Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifah Nafrah Albar
"Zaman yang semakin modern membuat kehidupan perempuan semakin kompleks yang membuat peran seorang perempuan bertambah. Selain menjadi ibu rumah tangga, wanita juga memiliki peran yang lain menjadi wanita yang berkarir atau ibu yang bekerja. Adanya dampak negatif ibu bekerja yang paling utama, yaitu stress. Peningkatan stress yang terjadi dapat melakukan perubahan- perubahan yang salah satunya perubahan terhadap perilaku makan yang menjadi buruk. Perilaku makan yang buruk tersebut yang dimana salah satunya adalah emotional eating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan emotional eating pada ibu yang bekerja di DKI Jakarta. Desain penelitian analitik kuantitatif. Sampel penelitian 108 responden, dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan Perceived Stress Scale dan Dutch Eating Behavior Questionnaire. Dilakukan uji korealasi antara dua variabel dan menunjukkan hasil p=0.064 (p>0.05) yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan emotional eating pada ibu yang bekerja di DKI Jakarta. Penelitian ini menyarankan dilakukan promosi kesehatan oleh pihak layanan konsultasi keperawatan pada tempat kerja.

The increasingly modern era makes women's lives more complex which makes the role of a woman increase. Apart from being housewives, women also have other roles to play as career women or working mothers. The main negative impact of working mothers is stress. Increased stress that occurs can make changes, one of which is a change in eating behavior that is getting worse. This bad eating behavior, one of which is emotional eating. This study aims to determine the relationship between stress levels and emotional eating among working mothers in DKI Jakarta. Quantitative analytical research design. The research sample is 108 respondents, using simple random sampling technique. The instruments used were the Perceived Stress Scale and the Dutch Eating Behavior Questionnaire. A correlation test was carried out between the two variables and the results showed p=0.064 (p>0.05), which means that there is no relationship between stress levels and emotional eating among working mothers in DKI Jakarta. This study suggests health promotion by nursing consulting services in the workplace."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blonna, Rochard
New York: McGraw-Hill, 2012
155.904 2 BLO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Pragustine
"Latar Belakang: Temporomandibular disorders adalah gangguan yang bersifat multifaktorial dan keluhan yang seringkali ditemukan adalah nyeri di daerah orofasial, keterbatasan buka mulut dan bunyi sendi. Keluhan tersebut seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari pasien sehingga semakin banyak pasien yang datang untuk mendapatkan perawatan. Aktivitas pasien mempengaruhi kualitas hidupnya, maka dari itu perlu dilakukan analisis hubungan temporomandibular disorders dengan kualitas hidup dinilai dengan menggunakan kuesioner OHIP-TMDs-ID.
Tujuan: Menganalisis hubungan temporomandibular disorders dengan kualitas hidup, menganalisis hubungan antara faktor sosiodemografis, status stres emosional, status kebiasaan buruk dan jumlah kehilangan gigi dengan kualitas hidup.
Metode: Desain potong lintang. Hubungan temporomandibular disorders dengan kualitas hidup, hubungan antara faktor sosiodemografis, status stres emosional, status kebiasaan buruk dan jumlah kehilangan gigi dengan kualitas hidup dianalisis dengan uji t tidak berpasangan sedangkan untuk hubungan antara kelompok diagnosis TMD dan kelompok usia dengan kualitas hidup dengan uji ANOVA satu arah.
Hasil: Dari uji yang dilakukan terlihat bahwa terdapat hubungan antara temporomandibular disorders dengan kualitas hidup (p<0,001), demikian juga untuk antar kelompok diagnosis TMD. Hubungan antara status stres emosional dan status kebiasaan buruk dengan kualitas hidup juga terlihat perbedaan bermakna. Namun hubungan antara jenis kelamin, kelompok usia, jenis pekerjaan dan jumlah kehilangan gigi dengan kualitas hidup tidak memperlihatkan perbedaan bermakna (p>0,05).
Kesimpulan: Kualitas hidup pasien TMD lebih rendah bila dibandingkan dengan pasien non TMD.

Background: Temporomandibular disorders is a multifactorial etiologic disorders and mostly patients complain about orofacial pain, limited opening and clicking or crepitation. Sometimes those complaints are affecting their daily activities so patients tried to seek treatments. Patients’ daily activities affected their quality of life so we needed to analyze the relationship between temporomandibular disorders and oral health related quality of life.
Objective: to analyze the relationships between temporomandibular disorders and oral health related quality of life, to analyze the relationship between sociodemographic factors with quality of life, to analyze the relationship between emotional stress, bad habit and number of tooth loss with quality of life.
Method: There is a relationship between temporomandibular disorders and quality of life (p<0.001), also between quality of life of TMD’s group diagnose. These findings also showed significant different between emotional stress and bad habit with quality of life (p<0.05) but no significant difference between gender, age, employment status and number of tooth loss with quality of life (p>0.05).
Conclusion: Quality of life of TMD patients is lower compared to non TMD patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library