EBN, dan melakukan inovasi untuk meningkatkan asuhan keperawatan yang berkualitas.
ABSTRACT
This final scientific paper is a report of advanced clinical practice of medical surgical nursing in neurological which consists of the management of meningioma as main case and 30 summaries using Roy Adaptation Model approach, the screening cognitive Montreal Cognitive Assessment (MoCA) as the application of Evidence Based Nursing (EBN), and the caregiver empowerment through structured education as nursing innovation. Majority of nursing problems are due to the maladaptive behavior in physiological mode was risk for ineffective cerebral tissue perfusion, self-concept mode was anxiety, role function mode was ineffective role performance, and interdependence mode was ineffective family coping. The application of cognitive function screening MoCA was more sensitive and specific to identify cognitive function impairment in stroke patients. Caregiver Empowerment through structured education during hospitalization can improve knowledge and skills in caring for stroke family members, thus established communication, preparation, and continuity of care in their home. Nurses are expected to apply nursing theory, implement nursing interventions based on EBN, and make innovations to improve the quality of nursing care.
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Yasmin Maharani
Abstrak :
Stroke merupakan penyebab disabilitas tertinggi yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah ke otak. Oleh karena itu, pasien stroke membutuhkan adanya bantuan dari family caregiver untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Banyaknya bantuan dan tuntutan yang harus dipenuhi oleh family caregiver rentan membuat family caregiver merasa terbebani. Melihat permasalahan tersebut, salah satu faktor protektif yang ditemukan mampu membantu family caregiver memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk bangkit dari situasi sulit dan mengurangi beban yang dirasakan adalah resiliensi keluarga. Penelitian ini dilakukan untuk menguji besar peranan resiliensi keluarga pada beban caregiver pada family caregiver pasien stroke. Penelitian dilakukan terhadap 58 family caregiver pasien stroke dengan rentang usia 18–62 tahun. Pengukuran variabel dilakukan menggunakan alat ukur Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) dan Zarit Burden Interview (ZBI-22). Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa terdapat peranan negatif dan signifikan dari resiliensi keluarga terhadap beban caregiver pada family caregiver pasien stroke (F=10,646, p<0,05, R2=0,16). Hasil tersebut menyimpulkan tingginya resiliensi keluarga dapat berperan terhadap rendahnya beban caregiver. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya untuk menggali lebih dalam mengenai peran resiliensi keluarga dalam menanggulangi beban caregiver. ......Stroke is the leading cause of disability and it occurs when blood vessels in the brain are blocked or burst. Due to the resulting disabilities, stroke patients require assistance from family caregivers to perform daily activities. The high demand and support needed from family caregivers make them vulnerable to feeling burdened. Considering this issue, one protective factor that has been found to help family caregivers maximize their potential and reduce the perceived burden is family resilience. This study aimed to examine the significant role of family resilience on caregiver burden among family caregivers of stroke patients. The research involved 58 family caregivers of stroke patients aged between 18 and 62 years. The variables were measured using the Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) and Zarit Burden Interview (ZBI-22). The results of a simple linear regression analysis indicate a significant negative role of family resilience on caregiver burden among family caregivers of stroke patients (F=10,646, p<0,05, R2=0,16). These findings concluded that high family resilience can contribute to a reduced caregiver burden.  It is hoped that the findings of this research will serve as a reference for further studies to explore the role of family resilience in alleviating caregiver burden.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library