Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmawan
Abstrak :
Telah dilakukan pene1itinuntuk mempelajari pengaruh radiasi gamma pada sifat kimidan fisika serbuk Neomycin su1fat dan Streptomycin sulfat dengan 'dosis radiasi 0, 10 20 dan 30 kGy dan penyimpanan2sampai 12 minggu. Perubahan sifat kimia yang terjadi diamati dengan kró-. matografi cairan-cairan tekann tinggi, sedangkan perubahan sifat fisika diamati dengan spektroskopi resonansi spin elektron. Hasil pehguisn nenunjuk1an bahwa dosis radiasi dan penyimpanan memberikan pengaruh yang bermakna ( p(O,Ol ) pada konsentrasiNeomycin sulfat. Pada Streptomycin sulfat, dosis radiasi memberikan pengaruh yang bermakna ( p .(O,01 ), sedangkan penyimpanan tidak memberikan pengaruh yang bermakna. Dosis radiasi 10, 20 dan: 30 kGy menimbulkari radikal bebas dengan konsentrasi masing.-masing 315,8 x 1o17 ; 375,3 X 1017 dan 500,6 x 1017 spin/g üntuk Neomycin sulfat dan 150 1 2X 1015 ; 182,5 x 1015 dan 205,5 x io spin/g untuk streptomycin sulfat. Penyirnpanan menyebabkan penurunan konsentrasi radikal bebas Neomycin sulfat den Streptomycin sulfat mengikuti persamaan eksponensial. ......The effects of gamma radiation on'•che :•:? \ f_ J) \ •L •.' 'T / p1fsical characteristic's of Neomycin sulphate and Streptomycin sulphate powder with radiation doses of 0., 10 9 20 and 30 kGy and storage periods of 2 to 12 weeks were isvestigated. The chemical change was observed by high pressure liquid chromatography, while physical change by electron spin resonance spectroscopy. The results of the test showed that radiation doses gave significant effect ( p( 0,01 ) on Neomycin sulphate concentration. For Streptomycin sulphate, radiation doses gave significant effect ( p4(0 9 01 ), but storage periods gave no significant effect. Radiation doses of 10, 20 and 30 kGy produced free radicals concentration of 315 9 8 X 1017 ; 3753 X 10 17 and 500 2 5 X 1017 spin/g for Neomycin sulphate respectively and 150 9 2 X 10 ; 182,5 X 1015 and 205,5 X spin/g for Streptomycin sulphate. Storage periods caused the decrease of Neomycin sulphate and Streptomycin sulphate free radicals concentration following exponential equation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahma Novitasari
Abstrak :
Prevalensi pasien TB yang mengalami vestibulotoksik akibat streptomisin sulfat menurut literatur tercatat sebesar 30-70%. Berbagai modalitas pemeriksaan dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan keseimbangan, di antaranya dizziness handicap inventory (DHI), dynamic visual acuity (DVA), dan video head impulse test (VHIT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian hasil DHI, DVA, dan VHIT dalam menilai gangguan keseimbangan pada pasien TB yang mendapat terapi streptomisin. Metode penelitian ini merupakan pre and post study design untuk mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan fungsi keseimbangan pada ketiga modalitas pemeriksaan pada satu kelompok pasien TB pada hari ke-14 dan setelah selesai pemberian streptomisin atau bila timbul keluhan gangguan keseimbangan. Rancangan studi prospektif digunakan untuk melihat kesesuaian ketiga penilaian sebelum pemberian streptomisin, pada hari ke-14, dan hari ke-56 di mana pemberian streptomisin telah selesai. Pada akhir terapi didapatkan 5 dari 24 subjek memiliki handicap dalam melakukan aktivitas sehari-hari berdasarkan pemeriksaan DHI, 5 dari 24 subjek mengalami kelemahan vestibular perifer bilateral berdasarkan pemeriksaan DVA dan pada pemeriksaan VHIT didapatkan 9 dari 24 subjek menderita kelemahan vestibular perifer bilateral. Kesesuaian antara pemeriksaan DVA dengan VHIT dan DHI dengan VHIT sebesar 83,3%, sedangkan kesesuaian antara DHI dengan DVA sebesar 100% dalam menilai gangguan keseimbangan pada subjek dan tidak didapatkan perbedaan bermakna pada ketiga modalitas tersebut. Dari hasil tersebut mendukung DVA untuk digunakan sebagai pemeriksaan penapisan gangguan vestibular perifer bilateral pada pasien tuberkulosis yang mendapat terapi streptomisin. ......Balance disorders can be caused by several medications and one of those is streptomycin sulphate used as treatment of category II lung TB. Prevalence of streptomycin-induced vestibulotoxicity amongst patients with TB is recorded around 30-70%. Besides history taking and physical examination, other modalities can be used to diagnose balance disorders, including dizziness handicap inventory (DHI), dynamic visual acuity (DVA), and video head impulse test (VHIT). This pre and post study design aims to determine the conformity between DHI, DVA, and VHIT in assessing balance disorders in TB patients treated with streptomycin on the 14th day and the end of treatment or whenever the balance disorders symptoms arise. Prospective research design used to compare the three methods of measurement before streptomycin administration, on the 14th day, and on the 56th day when completion of treatment is declared. There are 5 subjects (20.8%) recorded experienced handicap during daily activities according to DHI examination, 5 subjects (20.8%) diagnosed with bilateral vestibular weakness dan from VHIT examination and 9 (37.5%) subject diagnosed with bilateral vestibular weakness. The concordance rate between DVA and VHIT, DHI and VHIT in assessing vestibular disorders was 83.3% meanwhile the concordance rate between DHI and DVA was 100% and there was no significant differences between this three modalities. Thus we can conclude that DVA can be used as a screening modality for bilateral peripher vestibular disorders in TB patients who receive streptomycin therapy.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Martinus
Abstrak :
Tuberkulosis merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menjadi sangat berbahaya karena kemampuan penularannya dan mortalitas yang cukup tinggi. Diperlukan metode standar dengan sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi dan pengobatan dini sehingga rantai transmisi dapat dihentikan. Salah satu OAT lini pertama yang menjadi dasar pengobatan tuberkulosis adalah streptomisin. Resistensi terhadap streptomisin menjadi salah satu kendala pemberantasan TB di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sensitivitas antara pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dan kultur dalam mendiagnosis TB serta pola sensitivitas M. tuberculosis terhadap streptomisin. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data sekunder di Departemen Mikrobiologi FKUI pada periode September 2005 hingga Desember 2007, sejumlah 676 sampel. Sampel tersebut merupakan sampel dengan hasil kultur positif dan telah dilakukan uji sensitivitas sesuai dengan panduan WHO/IUATLD. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa angka resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap streptomisin adalah sebesar 22.9%, pemeriksaan kultur lebih sensitif bila dibandingkan dengan pemeriksaan BTA dalam mendiagnosis penyakit TB, dan pola sensitivitas terhadap streptomisin menunjukkan penurunan angka resistensi setiap tahun dari tahun 2005 hingga 2007. Tuberculosis is a respiratory disease caused by Mycobacterium tuberculosis and becomes very dangerous because it?s high potency of contagion and high mortality rate. Standard method with high sensitivity was needed to early detect and treatment for stopping the transmission. One of the first line drugs that has been basically used to treat tuberculosis is streptomycin. Resistance against this drug has been the obstacle in stopping tuberculosis in Indonesia. This research was aimed to determine the sensitivity of acid fast bacilli method compared to culture in tuberculosis diagnosis and the resistance pattern of Mycobacterium tuberculosis against streptomycin. This research was done by collecting and analyzing 676 secondary samples from Microbiology Department Medical Faculty University of Indonesia in September 2005 until December 2007. These samples criteria are positive culture and had been undergone resistance tests based on WHO/IUATLD guidelines. The results of analysis were the resistance of streptomycin was 22.9%, culture test was more sensitive than acid fast bacilli method in tuberculosis diagnosis, and there was decline of resistance against streptomisin from 2005 until 2007.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
S09050fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library