Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nely Indraningrum
Abstrak :
Perkembangan globalisasi telah melahirkan sebuah tananan dunia yang semakin kompleks. Kompleksitas ini menyebabkan perubahan kondisi lingkungan balk eksternal maupun internal sehingga mengharuskan seluruh komponen bangsa untuk mengadakan penyesuaian terhadap dinamika baru ini. Dinamika baru ini menyebabkan terjadinya reformasi nasional yang dipelopori oleh mahasiswa tahun 1998 yang mengakibatkan runtuhnya pemerintahan Orde Baru.
Sebagai salah satu komponen bangsa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tidak dapat melepaskan diri clan dampak lingkungan strategis yang berpengaruh langsung terhadapnya sehingga hams mengadakan reposisi fungsi ABRI dalam kehidupan bangsa. Reposisi fungsi ABRI didasari atas pemikiran bahwa konsep dwifungsi ABRI sudah tidak relevan lagi dalam kehidupan bangsa. Hal ini disebabkan karena keberadaan ABRI dengan dwifungsinya telah menjadikan ABRI mendominasi hampir disemua sektor kehidupan dan cenderung bertindak berlebihan dalam menjalankan fungsi sosial politiknya.
Strategi reposisi fungsi ABRI berupa reformasi internal yang bertujuan mengembalikan ABRI sebagai kekuatan pertahanan negara secara utuh sehingga harus meninggalkan fungsi sosial politiknya. Dalam konsep pemasaran, dwifungsi ABRI menyebabkan positioning fungsi ABRI tidak jelas sehingga menimbulkan confused positioning karena terlalu banyak pecan yang dilakukan oleh ABRI.
Strategi reposisi fungsi ABRI merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah sosial di negeri ini. Penyelesaian masalah sosial pada umumnya menyangkut perubahan sosial (social change), sehingga strategi reposisi fungsi ABRI ini harus disosialisasikan dengan tujuan mentransformasikan pola pikir dengan harapan dapat merubah persepsi negatif dan rasyarakat. Akan tetapi walaupun strategi reposisi fungsi ABRI ini telah disosialisikan temyata masih ada anggapan negatif dari masyarakat dan mengatakan bahwa strategi reposisi ini dilakukan dengan setengah hati.
Upaya evaluasi strategi reposisi fungsi TNI ditinjau dari pemasaran sosial ini perlu dilakukan berkaitan dengan perubahan Cara pandang masyarakat terhadap organisasi TNI. Upaya ini akan memberikan masukan untuk penyempumaan program sosialisasi reposisi fungsi TNI kepada organisasi TNI.
Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa karena dianggap dapat mewakili kaum intelektual dan pelopor dari reformasi nasional adalah mahasiswa. Model rerangka konseptual mengenai reposisi ini belum ada namun pembuatan rerangka konseptual dalam penelitian ini diilhami oleh penelitian dari Adams (2000), Ries dan Trout (2002) serta Kartajaya (2001). Penelitian pendahuluan dilakukan untuk rnemperoleh validitas dan reabilitas sehubungan dengan tidak adanya model penelitian.
Penelitian ini mengukur persepsi mahasiswa sebelum reposisi dengan atribut yang mempengaruhi yaitu alat kekaaaan, sospol, kekaryaan dan bisnis dan sesudah reposisi dengan atribut yang mempengaruhi adalah alat negara, netral, non kekaryaan dan non bisnis. Metode analisis yang digunakan adalah perceptual map dan analisys factor. Metode ini dipilih karena dapat memberikan gambaran dimana posisi TNT dipersepsikan oleh mahasiswa dan variabel apa Baja yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat khususnya mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan persepsi mahasiswa secara signifikan, dimana pada masa Orde Baru TNT diposisikan belum berfokus pada fungsi pertahanan dan pada masa Orde Reformasi telah diposisikan sudah berfokus pada fungsi pertahanan. Perubahan ini sebetulnya diwarnai adanya momentum yang mempengaruhi pergeseran persepsi yang terjadi pads masa Presiden BJ Habibi, Presiden Abdurahman Wahid dan pada masa Presiden Megawati.
Ditinjau dari pemasaran sosial, walaupun telah berhasil merubah persepsi mahasiswa namun perlu adanya kajian lebih lanjut karena konsumen dari TNI sendiri adalah seluruh masyarakat, sehingga pendapat dari kelompok lain mungkin berbeda dengan kelompok mahasiswa. Hal ini didasarkan atas permasalahan yang muncul bahwa TNI melakukan reposisi dengan setengah hati. Dapat disimpulkan bahwa strategi reposisi yang dilakukan oleh TM belum berhasil merubah persepsi untuk kelompok lainnya. Untuk itu perlu adanya kajian lebih mendalam tentang fungsi TNI dimana yang akan datang berdasarkan atribut-atribut yang mempengaruhinya. Disamping itu juga perlu adanya program pemasaran sosial lanjutan untuk lebih mengenalkan sosok TM sehingga masyarakat sadar bahwa TM bukanlah sosok yang menakutkan tetapi merupakan salah satu komponen bangsa yang mempunyai peran dibidang pertahanan.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20186
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Condro Kartiko
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap pengguna menginginkan aplikasi web yang berkualitas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pimpinan perusahaan dan tim pengembang perangkat lunak, pada PT XYZ belum memiliki acuan baku evaluasi kualitas dari aplikasi web yang dimiliki. Oleh karena itu, PT XYZ juga belum dapat menilai tingkat capaian kualitas sebuah aplikasi web. Berdasarkan fakta tersebut terjadi gap antara ekspektasi pimpinan untuk memenuhi keinginan pengguna yang menginginkan produk aplikasi web berkualitas dengan belum adanya acuan baku dan kegiatan evaluasi aplikasi web pada PT XYZ. Evaluasi kualitas aplikasi web dilakukan untuk menilai tingkat capaian kualitas sebuah aplikasi web.
Evaluasi ini berfokus pada empat karakteristik yaitu usability, functionality, reliability, dan efficiency. Metode evaluasi kualitas aplikasi web ini menggunakan Web Quality Evaluation Method (WebQEM) karena bersifat obyektif. Hasil akhir dari analisis ini adalah rekomendasi strategi evaluasi kualitas produk perangkat lunak yang berguna untuk melakukan evaluasi kualitas dari aplikasi web serta dapat menjamin kualitas aplikasi web pada PT XYZ. Rekomendasi strategi yang berfokus pada empat karakteristik tersebut sudah dijalankan. Evaluasi pertama dilakukan pada empat karakteristik dan diberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan pada semua karakteristik untuk meningkatkan kualitas aplikasi web. Iterasi evaluasi dilakukan kembali pada empat karakteristik tersebut. Hasil yang diperoleh berdasarkan iterasi evaluasi yang dilakukan bahwa aplikasi web tersebut memperoleh peningkatan kualitas pada tiga karakteristik yaitu usability, functionality, dan efficiency.
ABSTRACT
Every user expects the qualified web application. Based on the observation results and interview with the company leader and software developer team of PT XYZ, the firm does not have the standardized reference of evaluation of the web application used. Therefore, the firm can not assess the quality of the web application. This condition leads to the discrepancy between the expectations of the board of directors to meet the expectations of users to get the qualified web applications due to unavailability of standardized reference to evaluate the web. The evaluation is considered essentials to assess the level of quality of the web application.
The evaluation is mainly focused on four characteristics. They are usability, functionality, reliability and efficiency. The evaluation method of web application uses the Web Quality Evaluation Method (WebQEM) for the objectivity nature of the method. The final results of the analysis are in the form of strategic recommendations of software quality evaluation which are useful to evaluate the quality of the web application, and also to assure the quality of the web application of PT XYZ. The strategic recommendations of these four characteristics have been implemented. The first evaluation had been done to these four characteristics and resulted on recommendations to make adjustment and improvements in all characteristics to enhance the quality of web application. The frequent evaluation was conducted as well. It found that the web application has developed the quality in three characteristics, they are usability, functionality and efficiency.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library