Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Annisa Arlishani
"Biaya pengupasan tanah merupakan salah satu fokus utama KAP MRV terhadap laporan keuangan PT BTMN Tbk dan anak. Akun ini diuji berdasarkan standar akuntansi yang terkait yaitu ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi Pada Tambang Terbuka yang merupakan turunan dari PSAK 14: Persediaan. Prosedur-prosedur yang dilakukan oleh KAP MRV dianalisis berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan audit seperti International Standards on Auditing (ISA), pedoman standar audit KAP MRV, dan peraturan pemerintah terkait. Berdasarkan hasil analisis, seluruh prosedur audit yang telah dilaksanakan oleh tim KAP MRV telah sesuai dengan pedoman audit internasional dan telah menilai kewajaran akuntansi PT BTMN Tbk dan anak berdasarkan PSAK yang berlaku.
Stripping cost is one of KAP MRV main focus in PT BTMN Tbk’s consolidated financial statement. This account is tested based on applied accounting standard ISAK 29: Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine which is the sub-product of PSAK 14: Inventory. Procedures conducted by KAP MRV is analysed according to theories of audit as such International Standards on Auditing (ISA), MRV Global Audit Guide, and related government regulation. Based on the analysis, all of the audit procedures done by KAP MRV has accordingly in line with ISA and has assessed the fairness of accounting implementation of PT BTMN Tbk and subsidiaries based on PSAK."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Amadea Trivania
"Laporan magang ini berisi tentang analisa atas efek transisi penerapan ISAK 29 dari PSAK 33 Revisi 2011 mengenai aktivitas pengupasan tanah pada dua perusahaan pertambangan batu bara, yaitu PT. XYZ dan PT. BAR. Laporan ini memperlihatkan perbandingan antara implementasi PSAK 33 Revisi 2011 dan ISAK 29 di kedua perusahaan tersebut yang mencakup pengakuan, pengukuran, penyajian, pecatatan, dan pengungkapan dari setiap perusahaan mengenai aktivitas pengupasan tanah. ISAK 29 menetapkan bahwa terdapat tiga syarat yang harus terpenuhi dalam mengakui biaya atas aktivitas pengupasan tanah sebagai aset yang ditangguhkan. Sebelumnya, ketiga syarat tersebut tidak ditentukan pada PSAK 33 Revisi 2011. Oleh karena itu, dengan diterbitkannya ISAK 29, perusahaan membutuhkan adanya penyesuaian dalam menerapkan standar tersebut.
This internship report shows the analysis of the impact on the transition from PSAK 33 Revised 2011 to ISAK 29 regarding the stripping activity specifically in two coal mining companies, namely PT. XYZ and PT. BAR. This report shows the comparison between the implementation of PSAK 33 Revised 2011 and ISAK 29 in both companies that includes the recognition, measurement, presentation, record, and disclosure. ISAK 29 regulates that there are three conditions that must be met to recognize the cost of stripping activities as a deferred asset. Previously, the three conditions are not specified PSAK 33 Revised 2011. Therefore, with the publication of ISAK 29, the company should make an adjustment in implementing these standards. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library